PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK. 4135/KP.108/DRJD/2013 T E N T A N G KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubang Peraturan Perundang-undangan : Endy Irawan, SH, MH

Konsep. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubag Peraturan Perundang-undangan

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubang Peraturan Perundang-undangan

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubang Peraturan Perundang-undangan

KOMPETENSI PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : 1453/HK.402/DRJD/2005

PERHUBUNGAN. No PEJABAT KUASA UNIT KERJA Pengangkatan dalam Jabatan. Fungsional Umum bagi. Pegawai Negeri Sipil Golongan/Ruang IV/a ke atas

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 08/BC/2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1187/HK.402/DRJD/2002

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 74/Permentan/OT.140/12/2007 TENTANG PENGAWASAN OBAT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 136 / VII / 2010 TENTANG TANDA PENGENAL INSPEKTUR PENERBANGAN

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA. No.10, 2007 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. KEPEGAWAIAN. PPNS. Pengangkatan. Mutasi. Pemberhentian. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 28/Menhut-II/2010 TENTANG PENGAWASAN PEREDARAN BENIH TANAMAN HUTAN

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, NOMOR 07 TAHUN 2001 TENTANG PEJABAT PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PEJABAT PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG

4. Tim terpadu adalah tim yang membantu gubernur dalam proses pelaksanaan lisensi. 5. Unsur perguruan tinggi adalah pusat studi lingkungan hidup dan/a

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Neg

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Pera

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tunjangan. Pengamanan Pesandian. Pencabutan.

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/RB TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 7 TAHUN 2015 TENTANG INSPEKTUR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN PESAWAT UDARA BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Prosedur. Kartu Tanda Anggota.

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1186/HK.402/DRJD/2002

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK 113/HK.207/DRJD/2010 TENTANG

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembran Negara Republik Indonesia Tahun 20

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 808/Kpts/TN.260/12/94 TENTANG SYARAT PENGAWAS DAN TATACARA PENGAWASAN OBAT HEWAN MENTERI PERTANIAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

2012, No I. PENDAHULUAN A. UMUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN PRAJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

Transkripsi:

KONSEP Terlebih Dahulu: 1. Kasubdit Lalu Lintas SDP : 2. Kabag Kepegawaian : 3. Kabag Hukum dan Kerjasama : 4. Dir. LLASDP : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK. 4135/KP.108/DRJD/2013 T E N T A N G KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 133 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 52 Tahun 2012 tentang Alur Pelayaran Sungai Dan Danau, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Kompetensi Inspektur Sungai dan Danau; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4849); 2. Peraturan Pemerintah No 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5070); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5093); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5108); 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 52 Tahun 2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan Danau;

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Sertifikat Lulus Uji Kompetensi adalah legitimasi kompetensi dalam bidang pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan sungai dan danau yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah memenuhi persyaratan sesuai kompetensi yang ditetapkan. 2. Tanda Kualifikasi adalah tanda yang menunjukkan kualifikasi inspektur sungai dan danau, yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah lulus uji kompetensi, berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 3. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 4. Kepala Dinas Provinsi adalah Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan sungai dan danau di wilayah Provinsi. 5. Kepala Dinas Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan sungai dan danau di wilayah Kabupaten/Kota. BAB II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA UJI KOMPETENSI Pasal 2 (1) Untuk menjadi Inspektur Sungai dan Danau wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan inspektur sungai dan danau. (2) Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan: a. pendidikan paling rendah Diploma Tiga (D.III); b. memiliki pengalaman kerja paling sedikit 4 (empat) tahun; c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; d. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; e. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun.

Pasal 3 Pendidikan dan pelatihan Inspektur Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas: a. pendidikan dan pelatihan inspektur sungai dan danau; b. pendidikan dan pelatihan penyegaran inspektur sungai dan danau. Pasal 4 (1) Pendidikan dan pelatihan inspektur sungai dan danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, merupakan persyaratan untuk mendapatkan kompetensi inspektur sungai dan danau. (2) Pendidikan dan pelatihan penyegaran inspektur sungai dan danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, diperuntukan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki kompetensi inspektur sungai dan danau dan telah melaksanakan tugas paling sedikit 3 (tiga) tahun. Pasal 5 (1) Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diusulkan oleh: a. Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk Kabupaten/Kota, untuk peserta dari Kabupaten/Kota; b. Kepala Dinas Provinsi untuk provinsi peserta dari provinsi; c. Sekretaris Direktorat Jenderal untuk Direktorat Jenderal; d. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan untuk lembaga pendidikan dan pelatihan perhubungan. (2) Pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada penyelenggara pendidikan dan pelatihan inspektur sungai dan danau dengan tembusan Direktur Jenderal. (3) Pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan: a. rekomendasi dari Kepala Dinas bahwa yang bersangkutan akan ditugaskan sebagai inspektur sungai dan danau; b. surat keputusan pangkat/golongan terakhir; c. daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); d. pas photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar berpakaian dinas dengan latar belakang warna Merah. Pasal 6 (1) Peserta pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang dinyatakan lulus oleh penyelenggara pendidikan dan pelatihan, diusulkan kepada Direktur Jenderal melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk diuji kompetensi. (2) Penetapan kompetensi diberikan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak persyaratan usulan uji kompetensi dinyatakan lengkap.

