REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

2017, No Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tat

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2011

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI UNTUK KEGIATAN PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN ATAU TIDAK DAPAT DITUNDA

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2014

-2-3. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

JK SOAL PEMANGKASAN ANGGARAN: KALAU PAJAK TURUN, BELANJA HARUS MENYESUAIKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

Sosialisasi Revisi Anggaran Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun Anggaran Semarang, 5 April 2018

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN POKOK POKOK KETENTUAN MENGENAI REVISI ANGGARAN TA 2017

Denpasar, 25 November Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.02/2012 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

KEBIJAKAN PENGANGGARAN TAHUN 2014 DAN BASELINE TAHUN 2015

2012, No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006 BAB I KETENTUAN UMUM.

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI ATAU SISA ANGGARAN SWAKELOLA

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SALINAN TENTANG TUHAN. Tahun. Negaraa

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara

2011, No Negara/Lembaga pada Tahun Anggaran 2011 yang tidak sepenuhnya melaksanakan anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 diatur oleh Pemerintah;

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTER!KEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 93 /PMK.02/2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 59/SE/M/2015 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN REVISI ANGGARAN Nomor: SOP /KU 00/REN

PETUNJUK PENGISIAN DAN FORMAT REVISI DIPA

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 158/PMK.02/2014 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VII PENUTUP. implementasi kebijakan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Format kebijakan dengan strategi pelimpahan kewenangan dari DJA kepada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA Luncuran. PNPM Mandiri. Penyusunan. Pelaksanaan.

1 of 6 18/12/ :41

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN PEMBUKAAN BLOKIR ANGGARAN BELANJA K/L APBN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No.10 2 Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Republik Indonesia Nomor 4286); Lembaran Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK KEPERLUAN PENYUSUNAN ANGKA DASAR PAGU INDIKATIF Jakarta, Februari 2018

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2014

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

PROSES PENGGANGGARAN APBNP TA 2013 (PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN (P4-IP)/PPIP-P2KP)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2012

2013, No

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGAA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

Revisi ke 01 Tanggal : 19 Maret 2013

Revisi ke 02 Tanggal : 06 November 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Transkripsi:

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1) Dalam praktek penyusunan RKA-K/L, terkadang terjadi proses penganggaran yang belum memperhatikan kaidah-kaidah penganggaran yang baik. Di sisi lain dalam tahun berjalan, juga dmungkinkan terjadinya perubahan atau penetapan kebijakan Pemerintah misalnya penghematan anggaran, penerapan reward dan punishment, atau APBN Perubahan. Hal ini melatarbelakangi munculnya revisi anggaran. Tulisan/artikel ini mencoba meninjau PMK Nomor 15/PMK.02/2016 dan PMK Nomor 62/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 secara garis besar, agar mudah di pahami oleh pihak-pihak yang bersinggungan langsung dengan proses revisi anggaran. Latar Belakang Dilakukannya Revisi Anggaran Beberapa pertimbangan yang mendasari perlunya dilakukan revisi anggaran, antara lain adalah : 1. Tenggat waktu antara proses perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran cukup lama yaitu sekitar 1 (satu) tahun sehingga sangat dimungkinkan perencanaan yang disusun belum mencakup seluruh kebutuhan untuk tahun yang direncanakan; 2. Dalam periode pelaksanaan anggaran sangat dimungkinkan terjadi perubahan keadaan atau perubahan prioritas yang tidak diantisipasi pada saat proses perencanaan; 3. Adanya perubahan metodologi pelaksanaan kegiatan, misalnya sebuah kegiatan semula direncanakan secara swakelola menjadi kontraktual, dari single year menjadi multiyears; 4. Adanya perubahan atau penetapan kebijakan pemerintah dalam tahun anggaran berjalan, misalnya penghematan anggaran, penerapan reward and punishment, atau APBN Perubahan. Apa Itu Revisi Anggaran? Perlu kita pahami sebelumnya mengenai pengertian dan ruang lingkup revisi anggaran. Revisi anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan APBN dalam suatu Tahun Anggaran dan disahkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran dimaksud. Revisi anggaran dilakukan dengan memperhatikan ketentuan mengenai petunjuk penyusunan dan penelaahan RKAKL dan pengesahan DIPA. Revisi anggaran dapat dilakukan setelah DIPA disahkan.

