Indonesia Menggugat. Ir. Sukarno

dokumen-dokumen yang mirip
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PADA SUATU PERSEROAN TERBATAS MENURUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

Pelajaran 1-6 PENGANTAR

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia MEMUTUSKAN

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Indonesia Menggugat. Soekarno

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan dan Pemberatan Pengertian Tindak Pidana Pencurian

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1958 TENTANG PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1955 TENTANG TINDAK PIDANA IMIGRASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

*SEKITAR TERORIS-KANAN ANDREAS BREIVIK*

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA INTERNASIONAL. Devica Rully, SH., MH., LLM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ESA UNGGUL MARET 2017

Presiden Republik Indonesia,

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia


Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara

BAB II. Prosedur Pengajuan Grasi Kepada Presiden Baik Tahap I. Maupun Tahap II

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

hangat hangat hangat hanyut hanyut hanyut haus haus haus

Seni Lukis Indonesia. Sekarang dan yang Akan Datang. S. Sujojono

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

APA KEGUNAAN BENDA-BENDA YANG DISIT A DALAM HUKUM ACARA PI DANA KIT A SEKARANG? Handoko Tjondroputranto

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Tiga Komponen Marhaenisme

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN

MUNCULNYA NABI-NABI PALSU PDT GERRY CJ TAKARIA

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

Strategi Sukarno Melawan Imperialisme

FAIQ TOBRONI, SHI., MH

Bab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab. 4 Bab 9. 3 Bab 8. Tingkatan 5. Bab. Bab

Risalah Indonesia Menggugat

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih.

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Membuka Tabir Rahasia Kolonialisme dan Imperialisme: Mengenang Lagi Bung Hatta

1 : KEMUNCULAN DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA TENGGARA

PEMERINTAH SEBAGAI SUBJEK HUKUM PERDATA DALAM KONTRAK PENGADAAN BARANG ATAU JASA. Oleh: Sarah S. Kuahaty

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 1960 TENTANG PERTAMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 2) Wednesday, April 1, 2015

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

The Power of the Heart #2 - KEKUATAN HATI #2 A TRUSTING HEART - HATI YANG PERCAYA

UU 72/1958, PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA *)

Pidato Presiden RI dalam Memperingati 1 Tahun Kemerdekaan Indonesia (17 AGUSTUS 1946)

Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul,

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

Tuhan Sayang Ya Tuhan Sayang

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 1960 TENTANG PERTAMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Unsur-Unsur Tindak Pidana Pada Kejahatan Terhadap Kesopanan

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

UNDANG-UNDANG (UU 1948 No. 13. (13/1948) Peraturan tentang mengadakan perubahan dalam Vorstenlands Grondhuurreglement. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MASARIAH MISPARI SEKOLAH SULTAN ALAM SHAH PUTRAJAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. hukuman pidana. Suatu peristiwa hukum dapat dinyatakan sebagai peristiwa

MENGAMPUNI ORANG LAIN

Mengingat : Akan Pasal 89 dan Pasal 117 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

JAN HUYGEN VAN LINSCHOTEN: MEMBUKA JALAN BAGI MASUKNYA BELANDA KE NUSANTARA

*85 UNDANG-UNDANG (UU) 1946 No. 1 (1/1946) HUKUM PIDANA. Hal Undang-undang hukum pidana. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

Pendidikan Pancasila. Pancasiala Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Pada Era Pra Kemerdekaan dan Era Proklamasi. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.

UNDANG-UNDANG (UU) 1948 No. 19. (19/1948) Peraturan tentang susunan dan kekuasaan Badan-badan Kehakiman. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG NOMOR 4 Prp TAHUN 1960 Tentang PERAIRAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SRC. Stichting Revalidatie Cirebon Yayasan Revalidasi Cirebon

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 5 TAHUN 1975 TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden, sehingga hasil atau data yang diperoleh benar-benar dari pihak atau

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

OTORITAS ORANG PERCAYA

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA (UUDRT) NOMOR 17 TAHUN 1951 (17/1951) TENTANG PENIMBUNAN BARANG-BARANG. Presiden Republik Indonesia,

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG PERATURAN HUKUM PIDANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Seri Iman Kristen (10/10)

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 1958 TENTANG PENERBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

NAAR NEDERLAND HANDLEIDING

Transkripsi:

Indonesia Menggugat Ir. Sukarno

Pendahuluan Tuan tuan Hakim yang terhormat. Tatkala kami pada tanggal 16 Juni 1930 di dalam surat kabar membaca pidato pembukaan Volksraad oleh gouverneur generaal, yang antara lain lain hal berisi pula permakluman, bahwa kami akan terus dituntut dimuka pengadilan, maka tatkala itu juga kami berkata: ini menjadi proses yang menggempar kan! Memang sedari mula diadakan penggerebekan dan tang kapan tangkapan pada hari 29 Desember 1929, maka kekagetan yang meletus di dalam udara pergaulan hidup Indonesia dan negeri Belanda itu tak berhentilah terus mengumandangnya, perhatian dan kegemparan itu teruslah menggetarkan udara politik Indonesia dan Negeri Belanda sampai pada hari ini. Dan perhatian itu bukanlah sekali kali berhubung dengan diri kami orang persoonlijk, tetapi ialah disebabkan oleh maknanya proses ini, sesuatu proses terhadap pada suatu pergerakan yang memang sedari lahirnya adalah hidup di dalam pusatnya perhatian, perhatian kawan kawannya dan perhatian musuh musuhnya. Perhatian dan kegemparan itu adalah melebihi perhatian dan kegemparan di zamannya proses afdeeling B, melebihi perhatian dan kegemparan di zamannya proses proses P.K.I., melebihi perhatian dan kegemparan di zamannya proses manapun juga, tak lain tak bukan, yakni oleh karena proses ini adalah proses terhadap suatu pergerakan, yang menu rut katanya Middendorp adalah dengan sebenar benarnya dagingnya daging dan darahnya darah segenap pergerakan nasionalis di Indonesia adanya. Tak usahlah kami uraikan lagi, bahwa proses ini adalah proses politik; ia, oleh karenanya, di dalam pemeriksaannya tidak boleh dipisahkan daripada soal soal politik yang menjadi sifat dan azasnya pergerakan kami, dan yang menjadi nyawanya pikiran pikiran dan tindakan tindakan kami; ia di dalam peme riksaannya harus memasukkan soal soal politik itu di dalam gedung mahkamah ini, agar supaya Tuan tuan Hakim bisa mengerti segala azas dan sifatnya pergerakan kami itu, mengerti segala sebab sebab dan maksud maksudnya tindakan tindakan atau perkataan perkataan kami yang menjadi pemeriksaan Tuan tuan itu. Tuan tuan Hakim yang terhormat, kami tidak sejak wa sangka, kami percaya, bahwa Tuan, bagaimana juga barangkali Tuan punya keyakinan politik, kami percaya bahwa Tuan ada berdiri sama tengah. Maka oleh karenanyalah kami tersenyum akan caranya surat surat kabar, misalnya A.I.D. de Preanger bode atau lain lain surat kabar yang benci kepada kami dan pergerakan kami, menghasut kepada Tuan tuan Hakim bahwa di dalam proses ini kami tentu akan mendapat hukuman, yakni bahwa putusan bebas tak bisa jadi. Kami tersenyum pula, oleh karena surat surat khabar yang demikian itu adalah menunjuk kan moralnya yang sebenarnya. Kami tidak tahu apa apa tentang Tuan tuan punya keya kinan politik. Kamipun tidak perlu mengetahuinya. Tetapi kami percaya bahwa peringatannya Mr. Dr. Schumann adalah tak perlu bagi Tuan tuan, yakni peringatan bahwa: het is zoo verleidelijk om in den opruier tevens te straffen den tegenstander op politik gebied. 1 adalah begitu menarik hati, menjatuhkan hukuman atas si penghasut, karena ia adalah 1 Bij Duys, Pleidooi Indonesische Studenten

