BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Informasi juga penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public. Perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. IFR membantu perusahaan untuk memperluas penyebaran informasi keuangan

BAB V PENUTUP. Bursa Efek Indonesia periode , maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang terjadi. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan satu

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. website perusahaan biasanya adalah produk atau jasa yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi bisa membangkitkan potensial dalam menampilkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak tersebut diantaranya manajemen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang komunikasi dan internet. Perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh investor, kreditor, dan pengguna lainnya dalam menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi kepada negara berupa pemasukan pajak dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. mengenai laba perusahaan (Amanza dan Rahardjo, 2012). Informasi laba

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB V PENUTUP. PMDN yang Terdaftar di BEI Periode dapat diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diprediksi (Ariffandita dan Sudarno, 2012). auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat tinggi. Baik menghadapi pesaing perusahaan yang berasal dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, informasi memiliki kegunaan yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Manajer tidak dapat bekerja dengan efektif dan efisien tanpa memperoleh informasi dari perusahaan. Informasi juga diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Informasi juga penting bagi para pemangku kepentingan dan pengguna informasi lainnya dimana mereka adalah orang yang tidak terlibat langsung dengan operasional perusahaan. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya menyediakan atau menerbitkan informasi yang terkait dengan keuangan dan non-keuangan. Informasi yang diterbitkan perusahaan berguna untuk mengurangi ketimpangan informasi yang dimiliki antara manajer perusahaan atau orang dalam perusahaan dengan para pemangku kepentingan, yang mana sering kali ini disebut sebagai asimetri informasi. Perkembangan teknologi semakin berkembang pesat terutama dalam bidang internet. Perusahaan-perusahaan mulai banyak yang menggunakan situs web untuk memberikan informasi keuangan dan non-keuangan mereka kepada publik. Perusahaan secara sukarela menyediakan informasi dan bisnis melalui internet. Perusahaan-perusahaan sadar pentingnya informasi tersebut bagi para pemangku kepentingan. Melalui web yang dibangun perusahaan maka akan memberikan kemudahan kepada para pemilik modal untuk mencari informasi perusahaan dan menanamkan modalnya dengan mencari informasi yang cepat dan akurat serta terus berkembang (update) tanpa harus menunggu dalam waktu

2 tertentu. Banyaknya kebutuhan akan informasi dari berbagai perusahaan secara tidak langsung mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk bisa mengungkapkan lebih banyak informasi selain laporan keuangan. Contohnya adalah dengan menerbitkan laporan keberlanjutan perusahaan. Menurut Chariri (2005) Laporan keberlanjutan perusahaan menjadi tren dan kebutuhan bagi perusahaan progresif untuk menginformasikan perihal kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan. Dahulu sebelum ada internet, perusahaan masih menggunakan media cetak seperti surat kabar, iklan, brosur dan lain sebagainya untuk mengungkapkan laporan keuangan dan laporan non-keuangannya kepada para pemangku kepentingan. Namun setelah beberapa dekade kemunculan internet, banyak perusahaan mulai berpindah menggunakan media tersebut untuk menggantikan media cetak dalam memberikan informasi kepada para pengguna informasi maupun pemangku kepentingan. Melalui internet perusahaan bisa menyampaikan informasi yang bersifat sukarela. Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan diluar dari yang diwajibkan oleh peraturan pemerintah dan tidak diatur oleh badan tertentu serta perusahaan bebas dalam memilih apa saja yang ingin perusahaan sajikan. Salah satu pengungkapan sukarela adalah dengan mempraktikkan pengungkapan informasi keuangan dalam website pribadi perusahaan. Internet sudah menjadi suatu aspek terpenting dalam dunia media komunikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Pada awal kemunculannya, internet hanya digunakan sebagai alat untuk memperkenalkan bisnis perusahaan dan alat untuk

