1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

dokumen-dokumen yang mirip
D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009

2 C. SUB BIDANG KURIKULUM 1. Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar. 2. Sosialisasi kerangka

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SERUYAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan di Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi.

PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 38 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN AGAM

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 08

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG JRUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

I. URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SIGI

DAFTAR : URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

A. Latar Belakang. LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo BAB I 1

PEMERINTAH KOTA PADANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

A. BIDANG PENDIDIKAN (URUSAN WAJIB)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

191- TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 4. Sarana dan Prasarana

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH YANG BERSIFAT NASIONAL DI ACEH

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

G. BIDANG PERUMAHAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN

Tugas: melaksanakan fasilitasi dan stimulasi pembiayaan, pembinaan, pengembangan dan pembangunan perumahan. (pasal 11 )

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB II KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu daerah. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu daerah. 4. Penetapan dan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai dalam satu daerah. 5. Pembentukan wadah koordinasi sumber daya air di tingkat daerah dan/atau pada wilayah sungai dalam satu daerah. 6. Pembentukan komisi irigasi daerah. 2. Pembinaan 1. Penetapan dan pemberian izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu daerah. 2. Penetapan dan pemberian izin penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan air tanah. 3. Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu daerah. 4. Pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam daerah irigasi yang berada dalam satu daerah. 5. Pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air tingkat daerah. 6. Pemberdayaan kelembagaan sumber daya air tingkat daerah. 3. Pembangunan/ Pengelolaan 1. Konservasi sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu daerah. 2. Pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu daerah. 3. Pengendalian daya rusak air yang berdampak skala daerah. 4. Penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air tingakat daerah. 5. Pembangunan dan peningkatan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi dalam satu daerah. 12

6. Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi dalam satu daerah yang luasnya kurang dari 1.000 ha. 7. Operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi pada sungai, danau, waduk, dan pantai pada wilayah sungai dalam satu daerah. 4. Pengawasan dan Pengendalian Pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam daerah. 2. Bina Marga 1. Pengaturan Pengaturan jalan daerah : a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan daerah/desa berdasarkan kebijakan nasional di bidang jalan dengan memperhatikan keserasian antar daerah dan antar kawasan; b. Penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan daerah/desa; c. Penetapan status jalan daerah/desa; d. Penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan jaringan jalan daerah/desa. 2. Pembinaan 1. Pembinaan jalan daerah : a. Pemberian bimbingan penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan para aparatur penyelenggara jalan daerah/desa; b. Pemberian izin, rekomendasi, dispensasi, dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan. 2. Pengembangan teknologi terapan di bidang jalan untuk jalan daerah/desa. 3. Pembangunan dan Pengusahaan Pembangunan jalan daerah : a. Pembiayaan pembangunan jalan daerah/desa; b. Perencanaan teknis, pemrograman, dan penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi jalan daerah/desa; c. Pengoperasian dan pemeliharaan jalan daerah/desa; d. Pengembangan dan pengelolaan manajemen jalan daerah/desa. 13

4. Pengawasan Pengawasan jalan daerah : a. Evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan daerah/desa; b. Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan daerah/desa. 3. Perkotaan dan Perdesaan 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan dan strategi pembangunan perkotaan dan perdesaan wilayah daerah (mengacu kebijakan nasional dan provinsi). 2. Penetapan peraturan daerah mengenai pengembangan perkotaan dan perdesaan berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria. 2. Pembinaan 1. Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen pembangunan dan pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan tingkat daerah. 2. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan perkotaan dan perdesaan wilayah daerah. 3. Pembangunan 1. Penyiapan program pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan jangka panjang dan jangka menengah daerah dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional dan provinsi. 2. Penyelenggaraan kerjasama/kemitraan antara pemerintah daerah/dunia usaha/masyarakat dalam pengelolaan dan pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan perdesaan di lingkungan daerah. 3. Penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan di wilayah daerah. 4. Pembentukan lembaga/badan pengelola pembangunan perkotaan dan perdesaan di daerah. 4. Pengawasan 1. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan kawasan perkotaan dan perdesaan di daerah. 2. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria. 4. Air Minum 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan dan strategi pengembangan air minum di daerah. 2. Penetapan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di daerah. 14

3. Penetapan peraturan daerah yang norma, standar, prosedur, dan kriteria pelayanan prasarana dan sarana air minum berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang disusun pemerintah dan provinsi. 4. Memberikan izin penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah daerah. 2. Pembinaan 1. Penyelesaian masalah dan permasalahannya di dalam wilayah daerah. 2. Peningkatan kapasitas teknis dan manajemen pelayanan air minum di wilayah daerah termasuk kepada Badan Pengusahaan Pelayanan (operator) BUMD. 3. Pembangunan 1. Penetapan pemenuhan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah daerah 2. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah daerah untuk pemenuhan SPM. 3. Fasilitasi penyelenggaraan (bantuan teknis) kepada kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM. 4. Penyusunan rencana induk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) wilayah administrasi daerah. 5. Penyediaan prasarana dan sarana air minum untuk daerah bencana dan daerah rawan air skala daerah. 6. Penanganan bencana alam tingkat daerah. 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah daerah. 2. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang utuh di wilayah daerah. 3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria. 5. Air Limbah 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan pengembangan prasarana dan sarana air limbah di wilayah daerah yang mengacu pada kebijakan nasional dan provinsi. 2. Pembentukan lembaga sebagai penyelenggara prasarana dan sarana air limbah di wilayah daerah. 3. Penetapan peraturan daerah berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah dan provinsi. 4. Memberikan izin penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah di wilayah daerah. 15

