BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian tentang pemilihan Kepala Daerah telah menjadi tema menarik dalam

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

I. PENDAHULUAN. Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015

I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam. Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilukada perlu dilakukan untuk

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR : 20/Kpts/KPU Kab /2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

P U T U S A N. Nomor 19/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

C. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 52

METODE PENELITIAN. sedikit serta biasanya terlibat dalam interaksi realitas menjalin interaksi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) sebagai sebuah

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR: 11/Kpts/KPU-Kab-012.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN. NOMOR : 17/Kpts/KPU-Kab-012.

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme kerja yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Fakta

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

DAFTAR PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PENGUJIAN UU PEMILU DAN PILKADA

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah Provinsi,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 12/Kpts/KPU-Kab /V/2015 TENTANG

RENCANA PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2017 NO JUDUL RANCANGAN PERATURAN UNIT KERJA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

2017, No Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 04/Kpts/KPU-Kab-012.

I. PENDAHULUAN. di negara Indonesia setiap lima tahun sekali. Untuk memilih Kepala Daerah

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kab /2012 TENTANG

Ketentuan ayat (1) Pasal 14 diubah dan Pasal 14 ayat (2) huruf e dan huruf f dihapus sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut:

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATENKENDAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH KONSTITUSI, MAHKAMAH AGUNG, PEMILIHAN KEPALA DAERAH

BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU. A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu

II. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki perbedaan dalam memandang suatu hal dan diwujudkan dalam

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi

I. PENDAHULUAN. memiliki berbagai keanekaragaman budaya, bahasa, adat istiadat, agama serta

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kam

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

2 perlu menambah struktur organisasi baru Pengawas Tempat Pemungutan Suara; b. bahwa dengan bertambahnya struktur organisasi pengawas tempat pemunguta

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah merupakan sarana pelaksana kedaulatan rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pemilihan umum kepala daerah diselenggarakan untuk memilih calon kepala daerah yang berasal dari partai politik maupun independen menurut (Gerald E. Caiden: 1982: 212-222) mengatakan ada 2 cara dalam melakukan rekruitmen pejabat publik baik secara pemilihan langsung oleh masyarakat atau penduduk setempat atau dengan cara di tunjuk yang biasa didengar dengan demokrasi keterwakilan 1. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah semula dilakukan melalui pemilihan oleh DPRD, namu sejak berlakunya undang undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah atau disingkat PILKADA. Pilkada pertama kali diselenggarakan pada juni 2005. Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi atau kabupaten/kota dengan 1 http://theearthagunggeo.blogspot.com/2013/11/patologi-administrasi.html

2 diawasi oleh panitia pengawas pemilihan umum (Panwaslu) provinsi dan kabupaten/kota. Seiring dengan berjalannya waktu,ketentuan pilkada mengalami perubahan dengan ditandai keluarnya Undang Undang 22 tahun 2007 tentang penyelenggara pemilihan umum. Dalam Undang Undang tersebut ditegaskan bahwa pemilihan kepala daerah dimasukan ke dalam rezim pemilu, sehingga secara resmi bernama Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau disingkat Pemilukada. Perubahan kembali di lakukan pada tahun 2011, di tandai dengan terbitnya undang undang baru mengenai penyelenggara pemilihan umum yaitu Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu. Di dalam undang undang ini, istilah yang digunakan adalah pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Provinsi Lampung selaku salah satu provinsi di pulau Sumatra, pada tahun 2014 telah melakukan pergantian kepala daerah menyusul habisnya masa jabatan Sjahroedin ZP setelah ia memegang jabatan 2 periode antara tahun 2004 2009 dan 2009-2014. Pada saat pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur dibuka terdapat 5 pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Pihak KPU Provinsi Lampung setelah melakukan verifikasi berhasil menetapkan 5 nama calon gubernur dan calon wakil gubernur yang bakal maju sebagai peserta pemilihan umum kepala daerah di provinsi lampung yaitu (i) Herman HN Zainudin Hasan, (ii) Amalsyah Tarmizi Gunadi Ibrahim, (iii) Ridho Ficardo Backhtiar Basri, (iv) Berlian Tihang Mukhlis Basri, (v)

