ANALISIS SOSIO PSIKOLOGIS TERHADAP KEJADAIAN KEKAMBUHAN (RELAPS) MEROKOK DI KECAMATAN TAMALATE MAKASSAR Ida Leida M.Thaha Mappeaty Nyorong Ridwan Thaha Rosdiana
Prevalensi Perokok di Indonesia 2011 100% 31.1% Total populasi 67.4% Pria Dewasa 4.5%% Wanita Dewasa
Data Riskesdas (2011): prevalensi perokok nasional 31,1%. Di Sul-Sel 31,6%, & lebih dari 50% diantaranya mulai merokok tiap hari pada umur 15-24 tahun. Di kota Makassar presentase Perokok 22,1 % (± 287.300 orang) Ada 3 juta batang rokok dikonsumsi setiap hari di Kota Makassar ( Maidin, 2011) Biaya perawatan kesehatan akibat penyakit terkait tembakau mencapai 11 triliun rupiah setiap tahunnya (1,2 miliar USD)
Angka relapse dikalangan perokok yang mencoba untuk berhenti merokok adalah 90% dalam 1 tahun sejak berhenti ( American Lung Association 2011). Hasil survey di Belanda pada 3 bulan pertama berhenti merokok menunjukkan angka relapse sebesar 90%, dan hanya 3%-5% dari perokok yang berhenti merokok dapat mempertahankan usahanya untuk berhenti merokok selama 6 bulan atau lebih (Hughes, et.al 2004) Hal tersebut menunjukan sulitnya orang untuk berhenti merokok, sehingga banyak yg kembali merokok
menganalisis Sosio Psikologis Terhadap Kejadaian Kekambuhan (Relaps) Merokok Di Kecamatan Tamalate Makassar Untuk menganalisis hubungan antara : 1.Persepsi ancaman, 2. manfaat berhenti merokok, 3.penghambat berhenti merokok, 4.kepercayaan diri 5.motivasi 6. tingkat ketergantungan nikotin terhadap kejadian relapse pada perokok aktif
Kerangka Teori Health Belief Model BACKGROUND PERCEPTIONS ACTION Sociodemographic Factor (e.g., education, age,sex,race, ethnicity) Threat -Perceived susceptibility (or acceptance of diagnosis) -Perceived severity of illhealth condition Expectation - perceived benefits of action perceived barrier to action Perceived self-efficacy to perform action Cues to action - Media Personal influence Reminder Behaviour to reduce threat based on expectation
KERANGKA KONSEP PENELITIAN Persepsi Terhadap Ancaman Penyakit Persepsi Terhadap Manfaat Persepsi Terhadap Hambatan Kepercayaan Diri RELAPSE Motivasi Tingkat Ketertgantungan Nikotin VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
METODE PENELITIAN Jenis & rancangan penelitian Tempat & waktu Penelitian Populasi & Sampel Sampel Size & Sampling Analitik dengan desain Cross Sectional Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tertinggi kasus peroko Populasi : Seluruh Penduduk Kecamatan Tamalate Kota Makassar Dengan menggunakan rumus lemeshow besar sampel dalam penelitian ini adalah 384 sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian perokok lakilaki Teknik penarikan sampel yang adalah random sampling
Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data Pengumpulan Data Data Primer Pengolahan Data Editing Coding Cleaning data Entry data Analisis data Univariat (DF) Bivariat (X 2 ) Multivariat (LOGRES) Penyajian data Tabel Grafik & narasi
HASIL PENELITIAN
Distribusi Responden Yang Relapse dan Yang Berhenti Merokok Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi Ancaman Terhadap Penyakit 0% 0% 22% 78% Relapse Berhenti Merokok 0% 0% 51% 49% Terancam Tidak Terancam
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi Manfaat Berhenti Merokok Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi Hambatan Berhenti Merokok 0% 0% 0% 39% 61% 47% 53% 0% Bermanfaat Tidak Bermanfaat Terhambat Tidak Terhambat