Pasal 7 (1) Direktur Jenderal membentuk Tim Penguji Kompetensi Inspektur Sungai dan Danau untuk menguji. (2) Tim Penguji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur: a. Direktorat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Sungai dan Danau; b. Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; c. Bagian Hukum Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (3) Tim Penguji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. ketua merangkap anggota; b. wakil ketua merangkap anggota; c. anggota. (4) Tim Penguji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang. Pasal 8 (1) Tim Penguji Kompetensi melakukan pengujian terhadap peserta yang dinyatakan lulus oleh penyelenggara pendidikan dan pelatihan. (2) Hasil Uji Kompetensi oleh Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Hasil Uji Kompetensi. (3) Berdasarkan Berita Acara Hasil Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan lulus dan tidak lulus. (4) Berita Acara Hasil Uji Kompetensi yang dinyatakan lulus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan Sertifikat Lulus Uji Kompetensi oleh Direktur yang bertanggungjawab di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Sungai dan Danau. (5) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sebagai dasar untuk diusulkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal kepada Direktur Jenderal untuk menetapkan keputusan kompetensi. (6) Selain diberikan Keputusan Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan Tanda Kualifikasi Inspektur Sungai dan Danau. (7) Bagi yang tidak lulus uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 3) diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang pada periode berikutnya.

Pasal 9 (1) Keputusan kompetensi Inspektur Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) berisi data mengenai: a. nama; b. tempat tanggal lahir; c. nomor induk pegawai (NIP); d. pendidikan; e. pangkat/golongan; f. unit kerja; g. nomor registrasi inspektur sungai dan danau. (2) Keputusan kompetensi inspektur sungai dan danau sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini. Pasal 10 (1) Tanda Kualifikasi Inspektur Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat ( 6) terbuat dari bahan kuningan dengan ukuran panjang 40 (empat puluh) milimeter, lebar 40 (empat puluh) milimeter dan tebal 2 (dua) milimeter. (2) Tanda Kualifikasi Inspektur Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini. Pasal 11 Sertifikat lulus uji kompetensi inspektur sungai dan danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) berisi data mengenai: a. nama; b. tempat tanggal lahir; c. nomor induk pegawai (NIP); d. instansi; e. nomor registrasi inspektur; f. nomor dan tanggal Berita Acara Hasil Uji Kompetensi; g. tanda tangan penerbit sertifikat; Pasal 12 Sertifikat lulus uji kompetensi inspektur sungai dan danau sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini. Pasal 13 Peserta yang memiliki Kompetensi Inspektur Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dinyatakan mampu dan memahami: a. peraturan perundang-undangan di bidang angkutan sungai dan danau; b. alur pelayaran sungai dan danau; c. perambuan pelayaran sungai dan danau; d. kelaikan kapal angkutan sungai dan danau; e. perijinan angkutan sungai dan danau;

f. tata cara berlayar di alur pelayaran sungai dan danau; g. salvage dan pekerjaan bawah air; h. pengerukan alur sungai dan danau; i. search dan rescue; j. perlindungan lingkungan perairan sungai dan danau; k. tata cara pengaturan dan pengendalian lalu lintas angkutan sungai dan danau; l. pemeriksaan kecelakaan kapal sungai dan danau; m. dokumen kapal sungai dan danau Pasal 14 (1) Setiap Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kompetensi Inspektur Sungai dan Danau yang sedang menjalankan tugas, wajib memakai pakaian dinas dan mengenakan tanda kualifikasi inspektur sungai dan danau. (2) Tanda kualifikasi inspektur wajib dipasang/dikenakan di atas papan nama (kanan atas) pakaian dinas/seragam Inspektur sungai dan danau pada waktu melaksanakan tugas. Pasal 15 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah memiliki kompetensi Inspektur Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dapat diangkat dalam jabatan Inspektur Sungai dan Danau Pelaksana. (2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang memiliki kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil bidang LLASDP dapat diangkat dalam jabatan Inspektur Sungai dan Danau Utama. (3) Inspektur Sungai dan Danau Pelaksana dan/atau Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diangkat oleh: a. Direktur Jenderal untuk alur pelayaran kelas I; b. gubernur untuk alur pelayaran kelas II; dan c. bupati/walikota untuk alur pelayaran kelas III. BAB III SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 16 (1) Inspektur Sungai dan Danau yang melakukan pelanggaran dalam melakukan tugas pengawasan akan dikenakan sanksi. (2) Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diklasifikasikan menjadi: a. pelanggaran berat; b. pelanggaran sedang; c. pelanggaran ringan.