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dilakukannya revisi anggaran, antara lain : 1. Antisipasi terhadap perubahan kondisi dalam pelaksanaan anggaran dan perubahan prioritas kebutuhan. 2. Menindaklanjuti kebijakan Pemerintah yang ditetapkan dalam tahun anggaran berjalan. 3. Mempercepat pencapaian kinerja K/L. 4. Meningkatkan optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas dan meningkatkan kualitas belanja APBN. Revisi anggaran meliputi: a. Perubahan rincian anggaran yang disebabkan oleh penambahan atau perubahan pagu anggaran. Yang termasuk dalam ruang lingkup revisi ini antara lain adalah Penambahan/perubahan anggaran yang bersumber dari : Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); Pinjaman/Hibah Luar Negeri/Dalam Negeri (PHLN/DN); SBSN termasuk sisa penggunaan sisa dana penerbitan SBSN yang tidak terserap pada tahun 2015; Pagu untuk Pengesahan belanja yang bersumber dari PHLN yang telah closing date; dan akibat perubahan kurs, parameter, tambahan kewajiban/pemenuhan kewajiban. b. Perubahan rincian anggaran dan/atau pergeseran anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/atau. Penyebab terjadinya perubahan rincian anggaran dalam revisi ini adalah antara lain : pergeseran antara sub bagian anggaran dalam BA 999 (BA BUN); Pergeseran antar program maupun dalam satu program pada BA yang sama untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional; dan lain sebagainya seperti diatur pada pasal 2 ayat 3 PMK Nomor 15/PMK.02/2016 tentang tata cara revisi anggaran TA 2016. Revisi anggaran dalam lingkup ini dapat dilakukan dalam 1 (satu) Keluaran (Output), dalam satu kegiatan yang sama atau antar kegiatan, dan/atau dalam satu Satker yang sama atau antar satker. c. Revisi administrasi yang disebabkan oleh kesalahan administrasi, perubahan rumusan yang tidak terkait dengan anggaran, dan/ atau pemenuhan persyaratan dalam rangka pencairan anggaran.

Gambar 1 Ruang Lingkup Revisi Anggaran Kewenangan penyelesaian usulan revisi anggaran meliputi: a. Revisi anggaran pada Direktorat Jenderal Anggaran (DJA); b. Revisi anggaran pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan; c. Revisi anggaran pada Kuasa Pengguna Anggaran. Kewenangan penyelesaian revisi anggaran, khususnya dalam hal pagu anggaran tetap, diarahkan lebih besar diberikan kepada masing-masing KPA/PA sebagai penanggung jawab pelaksanaan program dan penggunaan anggaran. Sementara itu, peran Kementerian Keuangan (DJA dan Kanwil DJPBN) lebih difokuskan pada fasilitasi atas pengesahan revisi anggaran yang telah dituangkan dalam dokumen RKA- K/L Revisi dan DIPA Revisi. Hal ini sejalan dengan prinsip lets the manager manage dan semangat mempertegas pemisahan peran antara Kementerian Keuangan sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan K/L sebagai Chief Operational Officer (COO) dalam pengelolaan keuangan negara. Revisi anggaran pada DJA meliputi revisi terkait dengan perubahan anggaran termasuk perubahan rinciannya, pergeseran anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, dan revisi administrasi.revisi anggaran pada DJA diproses melalui penelaahan atau tanpa penelaahan. Revisi pada DJA yang memerlukan

