Lelaki Alhambra dan Perahu Kenangan

dokumen-dokumen yang mirip
TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Simoan DELAPAN SIMOAN

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Ah sial aku selingkuh!

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Yang Mencinta dalam Diam

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Lebih dekat dengan Mu

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus


Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Di Pantai Pasir Putih

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

Kisah Dari Negeri Anggrek

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Stupid Love. June 21 st, 2013

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Sepasang Sayap Malaikat

1. Aku Ingin ke Bandung

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

Bagian: 1 Merindu Rindu

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Tentang Mencintaimu. Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta. Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

SEBUAH KISAH CINTA YANG BELUM PERNAH DIUNGKAP

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

Sang Pangeran. Kinanti 1

Kura-kura dan Sepasang Itik

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

Mula Kata, Bismillah

Percakapan Kasih. Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Then, something unexpected happened.

Oleh: Windra Yuniarsih

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

2. Gadis yang Dijodohkan

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Perkawinan Sedarah. ESAI PUISI ADHE ARTHANA

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Chip L. Tari, Nukhbah Shalihah, Alda Ningrum dkk. Stories Of CHANGE. Penerbit Gia Book Community

P A D A M U E M B U N

Kumpulan Prosa Vyna,

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

LAMPU JALAN Berozka Anita

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Sebening Air Mata Tuhan

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Dar Almady. Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik. Bagian 2

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Suratku. 1 Rosyid Ridho [Paulheme]

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Minho JiYeon Reminiscence

Transkripsi:

Lelaki Alhambra dan Perahu Kenangan APAKAH kamu pernah bermimpi pernah menaiki perahu sekecil ini? Iya, Sayang. Aku merasa seperti mimpi. Iya, Sayang. Perahu ini benar-benar kecil dan indah. Benar. Aku hampir tak melihat perahu dan laut. Itu yang kumaksud dengan mimpi. Tak hanya perahu yang kecil, tapi juga laut yang indah. Kamu tersenyum, seolah percaya perahumu hendak membawamu pada laut keabadian. Di mana bunga-bunga dan angsa-angsa tak akan pernah menjawab kegalauanmu, tatkala daun-daun dan petikan dawai gitar seolah mengalah dan tak mau menemani kesunyianmu. Kamu semakin kuat, semakin merasa perahumu pengganti dari segala indah yang pernah 1

kamu temui di Alhambra, sebuah kompleks istana dihiasi taman-taman buatan bertengger di atas sebuah bukit dengan puncak bersalju di Pegunungan Sierra, Nevada. Kamu merasa, perahumu seperti sebuah penemuan baru dalam perjalanan yang tak melelahkan. Kamu percaya, perahu kecil yang kini tengah kamu dayung mampu membuat dia merasa bereksistensi. Meski jauh sebelumnya, kamu pernah melewati banyak kejadian yang menggembirakan dan keindahan pegunungan yang manis, tapi hampir tak ada perasaan lebih untuk tak menikmati perahu berkayu dan sebuah dayung dari pohon gufasa yang jauh sebelumnya juga, pernah digunakan tetua di laut sini untuk menundukkan bangsabangsamu sendiri. Benarkah perahu kecil yang manis ini telah mengelilingi dunia? tanyamu, seperti tak pernah mendengar mitos pelaut Alifuru, yang bahkan lebih hebat menangkap ikan dengan mulut. Iya benar, Sayang. Kemudian, sampailah pada kebanggaanmu yang tak tertebak lagi. Perahu kecil yang tengah kamu nikmati bersama dia seolah membuatmu terus tersenyum sepanjang hari. Petikan dawai gitar yang pernah menghayutkanmu dalam semangkuk romansa yang damai tak indah lagi didengar. Kamu seperti menghakimi peradabanmu sendiri. Di Catalunya, kamu mungkin 2

