ANALISIS SOSIO PSIKOLOGIS TERHADAP KEJADAIAN KEKAMBUHAN (RELAPS) MEROKOK DI KECAMATAN TAMALATE MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN MEROKOK DI KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN dan pada abad 21 ini, akan ada 1 miliar orang meninggal akibat. penyakit disebabkan rokok (Evy, 2008).

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja (adolescence) dalam bahasa inggris,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

commit to user BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian tentang hubungan serangan asma dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah.. 4. C. Pembatasan Masalah.. 5. D. Rumusan Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT MOTIVASI BERHENTI MEROKOK BERDASARKAN HEALTH BELIEF MODEL PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai promosi kesehatan, salah satunya yaitu video learning

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain, bahkan merokok dapat menyebabkan kematian. Laporan dari World

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI SEKOLAH DASAR GMIM 52 MAPANGET KECAMATAN TALAWAAN

BAB. 4 METODOLOGI PENELITIAN. dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

Hubungan Tingkat Pengetahuan Bahaya Merokok dengan Tahapan Usaha Henti Rokok pada Mahasiswa Kedokteran

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut kesehatan reproduksi ini, salah satunya adalah kanker

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah

BAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. bersifat survey analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu kebiasaan masyarakat saat ini yang dapat di temui hampir

Gambaran Perilaku Merokok pada masyarakat di Kabupaten Purwakarta: Suatu Kajian Literatur

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Lusia Salmawati, Rasyika Nurul, Febrina D.: 18-26) 18

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan jenis penelitian

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai macam penyakit kanker dan penyakit kronis. Penyakit

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI FAKTOR DETERMINAN PENGHAMBAT BERHENTI MEROKOK PADA KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Hubungan Persepsi Merokok dengan Tipe Perilaku Merokok pada Siswa SMK X di Kota Semarang

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA NELAYAN DI KELURAHAN BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Merokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan. menghisap rokok yang diminati oleh banyak kaum laki-laki.

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ATLET BASKET PUTRA UNIVERSITAS X DI KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Tembakau pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (variabel dependen) dilakukan pada saat yang sama yaitu tiap subyek hanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

Transkripsi:

ANALISIS SOSIO PSIKOLOGIS TERHADAP KEJADAIAN KEKAMBUHAN (RELAPS) MEROKOK DI KECAMATAN TAMALATE MAKASSAR Ida Leida M.Thaha Mappeaty Nyorong Ridwan Thaha Rosdiana

Prevalensi Perokok di Indonesia 2011 100% 31.1% Total populasi 67.4% Pria Dewasa 4.5%% Wanita Dewasa

Data Riskesdas (2011): prevalensi perokok nasional 31,1%. Di Sul-Sel 31,6%, & lebih dari 50% diantaranya mulai merokok tiap hari pada umur 15-24 tahun. Di kota Makassar presentase Perokok 22,1 % (± 287.300 orang) Ada 3 juta batang rokok dikonsumsi setiap hari di Kota Makassar ( Maidin, 2011) Biaya perawatan kesehatan akibat penyakit terkait tembakau mencapai 11 triliun rupiah setiap tahunnya (1,2 miliar USD)

Angka relapse dikalangan perokok yang mencoba untuk berhenti merokok adalah 90% dalam 1 tahun sejak berhenti ( American Lung Association 2011). Hasil survey di Belanda pada 3 bulan pertama berhenti merokok menunjukkan angka relapse sebesar 90%, dan hanya 3%-5% dari perokok yang berhenti merokok dapat mempertahankan usahanya untuk berhenti merokok selama 6 bulan atau lebih (Hughes, et.al 2004) Hal tersebut menunjukan sulitnya orang untuk berhenti merokok, sehingga banyak yg kembali merokok

menganalisis Sosio Psikologis Terhadap Kejadaian Kekambuhan (Relaps) Merokok Di Kecamatan Tamalate Makassar Untuk menganalisis hubungan antara : 1.Persepsi ancaman, 2. manfaat berhenti merokok, 3.penghambat berhenti merokok, 4.kepercayaan diri 5.motivasi 6. tingkat ketergantungan nikotin terhadap kejadian relapse pada perokok aktif

Kerangka Teori Health Belief Model BACKGROUND PERCEPTIONS ACTION Sociodemographic Factor (e.g., education, age,sex,race, ethnicity) Threat -Perceived susceptibility (or acceptance of diagnosis) -Perceived severity of illhealth condition Expectation - perceived benefits of action perceived barrier to action Perceived self-efficacy to perform action Cues to action - Media Personal influence Reminder Behaviour to reduce threat based on expectation

KERANGKA KONSEP PENELITIAN Persepsi Terhadap Ancaman Penyakit Persepsi Terhadap Manfaat Persepsi Terhadap Hambatan Kepercayaan Diri RELAPSE Motivasi Tingkat Ketertgantungan Nikotin VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