musuh di atas lapang politik. 1 Kami percaya, kami yakin, bahwa juga peringatannya Prof. Molengraaff ada tak perlu bagi Tuan. Prof. Molengraaff yang mengatakan, bahwa: aan de zijde waar onze sympathie is, door ons allicht ook het recht wordt gevonden. 2 2 Pihak yang kita senangi, itulah yang kita pandang benar. meskipun barangkali Tuan tuan (kami tidak tahu), sepanjang katanya Mr. van Houten ada termasuk dalam golongan golongan hakim. yang ook menschen zijnde, niet altijd staan buiten een conflict. 2 32 karena juga manusia, tidak selamanya berdiri di luar sesuatu perjuangan. 2 malahan barangkali ada berdiri midden in de politike beweging. di tengah tengah pergerakan politik. atau een werkzaam aandeel in elken strijd nemen. 2 ikut mempunyai bagian di dalam tiap tiap perjuangan. 2 Kami ulangi lagi: kami percaya bahwa Tuan tuan hakim ada berdiri sama tengah. Dan jikalau nanti kami uraikan segala kami punya keyakinan politik, jikalau nanti kami beberkan segala sifat P.N.I. dan segala penglihatan penglihatan atau ideologi ideologi kami, jikalau nanti kami masukkan politik di dalam gedung mahkamah ini, maka itu bukan untuk mempro pagandakan kebenaran kami punya keyakinan itu, melainkan hanyalah supaya Tuan tuan bisa mengetahui azas, sifat dan aksinya P.N.I., dan bisa menakar, bisa mengerti, bisa begrijpen kami punya penglihatan politik, dan dus begrijpen isi dan mak sudnya segala perkataan perkataan dan tindakan tindakan kami yang Tuan tuan periksa dalam proses ini. Hanya inilah maksud kami dengan mengucapkan pidato ini. Bagian yang bersangkutan dengan hukuman adalah bagiannya kami punya pembela pembela Mr. Sastro muljono cs. 2 Bij Duys, Pleidooi Indonesische Studenten 3 2 Bij Duys, Pleidooi Indonesische Studenten

Sebab, Tuan tuan Hakim, kami di sini didakwa bersalah menjalankan hal hal, yang sangat sekali mengasih kesempatan lebar pada subjectief oordeel, yakni pada pendapatan yang kurang sama tengah. Kami didakwa melanggar artikel 169 yang di dalam akte tuduhannya berisi tuduhan tuduhan pelanggaran artikel artikel pemberontakan, artikel 161 bis, artikel 171 hukum siksa. Kami didakwa menjalankan hal hal yang di dalam buku hukum siksa itu dikalimahkan dengan cara yang membuka jalan bagi subjectiviteit itu, subjectiviteit atas pertanyaan apakah yang dinamakan menyindir, apakah yang dinamakan voorwaardelijk, apakah yang dinamakan dengan kata kata tertutup, subjectiviteit atas pertanyaan apakah yang dinama kan ketertiban umum, apakah yang dinamakan melanggar, subjectiviteit atas pertanyaan apakah yang dinamakan mem bangun rasa, subjectiviteit atas pertanyaan apakah yang di namakan kabar bohong, apakah yang dinamakan peri kehidupan ekonomi dari pergaulan hidup, dan lain lain sebagai nya. Terutama sekali artikel artikel 161 bis 153 bis sangatlah sekali membuka kesempatan lebar pada subjectiviteit oordeel itu. Kita, kaum politik Indonesia, kita sejak mula mulanya artikel artikel ini diterbitkan, tidak berhenti hentinya mengkritik nya, tidak berhenti henti memprotesnya. Kita anggap artikel artikel ini sebagai suatu halangan besar bagi menjalankan hak berserikat dan berkumpul yang toh tadinya sudah terancam sekali oleh adanya haatzaai artikelen (artikel artikel penye gah menyebar rasa kebencian), oleh adanya hak pendigulan dan sebagainya itu. Kalau haatzaai artikelen itu. sudah tersohor dengan nama aller ergerlijkst elastieke bepaling, aturan karet yang keliwat kekaretannya, nama apakah harus dikasihkan kepada misalnya artikel 153 bis itu? Tiada salahnya, kalau tuan Mendels di dalam Tweede Kamer Staten Generaal, algemeene beschowingen Indesche begrooting 1926, menyebutkan:

artikel ini een horribel strafwetartikel, artikel hukum siksa yang mendirikan bulu, yang ia in de laatste jaren nog niet ontmoet, di dalam tahun tahun yang akhir ini belum pernah jumpakan, Ia mengatakan, maar laat men dan niet meer spreken van een rechtstoestand : tetapi kalau begitu, janganlah bilang, bahwa di sini ada aturan hukum : Ia mengatakan: het is de zuivere rechteloosheid. Ini sebenarnya berarti tidak ada aturan hukum. Ya ia mengatakan: het is de terreur met de wet in de hand. ini adalah kesewenang wenangan wet di dalam tangan. Tuan tuan Hakim, kami harap, kami percaya, bahwa di dalam Tuan tuan punya tangan, artikel ini tidak dibikin sewenang wenang! En Toh berhubung dengan kekaretan artikel artikel yang diancamkan atas diri kami orang itu, berhubung pula dengan soal, yang oleh Prof. Simons disebutkan: de vraag in hoeverre en op welke wijke het strafrecht rekening moet houden met de overtuiging van den dader. 4 soal, sampai berapa jauh dan bagaimana hukum siksa itu harus memperingati keyakinannya terdakwa. 3 atau berhubung dengan apa yang diperingati oleh Mr. Dr. Schumann, bahwa hakim harus, rekening houden met de verschillende omstandigheden, met de meerdere of mindere welvaart der bevolking, met de meerdere of mindere provocatie. 3 memperingati keadaan keadaan, memperingati melarat makmurnya penduduk, memperingati ada atau tidak ada nya sebab sebab yang memaksakan kepada terdakwa men jalankan perbuatan itu. 3 maka perlu sekalilah kami uraikan kepada Tuan tuan segala bagian bagiannya kami punya keyakinan politik yang terpen ting, beserta bagian bagiannya pergerakan P.N.I. yang 4 Bij Duys, t. a. p.

perlu perlu, agar supaya Tuan tuan lantas bisa mengerti dengan gampang, bahwa P.N.I. dan kami orang tidaklah bersalah atas hal hal yang dituduhkan semuanya. Maaflah, Tuan tuan Hakim, kalau kami di dalam pidato ini minta Tuan tuan punya perhatian sampai berjam jam lamanya. Maaflah pula, kalau kami di sana sini mendalilkan beberapa dalil dari beberapa buku, sebab dalil dalil itu perlu sekalilah untuk membuktikan kepada Tuan tuan, bahwa apa yang kami ucapkan, terutama yang pahit dan getir, bukanlah hisapan dari jempol kami sendiri, tetapi ialah bersendi atas pengetahuannya orang orang bijaksana dan tulus hati. Atas salah satu pertanyaan Tuan Voorzitter di dalam verhoor, kami adalah menjawab, bahwa kami dengan sikap sama tengah yang bagaimanapun juga, sebagai kaum kiri adalah melihat lebih banyak kejelekan daripada kebagusan di dalam nasibnya negeri dan rakyat Indonesia sekarang ini. Kami adalah terkenal sebagai pengkritik nasibnya negeri dan rakyat yang jelek itu. Kami memang sering menjatuhkan kritik di atasnya. Tetapi kami tak pernahlah mengucapkan kritik yang palsu, kami tak pernahlah meninggalkan sikap yang adil. Sikap kami yang adil itu, akan mendapatlah bukti bukti pula di dalam dalil dalil itu, akan mendapatlah bukti bukti di dalam sedikit angka angka yang nyata. Dengan permintaan maaf yang demikian itu, sekarang kami mulaikan kami punya pembelaan diri. Imperialisme dan Kapitalisme Tuan tuan Hakim yang terhormat! Di dalam aksi kami sering seringlah kedengaran kata kata kapitalisme dan imperialisme. Di dalam proses ini, dua perkataan, inipun menjadi penyelidikan. Kami antara lain lain dituduh memaksudkan bangsa Belanda dan bangsa asing lain, kalau umpamanya, kami berkata kapitalisme harus dilenyap kan. Kami dituduh membahayai pemerintah kalau kami berseru rubuhkanlah imperialisme. Ya kami dituduhkan berkata bahwa kapitalisme = bangsa Belanda serta bangsa asing lain, dan bahwa imperialisme = pemerintah yang sekarang! Adakah bisa jadi benar tuduhan ini? Tuduhan ini tidak bisa jadi benar. Kami tidak pernah, mengatakan bahwa kapitalisme = bangsa asing, tidak pernah mengatakan bahwa imperialisme = pemerintah; kami pun tidak pernah memaksudkan bangsa asing kalau kami berkata kapitalisme, tidak pernah memaksudkan pemerintah atau open bare orde atau apa saja kalau kami berkata imperialisme. Kami memaksudkan kapitalisme kalau kami berkata kapitalisme; kami memaksudkan impeslisme kalau kami berkata imperialisme! Apa dan artinya kapitalisme? Tuan tuan Hakim, di dalam verhoor sudah kami katakan: 5 Kapitalisme adalah stelsel pergaulan hidup yang timbul daripada cara productie 1) yang 6 memisahkan kaum buruh dari alat alat produetie 2). Kapitalisme adalah timbul dari ini 7 cara productie, yang oleh karenanya, menjadi sebabnya meerwaarde 3 ) tidak jatuh di dalam tangannya kaum buruh melainkan jatuh di dalam tangannya kaum majikan. Kapitalisme, oleh 8 9 karenanya pula, adalah menyebabkan kapitaala cumulatie 4 ), kapitaal concentratie 5 ), 5 1) Productie = pembikinan sesuatu barang 6 2) alat alat productie yaitu misalnya mesin mesin, pabrik pabrik, dll 7 3) tambahnya harga oleh kerjanya yang membikin 8 4) penimbunan kapitaal