bisa menikmati itu semua dengan sebotol anggur dan kopi hangat saat musim dingin, namun tidak bagi laut ini. Kamu telah menemukan kesunyiaan yang bertuan, ditemani dia, seorang perempuan keturunan keraton dari pedalaman Halmahera yang anggun semerbak bunga-bunga di daratan Alhambra. Aku dengar, ayahmu akan membeli tanah di Dusun Gam Lamo, milik ayahku itu? Benar. Pohon-pohon di dusun itu akan ditebang untuk dibuatkan perahu. Hanya itu? Iya, hanya itu. Hanya untuk perahu. Untuk apa sebenarnya? Untuk membawamu ke Eropa dengan perahu itu, Sayang. Aku tak mau, Cortez. Lalu, kamu merasa sedih, dengan wajah sedu kamu kembali mendayung pelan-pelan. Perahu kecil yang kamu kagumi berencana menepi di pasir putih, dekat tanah keraton yang telah dikepung bangsamu sendiri. Kamu dan dia perlahan melewati beberapa nelayannelayan uzur dari pelosok jauh di balik Pegunungan Sidangoli, yang tiap senja datang, mereka akan gaduh merebut ikan di perairan Halmahera. Kamu membuang 3

senyum. Dan, beberapa detik kemudian, nelayan-nelayan tadi menawarkan tiga sampai empat ikan besar untuk dibawakan pulang. Dan perempuan kebanggaanmu, hanya menggeleng, menolak ikan-ikan itu, seolah tahu pasti sesampainya di keraton orang-orang hendak menaruh curiga, bahwa dia pasti baru bersamamu di laut. Setelah menepi, wajahmu seperti dikelilingi kabut. Kamu marah, Cortez? Kamu diam. Seolah kecewa setelah ajakanmu dianggapnya hanya akan memisahkan dia dengan ayahnya. Seharusnya, sebelum kamu membuat perahu dari pohon-pohon di Dusun Gam Lamo itu, mestinya kamu benar-benar memastikan tentang pelayaranmu, hendak ke mana kamu membawanya. Benarkah hanya Eropa? Bagaimana mungkin kamu terlihat gamblang mengajak seorang perempuan darah keraton ke Eropa dengan dayung dari kayu gufasa. Dia bisa menaruh curiga, sesampainya di sana, kamu mungkin tak akan peduli lagi dengannya. Di sana, bisa saja, kamu hendak temui perempuan-perempuan dengan gaun-gaun tipis, yang jika angin menyentuhnya, maka separuh kulit di tubuh mereka akan kamu pandang dengan mudah. Bagaimana mungkin, kamu tak suka, jika angin di laut yang membuka gaun perempuan-perempuan itu? Kamu tentu bangga dengan perahumu. Dengar dulu, Sayangku. 4

Aku rasa, kamu tak pernah bangga bersamaku. Aku tak setega itu, Cortez. Kamu, seharusnya siap meninggalkan tempat tinggalmu dan hidup bersamaku. Aku tak mungkin berlayar dengan perahu yang kamu buat dari dusunku sendiri. Biar bagaimanapun, dusun ayahku itu telah membuat kami bisa bertahan hidup. Andai benar kamu dan ayahmu membeli tanah di dusun itu untuk membuat perahu dari pohon-pohonnya, maka aku merasa berdosa berlayar dengan perahumu itu, Sayang. Dan mendung turun lagi. Sepanjang setapak saat kamu dan dia menyudahi perjalanan, seorang lelaki berdiri di bahu jalan seraya menggelengkan kepala dengan senyum menyiratkan sebuah ambisi. Seolah perempuanmu yang kamu dambakan bukan milikmu saja sebelum kamu memastikan kemudi dalam hubungan. Bagaimana kamu harus percaya, bahwa perempuanperempuan Halmahera tidak hendak memeluk dan mencium aroma parfum Eropa sebelum kamu mengajak dia lebih jauh masuk dan berbaring di atas keranjang pengantin yang telah disetujui para saksi. Begini saja, Cortez. Kamu ambil saja perahu kecil ini ke Eropa. Aku butuh kamu dan perahu ini. 5

Andai aku tak bisa ikut kamu berlayar ke Eropa, dan hidup di Alhambra, maka ambil saja perahu ini, agar sesampaimu di sana, perahu kecil yang kamu dayung itu, akan membuatmu mengenangku sepanjang laut. Aku akan merasa lebih tersiksa. Kenapa tersiksa? Perahu itu hanya akan meninggalkan kenangan. Cortez? Dan kamu tertunduk. Membayangkan sukarnya menaklukkan samudra dengan kenangan. Sebab, kamu mengerti, berlayar tanpa perempuanmu tentu seperti menceburkan diri ke laut lepas. Kamu tak akan pernah menemukan keindahan apa pun dalam perjalanan itu. Seperti kenangan, perahumu hendak menepi di sudut pantai yang paling sunyi. Saat-saat seperti itulah, kamu baru akan memahami, perjalanan ke Alhambra di Granada melalui Barcelona, melewati Valencia dan Murcia, serta berakhir nanti dari Madrid seperti sebuah perjalanan menuju kesendirian. Kamu tak akan menemukan keramaian apa-apa di sana tanpa perempuan Halmahera. aku. Kamu gagalkan saja rencana ayahmu dan nikahi Dan setelah itu aku bisa membawamu ke Eropa, ke Alhambra? 6

