- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

dokumen-dokumen yang mirip
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PROFESI PENUNJANG INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK

Yth. 1. Konsultan Aktuaria; 2. Akuntan Publik; dan 3. Penilai, di tempat.

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2016 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERMOHONAN, PENYAMPAIAN LAPORAN, DAN PROGRAM

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2016 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERMOHONAN, PENYAMPAIAN LAPORAN, DAN PROGRAM

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

Perusahaan adalah perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 4. Perusahaan Asu

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PERINTAH TERTULIS PADA SEKTOR PERASURANSIAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2016 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERMOHONAN, PENYAMPAIAN LAPORAN, DAN PROGRAM

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.05/2016 TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2016 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERMOHONAN, PENYAMPAIAN LAPORAN, DAN PROGRAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Modal dan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menyempurnakan peraturan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BATANG TUBUH PENJELASAN

2 Sesuai amanat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah ini mengatur ketetentuan lebih lanjut mengenai: a.

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/POJK.05/2014 TENTANG PEMERIKSAAN LANGSUNG LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

-2- Kantor Konsultan Hukum, serta melaporkan kegiatan yang dilakukan di sektor pasar modal kepada Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini sejalan dengan amana

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/POJK.05/2014 TENTANG PEMERIKSAAN LANGSUNG LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

AKTUARIS DALAM SEKTOR JASA KEUANGAN. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank 1A Otoritas Jasa Keuangan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.05/2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PENGELOLA STATUTER PADA LEMBAGA JASA KEUANGAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11 /POJK.05/2014 TENTANG PEMERIKSAAN LANGSUNG LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN RANCANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

2 pendidikan berkelanjutan bagi Wakil Manajer Investasi agar yang bersangkutan selalu mempunyai kualitas pengetahuan dan keahlian sesuai dengan perkem

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.05/2016

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 4/POJK.04/2014 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA DENDA DI SEKTOR JASA KEUANGAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.04/2017 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JENIS DAN BESARAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN JENIS PUNGUTAN SATUAN BESARAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/ TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, atau Perusahaan Penjaminan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi keuangan, Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan harus menj

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No tentang Transaksi Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Dalam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lemb

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 78 /POJK.04/2017 TENTANG TRANSAKSI EFEK YANG TIDAK DILARANG BAGI ORANG DALAM

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 3/POJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 5 - a. laporan pelaksanaan ujian pengetahuan dasar di bidang. b. laporan kegiatan peningkatan pengetahuan di bidang Dana

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /POJK.04/2016 TENTANG PEDOMAN ANGGARAN DASAR REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2 yang lebih cepat untuk memperkuat pendeteksian dini (early warning) LJKNB dalam rangka penciptaan stabilitas sistem keuangan, maka seluruh LJKNB diw

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 RANCANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2017 TENTANG LAPORAN BANK UMUM SEBAGAI KUSTODIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PERIODIK PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

2016, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Biro Administrasi Efek dan Emiten yang Menyelenggarakan Administras

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

-2- Di tahun berikutnya, dalam rangka mendorong perkembangan industri pasar modal syariah Indonesia, pada tanggal 3 November 2015 Otoritas Jasa Keuang

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN PEMERINGKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.05/2015 TENTANG PENDAFTARAN DAN PENGAWASAN KONSULTAN AKTUARIA, AKUNTAN PUBLIK, DAN PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK I. UMUM Dalam melakukan kegiatan bisnisnya, Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (LJKNB) membutuhkan pihak-pihak yang dapat mendukung kelancaran proses bisnis hingga mencapai target yang diharapkan. Salah satu pihak yang berperan dalam kelancaran bisnis LJKNB adalah profesi penyedia jasa seperti Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai. Dalam memberikan jasanya, Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai dituntut untuk bersikap profesional agar jasa yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan. Dalam perkembangannya profesi penyedia jasa juga memiliki peran penting dalam hal melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat sebagai pengguna jasa LJKNB. Dengan demikian ketentuan yang mengatur mengenai profesi penyedia jasa tidak hanya ditujukan bagi perusahaan perasuransian namun juga LJKNB selain perusahaan perasuransian. Pasal 55 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian mengamanatkan ketentuan yang lebih komprehensif mengenai persyaratan dan tata cara pendaftaran profesi penyedia jasa bagi perusahaan perasuransian. Dalam pasal tersebut juga disebutkan secara eksplisit bahwa profesi penyedia jasa bagi perusahaan

- 2 - perasuransian terdiri atas Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini memuat pengaturan mengenai ruang lingkup profesi penyedia jasa, persyaratan, dan tata cara pendaftaran Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai, termasuk kewajiban yang harus dipenuhi, ketentuan mengenai penghentian pemberian jasa untuk sementara waktu, pencabutan surat tanda terdaftar, pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan, dan pengenaan sanksi. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas dalam pelaksanaan proses pendaftaran dan pencabutan profesi penyedia jasa yang melakukan kegiatan di Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) sehingga memberikan kepastian hukum dan meningkatkan profesionalisme bagi Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai dalam melakukan kegiatan di IKNB. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Contoh ketentuan pada ayat ini yaitu jasa penilaian oleh Konsultan Aktuaria terhadap cadangan teknis perusahaan perasuransian, jasa audit yang diberikan oleh Akuntan Publik terhadap laporan keuangan perusahaan pembiayaan, dan jasa penilaian oleh Penilai atas tanah dan/atau bangunan sebagai dasar penilaian jenis investasi untuk pelaporan keuangan dan investasi dana pensiun. Pasal 3