10 11 kapitaal centratie 6 ) dan industrieele reservearmee 7). Kapitalisme adalah mempunyai arah 12 kepada Verelendung. 8) Haruslah kami di dalam pidato ini masih lebih lebar lagi menguraikan, bahwa kapitalisme itu bukan suatu badan, bukan manusia, bukan suatu bangsa, tetapi ialah suatu faham, suatu begrip, suatu stelsel? Haruslah kami menunjukkan lebih lanjut, bahwa kapitalisme itu ialah stelselnya cara produksi, sebagai yang kami telah terangkan dengan singkat itu! Ah, Tuan tuan Hakim, kami rasa tidak, Sebab tidak ada satu intellektuil yang tidak mengetahui artinya kata itu. Tidak ada satu hal di dunia ini, yang begitu sudah diselidiki dari kanan kiri, luar dalam, sebagai kapitalisme itu tidak ada satu hal di dunia ini, yang begitu besar litteratuurnya (pustakanya), sebagai kapitalisme itu hingga berpuluh puluhan jilid, berpuluh puluhan ribu studiën dan standaardwerken dan brochures. Tetapi arti perkataan imperialisme? Imperialisme juga suatu faham, imperialisme juga suatu begrip. Ia bukan sebagai yang dituduhkan pada kami itu. Ia bukan ambtenaar B.B., bukan pemerintah, bukan gezag, bukan badan apapun jua. Ia adalah suatu nafsu, suatu stelsel menguasai atau mempengaruhi ekonomi bangsa lain atau negeri bangsa lain, suatu stelsel overheerschen atau beheerschen economie atau negeri bangsa lain. Ia adalah suatu verschijnsel, suatu kejadian di dalam pergaulan hidup, yang timbulnya ialah oleh keharusan keharusan atau noodwendigheden di dalam geraknya ekonomi bangsa, selama ada ekonomi negeri, selama itu dunia economie sesuatu negeri atau sesuatu bangsa. Selama ada ekonomi bangsa, selama ada ekonomi negeri, selama itu dunia adalah melihat imperialisme. Ia kita dapatkan di dalam nafsunya burung Garuda Romein terbang kemana mana menakluk naklukkan negeri negeri sekelilingnya dan di luarnya Lautan Tengah. Ia kita dapatkan di dalam nafsunya bangsa Spanyol menduduki negeri Belanda untuk bisa mengalahkan Inggeris, ia kita dapatkan di dalam nafsunya kerajaan Timur Sriwijaya me naklukkan negeri penanjung Melaka, menaklukkan kerajaan Melayu, mempengaruhi rumah tangganya negeri Kamboja atau Campa. Ia kita dapatkan di dalam nafsunya negeri Majapahit menaklukkan dan mempengaruhi semua kepulauan Indonesia, dari Bali sampai ke Borneo, dari Sumatera sampai ke Maluku. Ia kita dapatkan di dalam nafsunya kerajaan Japan menduduki penanjung Korea, mempengaruhi negeri Manchuria, menguasai pulau pulau di Lautan Teduh. Imperialisme adalah terdapat di semua zaman perekonomian bangsa, terdapat pada semua bangsa yang ekonominya sudah butuh pada imperialisme itu. Bukan pada bangsa kulit putih saja ada imperialisme, tetapi juga pada bangsa kulit kuning, juga pada bangsa kulit hitam, juga pada bangsa kulit merah sawo sebagai kami, sebagai terbukti di dalam zaman Sriwijaya dan zaman Majapahit; imperialisme adalah suatu economische gedetermineerde noodwendigheid, suatu keharusan yang ditentukan oleh rendah tingginya ekonomi sesuatu pergaulan hidup, yang tak memandang bulu. Dan sebagai yang tadi saya katakan, imperialisme bukanlah saja stelsel atau nafsu menaklukkan negeri dan bangsa lain, tetapi imperialisme bisa juga hanya nafsu atau stelsel mempengaruhi ekonominya negeri dan bangsa lain! Ia tak usah dijalankan dengan pedang atau bedil atau meriam atau kapal perang, tak usah berupa pelebaran negeri daerah dengan 9 5) kapitaal kecil kecil menjadi satu kapitaal besar 10 6) kapitaal besar besar menjadi satu kapitaal besar 11 7) tentara kaum werkloos 12 8) memeralatkan kaum buruh

13 kekerasan senjata sebagai yang diartikan oleh van Kol. 9), tetapi ia bisa juga berjalan hanya dengan putar lidah atau cara halus halusan saja, bisa juga berjalan dengan cara penetration pacifique. Terutama di dalam sifatnya mempengaruhi (beheerschen) rumah tangganya bangsa lain, maka imperialisme zaman sekarang sama berbuah negeri negeri mandaat alias mandaatgebieden, daerah daerah pengaruh alias invloeds sferen dan lain lain sebagainya, sedang di dalam sifatnya menaklukkan negeri orang lain, imperialisme itu berbuah negeri jajahan, koloniaalbezit. Dan bukan saja di dalam dua macam itu, imperialisme bisa kita bagikan, imperialisme bisalah juga kita bagikan dalam imperialisme tua., dan imperialisme modern. Tidaklah besar beda antara imperialisme tua daripada bangsa Portugis atau Spanyol atau East India Company Inggeris atau Oost Indische Compagnie Belanda dalam abad ke 16, ke 17, dan ke 18 dengan imperialisme modern yang kita lihat di dalam abad ke 19 atau ke 20, imperialisme modern yang mulai menjalar ke mana mana, sesudah modern kapitalisme bertahta kerajaan di benua Europa dan di benua Amerika Utara? Imperialisme modern, imperialisme modern yang kini merajalela di seluruh benua dan kepulauan Asia dan yang kini kami musuhi itu, imperialisme modern itu adalah anaknya modern kapitalisme. Imperialisme modernpun sudah mempunyai literatuur, tetapi belum begitu terkenallah ia di dalam arti artinya dan rahasia rahasianya sebagai soal kapitalisme. Imperialisme modern itu, oleh karenanya, Tuan tuan Hakim, mau kami dalilkan artinya agak lebar sedikit dari buku buku satu dua. Kami tidak akan mendalilkan bukunya Sternberg Der Imperialismus yang walau sangat menarik hati dan tinggi ilmu, toh rada kering itu, rada droog buat mendengarnya, kami mendalilkan Mr. Pieter Jelles Troelstra, itu pemimpin Belanda yang baru wafat yang menulis : Ik versta onder imperialisme dit verschijnsel, dat het grootendeels onder de macht der banken staande grootkapitaal van een bepaald land, de buitenlandsche politik van dat land aan zijn belangen weet dienstbaar te maken. De snelle economische ontwikkeling van de negentiendeeeuw bracht met zich een verbitterde concurrentie op agrarisch en industrieel gebied. Dat aan het einde van die eeuw de portectie snel veld won, was een van de gevolgen. De moderne grootindustrie was ontstaan, de produetiviteit van die grootindustrie was sterk opgevoerd, doch de afzetmogenjkheden in het eigen land waren beperkt en de noodzakelijkheid bestond, afzetgebieden buiten de grenzen te vinden. Deer eenerzijds op de beschermde binnenlandsche markt de prijzen op te voeren, andt.!r zijds op de buitenlandsche markten de dumping tatktiek toe te passen, trachte de werkkrachten goedkoop zijn, en de winst niet door arbeids grootindustrie in de mogelijkheid te voorzien, zonder de winst aan te tasten. Deze aggressieve protectie bracht op zichzelf reeds grootere spanning in de internationale verhoudingen teweeg. Daarnaast stond de snene ontwikkeling der groote banken, die over ste eds grooter kapitalen beschikken, waarvoor bij de binnenlandsche industrie en handel niet voldoende plaatsing was te vinden. Hieruit vloeide voorts kapitaai export, die zieh in het bijzonder DaM eoonomische AchterIijke, kapits.ajanne landed richtte. (Bijvde stroom van 13 9) Tweede Kamer Staten Gen, 22 Nov. 1901

