BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rahayu Yulistia, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan berbahasa tidak terlepas dari empat komponen keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama. Dengan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa bertujuan agar seseorang dapat terampil berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu mengungkapkan pikiran, ide, gagasan, dan perasaannya kepada orang lain, agar orang lain mampu memahami apa yang kita pikirkan dan kita rasakan. Melihat kenyataan tersebut, setiap manusia dituntut untuk terampil dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Terampil berbahasa baik lisan maupun tulisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar merupakan tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Keterampilan berbahasa tersebut di antaranya mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Tarigan dan Tarigan (1987:185) dalam Linda Nurlinda (2004) mengemukakan jika kita menerima pendapat bahwa buku sebagai gudang ilmu pengetahuan maka menulis dan penulis adalah yang memproduksi gudang itu. Tanpa keterampilan menulis isi gudang itu akan kosong. Apalagi di zaman modern dan penuh kompetisi ini, jelas bahwa menulis merupakan suatu aspek keterampilan yang perlu dikuasai khususnya oleh pembelajar di sekolah. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai. Berdasarkan hasil angket yang telah disebar, banyak siswa yang tidak membiasakan menulis. Mereka beranggapan 1

bahwa menulis merupakan hal yang sangat sulit. Mereka kesulitan dalam menuangkan gagasan dan pikiran mereka ke dalam sebuah tulisan, kesulitan menentukan tema, kesulitan dalam penggunaan diksi, dan ketepatan ejaan. Kesulitan tersebut terjadi saat hendak membuat tulisan/karangan. Melihat kenyataan tersebut, guru bahasa Indonesia sebaiknya dapat memperbaiki dan meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia terutama dalam hal keterampilan menulis. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk menjalankan perannya sebagai pengajar, pembimbing, administrator, fasilitator, evaluator, dan pembina ilmu. Lebih lanjut, Hamalik (1997:5) mengemukakan bahwa salah satu segi pembinaan kemampuan guru adalah menguasai metodologi dan media pendidikan untuk kepentingan anak didiknya sehingga memungkinkan perkembangan mereka secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Ada dua hal yang menonjol dalam metodologi pendidikan yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah media pembelajaran. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Oleh karena itu, seorang guru yang kompeten harus kreatif dan inovatif dalam pemilihan dan penggunaan media pengajaran. Media seharusnya efektif walaupun diperoleh dan dibuat dengan cara yang sangat sederhana. Media audiovisual merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis cerpen. Dengan menggunakan media audiovisual diharapkan dapat merangsang dan memunculkan daya kreasi 2

dan imajinasi siswa dalam membuat sebuah tulisan/karangan. Dengan adanya media audiovisual, diharapkan dapat membantu siswa dalam menumbuhkan motivasi dan daya kreasi siswa dalam menulis cerpen yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam menulis cerpen. Dengan menggunakan media audiovisual,siswa dapat mengungkapkan ide-ide dan perasaan dengan mudah karena media audiovisual menghadirkan permasalahan dalam bentuk gerak dan suara. Penelitian lain yang menggunakan variabel terikat yang sama, tetapi vareiabel bebas yang berbeda adalah penelitian yang dilakukan oleh Dadi Suryadi (2007), dengan judul skripsi Keefektifan Media Trailer Film Asing dalam Pembelajaran Menulis Cerpen. Keberhasilan penelitian tersebut, telah mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang sama, tetapi dengan media pembelajaran yang berbeda yaitu pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media audiovisual berupa pementasan drama. Media audiovisual yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah media pementasan drama. Dengan menggunakan media pementasan drama, peneliti akan mengetahui kemampuan menulis siswa lewat penulisan sebuah. Berdasarkan observasi didapatkan informasi bahwa pembelajaran drama di sekolah-sekolah pada umumnya belum dilaksanakan dengan maksimal. Padahal berdasarkan buku-buku teks yang digunakan semuanya telah memasukkan pembelajaran drama sebagai salah satu pembelajaran yang wajib dilaksanakan seperti materi pembelajaran sastra yang lain. Pembelajaran drama di kelas hanya ditekankan pada penguasaan teori-teori dan kalaupun melakukan pementasan, 3

siswa hanya diminta untuk membuat naskah sendiri tanpa tahapan-tahapan pembelajaran dan bimbingan guru. Banyak faktor yang melatarbelakangi kecenderungan pembelajaran drama tidak diajarkan di sekolah-sekolah, yaitu terbatasnya pengetahuan guru tentang drama, kurang efektifnya strategi dan metode pembelajaran, kurangnya fasilitas dan sarana yang memadai, dan kurangnya waktu dan kesempatan. Melihat hal tersebut, peneliti menggunakan pementasan drama sebagai sebuah stimulus kepada siswa agar memudahkan siswa dalam membuat sebuah tulisan. Media pementasan drama tersebut diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan membarikan motivasi kepada siswa agar memudahkan dalam membuat sebuah tulisan. Penulisan ini bertujuan agar siswa mampu menulis sebuah karangan dengan media pementasan drama tersebut sesuai dengan tema yang terdapat dalam pementasan drama tersebut. Media audiovisual berupa VCD pementasan drama yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pementasan drama berjudul Kapai-kapai karya Arifin C.Noer. 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Identifikasi masalah muncul untuk memperkuat alasan mengapa permasalahan dalam penelitian ini diangkat. Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan, identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kurangnya produk tulisan yang dibuat oleh siswa. 4

