BAB I PENDAHULUAN. Memori yang digunakan adalah memori jangka pendek. pada fungsi otak. Ketika seorang anak belajar memerlukan kemampuan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK TERHADAP SENAM VITALISASI OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK ANAK USIA 8-12 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025 (Depkes, 2013). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control,

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak

2014 PEMBELAJARAN FISIOLOGI TUMBUHAN TERINTEGRASI STRUKTUR TUMBUHAN BERBASIS KERANGKA INSTRUKSIONAL MARZANO UNTUK MENURUNKAN BEBAN KOGNITIF MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat dua

SANTI E. PURNAMASARI UMBY

BAB I PENDAHULUAN. adalah transisi epidemiologi, dimana masih tingginya jumlah kejadian

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk diamati karena dari tahun ke tahun jumlahnya cenderung meningkat.

Organisasi pada masa kini dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak akan terjadi tanpa adanya ingatan, bahkan untuk sekedar melakukan

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

KESULITAN BELAJAR DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu krisis terhadap masalah, sehingga peserta didik (mahasiswa) mampu merasakan

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seseorang mengunyah, melalui sensorik saraf trigeminus akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan metakognisi merupakan salah satu Standar Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK ANAK USIA 8-12 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kebiasaan orang. di rumah, halte, stadion olahraga, tempat-tempat olahraga maupun di

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan tujuan. pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC STADIUM RECOVERY KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju ke sesuatu yang lebih baik (Ghianovan, 2014). Sama halnya

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang

Pengantar Psikologi Ingatan. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Belajar dalam arti luas merupakan perubahan yang dilakukan banyak orang. Ada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imas Gumelar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sekolah 6-12 tahun. Anak sekolah mempunyai karakter mudah terpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

I PENDAHULUAN. Kambing perah peranakan etawah (PE) merupakan ternak dwiguna yang

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan fase bayi. Anak usia 4 6 tahun rata-rata penambahan

BAB I PENDAHULUAN. mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Atensi merupakan proses memilih beberapa informasi dan menghalangi

BAB I PENDAHULUAN. didalam bisnisnya. Hal tersebut dilakukan oleh para pelaku usaha agar dapat tetap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai bagian dari. Pendidikan Nasional, memiliki peranan sangat penting, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. pada provinsi Jawa Tengah. Menurut laporan hasil ujian nasional SMP tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan akson dan dendrit, sinaptogenesis, kematian sel, pruning dari sinap,

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP

BAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa sehingga membentuk manusia yang berkualitas. pendidikan. penting untuk berkomunikasi (Chaer, 2003:29).

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sebagai generasi penerus demi kemajuan bangsa ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dina Herawati, 2013

pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika pada jenjang lanjut dikarenakan ketidaksiapan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan iman seorang muslim terhadap Al-Qur an adalah meyakini

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, masalah gizi perlu mendapatkan perhatian dari

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...ii. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN..

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang

BAB I PENDAHULUAN. status gizi masyarakat, karena status gizi adalah salah satu faktor yang. menentukan kualitas kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. agar manusia tidak terjerumus dalam kehidupan yang negatif. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim

BAB I PENDAHULUAN. tenaga profesional untuk menanganinya (Mangunsong,2009:3). Adapun pengertian tentang peserta didik berkebutuhan khusus menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, modernisasi merupakan kata yang dapat. dimulai dari kehidupan sosial, ekonomi, pola pikir, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tertuang dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dalam pembelajaran yaitu: 1) kemampuan melakukan penalaran. 5) keterampilan komunikasi (Trisni dkk, 2012: 3).

PENGINDERAAN & PERSEPSI

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

tahun 2005 adalah orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi modern dewasa ini telah membuat manusia lebih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa depan Negara berada di tangan generasi muda. Sehingga generasi muda di tuntut untuk menjadi generasi yang berkualitas. Prestasi menjadi tolak ukur sebuah kualitas seseorang. Untuk meraih sebuah prestasi seseorang harus mempunyai kemampuan memahami dan mengingat (memori) yang baik. Di dalam proses belajar memori sangat diperlukan untuk mengingat semua pelajaran yang telah diberikan. Memori yang digunakan adalah memori jangka pendek. Kesulitan belajar yang bersifat internal berkaitan dengan kelainan pada fungsi otak. Ketika seorang anak belajar memerlukan kemampuan dalam persepsi (perception), baik pendengaran, penglihatan, taktual dan kinestetik, kemampuan mengingat (memory), proses kognitif (cognitive prosess) dan perhatian (attention). Kemampuan-kemampuan tersebut bersifat internal di dalam otak. Proses belajar akan terhambat apabila kemampuan tersebut mengalami gangguan. Belajar sangat erat hubunganya dengan memori jangka pendek. Anak yang mengalami kesulitan dalam memori jangka pendek akan sangat sulit menyimpan informasi yang telah diberikan oleh guru (Zaenal, 2006). Dalam keadaan pertumbuhan biasa, pikiran berkembang secara berangsur-angsur, hingga anak mencapai usia 8-12 tahun. Pada usia ini 1