Fransch en Engelsch kapitaal naar Rusland, en van Nederlandsch kapitaal naar de Ooost). Deze kapitaaluitvoer geschiedt niet aneen in den vorm van geld. Machines worden door de kapitaal uitvoerende mogendheden verschaft, fabrieken gebouwd, spoorwegen en havens aangelegd, enz. In vele gevanen is het voor de kapitaalbeleggers voordeeliger hun geld te exploiteeren in ondernemingen in economisch Achterlijke landen, waar de wetgeving e.d. wordt beperkt. Yang saya artikan dengan imperialisme ialah: itu kejadian pergaulan hidup, yang terjadi karena modal besar dari sesuatu negeri yang kebanyakan ada di bawah kekuasaan nya bank bank, memperusahakan politik luar negeri dari pada negeri itu guna kepentingannya modal besar itu sendiri. Kemajuan abad yang kesembilanbelas yang cepat itu sudahlah melahirkan suatu persaingan mati matian di atas lapang perusahaan tanah dan perusahaan kepabrikan. Salah satu hasilnya persaingan ini ialah bahwa, pada penghabisan abad itu, politik melindungi negeri sendiri makin lama makin laku. Kepabrikan besar sudahlah lahir, jumlahnya barang barang yang dibikin oleh kepabrikan besar ini sangatlah tambah nya, tetapi di negeri sendiri barang barang itu tak bisalah habis terjual, maka timbunah keperluan mencarikan pasar baginya di luar negeri sendiri. Caranya kepabrikan besar itu mengatur kesukaran ini dengan tak mengurangkan untungnya ialah: menjual barang barang itu di pasar negeri sendiri yang terlindungi itu dengan harga mahal, dan menjual barang barang itu di pasar luar negeri dengan politik dumping, yakni menjual barang barang itu dengan harga yang lebih murah daripada harga biasanya disitu. Maka cara melindungi diri sendiri dengan menyerang orang lain ini saja sudahlah membikin tambah panasnya sikap antara negeri satu terhadap negeri yang lain. Selainnya itu, bank bank yang besar adalah menjadi makin subur, makin besar jumlah kapitalnya, yang tidak bisa diusahakan di dalam pabrik pabrik dalam negeri sendiri. Maka lantas mengalirlah kapital itu ke luar, teristimewa ke negeri negeri yang masih belum maju ekonominya dan yang kekurangan modal. (Misalnya aliran kapital Perancis dan Inggeris ke negeri Roes, dan aliran kapital Belanda ke Timur). Aliran kapital keluar ini, tidaklah hanya berupa aliran harta saja. Negeri negeri yang mengeluarkan kapital itu jugalah mengirimkan mesin mesin, mendirikan pabrik pabrik, membikinkan jalan jalan kereta api dan pelabuhan pelabuhan dan sering kali juga kaum kapital itu adalah lebih beruntung lagi dengan memasukkan uangnya dalam onderneming onderneming di negeri negeri yang belum maju ekonominya, di mana kaum buruhnya murah dan di mana untung tidak terancam oleh arbeidswetgeving atau sesuatu hukum perburuhan Begitulah keterangan Mr. Pieter Jenes Troelstra. Marilah kita sekarang mendengarkan 14 seorang socialist lain, yakni R.N. Brailsford, itu pengarang Inggeris yang termashur. 1) Rijkdom in onze dagen is in de eerste plaats de gelegenheid voor buitengewoon voordeelige belegging. Verovering in den ouden zin is uit de mode geraakt... 14 1) De Oorlog van Staal en Goud, Salinan van Revestein, p. 22, 51, 68

Het jagen van concessies in het buitenland en het exploiteeren van de potentieele rijkdommen van zwakke staten en stervende rijken wordt meer en meer een officieele onderneming, een nationale affaire. In deze fase is uitvoer van kapitaal voor de heerschende klasse gewichtiger en aantrek kelijker geworden dan de uitvoer van waren. Imperialisme is eenvoudig de pontieke uitdrukking van de groeiende neiging van het Impitaal, dat opgestapeid is in de meer beschaafde industrieele landen, zich te exploiteeren naar de minder beschaafde en minder bewoonde. Di dalam zaman sekarang, yang dinamakan kekayaan itu ialah pertama tama kesempatan menjalankan modal dengan untung yang besar sekali. Perampasan negeri dengan terang terangan seperti zaman dulu, kini sudahlah tak laku lagi... Menurut concessie concessie di luar negeri, dan membuka kekayaan kekayaannya kerajaan kerajaan yang lembek dan negeri negeri yang hampir mati, itulah kini makin menjadi perusahaan officieel, perusahaan nasional. Di atas tingkat ini maka bagi kaum atasan adalah lebih penting dan lebih menarik hati, mengalirkan uang keluar daripada mengalirkan barang barang. Imperialisme baresnya, ialah suatu keadaan politik, yang ditimbulkan oleh nafsu yang makin lama makin keras daripada modal yang ditimbun timbunkan di negeri negeri kepabrikan yang lebih maju, akan menggerakkan diri di negeri negeri yang kurang maju dan yang kurang banyak penduduk. Bukanlah dengan dua contoh ini telah ternyata sebenar benarnya, bahwa yang pengiraan yang imperialisme itu kaum ambtenar, atau bangsa kulit putih, atau pemerintah, atau gezag dalam umumnya, ada salah samasekali? Tetapi marilah kita mendengarkan satu kali lagi 15 uraiannya seorang sosialis lain, yakni uraiannya Otto Bauer 10) yang termashur itu, yang melihat di dalam modern imperialisme itu, suatu politik melebarkan daerah. 16 suatu expansiepolitik *) yang dient steeds het doel, aan het kapitaal beleggingssfeer en afzetmarkten te verzekeren. In de kapitalistische volkseconomie scheidt zich elk oogenblik een deel van het maatschappelijke geldkapitaal uit de circulatie van het industrieele kapitaal af... Een deel van het maatschappelijke kapitaal is dus elk oogehblik doodgelegd, ligt elk oogenblik braak. Is veel geldkapitaal doodgelegd, heeft het terugstroomen der vrijgekomen kapitalis plinters naar de productiesferen slechts langzaam plaats, dan daalt anereest de vraag naar produksimiddelen en naar arbeidskrakhten. Dit beteekent het onmiddelijk dalen der prijzen en winsten in de productie middelen industrie, de verzwaring van den va kvereenigingsstrijd, het dalen der arbeidsloonen. Beide verchijn selen werken echter ook terug op die industrieen, die de verbruiks goederen vervaardigen. De vraag naar de goederen, die onmiddellijk diellen tot bevrediging der menschelijke beboeften daalt, omdat eenerzijds de kapitalisten, die hun inkomen uit de arbeids middelen industrieen trekken, geringer insten bekomen, en omdat anderzijds de grootere werkeloosheid en de dalende 15 10) Nationalitatenfrage p. 461 e.v. 16 *)