Iya, Sayang. Dan kabut pun berpindah ke wajah perempuan Halmahera. Dia tengah berusaha menyelamatkan sepenggal masa depan dengan pohon-pohon yang hendak ditebang. Kali ini, seperti berdagang, seorang perempuan menawarkan perawan seperti menawarkan jasa. Tapi, bukan, bukan soal menjual, tapi tentang pengabdian. Perempuan Halmahera ingin pulang membawa kabar di tengah keluarga, bahwa tanah di Dusun Gam Lamo tak akan dibeli oleh bangsa asing yang berencana membuat perahu. *** Orang-orang berhamburan di pantai. Mereka saling peluk, menangisi kepergian perempuan Halmahera bersamamu dalam pelayaran yang paling sedu. Tangis gaduh dari prajurit keraton yang setia semenjak perempuanmu masih belia. Perahu kecilmu telah bersedia, menancapkan layar menuju Alhambra, lewat samudra paling luas, dengan seutas kenangan dan kesetiaan. Dan, di sudut pantai, sebuah pohon ketapang memayungi seorang lelaki paruh baya dengan kesedihan yang teramat dalam. Apakah ayahmu itu akan terus menangis di sana? Tidak akan lama, sebentar lagi ia sudah kembali ke keraton. 7

Dan tangisan jatuh ke bumi, seperti arti sebuah kenangan. (*) 8

Monografi Hellen Di sebuah telaga, setiap malam datang, kau akan mendengar isak tangis gadis, dan bunyi riak air serupa air mata yang berbulir mengena lantai tanah. Tidakkah kau mendengar, ribuan tahun lalu, seorang gadis selalu payah, tersedu, dan menahan ringkih, sampai akhirnya ia akan menyatu dengan air mata...? HELLEN tidak akan pernah tahu, sebuah monolog dan perasaan selalu berakhir tak terduga. Kisah-kisah hebat yang mengalir dalam banyak legenda, pada akhirnya menyeret sepasang kekasih harus jatuh dalam istikrar yang menyakitkan. Sebagaimana Hellen akan menangis air mata sebening telaga hendak menyatu dengan kesepian. *** Di suatu malam, Derick bertemu Hellen di perempatan jalan. Di sana terdapat pohon beringin besar dan lengang. Hellen datang seanggun anak raja dari Persia. Mereka bercakap, saling menukar kenangan, semacam melodrama yang menyenangkan. 9

Derick meraih tangan Hellen dan menatap sepasang matanya yang hampir dipenuhi kebahagiaan. Sebuah bunga yang dipetik di sekitar tanjung, Derick berikan untuk Hellen. Aku mencintaimu seabadi umur Tuhan, kata Derick dan masuk ke dalam pelukan Hellen. Percakapan Hellen dan Derick akhirnya jatuh bersama temaram. Beberapa jangkrik bersahut-sahutan, mengiringi Hellen dan Derick dalam keheningan. Di bawah pohon beringin itu, mereka terjebak romansa. Hanya napas yang saling tertukar di kedua bibirnya. Mereka serupa beradu di atas panggung bernama kemesraan. Hellen masuk ke dalam hangatnya lelaki yang tiada pernah ia bayangkan. Tidak ada suara. Hanya napas dan harumnya bibir. Hellen hanya merasakan, tibatiba lidahnya sudah basah. Yang membuat seseorang memberikan tubuhnya adalah cinta, kata Hellen, tersenyum, tapi cinta kadang membuat seseorang akan menyesal seumur hidupnya. Keesokan harinya, mereka bertemu di pantai. Di atas pasir putih, mereka bermain dengan kaki telanjang. Hellen menari-nari, berputar-putar di atas pasir dan meraih tangan Derick. Mereka tampak seperti sepasang penari di atas panggung yang dipenuhi riah-riuh penonton. 10