3 memasarkan produk melalui situs web mereka. Akan tetapi sekarang ini, seiring berjalannya waktu, perusahaan mulai menggunakan situs web sebagai sarana berkomunikasi dengan pemangku kepentingan. Dengan menggunakan situs web, perusahaan dapat mengungkapkan informasi keuangan, bisnis dan keberlanjutan perusahaan. Salah satu bentuk dari pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan adalah pelaporan keuangan dan keberlanjutan melalui internet. Saat ini untuk mencari informasi keuangan para investor bisa langsung mengunjungi website perusahaan untuk menganalisis informasi yang dibutuhkan sehingga akan berdampak positif untuk perusahaan yang memiliki website dalam memberikan informasi perusahaan melalui media internet. Menurut Alfaiz dan Rahardjo (2013) Perkembangan internet yang cepat menciptakan cara baru bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan para stakeholdersnya. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu dengan mengungkapkan informasi keuangan dan non-keuangan melalui website perusahaan, sehingga para stakeholders bisa dengan cepat dan mudah mengaksesnya darimana saja serta dapat segera mengambil suatu keputusan, terutama investasi. Menurut Wardhanie (2012) Atas dasar penggunaan media internet sebagai sarana untuk memperoleh informasi keuangan maka muncul lah suatu media pendukung penyajian laporan keuangan yaitu pelaporan keuangan melalui internet. Kemajuan teknologi informasi khususnya internet ditandai dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di indonesia. Pada tahun 2010 total pengguna internet adalah 45 juta orang dan meningkat menjadi 50 juta orang pada

4 semester pertama tahun 2011. Indonesia juga turut serta menyumbang jumlah pengguna internet dunia yaitu sebesar 8,5%. Informasi yang lengkap dan terperinci dapat membuat keputusan investasi menjadi lebih efektif, karena akan diketahui kinerja dan prospek perusahaan secara detail. Menurut Murni (2003) dalam Al Arafi (2013) menyatakan asimetri informasi timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, sedangkan menurut Diamond dan Verrecchia (1991) dalam Al Arafi (2013) menjelaskan bahwa asimetri informasi bisa berkurang apabila perusahaan melakukan pengungkapan informasi yang luas. Informasi yang diungkapkan melalui internet ini bersifat sukarela dan tidak diregulasi oleh badan tertentu baik negara berkembang maupun Indonesia. Menurut Almilia (2008) Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengungkapkan bisnis mereka melalui internet tetapi tidak berarti bahwa keberadaan website perusahaan ini memiliki kuantitas dan kualitas yang terstandarisasi antar perusahaan. Perusahaan besar akan mengungkapan informasi secara lengkap dan luas melalui situs web adalah karena perusahaan besar memiliki kemampuan lebih dari segi keuangan untuk membiayai proses informasi. Disamping itu perusahaan besar juga memiliki sistem informasi manajemen yang lengkap dan kompleks, sehingga perusahaan tersebut dapat menyediakan informasi yang lebih baik, termasuk dengan menggunakan fasilitas internet untuk menyediakan informasi keuangan dan non-keuangan di situs web perusahaan. Penelitian terdahulu Almilia

5 (2008) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). Perusahaan yang di audit oleh auditor yang bekerja pada KAP big four akan senantiasa memberikan keluasan dan kelengkapan informasinya kepada publik karena memiliki informasi yang dapat dipercaya dan transparan daripada perusahaan yng tidak diaudit oleh KAP yang tidak memiliki hubungan kerja sama dengan KAP big four. Reputasi yang dimiliki KAP big four bisa membuat pengguna informasi keuangan percaya bahwa informasi yang diberikan wajar tanpa diskriminasi dan manipulasi sehingga memberikan kesan bahwa kinerja perusahaan bisa dipercaya. Hasil penelitian yang dilakukan Chariri dan Lestari (2005) menunjukkan bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). Aktivitas perusahaan menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola aktiva tetap untuk meningkatkan penjualannya. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas. Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio ini rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Menurut Weston dan Brigham Dalam Daryanti (2012) TATO merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir, mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan. Dengan demikian setiap