3 Alzier Dianis T Lukman Hakim 2. Namun pada tanggal 23 Januari 2014 pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Amalsyah Tarmizi - Gunadi Ibrahim dari jalur perorangan (Independen) menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan dengan alasan mengurangi ketegangan politik yang mungkin akan terjadi. Pengunduran diri pasangan calon Amalsyah Tarmizi Gunadi Ibrahim ini membuat kontestasi politik yang semula diikuti oleh 5 pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur berubah menjadi 4 pasangan saja. Sesuai dengan jumlah pasangan calon yang akan mengikuti pemilukada, KPU Provinsi Lampung pada tanggal 25 febuari 2014 menetapkan nomor urut calon pasangan gubernur dan calon wakil gubernur Lampung serta partai politik yang menjadi pengusungnya. Secara berurutan pasangan Berlian Tihang - Mukhlis Basri memperoleh nomor urut 1, disusul pasangan Ridho Ficardo - Bakhtiar Basri di nomor urut 2, pasangan Herman HN - Zainudin Hasan di nomor urut 3, dan Alzier Dianis T - Lukman Hakim di nomor urut 4. 3 Setelah penetapan calon serta nomor urut telah dilakukan, KPU Provinsi Lampung kemudian membuka masa kampanye bagi masing masing pasangan calon untuk menarik pendukung sebanyak banyaknya. Kegiatan kampanye itu dijadwalkan berlangsung sejak tanggal 23 Maret 5 April 2014. Dalam kampanye pemilukada tersebut, pihak KPU telah mengatur sistem kampanye setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur guna mengantisipasi 2 Sumber KPU D Provinsi Lampung Tahun 2014 3 Ibid

4 terjadinya konflik antara massa pendukung. Disadari bahwa persaingan antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung sangatlah ketat karena yang bersaing adalah tokoh daerah yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Dalam konteks ini strategi dalam kampanye juga merupakan bagian dasar dalam menentukan langkah para calon gubernur untuk menarik masa sebanyak banyak nya sehingga dapat memperoleh suara yang tinggi. Pada tanggal 5 April masing masing pasangan calon telah mengakhiri masa kampanye. Setelah masa kampanye dan masa tenang usai proses politik memasuki tahapan yang paling dinantikan yaitu tahan pemungutan suara pada tanggal 9 April 2014 yang bertepatan dengan pemilihan legislatif (Pileg). Berdasarkan rapat pleno tanggal 17 April 2014, KPU Provinsi Lampung kemudian mengumumkan perolehan suara masing masing pasangan calon sebagai berikut : (1) Pasangan berlian Tihang Mukhlis Basri memperoleh 606.566 suara (14,96 persen), (2) Pasangan Ridho ficardo Bachtiar Basri memperoleh 1.818.533 suara (44,96 persen), (3) Pasangan Herman HN Zainudin Hasan memperoleh 1.342.763 suara (33,12 persen), (4) Pasangan M. Alzier Dianis T Lukman Hakim memperoleh 288.272 suara ( 7,11 persen) 4. Penyelenggaraan pemilukada untuk memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung ini menarik untuk dikaji karena didasarkan beberapa alasan. Pertama pemilukada ini diselenggarakan serentak dengan pemilihan legislatif secara serentak ini semula menuai pro dan kontra akibat perbedaan kepentingan gubernur dan KPU. Situasi tersebut pada awalnya membuat 4 Data pleno KPU Provinsi

5 pengamat politik yang khawatir bahwa penyelenggaraan akan mengalami kegagalan. Namun diluar prediksi penyelenggaraan tersebut ternyata berjalan dengan lancar serta sukses. Kedua kemenangan pasangan Ridho Ficardo Bachtiar Basri menjadi diluar dugaan. Hal ini disebabkan bukan saja karena partai pengusung utamanya (Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sosial) sedang dilanda krisis kepercayaan, melainkan pula karena pasangan Ridho Ficardo Bachtiar Basri bukanlah figur yang populer di Provinsi Lampung. Sosok Bachtiar Basri memang dikenal di Tulang Bawang Barat setelah ia menjabat sebagai bupati dalam beberapa tahun terakhir, namun demikian Bachtiar Basri belum begitu dikenal di level Provinsi Lampung. Sementara itu sosok Ridho Ficardo merupakan figur yang benar benar baru dalam peta politik di Provinsi Lampung. Penulis tertarik untuk mengkaji strategi kampanye dalam kemenangan pasangan Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri dengan melihat beberapa faktor yang terjadi sehingga penelitian ini menjadi menarik untuk dikaji. Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis memili pasangan Ridho Ficardo dengan Bachtiar Basri dalam objek penelitian. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses penyelenggaraan pemilihan Gubernur Lampung 2014? 2. Bagaimanakah strategi pemenangan pasangan calon Gubernur Ridho Ficardo dengan Bachtiar Basri dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Lampung Tahun 2014?

6 3. Faktor-faktor apakah yang mendorong kemenangan pasangan calon Gubernur Ridho Ficardo dengan Bachtiar Basri dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Lampung tahun 2014? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui bagaimana proses penyelenggaraan pemilihan Gubernur Lampung 2014? 2. Untuk mengetahui strategi pemenangan pasangan calon Gubernur Ridho Ficardo dengan Bachtiar Basri dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Lampung tahun 2014? 3. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendorong kemenangan pasangan calon Gubernur Ridho Ficardo dengan Bachtiar Basri dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Lampung tahun 2014? D. MANFAAT PENELITIAN 1. Teoritis: hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi perkembangan Ilmu Administrasi Negara terutama berkaitan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah tentang rekruitmen pejabat publik. 2. Praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan masukan atau pembelajaran dan pengetahuan bagi masyarakat umum