METODE PENELITIAN Jenis & rancangan penelitian Tempat & waktu Penelitian Populasi & Sampel Sampel Size & Sampling Analitik dengan desain Cross Sectional Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tertinggi kasus peroko Populasi : Seluruh Penduduk Kecamatan Tamalate Kota Makassar Dengan menggunakan rumus lemeshow besar sampel dalam penelitian ini adalah 384 sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian perokok lakilaki Teknik penarikan sampel yang adalah random sampling

Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data Pengumpulan Data Data Primer Pengolahan Data Editing Coding Cleaning data Entry data Analisis data Univariat (DF) Bivariat (X 2 ) Multivariat (LOGRES) Penyajian data Tabel Grafik & narasi

HASIL PENELITIAN

Distribusi Responden Yang Relapse dan Yang Berhenti Merokok Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi Ancaman Terhadap Penyakit 0% 0% 22% 78% Relapse Berhenti Merokok 0% 0% 51% 49% Terancam Tidak Terancam

Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi Manfaat Berhenti Merokok Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi Hambatan Berhenti Merokok 0% 0% 0% 39% 61% 47% 53% 0% Bermanfaat Tidak Bermanfaat Terhambat Tidak Terhambat

58.9 61.5 65.6 41.1 38.5 34.4 Tinggi Rendah Kepercayaan Diri Motivasi Ketergantungan Nikotin

Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Dependen No Variabel Berhenti Merokok Relapse Jumlah n % n % n % 1. Persepsi ancaman Terancam Tidak terancam 50 35 26,5 17,9 139 160 73,5 82,1 189 195 100 100 P = 0,060 2. Persepsi manfaat Bermanfaat Tidak bermanfaat 59 26 25,0 17,6 177 122 75,0 82,4 236 148 100 100 P = 0,114 3. Persepsi hambatan Terhambat Tidak terhambat 35 50 17,3 27,3 167 132 82,7 72,5 202 182 100 100 P = 0,023

Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Dependen No Variabel Berhenti Merokok Relapse Jumlah n % n % n % 4. Kepercayaan diri tinggi Kepercayaan diri rendah 59 26 26,1 16,5 167 132 73,9 83,5 226 158 100 100 P = 0,034 5. Motivasi tinggi Motivasi rendah 61 24 25,8 16,2 175 124 74,2 83,8 236 148 100 100 P = 0,037 6. Ketergantungan nikotin Tinggi Rendah 40 45 30,3 17,9 92 207 89,7 82,1 132 256 100 100 P = 0,008

Hasil Analisis Uji Regresi Logistik Faktor Kejadian Relapse Variabel B Nilai p Exp(B) Step 1 Step 2 Ancaman Manfaat Penghambat Kepercayaan diri Motivasi Nikotin Constant Ancaman Hambatan kepercayaan diri Motivasi Nikotin Constant Overall Percentage 0.402 0.417 0.732 0.978 0.441 0.634-0.344 0.434 0.657 1.027 0.456 0.664-0.216 79.7 0.125 0.139 0.010 0.001 0.117 0.020 0.268 0.095 0.019 0.000 0.104 0.014 1.494 1.517 2.080 2.658 1.554 1.886 0.709 1.543 1.929 2.793 1.578 1.942

1 Ada hubungan hambatan behenti merokok (p value=0,023), kepercayaan diri (p value=0,034), motivasi (p value=0,037) tingkat ketergantungan terhadap nikotin (p value=0.0008) terhadap kejadian Relaps. 2 Tidak ada hubungan antara persepsi terhadap ancaman penyakit dan manfaat berhenti merokok terhadap kejadian Relaps 3 Kepercayaan diri sesorang merupakan faktor yang paling kuat memepengaruhi kejadian relaps

Segera memberlakukan undang-undang larangan merokok di tempat umum dengan sanksi tegas bagi yang mslanggarnya. 2 Perlunya pendidikan di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA) mengenai dampak rokok bagi kesehatan, mengingat banyaknya kasus mulai mencoba merokok terjadi pada tahap remaja awal 3 Pada institusi pendidikan dan institusi sosial perlu meningkatakan kegiatan-kegiatan positif yang dapat meningkatak kepercayaan diri 4 selalu mengadakan penyuluhan dan kampanye anti rokok untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok. 5 Perlunya di sosialisasikan kepada masyarakat program smoking cessation di klinik berhenti merokok, karena banyak masyarakat yang ingin berhenti merokok tapi tidak mengetahui caranya

Sampel Penarikan sampel dengan menggunakan Rumus Proporsi Binomial : Jadi Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 384 responden, yang masing-masing diproporsikan pada setiap kelurahan yang ada di Kec. Tamalate

Kembali Merokok ( Relapse ) Relapse adalah perilaku kambuh atau kembali keperilaku awal, dimana seorang individu kembali merokok secara berkelanjutan selama beberapa hari ataupun lebih setelah melewati masa absen merokok.

Proses Perubahan Perilaku Transteoritical Model Prochaska 1994 MASA MEROKOK Tidak ada niat untuk Berubah (Precontemplation) Berniat berubah tidak Dalam waktu dekat (Contemplation) KEMBALI MEROKOK (RELAPSE) Berniat berubah Dalam waktu dekat (Preparation) Bertahan (Maintenance) Tindakan (Action) Penghentian (Termination) MASA BEBAS ROKOK