58.9 61.5 65.6 41.1 38.5 34.4 Tinggi Rendah Kepercayaan Diri Motivasi Ketergantungan Nikotin
Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Dependen No Variabel Berhenti Merokok Relapse Jumlah n % n % n % 1. Persepsi ancaman Terancam Tidak terancam 50 35 26,5 17,9 139 160 73,5 82,1 189 195 100 100 P = 0,060 2. Persepsi manfaat Bermanfaat Tidak bermanfaat 59 26 25,0 17,6 177 122 75,0 82,4 236 148 100 100 P = 0,114 3. Persepsi hambatan Terhambat Tidak terhambat 35 50 17,3 27,3 167 132 82,7 72,5 202 182 100 100 P = 0,023
Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Dependen No Variabel Berhenti Merokok Relapse Jumlah n % n % n % 4. Kepercayaan diri tinggi Kepercayaan diri rendah 59 26 26,1 16,5 167 132 73,9 83,5 226 158 100 100 P = 0,034 5. Motivasi tinggi Motivasi rendah 61 24 25,8 16,2 175 124 74,2 83,8 236 148 100 100 P = 0,037 6. Ketergantungan nikotin Tinggi Rendah 40 45 30,3 17,9 92 207 89,7 82,1 132 256 100 100 P = 0,008
Hasil Analisis Uji Regresi Logistik Faktor Kejadian Relapse Variabel B Nilai p Exp(B) Step 1 Step 2 Ancaman Manfaat Penghambat Kepercayaan diri Motivasi Nikotin Constant Ancaman Hambatan kepercayaan diri Motivasi Nikotin Constant Overall Percentage 0.402 0.417 0.732 0.978 0.441 0.634-0.344 0.434 0.657 1.027 0.456 0.664-0.216 79.7 0.125 0.139 0.010 0.001 0.117 0.020 0.268 0.095 0.019 0.000 0.104 0.014 1.494 1.517 2.080 2.658 1.554 1.886 0.709 1.543 1.929 2.793 1.578 1.942
1 Ada hubungan hambatan behenti merokok (p value=0,023), kepercayaan diri (p value=0,034), motivasi (p value=0,037) tingkat ketergantungan terhadap nikotin (p value=0.0008) terhadap kejadian Relaps. 2 Tidak ada hubungan antara persepsi terhadap ancaman penyakit dan manfaat berhenti merokok terhadap kejadian Relaps 3 Kepercayaan diri sesorang merupakan faktor yang paling kuat memepengaruhi kejadian relaps
Segera memberlakukan undang-undang larangan merokok di tempat umum dengan sanksi tegas bagi yang mslanggarnya. 2 Perlunya pendidikan di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA) mengenai dampak rokok bagi kesehatan, mengingat banyaknya kasus mulai mencoba merokok terjadi pada tahap remaja awal 3 Pada institusi pendidikan dan institusi sosial perlu meningkatakan kegiatan-kegiatan positif yang dapat meningkatak kepercayaan diri 4 selalu mengadakan penyuluhan dan kampanye anti rokok untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok. 5 Perlunya di sosialisasikan kepada masyarakat program smoking cessation di klinik berhenti merokok, karena banyak masyarakat yang ingin berhenti merokok tapi tidak mengetahui caranya
Sampel Penarikan sampel dengan menggunakan Rumus Proporsi Binomial : Jadi Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 384 responden, yang masing-masing diproporsikan pada setiap kelurahan yang ada di Kec. Tamalate
Kembali Merokok ( Relapse ) Relapse adalah perilaku kambuh atau kembali keperilaku awal, dimana seorang individu kembali merokok secara berkelanjutan selama beberapa hari ataupun lebih setelah melewati masa absen merokok.
Proses Perubahan Perilaku Transteoritical Model Prochaska 1994 MASA MEROKOK Tidak ada niat untuk Berubah (Precontemplation) Berniat berubah tidak Dalam waktu dekat (Contemplation) KEMBALI MEROKOK (RELAPSE) Berniat berubah Dalam waktu dekat (Preparation) Bertahan (Maintenance) Tindakan (Action) Penghentian (Termination) MASA BEBAS ROKOK