Pengamanan Situs dengan Enkripsi Head dan Body HTML Menggunakan Algoritma RC4

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Pengamanan Situs dengan Enkripsi Head dan Body HTML Menggunakan Algoritma RC4

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Analisis dan Implementasi Penerapan Enkripsi Algoritma Kunci Publik RSA Dalam Pengiriman Data Web-form

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Penerapan Algoritma MD5 Untuk Pengamanan Password

Studi dan Implementasi Pengamanan Basis Data dengan Teknik Kriptografi Stream Cipher

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

STUDI DAN MODIFIKASI ALGORITMA BLOCK CHIPER MODE ECB DALAM PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA. Arief Latu Suseno NIM:

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Performansi Algoritma AES dan Blowfish Pada Aplikasi Kriptografi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IMPLEMENTASI ALGORITMA BLOWFISH UNTUK ENKRPSI DAN DEKRIPSI BERBASIS WEB

KEAMANAN BASIS DATA DENGAN TEKNIK ENKRIPSI

Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mengamankan informasi pada masalah ini dapat memanfaatkan kriptografi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan rahasia telah menjadi suatu hal yang sangat berharga. Data atau informasi

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci :SSL, RSA, MD5, Autentikasi, Kriptografi. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. format digital dan merniliki beragam bentuk dalam hal ini data atau informasi di

Pengamanan Transmisi Hasil dan Data Query Basis Data dengan Algoritma Kriptografi RC4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang

APLIKASI ENKRIPSI PENGIRIMAN FILE SUARA MENGGUNAKAN ALGORITMA BLOWFISH

IMPLEMENTASI ENKRIPSI BASIS DATA BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA STREAM CIPHER RC4

Pengamanan Transmisi Hasil dan Data Query Basis Data dengan Algoritma Kriptografi RC4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman data elektronik melalui dan media lainnya yang sering

RC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam (28 April 2006)

Analisis dan Implementasi Pengamanan Pesan pada Yahoo! Messenger dengan Algoritma RSA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA ENKRIPSI SMS DENGAN ALGORITMA RC4 BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data.

ENKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari

Pengenalan Kriptografi

Analisis Penggunaan Fungsi Hash MD5 di Javascript sebagai Alternatif dari Penggunaan HTTP Secure Untuk Melakukan Autentikasi

PENERAPAN METODA FILE COMPRESSION PADA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN PEMBANGKIT TANDA TANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN DIGITAL SIGNATURE STANDARD (DSS) Sudimanto

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Rachma Rizqina Mardhotillah Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA

Algoritma MAC Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era teknologi informasi yang semakin berkembang, pengiriman data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Algoritma Kriptografi Kunci Publik. Dengan Menggunakan Prinsip Binary tree. Dan Implementasinya

ANALISA KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK RSA DAN SIMULASI PENCEGAHAN MAN-IN-THE-MIDDLE ATTACK DENGAN MENGGUNAKAN INTERLOCK PROTOCOL

Reference. William Stallings Cryptography and Network Security : Principles and Practie 6 th Edition (2014)

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

2.1 Keamanan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau

Penerapan Enkripsi Pesan Rahasia untuk Pengiriman Sms Menggunakan Algoritma Arc4 pada Peralatan Teknologi Mobile

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga

PENYANDIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI WAKE (WORD AUTO KEY ENCRYPTION)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

Implementasi ( Implementation Kebijakan (Policy) Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi ( Specification Perancangan ( Design

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

ALGORITMA RC4 DALAM PROTEKSI TRANSMISI DAN HASIL QUERY UNTUK ORDBMS POSTGRESQL

BAB III METODE PENELITIAN

Kompleksitas Waktu Algoritma Kriptografi RC4 Stream Cipher

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencegah informasi tersebut sampai pada pihak-pihak lain yang tidak

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI DATA MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

(S.2) KRIPTOGRAFI METODA MODULAR MULTIPLICATON-BASED BLOCK CIPHER PADA FILE TEXT

Prosiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Ari Muzakir

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang dibutuhkan pengguna maupun pengembang web serta penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Informasi adalah sesuatu hal yang sangat penting pada era teknologi saat