2) Kurangnya media, metode, dan teknik pengajaran yang efektif dan menarik. 3) Kurangnya kualitas guru dalam penggunaan media pengajaran yang dapat menarik minat siswa dalam keterampilan menulis. 4) Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling kompleks. Oleh karena itu, menulis memerlukan latihan yang kreatif. 5) Penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran menulis cerpen. Pembelajaran menulis, khususnya menulis karangan di sekolah kurang bervariasi dilhat dari media pengajaran yang digunakan. Hal ini disebabkan guru jarang menggunakan media pengajaran yang menarik dalam setiap pembelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif media yang digunakan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis karangan. Sebaiknya media yang digunakan efektif dan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis, sehingga siswa dapat menarik minat siswa. Media VCD pementasan drama diharapkan mampu memecahkan masalah tersebut. 1.3 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam kalimat pertanyaan sebagai berikut: 1) Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMAN 5 Cimahi dalam menulis cerpen sebelum menggunakan media VCD pementasan drama? 5

2) Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMAN 5 Cimahi dalam menulis cerpen setelah menggunakan media VCD pementasan drama? 3) Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X SMAN 5 Cimahi dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah menggunakan media VCD pementasan drama? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui gambaran kemampuan siswa kelas X SMAN 5 Cimahi dalam menulis cerpen sebelum menggunakan media VCD pementasan drama 2) Mengetahui gambaran kemampuan siswa kelas X SMAN 5 Cimahi dalam menulis cerpen setelah menggunakan media VCD pementasan drama 3) Mengetahui gambaran perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X SMAN 5 Cimahi dalam menulis cerpen sebelum dan sesudah menggunakan media VCD pementasan drama 1.5 Manfaat Penelitian Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai, penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Praktis a) Bagi Guru Dengan penelitian ini, guru dapat mengetahui berbagai variasi media pengajaran yang dapat digunakan untuk menulis cerpen agar siswa 6

tertarik dan termotivasi untuk menulis cerpen dan dapat memancing minat siswa dalam menulis dengan pemanfaatan media yang menarik, sehingga menghasilkan produk tulisan siswa. b) Bagi siswa Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yang bermasalah dengan menulis, khususnya menulis cerpen. Hal ini disebabkan kurangnya aspek pendukung dalam pembelajaran menulis. Peneliti mencoba media yang sesuai dengan pembelajaran menulis. Dengan begitu, siswa akan termotivasi untuk menghasilkan sebuah produk tulisan. c) Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui keefektifan sebuah media pembelajaran yaitu media audiovisual berupa pementasan drama dalam pembelajaran menulis cerpen. d) Bagi Pengajaran Sastra Indonesia Melalui penelitian ini, pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia akan menjadi lebih kaya dengan berbagai media pengajaran yang baik karena proses dan hasilnya telah teruji dari sebuah penelitian. 2) Teoretis Penelitian ini akan memperkuat dan mendukung teori sekait dengan keefektifan media pementasan drama dalam pembelajaran menulis cerpen. Penguatan dan dukungan terhadap teori tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan penelitian lanjutan dan penelitian bidang lainnya. 7

1.6 Anggapan Dasar Anggapan dasar ini menjadi titik pangkal atau tak ada lagi keragu-raguan penyelidik. Asumsi dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Menulis cerpen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. 2) Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi seperti media pementasan drama dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen dan memotivasi siswa dalam menulis cerpen. 3) Cerpen merupakan wadah yang tepat dalam menuangkan gagasan dan ide siswa dalam bentuk tulisan. 1.7 Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menulis cerpen sebelum menggunakan media VCD pementasan drama dengan pembelajaran menulis cerpen sesudah menggunakan media pementasan drama. 1.8 Definisi Operasional Untuk memperjelas pokok-pokok masalah dalam penelitian ini, maka variabel-variabel dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut. 1) Pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang berupa kegiatan seseorang dalam menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan yang sistematis dan mengandung sebuah informasi. 8

2) Pembelajaran menulis cerpen adalah pembelajaran yang berupa penulisan sebuah karya sastra berupa cerita yang tersusun secara sistematis sesuai dengan unsur-unsur intrinsik serta unsur-unsur ekstrinsiknya. Serta proses menuangkan isi atau hasil rekaman pementasan drama menjadi paragraf yang berbentuk cerpen. 3) Media pementasan drama adalah sebuah media yang mendokumentasikan sebuah pementasan drama. VCD Pementasan drama yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pementasan drama yang berjudul Kapai-kapai karya Arifin C.Noer. 9