- 3 - Pasal 4 Batasan paling banyak 3 (tiga) kali dalam ayat ini tidak dipengaruhi oleh jarak antar frekuensi. Misalnya, apabila Konsultan Aktuaria A memberikan jasa valuasi aktuaria untuk Dana Pensiun X setiap tahun, maka Konsultan Aktuaria A hanya dapat memberikan jasanya kepada dana pensiun tersebut untuk valuasi aktuaria 3 (tiga) tahun berturut-turut. Apabila Konsultan Aktuaria A memberikan jasa valuasi untuk Dana Pensiun Y setiap 3 (tiga) tahun, maka Konsultan Aktuaria A dapat memberikan jasanya untuk 3 (tiga) kali valuasi aktuaria berturut-turut. Pasal 5 Yang dimaksud dengan tahun buku adalah periode selama 1 (satu) tahun yang dilaporkan dalam laporan tahunan LJKNB. Pasal 6 Pasal 7 Huruf a Yang dimaksud dengan izin praktik pada huruf ini adalah izin praktik perorangan. Huruf b

- 4 - Huruf c Contoh dari pengalaman di bidang IKNB antara lain pengalaman melakukan audit terhadap LJKNB, baik sebagai ketua maupun sebagai anggota tim. Huruf d Yang dimaksud dengan pembatalan surat tanda terdaftar sebagai Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, atau Penilai dari OJK pada huruf ini adalah pembatalan surat tanda terdaftar yang mengakibatkan Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, atau Penilai tidak dapat memberikan jasanya kepada LJKNB, namun tidak termasuk pembatalan surat tanda terdaftar yang disebabkan karena pengunduran diri atas permintaan sendiri. Pasal 8 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Sertifikat program pelatihan di sektor IKNB tidak hanya terbatas pada sertifikat keikutsertaan sebagai peserta namun dapat juga sertifikat keikutsertaan sebagai pemberi materi pelatihan. Huruf f Huruf g

- 5 - Ayat (3) Contoh ketentuan pada ayat ini yaitu apabila Akuntan Publik telah memiliki surat tanda terdaftar profesi penunjang Pasar Modal di OJK dan Akuntan Publik yang bersangkutan bermaksud untuk memberikan jasa kepada LJKNB maka Akuntan Publik tersebut dipersyaratkan untuk memenuhi dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat ini. Ayat (4) Pendaftaran secara elektronik (e-licensing) dilakukan apabila sistem jaringan komunikasi data OJK sudah tersedia. Ayat (5) Pasal 9 Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Contoh OJK menerima permohonan pendaftaran dari Akuntan Publik A pada tanggal 4 Januari 2016. Sampai dengan tanggal 1 Februari 2016 OJK belum menerbitkan surat pemberitahuan atau surat tanda terdaftar. Dalam hal ini Akuntan Publik A dapat memberikan jasa sesuai kontrak perikatan kerja dengan PT Asuransi X sejak tanggal 2 Februari 2016 tanpa surat tanda terdaftar dari OJK. Ayat (6) Maksud disertai larangan pada ayat ini adalah apabila Akuntan Publik A telah melakukan perikatan kerja dengan PT Asuransi X sebagaimana dimaksud pada contoh ayat (4), kemudian pada tanggal 15 Februari 2016 OJK menerbitkan surat pemberitahuan kepada Akuntan Publik A yang menyatakan bahwa permohonan tidak lengkap disertai

- 6 - dengan larangan pemberian jasa, maka Akuntan Publik A tidak dapat lagi menerima perikatan kerja baru dari LJKNB manapun selama belum mendapatkan surat tanda terdaftar dari OJK, namun masih dapat menyelesaikan perikatan kerjanya dengan PT Asuransi X sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Ayat (7) Pasal 10 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi kewajiban Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai untuk memenuhi ketentuan lainnya. Huruf e Huruf f Huruf g Huruf a Yang dimaksud dengan material pada ayat ini adalah hal-hal yang mempengaruhi Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai dalam mengambil keputusan. Huruf b

- 7 - Huruf c Yang dimaksud dengan yang setara dalam huruf ini antara lain pengurus dan/atau pengawas pada LJKNB berbentuk badan hukum koperasi. Huruf d Yang dimaksud dengan pemegang saham pengendali dalam huruf ini adalah orang perseorangan, badan hukum, dan/atau kelompok usaha yang: 1. memiliki saham atau modal pada perusahaan perasuransian, perusahaan pembiayaan, atau perusahaan penjaminan sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara; atau 2. memiliki saham atau modal pada perusahaan perasuransian, perusahaan pembiayaan, atau perusahaan penjaminan kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara namun yang bersangkutan dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian pada perusahaan perasuransian, perusahaan pembiayaan, atau perusahaan penjaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun contoh dari yang setara dengan pemegang saham pengendali adalah pendiri dana pensiun dan anggota Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk badan usaha yang berbentuk usaha bersama. Huruf e Huruf f Ayat (3) Ayat (4) Ketentuan yang akan diatur dalam Surat Edaran OJK antara lain bentuk, tata cara, dan batas waktu penyampaian laporan serta mekanisme pemenuhan kewajiban mengikuti program

- 8 - pendidikan berkelanjutan bagi Konsultan Aktuaria, Akuntan Publik, atau Penilai. Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Ayat (3) Ayat (4)

- 9 - Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Ayat (8) Yang dimaksud dengan OJK dalam ayat ini termasuk pihak yang ditugaskan OJK untuk melakukan pemeriksaan atas nama OJK. Pasal 20 Pasal 21 Huruf a Huruf b Yang dimaksud dengan pembatasan kegiatan usaha dalam ketentuan ini adalah pembatasan pemberian jasa. Huruf c Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24

- 10 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5807