2. Pembinaan 1. Penyelesaian masalah pelayanan di lingkungan daerah. 2. Pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana air limbah daerah. 3. Penyelenggaraan bantuan teknis (bantek) pada kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di wilayah daerah dalam penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah. 3. Pembangunan 1. Penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana air limbah untuk daerah dalam rangka memenuhi SPM. 2. Penyusunan rencana induk pengembangan prasarana dan sarana air limbah daerah. 3. Penanganan bencana alam tingkat lokal daerah. 4. Pengawasan 1. Monitoring penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah di daerah. 2. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pengembangan air limbah di daerah. 3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan SPM. 6. Persampahan 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan pengembangan prasarana dan sarana persampahan di daerah yang mengacu pada kebijakan nasional dan provinsi. 2. Penetapan lembaga tingkat daerah penyelenggara pengelolaan persampahan di daerah. 3. Penetapan peraturan daerah berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah dan provinsi. 4. Pelayanan perizinan dan pengelolaan persampahan skala daerah. 2. Pembinaan 1. Peningkatan kapasitas manajemen dan fasilitasi kerja sama dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana persampahan daerah. 2. Memberikan bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah desa, dan kelompok masyarakat di daerah. 3. Pembangunan 1. Penyelengaraan dan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana persampahan di daerah. 2. Penyusunan rencana induk pengembangan prasarana dan sarana persampahan daerah. 16

4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap seluruh tahapan pengembangan persampahan di wilayah daerah. 2. Evaluasi kinerja penyelenggaraan di wilayah daerah. 3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria. 7. Drainase 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan dan strategi daerah berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi. 8. Permukiman 1. Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) yang berdiri sendiri : 2. Penetapan peraturan daerah yang norma, standar, prosedur, dan kriteria drainase dan pematusan genangan di wilayah daerah berdasarkan SPM yang disusun pemerintah dan provinsi. 2. Pembinaan Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggara drainase dan pematusan genangan di wilayah daerah. 3. Pembangunan 1. Penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan penanggulangan banjir di wilayah daerah serta koordinasi dengan daerah sekitarnya. 2. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase di wilayah daerah. 3. Penyusunan rencana induk prasarana dan sarana drainase skala daerah. 4. Pengawasan 1. Evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem drainase dan pengendali banjir di wilayah daerah. 2. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan drainase dan pengendalian banjir di daerah. 3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria. a. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan dan strategi Kawasan Siap Bangun (Kasiba)/ Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) di wilayah daerah. 2. Penetapan Peraturan Daerah berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria Kasiba dan Lisiba di wilayah daerah. 17

b. Pembangunan 1. Penyelenggaraan pembangunan Kasiba/Lisiba di daerah. 2. Pelaksanaan kerja sama swasta, masyarakat tingkat nasional dalam pembangunan Kasiba/Lisiba. 3. Penetapan izin lokasi Kasiba/Lisiba di daerah. c. Pengawasan 1. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Kasiba dan Lisiba di daerah. 2. Permukiman Kumuh/ Nelayan : 2. Evaluasi penyelenggaraan pembangunan Kasiba dan Lisiba di daerah. 3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria di daerah. a. Pengaturan b. Pembangunan 1. Penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan dan strategi penanggulangan permukiman kumuh/nelayan di wilayah daerah. 2. Penetapan peraturan daerah tentang pencegahan timbulnya permukiman kumuh di wilayah daerah. 1. Penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh perkotaan. 2. Pengelolaan peremajaan/ perbaikan permukiman kumuh/nelayan dengan rumah susun sewa (rusunawa). c. Pengawasan 1. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian permukiman kumuh di wilayah daerah. 2. Evaluasi pelaksanaan program penanganan permukiman kumuh di wilayah daerah. 3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria. 3. Pembangunan Kawasan : a. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah menganai kebijakan dan strategi pembangunan kawasan di wilayah daerah.. 2. Penetapan peraturan daerah berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria pembangunan kawasan di wilayah daerah. 18

Pembangunan Pengawasan Penyelenggaraan pembangunan kawasan strategis nasional. 1. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembangunan kawasan di wilayah daerah. 2. Evaluasi pelaksanaan program pembangunan kawasan di daerah. 3. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria di daerah. 9. Bangunan Gedung dan Lingkungan 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah mengenai bangunan gedung dan lingkungan mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria nasional. 2. Penetapan kebijakan dan strategi daerah mengenai bangunan gedung dan lingkungan. 3. Penetapan kelembagaan bangunan gedung di daerah. 4. Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gedung. 5. Pendataan bangunan gedung. 6. Penetapan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung adat, semi permanen, darurat, dan bangunan gedung yang dibangun di lokasi bencana. 7. Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). 2. Pembinaan 1. Pemberdayaan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungannya. 2. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan. 3. Pembangunan 1. Penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat. 2. Pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah daerah. 3. Penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan. 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pedoman, dan standar teknis dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungannya. 2. Pengawasan dan penertiban pembangunan, pemanfaatan, dan pembongkaran bangunan gedung. 3. Pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala lokal. 19

10. Jasa Konstruksi 1. Pengaturan Pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi yang telah ditetapkan. 2. Pemberdayaan 1. Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi dalam wilayah daerah. 2. Penelitian dan pengembangan jasa konstruksi dalam wilayah daerah. 3. Pengembangan sumber daya manusia bidang jasa konstruksi di tingkat daerah. 4. Peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi dalam wilayah daerah. 5. Melaksanakan pelatihan, bimbingan teknis, dan penyuluhan dalam wilayah daerah. 6. Penerbitan perizinan usaha jasa konstruksi. 3. Pengawasan 1. Pengawasan tata lingkungan wilayah daerah. 2. Pengawasan untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. 20