loonen de koopkrakht der arbeidersklasse verminderen. Daardoor worden ook in de bedrijven voor verbruiks goederen de prijzen. winsten, arbeidsloonen kleiner; zoo heeft het afscheiden van een grooter deel van het geldkapitaal uit de kringloop van het kapitaal in de gezamenlijke industrie, dalende prijzen, winsten, loonen, vermeerderde werkloosheid, tengevolge. Deze kennis is. nu voor ons doel van groot belang, want nu eerst kunnen we de doeleinden van de kapitalistische beheerspolitik begrijpen. Ze streeft naar beleggingssferen voor bet kapitaal en naar afzetmarkten voor de waren. Nu begrijpen wij, dat deze geen arzondelijke opgaven zijn, doch in wezen een en dezelfde opgaaf. selamanya bermaksud, mengasihkan kepada modal itu lapang lapang bergerak dan pasar penjualan barang. Di dalam rumah tangga kemodalan maka tiap tiap waktu adalah sebagian modal uang yang memisahkan diri dari pada modal yang diusahakan dikepabrikan... Tiap waktu oleh karenanya, maka sebagian daripada modal itu menjadilah mati, menjadilah bero (jav.). Jikalau banyak modal menjadi mati demikian itu jikalau modal modal yang terlepas ini tak gampang mengalir kembali ke dalam perusahaan perusahaan pabrik dengan cepat, maka pertama tama lantas menjadi kuranglah laris nya penjualan tenaga kaum buruh: Ini adalah berarti bahwa harga harga dan untung untung di dalam perusahaan perusahaan yang membikin alat alat produksi itu dengan segera merosotlah ke bawah; perjuangan pergerakan kaum sekerjapun menjadilah lebih berat oleh karenanya, upah upah kaum buruh menjadi turun. Tetapi dua dua hal ini berpengaruh juga atas perusahaan perusahaan yang mem bikin barang barang bekal hidup. Barang barang bekal hidup hidup sehari hari inipun menjadilah kurang banyak pembelinya, yakni oleh karena pertama tama kaum modal dari perusahaan perusahaan alat produksi itu kini kurang besar untungnya, dan kedua oleh karena kelas kaum buruh itu, yang kini banyak werkloos dan upahnya turun, kekuatannya pembeli menjadi kurang. Oleh karena itu, maka juga di dalam perusahaan perusahaan bekal hidup lantas merosotlah harga harga, untung untung dan upah upah. Demikianlah keadaannya, bagaimana terpisahnya modal dari perusahaan perusahaan umum sudah berbuntutlah merosotnya harga harga, untung untung dan upah upah beserta tambah banyaknya kaum werkeloos. Pengetahuan ini adalah amat penting sekali bagi kita, sebab baru sekaranglah kita bisa mengerti maksud maksudnya politik mengungkungi negeri negeri lain itu. Politik ini bermaksud mencarikan lapang lapang usaha bagi kapital dan pasar pasar bagi barang barangnya. Sekarang mengertilah kita, bahwa dua hal ini bukanlah soal soal yang terpisah satu dari yang lainnya, tetapi di dalam hakekatnya ialah satu soal yang sama. Sekianlah dalil dalil kami tentang artinya kata imperialisme dari penanya orang orang socialist. Marilah kita sekarang men dengarkan keterangannya orang yang bukan socialist, yakni keterangannya tuan Dr. J.S. Bartstra di dalam bukunya Geschiedenis van het moderne imperialisme, di mana nanti akan tertampak juga kebenaran perkataan kami, bahwa impe rialisme itu ialah bukan regeering, bukan sesuatu anggota regeering, bukan sesuatu bangsa asing, tetapi suatu kehausan, suatu nafsu, suatu stelsel menguasai atau mempengaruhi ekonomi bangsa lain atau negeri lain adanya: et woord imperialisme is het eerst gebruikt in Engeland + 1880. Men bedoelde ermee

het streven om de zelfbesturende kolonien, wier e trekkingen tot het moederland in het afgeloopen liberaletijd perk vrij los waren geworden, weer vaster aan Engeland te verbinden. Opmerkelijk is, dat het woord deze oorspron kelijke beteekenis geheel verloren heeft.... langzamelhand begon het woord een andere beg ripsinhoud te krijgen: het werd nu het streven van die Britten, die het rijk een nog veal grootere koloniale uitbreiding wilden geven, hetzij door de verwerving van landen, die door hun aardrijkskundige Jigging een gevaar zouden kunnen opleveren in de handen van concurrenten, hetzlj door de hand te leggen op zulke gebieden, die ean goede afzetmarkt konden worden of waar veel grondstoffen te vinden waren voor binnen Iandsche nijverheid, welke juist in dien tijd moor en meer te lijden begon te krijgen van buitenlandsche modedinging In de beteekenis van omgebreidelde koloniale uitbreiding kon het begrip weldra algemeen worden... Perkataan imperialisme mula mula dipakainya ialah di negeri Inggeris kira kira dalam tahun 1880. Yang dimak sudkan orang dengan kata itu ialah usaha menarikkan lebih keras 17 lagi pertalian yang menggabungkan koloni koloni dengan pemerintahan sendiri. *) kepada negeri Inggeris, sebab pertalian ini di dalam zaman liberaal adalah menjadi terlampau longgar. Sangat menarik perhatian ialah, bahwa perkataan ini sekarang sudah hilanglah samasekali maknanya yang mula mula itu.... lama lama, maka perkataan perkataan ini mendapatlah arti nafsunya itu bangsa Inggeris, yang mau lebih melebarkan lagi daerah jajahan Inggeris dengan jajahan jajahan baru, baik dengan merampas negeri negeri yang bila di tangan musuh bisa menjadi bahaya, maupun dengan menguasai negeri negeri yang bisa menjadi pasar pasar penjualan bagi barang barang bikinan pertukangan negeri sendiri, atau di mana ada terdapat banyak bekal bekal untuk pertukangan negeri sendiri itu, yang justru pada waktu itu, makin menderita banyak rugi daripada persaingan negeri luaran Di dalam arti melebar lebarkan daerah dengan jajahan jajahan baru itu, maka faham imperialisme itu kini menjadi umum... Maka sesudah itu, Dr. Bartstra lantas mengasih keterangan lebih jauh atas penglihatannya kaum sosialis terhadap pada imperialisme itu: Dat het woord echter zoo'n ell01' popularhelt verk.t'\;.gea heeft, dankt het aan de SOClaald.emOCL aioli:lclle pl'opd.ganua, we het verscllljnsel VOOrS\;eld.e als de CO~tUmt;le van het kapitahscsclle productae systeem. :l::l.et zijn dan ook!vj.ai'xistische scllrijvers geweest, zooals.houdolf.tillferd.1ng, Karl!tenner, ook de bekende B.N. Brailsford, die aan het woord een veel diepere en wijdere beteekenis hebden gegeven. V olgens hen is het imperialisme de noodwendige buitenlandsche polltiek van staten met oon overrijp kapitalisme. Daaronder wordt dad verstaan oon kapitallsme met ver doorgevoerde bedrijfs en bankconcentratie. Daardoor en niet het minst door de veranderde functie van het protectionisdle, van middel om zichzelf staande te houden tegenover het 17 *) Canada, Australia, dll