2 ingatan anak akan menjadi sangat kuat. Mereka akan suka belajar mengingat. Anak mengalami masa belajar. Pada masa belajar ini anak akan menambah pengetahuannya, menambah kemampuannya, hingga mencapai kebiasaan yang baik. Anak tidak lagi bersifat egosentris yang artinya tidak lagi memandang diri sendiri sebagai pusat perhatian. Anak akan mempunyai keinginan untuk mengetahui kenyataan, keinginan itu akan menyelidiki segala sesuatu yang ada di lingkungan. Anak yang sehat pertumbuhannya akan suka bergerak, selalu giat dan berbuat sesuatu. Halhal yang mengandung kegiatan yang menarik perhatiannya. dengan senang hati ia akan mengikuti bermacam-macam kegiatan walaupun perhatiannya masih berpindah-pindah (Zulkifli,1992) Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh peneliti memori jangka pendek anak yang diperiksa menggunakan digit span menghasilkan bahwa memori jangka pendek anak di bawah rata-rata. Nilai yang harus dicapai adalah 17 namun hasil survei menunjukkan bahwa 50 anak pada kelompok perlakuan dan 50 anak pada kelompok kontrol yang dijadikan responden mempunyai nilai dibawah rata-rata yang telah ditentukan. Memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif (Robert, 2007). Proses dari memori melalui tiga tahap yaitu pengodean (encoding) dimana informasi diterima. Penyimpanan (storage) dimana informasi disimpan untuk digunakan dimasa mendatang, dan penarikan (retrieval) dimana informasi ditarik dari penyimpanan untuk digunakan.

3 Memori ada dua yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang (Jonathan, 2012). Memori jangka pendek memiliki peran penting dalam pikiran sadar. Jika secara sadar kita memecahkan suatu masalah. Kita sering menggunakan memori jangka pendek sebagai penyimpanan bagian-bagian masalah serta informasi yang diambil dari memori jangka panjang yang relevan dengan masalah. Untuk mengilustrasikan, pada saat mengalikan 35 dan 8 dalam pikiran, dibutuhkan memori jangka pendek untuk menyimpan angka yang dimaksud (35 dan 8), sifat operasi yang diperlukan adalah perkalian. Memori jangka pendek bukan hanya dalam masalah numerik namun juga dalam seluruh masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari misalnya mengulang atau mengingat nomor telepon, nomor rumah, mengingat lokasi parkir motor atau mobil, dan menghadapi masalah dalam kegiatan berbahasa. Karena alasan tersebut, memori jangka pendek sering disebut dengan memori kerja (working memory) (Leksono,2009). Memori jangka pendek akan hilang dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi keterbatasan memori jangka pendek dan menyimpan informasi lebih lama. Informasi harus secara berkala diulang dan dilatih. Dengan latihan informasi akan dipertahankan dalam jangka waktu sedikit lama (Russell,2012). Latihan vitalisasi otak merupakan sebuah produk latihan kebugaran fisik yang mengkhususkan pada upaya mempertahankan kebugaran otak manusia. Pemeliharaan otak dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan

4 struktural dan fungsional. Pemeliharaan otak secara struktural memerlukan suplai darah, oksigen, dan energi yang cukup ke otak hingga diharapkan struktur otak secara optimal, fungsi otak pun akan menjadi lebih optimal. Pemeliharaan fungsional otak sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai proses belajar, di antaranya belajar gerak, belajar mengingat, belajar merasakan, belajar melihat. Semua proses belajar itu akan selalu merangsang pusat-pusat otak (brain learning stimulation) (Soemarmo, 2005). B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah pemberian senam vitalisasi otak memiliki pengaruh terhadap memori jangka pendek anak usia 8-12 tahun? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian senam vitalisasi otak terhadap memori jangka pendek anak usia 8-12 tahun. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian. Serta untuk bekal keilmuan dimasa yang akan datang.

5 2. Manfaat Praktis Untuk bahan tambahan evidence based kepada praktisi fisioterapi, dalam melakukan program penatalaksanaan dan proses fisioterapi bagi anak-anak dalam kegiatan klinis maupun bidang akademisi dan penelitian fisioterapi selanjutnya