Pasal 17 (1) Pelanggaran klasifikasi berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf a, dikenakan sanksi pencabutan keputusan kompetensi, Sertifikat Lulus Uji Kompetensi, dan Tanda Kualifikasi inspektur sungai dan danau. (2) Termasuk pelanggaran klasifikasi berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu : a. melakukan hal-hal yang tidak terpuji, yang dapat mencemarkan wibawa instansi, aparat dan/atau merugikan masyarakat pada waktu melaksanakan tugas; b. melakukan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundangundangan dalam melaksanakan tugas sebagai inspektur sungai dan danau; c. tidak ditugaskan lagi pada unit pelaksana atau instansi pembina dan pengawas kegiatan bidang lalu lintas angkutan sungai dan danau karena melakukan pelanggaran; d. dengan sengaja dan bukan karena alasan kedinasan, menghindar dari kewajiban yang harus diikuti oleh inspektur sungai dan danau; e. dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 (lima) tahun atau lebih. (3) Inspektur sungai dan danau yang melakukan pelanggaran klasifikasi berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib: a. menyerahkan kembali keputusan kompetensi, Sertifikat Lulus Uji Kompetensi Inspektur dan Tanda Kualifikasi Inspektur sungai dan danau kepada Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk; b. dilarang untuk diusulkan kembali mendapatkan kompetensi Inspektur Sungai dan Danau diseluruh Indonesia. Pasal 18 (1) Pelanggaran klasifikasi sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b, dikenakan sanksi pembekuan kompetensi paling lama 6 (enam) bulan. (2) Termasuk pelanggaran klasifikasi sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu apabila Pegawai Negeri Sipil dalam melakukan tugas tidak sesuai prosedur yang ditetapkan, tetapi tidak menimbulkan potensi kecelakaan. Pasal 19 (1) Pelanggaran klasifikasi ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf c, dikenakan sanksi peringatan tertulis. (2) Termasuk pelanggaran klasifikasi ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu melakukan kesalahan administrasi laporan tetapi bukan merupakan tindak pidana.

Pasal 20 (1) Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18, dan Pasal 19 dapat diketahui melalui laporan atau informasi pelanggaran dari: a. hasil pengawasan yang dilakukan oleh petugas dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota, yang berhubungan dengan sungai dan danau; b. laporan dari masyarakat pengguna jasa. (2) Laporan atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memuat data-data sebagai berikut: a. waktu dan tempat kejadian; b. jenis pelanggaran; c. identitas pelaku (Inspektur Sungai dan Danau); d. identitas pelapor. (3) Laporan atau informasi yang tidak memuat ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak akan ditindaklanjuti, kecuali memperoleh data tambahan yang mendukung untuk diproses. (4) Berdasarkan laporan atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Direktur Jenderal membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap Inspektur Sungai dan Danau yang melakukan pelanggaran. (5) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas: a. Direktorat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan; b. Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; c. Bagian Hukum Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (6) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. (7) Berdasarkan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat ( 6) Direktur Jenderal menjatuhkan sanksi. Pasal 21 (1) Apabila inspektur sungai dan danau yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18 dan Pasal 19 merasa keberatan, dapat mengajukan pembelaan atau sanggahan kepada pemberi sanksi. (2) Masa sanggah atau pembelaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu 14 (empat belas) hari kerja sejak dijatuhkan sanksi.