buitenland tot dumping stelsel, heeft het niet langei genoeg aan de traditioneele liberale denkbeelden van staatsontliouding, vrije concurrentie en pacifisme. Die zijn dan als het ware omgeslagen in het tegendeel daarvan, n.1. het streven om de zuiver polltieke makhtsmiddelen van de staat aan te wenden voor economische doeleinden, als : beinvloeden en veroveren van afzet en grond stofgebieden, ook het waarborgen der rentebetalingen van kapitalen, die uitgezet zijn in economisch akhterlijke landen. Op het laatste punt, dat van de zg. kapitaal export wordt door de genoemde schrijvers bijzonder de nadruk gelegd. Door het veel intenser drijven van de nijverheid, door de concentratie in het bankwezen en het dumping stelsel waren, zoo zeggen zij, ontzaglijke kapitalen opgehoopt, die in het binnenland dikwijls niet genoeg aangewend konden worden. Vandaar dat neer en meer de noodzakelijkheid werd gevoeld om groote kapitalen uit te zettcn in economischakhterlijke landen, natuurlijk tegen zoo hoog mogelijke interest. Men kan dan tevens bereiken, dat groote bestellingen werden gedaan van spoorwegen, makhines, enz. bij de eigen nijverheid. Gevolg van een en ander: verscherpte verhoudingen tot het buitenland, oorlogsgevaar, militaire expedities, invloedssferen in overzeesche gewesten, controle op de inkomsten en uitgaven van vreemde landen door consortia van Europeesche bankiers, jakht naar kolonien. Ziedaar het imperialisme! Sebabnya perkataan itu menjadi terkenal ke mana mana, ialah oleh propagandanya kaum sociaal democraat, yang mengatakan, bahwa imperialisme itu ialah suatu keadaan yang tidak boleh tidak tentu dilahirkan oleh cara produksi kemodalan. Memang kaum Marxist lah, sebagai Rudolf Hilferding, Karl Renner dan juga H.N. Brailsford yang terkenal itu, yang mengasihkan kepada perkataan itu suatu arti yang lebih dalam dan lebih lebar lagi. Menurut mereka, maka imperialisme itu ialah politik luar negeri yang tidak boleh tidak pasti dijalankan oleh negeri negeri yang kapitalismenya sudah terlampau matang. Yang mereka maksudkan dengan kata kata belakangan ini ialah: suatu kapitalisme yang aturan aturan perusahaan dan aturan aturan banyaknya sudah sangat rapat tergabung tersusun nya. Oleh sebab inilah, dan bukan buat bagian kecil, juga oleh rubahnya pekerjaannya protectionisme, dulu protectionisme ini cuma buat melindungi negeri sendiri saja terhadap pada persaingannya negeri luaran, sekarang ia sudah menjadi 18 stelsel dumping *) maka kapitalisme yang demikian itu tak puaslah lagi dengan faham faham liberal yang biasanya, yakni faham yang mana staat tak boleh ikut campur di dalam urusan partikelir, faham persaingan merdeka, dan faham menjunjung tinggi altar perdamaian. Faham faham ini seolah olah terputarlah sama sekali men jadi sebaliknya, yaitu menjadi nafsu memperusahakan kekuasaan politik daripada staat itu guna kepentingan kepentingan rezeki, misalnya guna merebut dan mem pengaruhi pasar pasar perdagangan dan tempat tempat pengambilan bekal bekal kepabrikan, beserta guna menjaga supaya bunganya modal modal, yang dijalankan di negeri negeri yang ekonominya rendah, tidak terganggulah suburnya. Fatsal yang belakangan inilah, yakni fatsal pengaliran kapital ke negeri luar, oleh penulis penulis tadi sangat sekali ditunjukkan kepentingannya. Tersebabkan oleh banyak lebih keras bekerjanya pertukangan, tersebab kan oleh pergabungannya bank bank, dan tersebabkan oleh stelsel dumping, maka, begitulah mereka 18 *) Dumping = menjual barang sendiri

berkata menjadi bukan mainlah banyaknya modal yang tertimbun timbun kan, yang di dalam negeri sendiri sering tak cukup kesem patan buat menjalankan. Itulah sebabnya, yang Makin lama lantas makin terasalah perlunya menjalankan banyak modal di negeri negeri asing yang ekonominya masih mundur, tentu saja dengan bunga yang setinggi tingginya. Selainnya dari itu lantas bisalah juga tercapai, yang industri di negeri sendiri lantas mendapat pesanan yang besar daripada alat alat jalan kereta api, mesin mesin dll. Buntut satu dengan lainnya ialah: sikap negeri negeri luaran menjadi lebih panas, bahaya peperangan, pengiriman pengiriman mili tair, daerah daerah pengaruh di negeri negeri seberang, pengawasan atas keluar masuknya uang di negeri negeri asing oleh serikat serikat kaum bankir Europah, pemburuan mencari negeri jajahan. Itulah imperialisme! Akhirnya maka Dr. Bartstra sekali lagi mengatakan dengan saksama apa yang ia sebutkan modern imperialisme: Onder modern imperialisme wordt verstaan het streven naar ongelimiteerde uitbreiding van koloniaal bezit, zooals dat in de periode :f: 1880 tot heden de buitenlandsche staat kunde van bijna aile groote cultuurlanden dreef, in hoofdzaak ten bate van hun industrie en bank kapitaal. Het is in het minst niet de eenige, zelfs niet. op aile momenten de meest frappante van de zeer verschillende beweeg krachten van het tijdvak geweest, maar wel is het in zijn gevolgen een der meest gewichtige geworden, omdat het toonneel der algemeene geschiedenis erdoor is uitgebreid, voor het eerst en voor goed, over de geheele aarde. Yang disebutkan modern imperialisme ialah nafsu me lebarkan jajahan dengan tak berbatas, sebagaimana semen jak th. 1880 sampai sekarang menjadi penyorongnya politik luar negeri dari hampir semua negeri negeri besar, terutama guna kepentingan industri sendiri dan modal bank sendiri. Imperialisme ini bukan sekali kali tenaga penyorong yang satu satunya daripada zaman tersebut, malahan bukan yang paling membangunkan perhatian daripada tenaga tenaga penyorong yang bermacam macam daripada zaman itu, tetapi di dalam buntut buntutnya ia adalah menjadi yang paling penting, yakni oleh karena lapang sifatnya riwayat dunia menjadi dilebarkanlah olehnya, sampai ke seluruh muka bumi, buat pertama kali ini seterusnya. Begitulah artinya modern imperialisme. Dan artinya perkataan imperialisme tua? Imperialisme tua, sebagai yang kita alamkan dalam abad abad sebelumnya bagian kedua dari abad ke 19, imperialisme tua di dalam hakekatnya adalah sama dengan imperialisme modern: nafsu, zucht, streven, neiging, stelsel untuk menguasai atau mempengaruhi rumah tangganya negeri lain atau bangsa lain, nafsu untuk melancarkan tangan keluar pagar negeri sendiri. Sifatnya lain, azas azasnya lain, wujutnya lain, tetapi hakekatnya, wezennya sama!