6 perusahaan diharapkan mampu mengahasilkan Return on equity secara maksimal dari laba yang dihasilkan. Ketika penjualan perusahaan meningkat maka perusahaan akan menyampaikan informasinya kepada pemegang saham dan publik bahwa kinerja mereka baik. Informasi yang disampaikan secara sukarela pada website perusahaan akan mengurangi asimetri informasi antara agen dan prinsipal. Pengungkapan secara sukarela akan memberikan dampak positif bagi perusahaan karena perusahaan dinilai lebih maju dan modern. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendeknya maka semakin likuid perusahaan tersebut, dimana tingkat likuiditas perusahaan akan mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang kurang likuid karena mereka akan beranggapan bahwa perusahaan yang kurang likuid memiliki kecenderungan akan mengalami suatu kebangkrutan. Belkoui (dalam Prayogi, 1979) berkeyakinan bahwa kekuatan perusahaan yang ditunjukkan dengan rasio likuiditas yang tinggi akan berhubungan dengan pelaporan keuangan selengkap mungkin. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa perusahaan dengan finansial yang kuat akan cenderung melaporkan keuangan selengkap dan seluas mungkin daripada perusahaan yang memiliki kondisi finansial yang lemah. Tingkat profitabilitas yang tinggi akan memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan informasi secara lengkap dan luas karena tidak adanya hambatan dalam hal biaya pengungkapkan. Bisa disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, memiliki sumber daya keuangan yang lebih besar untuk

7 menyajikan pengungkapkan lain selain yang diwajibkan kepada pemangku kepentingan. Almilia (2008) yang menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari peneliti sebelumnya yaitu Almilia (2008) dengan menambahkan variabel baru yaitu Rasio Aktivitas dimana Variabel Aktivitas jarang diteliti dan membuang variabel kepemilikan pihak luar. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan secara sukarela melalui internet yaitu: Leverage Perusahaan, Jenis Industri, Umur Listing, Kepemilikian Mayoritas. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Aktivitas, Likuiditas dan Profitabilitas. Penelitian ini menggunakan perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Dalam Website Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar di BEI) 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)?

8 2. Apakah manfaat pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 3. Apakah Ukuran Perusahan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 4. Apakah Reputasi KAP berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 5. Apakah Aktivitas Perusahaan (TATO) berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 6. Apakah Likuiditas Perusahaan (CR) berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 7. Apakah Tingkat Profitabilitas Perusahaan (ROE) berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 8. Apakah Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Aktivitas, Likuiditas Dan Profitabilitas berpengaruh simultan terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 1.3 Pembatasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Tingkat Aktivitas (TATO), Tingkat Likuiditas (CR) dan Tingkat Profitabilitas (ROE) terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting) pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 2. Apakah Reputasi KAP berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 3. Apakah Tingkat Aktivitas Perusahaan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 4. Apakah Tingkat Likuiditas Perusahaan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 5. Apakah Tingkat Profitabilitas Perusahaan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 6. Apakah Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Tingkat Aktivitas, Tingkat Likuiditas Dan Tingkat Profitabilitas Perusahaan berpengaruh simultan terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting)? 1.5. Tujuan Penelitian adalah untuk: Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

10 1. Mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). 2. Mengetahui Pengaruh Reputasi KAP terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). 3. Mengetahui Pengaruh Aktivitas terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). 4. Mengetahui Pengaruh Likuiditas terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). 5. Mengetahui Pengaruh Profitabilitas terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). 6. Mengetahui Apakah Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Tingkat Aktivitas, Tingkat Likuiditas Dan Tingkat Profitabilitas Perusahaan berpengaruh simultan terhadap pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). 1.6. Manfaat Penelitian Dengan adanya latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka manfaat yang dapat diambil adalah: 1. Bagi Peneliti, sebagai salah satu upaya untuk memperkaya pengetahuan dan memperdalam bidang yang diteliti.

11 2. Bagi UNIMED, sebagai tambahan literature yang dapat membantu dalam perkembangan ilmu akuntansi dan menambah wawasan tentang Internet Financial Reporting. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai sumber referensi dan informasi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik ini.