BAB IV PENGAWASAN Pasal 22 (1) Dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas Inspektur Sungai dan Danau dilakukan pengawasan setiap 6 (enam) bulan. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh: a. Kepala BLLAJSDP untuk pelaksanaan tugas Inspektur Sungai dan Danau di alur pelayaran kelas I; b. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi untuk pelaksanaan tugas Inspektur Sungai dan Danau di alur pelayaran kelas II; dan c. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan tugas Inspektur Sungai dan Danau di alur pelayaran kelas III. (3) Berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala BLLAJSDP, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya melaporkan kepada Direktur LLASDP setiap 6 (enam) bulan. (4) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Direktur LLASDP melakukan evaluasi sebagai bahan untuk mengambil kebijakan. (5) Pelaporan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan ini. Pasal 23 Direktur yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau melakukan pengawasan pelaksanaan Peraturan ini. BAB V PENUTUP Pasal 24 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : J A K A R T A Pada tanggal : 13 Juni 2013 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ttd Drs. SUROYO ALIMOESO Pembina Utama (IV/e) NIP. 19531018 197602 1 001

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 4135/KP.108/DRJD/2013 Tanggal : 13 Juni 2013 A. Keputusan Kompetensi Inspektur Sungai dan Danau KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : TENTANG KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, Menimbang : bahwa Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam Keputusan ini memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk ditetapkan sebagai Inspektur Sungai dan Danau; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan jo Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian; 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2012 tentang Alur- Pelayaran Sungai dan Danau; Memperhatikan : 1. Surat Tanda Lulus Pendidikan dan Pelatihan Inspektur Sungai dan Danau Nomor...tanggal...; 2. Berita Acara Hasil Uji Kompetensi Nomor.Tanggal 3. Sertifikat Lulus Uji Kompetensi Nomor... Tanggal... Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU : Pegawai Negeri Sipil tersebut dibawah ini : 1. Nama : 2. Tempat/Tanggal Lahir : 3. NIP : 4. Pendidikan : 5. Pangkat/Golongan : 6. Unit Kerja : 7. Nomor Registrasi Inspektur Sungai dan Danau : Terhitung setelah selesai dan dinyatakan lulus pendidikan dan pelatihan Inspektur Sungai dan Danau serta Uji Kompetensi, memiliki kompetensi Inspektur Sungai dan Danau pada Unit Kerja yang bersangkutan.

KEDUA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. ASLI Keputusan ini diberikan kepada yang berkepentingan untuk diketahui dan dipergunakan kembali sebagaimana mestinya. Ditetapkan : JAKARTA Tanggal : 13 Juni 2013 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ttd Drs. SUROYO ALIMOESO Pembina Utama (IV/e) NIP.19531018 197602 1 001 Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Perhubungan di Jakarta; 2. Kepala Badan Kepegawaian u.p Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; 3. Pimpinan Unit Kerja terkait; 4. Yang bersangkutan.

Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 4135/KP.108/DRJD/2013 Tanggal : 13 JUNI 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA Sertifikat Nomor : SERTIFIKAT LULUS UJI KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU NAMA : TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR : NIP : INSTANSI : NOMOR REGISTRASI : Dinyatakan telah memenuhi syarat kompetensi sebagai Inspektur Sungai dan Danau berdasarkan Berita Acara Hasil Uji Kompetensi Nomor..., Tanggal..., dan yang bersangkutan dapat diusulkan mendapatkan penetapan kompetensi Inspektur Sungai dan Danau. Jakarta, DIREKTUR LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN Photo ttd NAMA NIP. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ttd Drs. SUROYO ALIMOESO Pembina Utama (IV/e) NIP. 19531018 197602 1 001

Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 4135/KP.108/DRJD/2013 Tanggal : 13 Juni 2013 FORMULIR PENGAWASAN PENYELENGGARAAN TUGAS PENGAWASAN OLEH INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU Kabupaten / Kota : Provinsi : Kelas Alur-Pelayaran : Nama Unit Pelabuhan / Dermaga : I. UMUM 1. Jumlah Inspektur Sungai dan Danau a. Inspektur Pelaksana:...Orang; b. Inspektur Utama :.Orang. 2. Jumlah Kapal yang diawasi : No Jenis-Jenis Kapal Jumlah (unit) Kapal Keterangan 1. 2. 3. II. FASILITAS ALUR PELAYARAN SUNGAI DAN DANAU No. Jenis Fasilitas Alur Kondisi Fasilitas Alur Berfungsi Tidak Berfungsi Pelaksanaan Perawatan/Pemeliharaan Keterangan 1. 2. 3.

III. TEMUAN LAIN-LAIN 1.... 2.....,.. Kepala BLLAJSDP/Kepala Dinas Perhubungan Provinsi/ Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota ttd (Nama Lengkap) Pangkat/Gol NIP Jabatan DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ttd Drs. SUROYO ALIMOESO Pembina Utama (IV/e) NIP.19531018 197602 1 001