Di dalam abad abad yang pertama atau di dalam abad ke 19, di dalam abad ke 16 atau ke 20, dua duanya adalah Imperialisme! Imperialisme, begitulah kami katakan tadi, adalah terdapat pada semua zaman! Ya, sebagai Prof. Jos. Schumpeter mengatakan: is zoo oud als de wereld, de ongebreidelde lust van een staat om zich gewelddadig uit te breiden buiten zijn natuurlijke grenzen adalah sama tuanya dengan dunia, nafsu yang tiada berhingga daripada sesuatu staat, melebar lebarkan daerah nya keluar pagar dengan kekerasan dan perkosaan. Imperialisme mana juga yang kita ambil, imperialisme tua atau imperialisme modern, bagaimana juga kita bolak balikkan, darimana juga kita pandangkan, imperialisme tetap lah suatu faham, suatu nafsu, suatu neiging, suatu zucht, suatu lust, suatu streven, suatu stelsel, dan bukan ambtenaar B.B., bukan pemerintahan, bukan gezag, bukan bangsa Belanda, bukan bangsa asing manapun jua, pendek kata bukan lichaam, bukan manusia, bukan benda atau materie! Nafsu, neiging, zucht atau stelsel ini sejak zaman purbakala sudahlah menimbulkan politik luar negeri, menimbulkan perse teruan dengan lain negeri, menimbulkan perlengkapan senjata darat dan senjata armada, menimbulkan perampasan perampasan negeri asing, menimbulkan koloni koloni yang diambili rezeki nya, zaman modern ia menimbulkan Bezugliinder yakni tempat pengambilan bekal kepabrikan, menimbulkan afzetge bieden atau pasar pasar penjualan hatsilnya kepabrikan itu, menimbulkan lapang bergerak bagi modal yang tertimbun timbun, menimbulkan daerah pengaruh, menimbulkan pro tectoraten, menimbulkan negeri negeri mandaat dan koloni koloni dan macam macam lapang lapang usaha lain lain, sehingga imperialisme adalah juga suatu bahaya bagi negeri negeri yang merdeka. Baik daerah daerah pengaruh maupun negeri negeri mandaat, baik protectoraten maupun koloni koloni, semuanya terjadinya begitu sebagai ternyata pula dari dalil dalil kami tadi itu, untuk pencarian rezeki atau untuk penjagaan pencarian rezeki, semuanya ialah hasilnya keharusan keharusan urusan ekonomi. Partai Nasional Indonesia menolak semua teori, yang mengatakan bahwa asal asalnya kolonisatie dalam hakekat nya ialah bukan pencarian rezeki, menolak semua teori yang mengajarkan, bahwa sebab sebabnya rakyat Europa dan Amerika mengembara di seluruh dunia dan mengadakan koloni di mana mana itu, ialah keinginan mencari kemashuran, atau keinginan kepada segala hal yang asing, atau keinginan menye barkan kemajuan dan kesopanan. Teorinya Gustav Klemm yang mengajarkan, bahwa menyebarnya bangsa menang kemana mana itu selainnya oleh nafsu mencari kekayaan ialah terdorong pula oleh nafsu mencari kemashuran, nafsu mencari keakuran, nafsu melihat negeri asing, nafsu mengumbara merdeka, atau teorinya Prof. Thomas Moon, yang mengatakan, bahwa imperialisme itu selainnya berazas ekonomi juga adalah berazas nationalisme dll., sebagai ia diuraikan dalam ia punya buku Imperialism and World politics, teori teori itu buat sebagian besar kami tolak sama sekali. Tidak! bagai Partai Nasional Indonesia penjadahan itu asal asalnya yang dalam, asal asalnya yang diepliggend dan fundamonteel, ialah nafsu mencari benda, nafsu mencari rezeki belaka adanya. De eerste oorzaak tot kolonisatie is bijna altijd de beenging der levensverhoudingen in het eigen land. Asal asalnya kolonisasi yang paling penting ialah hampir selamanya sempitnya keadaan rezeki di negeri sendiri.

19 begitulah Prof. Dietrich Schafer menulis 1), dan Dernburg, kolonialdirector negeri Jerman 20 sebelumnya perang, dengan terus terang mengakui pula: 2) Koloniseeren is het geschikt maken van den grond, van zijn onderaardsche schatten, van de flora, van de fauna, en vooral van de bevolking, ten gunste van de economische behoeften van de koloniseerende natie... Penjajahan adalah usaha mengolah tanah, mengolah tambang tambang, mengolah tanaman tanaman mengolah sesatoan, dan terutama sekali adalah usaha mengolah penduduknya, bagi keperluan rezekinya bangsa yang menjajahkan... O, memang, Tuan tuan Hakim, penjajahan membawa pengetahuan, penjajahan membawa kemajuan, penjajahan mem bawa kesopanan. Tetapi maksud yang sedalam dalamnya ialah urusan rezeki, atau sebagai Dr. Abraham Kuyper menulisnya di dalam ia punya buku Antirevolutionaire staatkunde : suatu urusan perdagangan, een mercantiele betrekking! Kolonis zonder eigen gezins kolonisatie geven kans om het land van de Inlanders tot rijke productie te brengen, er de mijnen te ontginnen, er onze koopwaren ter markt te brengen, en omgekeerd aan koopwaren der kolonie ten onzent een markt te doen vinden, maar het verband blijft economisch. Het gaat om ontginningen, om fabricage, am marktverkeer en handel over zee, maar tot zelf in taal en zeden, en vooral in de religie kan het bezettende volk zich tegenover het onderworpen volk geheel vreemd houden. Het is en blijft een mercantiele betrekking, die het bezettende land verrijkt en het bezette land niet zelden verarmt. 21 Kolonis, begitulah pemimpin besar ini menulis 1), kolonis zonder penanaman sumah sumah kulit putih buat berdiam menjadi penduduk di koloni itu selama lamanya, adalah mengasih kesempatan menyuburkan perhasilannya negeri bumiputera itu, menggali tambang tambangnya, menjual barang kita disitu dan sebaliknya mencarikan pasar pasar urusan rezeki. Urusan ini ialah urusan pem bukaan tanah, urusan memberikan barang barang urusan pasar dan perdagangan seberang laut, tetapi sampai di dalam urusan bahasa dan adat istiadatpun, dan terutama sekali di dalam urusan agamanya rakyat yang kalah itu maka bangsa yang menang bisalah juga tak ikut campur sama sekali. Urusan ini adalan dan tetaplah urusan per dagangan, yang mengayakan negeri yang menjajahkan dan yang tak jarang memelaratkan negeri yang dijajahkan. 22 Dan Brailsford di dalam bukunya yang paling baru 2) adalah berkata: Het imperialisme heeft het prachtige epos van zijn durf en organiseerend genie in de aardkorst zelve gegrijpt van het met ijs bedekte Siberie tot de zandvlakten van Zuid Afrika. Doch de geschenken aan opvoeding, intellectueele prikkels en menschelijker bestuur, die het meebrengt, zijn steeds bijprodu'cten van zijn zelfzuchtige activiteit. Deze gaven te schenken is zelden, zoo nooit, het motief van zijn robuste pioniers. Indien zij eenige motief hebben, dat een weinig hoogei' staat dan materieele winst, is het de glorie en de 19 1) Kolonial Geschichte p.12. 20 2) Bij Douwes Dekker, Kolonial ideaal 21 1) Bij Snouk Hurgronje, Colijn over Indie 22 2) Hoe lang nog? p.227 e.v.

vergrooting van het moederland. Doch de drang, die hen, naar deze plaatsen in de zon drijf was gewoonlijk, of de begeerte om een markt van grondstoffen te monopoliseeren, of de nog lager berekening, dat er een goedkoope en ongeorganiseerde massa arbeidskracht ligi te wachten, om geexploiteerd te worden. Wanneer het dit ailes niet is, is het een berekening, die ontspringt uit het spel van materieele belangen met geographische gegevens... Het bijproduct van de beschaving is een gemak, dat al te duidelijk onze eigen bedoelingen dient. Imperialisme itu sudahlah menguraikan ia punya sejarah kegagahan dan iapunya sejarah kecerdikan menyusun di atas muka bumi sendiri, dari Siberia yang tertutup air beku itu sampai ke padang padang pasir di Afrika Kidul. Tetapi anugerah anugerah pendidikan, kemajuan pikiran dan aturan memerintah yang lebih layak, yang ia bawa, hanya lah rontongan rontongan saja dari ia punya keasyikan yang angkara murka itu. Mengasihkan anugerah anugerah ini, tak pernahlah menjadi maksud bagi barang barang perdagangan koloni di negeri kita, tetapi urusan ini tetaplah yang pertama tama dari pemuka pemuka yang gagah itu. Bila umpamanya mereka benar benar mem punyai maksud yang agak lebih tinggi sedikit daripada keuntungan benda, maka itu ialah maksud menambahkan kebesaran dan kemuliaan tanah tumpah darahnya sendiri. Tetapi nafsu yang mendorongkan mereka pergi ke tempat tempat di cahya matahari ini, biasanya ialah keinginan menggagahi sendiri sesuatu pasar bekal bekal kepabrikan, atau ialah perhitungan yang lebih durjana lagi, bahwa disitu adalah tersedia rakyat buruh yang murah harga dan tak tersusun, yang mereka nanti bisa suruh bekerja mandi keringat. Jikalau bukan hal hal ini semuanya, maka mereka adalah terdorong oleh suatu perhitungan yang timbul daripada campurannya alasan alasan kekayaan dengan alasan alasan daerah... Rontongan kesopanan itu tadi, nyatalah suatu keperluan bagi kita punya kepentingan sendiri. Tidakkah benar sekali oleh karenanya, kalau Prof. Anton Menger menulis: Het ware doel der kolonisatie is de exploitatie van een volk, dat op een lageren trap van ontwikkeling staat; in vrome tijden verbergt men dit achter het mom van Christendom en in verlichte tijden achter dat van beschaving der Inlanders, Maksud penjajahan yang sebenar benarnya ialah menarik keuntungan daripada kerjanya suatu rakyat yang lebih rendah tingkat kemajuannya; di zaman alim maksud ini ditutupilah dengan kedok Agama Kristen ; dan di zaman kemajuan dengan kedok mau menyopankan bumiputera, atau kalau Friedrich Engels bersenda gurau : De Engelschen zeggen altijd Christendom en meenen dan katoen? Bangsa Inggeris selamanya berkata Christendom, tetapi yang dimaksudkan sebenarnya ialah kapas? Nafsu akan rezeki, Tuan tuan Hakim, nafsu akan rezekilah yang menjadi penyorongnya Columbus menempuh samudra Atlantika yang luas itu; nafsu akan rezekilah yang menyuruh