penelaahan, diselesaikan paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak dokumen diterima secara lengkap, meliputi revisi anggaran sebagai berikut: perubahan anggaran termasuk perubahan rinciannya, dan pergeseran anggaran termasuk perubahan rinciannya dalam hal pagu tetap. Revisi anggaran pada DJA yang tidak memerlukan penelaahan, diselesaikan paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak dokumen diterima secara lengkap, meliputi: 1) perubahan anggaran belanja Pemerintah Pusat berupa pagu untuk pengesahan belanja yang bersumber dari PHLN yang telah closing date, 2) pergeseran anggaran dalam 1 (satu) output yang sama atau antar keluaran dalam kegiatan yang sama, atau antar kegiatan, antar satker, antar lokasi, dan/atau antar kewenangan dalam wilayah kerja Kanwil yang berbeda, 3) penghapusan/perubahan/pencantuman catatan halaman IV DIPA sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf h PMK No. 62/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas PMK No. 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran TA 2016, 4) ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara berupa perubahan kantor bayar pada wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda sepanjang DIPA belum direalisasikan, 5) ralat kode kewenangan, 6) ralat kode bagian anggaran dan/atau Satker, 7) ralat volume, jenis dan satuan output yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau kesepakatan DPR dengan Pemerintah, 8) revisi administrasi yang disebabkan oleh perubahan rumusan yang tidak terkait dengan anggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (6) huruf a, huruf b, huruf d selain perubahan nomenklatur satker untuk kegiatan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan, huruf e, dan huruf f PMK No. 62/PMK.02/2016, dan 9) ralat karena kesalahan aplikasi berupa tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi matematis aplikasi RKA-K/L DIPA. Dalam rangka meningkatkan pelayanan penyelesaian revisi anggaran kepada stakeholder,maka penyederhanaan proses bisnis dan persyaratan revisi termasuk format-format yang digunakan terus disempurnakan serta diikuti dengan pemanfaatan dukungan IT yang handal. Selanjutnya dalam rangka menjamin akuntabilitas dan compliance terhadap revisi anggaran yang mengakibatkan pagu anggaran berubah, diharapkan unit pengawasan internal masing-masing Kementerian/Lembaga dapat memberikan bimbingan dan pandangan atas usul revisi yang akan diajukan oleh Unit Eselon I kepada Direktorat Jenderal Anggaran. Batasan Revisi Anggaran Batasan revisi anggaran ini merupakan kondisi yang harus dipenuhi agar revisi anggaran dapat dilakukan. Batasan ini sering tidak dipahami oleh satker, sehingga terjadi kesalahan- kesalahan dalam proses pengajuan revisi anggaran, sehingga mengakibatkan penolakan dari Ditjen Anggaran atau Ditjen Perbendaharaan.

Revisi anggaran dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan penurunan alokasi anggaran terhadap: 1. Kebutuhan biaya pegawai operasional (komponen 001), kecuali untuk memenuhi alokasi gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji pada Satker lain; 2. Komponen berkarakteristik operasional non-belanja pegawai (komponen 002, komponen 003, komponen 004, dan komponen 005), kecuali untuk memenuhi alokasi gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji, dan/atau dalam peruntukan yang sama; 3. Pembayaran berbagai tunggakan; 4. Rupiah Murni Pendamping sepanjang paket pekerjaan masih berlanjut (on-going); dan/atau 5. Paket pekerjaan yang telah dikontrakkan dan/atau direalisasikan dananya sehingga menjadi minus. SUMBER: 1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran TA 2016 2) Peraturan Menteri Keuangan No. 62/PMK.02/2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran TA 2016. 3) Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 Tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga TIM PENYUSUN: Bidang V, Tim Reformasi Birokrasi Dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan pada Direktorat Jenderal Anggaran Ratih Indraswari, S.E., M.Sc Aan Pugarista Marhian, S.Mn Efrael Tunggul Sitohang, SE., M.E.