Bartholomeus Diaz dan Vasco de Gama menentang hebatnya gelombang samudra Hindia; 23 pencarian rezekilah yang menjadi noordster dan kompasnya 1) Admiraal Drake, Magelhaens, Heemskerk atau Cornelis de Houtman. Nafsu akan rezekilah yang menjadi nyawanya compagnie di dalam abad ke 17 dan ke 18; nafsu akan rezekilah pula yang menjadi sendi sendinya balapan cari jajahan di dalam abad ke 19, yakni sesudah modern kapitalisme menjelma di Eropah dan Amerika. Sebelum zaman modern kapitalisme itu, maka bangsa Inggeris sudahlah menguasai sebagian dari Amerika, sebagian dari Hindustan; sebagian dari Australia dan lain lain sebagainya, yakni sudahlah menaruh sendi sendinya British Empire, nanti nya, sudahlah bangsa Perancis menguasai sebagian pula dari Amerika dan sebagian juga dari Hindustan, sudahlah bangsa Portugis mengibarkan benderanya di Amerika Kidul dan di beberapa tempat di seluruh Asia, sudahlah bangsa Spanyol menguasai Amerika Tengah dan kepulauan Philipina, sudahlah bangsa Belanda menduduki Afrika Kidul, beberapa bagian kepulauan Indonesia, terutama Maluku, Jawa, Celebes Kidul dan Sumatera. Sudahlah di zaman itu kita melihat hebatnya tenaga berusaha daripada nafsu mencari rezeki itu tadi, yakni geweldige daadkracht nya imperialisme tua adanya! Dan tatkala modern kapitalisme beranak modern impe rialisme, maka kita menjadi saksi atas balapan cari jajahan yang seolah olah tiada terhingga! Kini orang Inggeris sudah bisa mengusir bangsa Perancis dan Portugis dan Belanda dari Hindustan. Tiada imperialismenya, tiada hingganya lagi bendera Inggeris ditanam kemana mana, tiada puas puasnya kehausan kapitalisme Inggeris mencari dan meminum sumber sumber kekayaan di luar pagar daripada hetrijk sendiri, tiada suatu benua yang tak mendengar dengungnya pekik perjuangan imperialisme Inggeris: When Britain first on Heaven's command. Arose from out the azure main. This was be charter of the land. And angelic voices sung this strain. Rule, Britannia, rule the waves! Britons never shall be slaves! Ketika Inggeris atas sabdanya Gusti. Menjelma dari samudera biru. Itu memanglah haknya negeri. Dan bidadari menyanyikan lagu. Perintahlah, Inggeris, perintahlah ombak! Bangsa Inggeris tak menjadi budak! Hindustan takluk Singapore dan Malaka diduduki. Tiong kok direbut haknya menetapkan bea dan hak hak exterritoriaal, beserta dibikin daerah pengaruh dengan jalan keras dan jalan halus halusan. Egypte diperlindungi. Mesopotamia dimandati, Hongkong, kepulauan Fiji, West India, Kepulauan Falkland, Gibraltar, Malta, Cyprus, Afrika,... imperialisme Inggeris 23 1) Perkataan Mr. de Louter

seolah olah tiada puasnya! Dan negeri negeri yang lain lain? Negeri yang lain lainpun ikut lari di dalam balapan ini: Perancis menaruhkan kakinya di Afrika Utara, di Indo China, di Martinique, di Guadeloupe, di Reunion, di Guyana, di Somali, di Nieeuw Caledonia, Amerika merebut Cuba, Portoriko, Philipina, Hawaii dll., Jerman melancar lancarkan tangan imperialisme ke pulau Marshall, ke Afrika Barat Timur, ke Togo, ke Kamerun, ke pulau pulau Carolinen, ke Kiautsjiau, kekepulauan Marianen, geger perkara Marokko dan lain lain, Italia hibuk memperusahakan ia punya pendudukan Assab dekat selatan Bab El Mandeb, mengatur ngaturkan kekuasannya di Afrika Utara, mengambil Kossala, mencoba menaklukkan Abessinia, mengaut aut di Tripola dan lain lain pula. Bahwasanya, balapan mencari kolonie yang kita alamkan di dalam zaman modern kapitalisme itu, yang mengaut aut ke kiri dan ke kanan dan memasang mulut serta mengulur ulurkan kukunya sebagai Maha Kala yang angkara murka, balapan mencari koloni ini tak adalah persamaannya di seluruh riwayat manusia. Dan di Asia sendiripun modern imperialisme itu mem buktikan asal turunannya: Asal turunannya daripada kekacauan kekacauan ekonomi, anak daripada kapitalisme, yang di dalam lingkungan rumahtangga sendiri kekurangan lapang usaha. Di atas sudah kami katakan, bahwa imperialisme itu bukan tabiat bangsa kulit putih saja, bukan kejahatan hati kulit putih saja: Bukan saja modern imperialisme, tetapi juga imperialisme tua adalah kita dapatkan pada mana mana bangsa. Kita ingat akan imperialisme bangsa Tartar yang di dalam abad ke 13 dan ke 14 sebagai angin simum menakluk naklukkan sebagian besar dari benua Asia; kita ingat akan imperialisme bangsa bangsa Aria, Machmud Gazni dan Barber yang memasuki negeri Hindustan; kita ingat akan imperialisme Sriwijaja yang menaklukkan pulau pulau sekelilingnya; kita ingat akan imperialisme Majapahit, yang menguasai hampir semua kepulauan Indonesia beserta Malaka. Tetapi modern imperialisme Asia barulah kita lihat pada negeri Jepang tempo yang akhir akhir ini: modern imperialisme di Asia. adalah suatu barang baru, suatu unicum, suatu nieuwigheid; memang hanya negeri Jepang saja daripada negeri negeri Asia yang sudah masuk ke dalam modern kapitalisme itu. Modern kapitalisme Jepang yang butuh akan minyak tanah dan arang batu, modern kapitalisme Jepang yang juga membangkitkan tambahnya 24 penduduk yang deras sekali sehingga melahirkan nafsu mencari negeri negeri emigratie *), modern kapitalisme Jepang itu membikin rakyat Jepang lupa akan keksatriaannya dan menamakan kuku kuku cengkeraman nya di penanjung Sachalin dan Sohalin dan Korea dan Manchuria. Nama, kami punya rakyat rakyat Asia yang diperbudak kan bagi Jepang, nama itu adalah suatu barang bohong, suatu barang justa, suatu impian kosong bagi nationalisten kolot, yang mengira bahwa Japanlah yang akan membentuk kepada imperialisme Barat dengan dengungan suara: Berhenti!. Bukan membentak berhenti!, tetapi dia sendirilah ikut menjadi belorong imperialisme yang angkara murka! Dia sendirilah yang ikut menjadi hantu yang mengancam keselamatan negeri Tiongkok, dia sendirilah yang nanti di dalam perguletan maha hebat dengan belorong belorong imperialisme Amerika dan Inggeris ikut membahayai keamanan dan keselamatan negeri negeri sekeliling Lautan Teduh, dia sendirilah salah satu belorong yang nanti akan perang tanding di dalam perang Pacifik! 24 *) emigrate = pemindahan rakyat