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

Pengamanan Situs dengan Enkripsi Head dan Body HTML Menggunakan Algoritma RC4 Yudi Haribowo Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung e-mail: if14111@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah tugas akhir ini dikembangkan aplikasi situs berbagi file yang menggunakan sistem enkripsi-dekripsi halaman HTML sebagai metode otentikasinya. Sistem ini dikembangkan dikarenakan metode otentikasi yang sudah umum digunakan, yaitu sistem password memiliki celah sehingga penyadap bisa mencuri password user. Algoritma enkripsi-dekripsi yang digunakan dalam sistem ini adalah RC4 karena algoritma tersebut cepat sehingga aplikasi terhindar dari bottleneck. Aplikasi ini terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu encryptor dan decryptor. Modul encryptor sekaligus pembangun aplikasi situs berbagi file yang berada di sisi server menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai pembangunnya. Di sisi lain, modul decryptor yang berada di sisi klien menggunakan JavaScript sebagai bahasa pemrogramannya. Modul decryptor diintegrasikan menggunakan web browser Mozilla Firefox yang dilengkapi plug-in Greasemonkey sehingga bisa berkomunikasi dengan modul encryptor. Setelah dilakukan pengujian terhadap aplikasi, diperoleh hasil bahwa sistem yang dikembangkan berhasil mengamankan transmisi halaman HTML dari server ke klien sehingga bisa menjadi alternatif proses otentikasi selain sistem password. Kata kunci: situs berbagi file, enkripsi-dekripsi halaman HTML, RC4, otentikasi Makalah diterima 11 Juni. Revisi akhir 10 Juni 2008. 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dewasa ini tidak terlepas dari peran internet sebagai tulang punggung utamanya. Berbagai macam layanan dapat disediakan dalam sistem yang melibatkan jaringan seluruh dunia. Salah satu layanan utama yang disediakan dalam sistem internet adalah situs web. Dalam sebuah situs, server bisa menyediakan berbagai layanan bagi kliennya, seperti berita, ilmu pengetahuan, riset, hiburan dan sebagainya. Sebagian besar situs di internet bisa diakses secara bebas oleh siapa saja yang membutuhkan layanan dari situs tersebut. Artinya, setiap klien mempunyai hak akses terhadap segala content situs. Akan tetapi, tidak semua situs bisa diakses secara bebas oleh setiap klien. Hal ini bisa disebabkan oleh kerahasiaan content situs tersebut sehingga server tidak ingin klien yang tidak berhak mengaksesnya. Metode yang umumnya digunakan dalam pengamanan situs dari akses klien yang tidak terotentikasi adalah dengan sistem password, yaitu suatu cara dimana klien yang ingin mengakses halaman sebuah situs diminta memasukkan username dan password yang sah atau sudah disetujui oleh server. Sistem ini sudah dianggap cukup aman sehingga banyak diterapkan di berbagai situs. Namun, dalam sistem ini terdapat suatu celah yang bisa disusupi serangan oleh pihak ketiga, yaitu ketika user mengirimkan username dan password miliknya ke server dengan method POST yang digunakan. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pihak ketiga tersebut dengan melakukan eavesdropping (penyadapan) terhadap username dan password yang dikirimkan. Contoh situs yang menggunakan sistem ini antara lain situs-situs surat elektronik seperti Yahoo!, Gmail atau situs surat elektronik milik ITB (students.itb.ac.id). Seperti disebutkan sebelumnya, penggunaan enkripsi bisa mencegah pencurian data oleh pihak luar. Algoritma enkripsi sendiri terdiri dari cipher blok dan cipher aliran. Cipher aliran memiliki keuntungan dibanding cipher blok dilihat dari sisi kompleksitas dan kecepatan komputasinya karena hanya bergantung dari algoritma yang digunakan. Selain itu, cipher aliran memiliki perambatan kesalahan yang kecil[ble07]. Berdasarkan kunci yang digunakan, algoritma enkripsi terbagi menjadi algoritma kunci simetri dan kunci asimetri yang juga dikenal sebagai kunci publik. Salah satu algoritma kunci simetri yang dikenal adalah RC4. Algoritma ini merupakan salah satu algoritma cipher aliran. RC4 terkenal dengan kecepatan

prosesnya. Hal ini ditulis di [BUD98] dengan membandingkan RC4 dan Blowfish. Menurut hasil pengujian kecepatan algoritma kriptografi RC4 adalah 5.380,035 Kbyte/detik pada Pentium133 memori 16MB pada Windows 95 sedangkan algoritma Blowfish pada jenis komputer yang sama menghasilkan kecepatan 2.300 KByte/detik. 2. Kriptografi Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyandikannya ke dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya[rin06]. Kriptografi menyediakan empat layanan, yaitu kerahasiaan, integritas data, otentikasi dan nipernyangkalan. Algoritma kriptografi adalah aturan untuk melakukan cipherisasi dan decipherisasi atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi pesan[rin06]. Algoritma kriptografi berkembang terus dan terbagi atas dua jenis yaitu algoritma kriptografi klasik dan algoritma kriptografi modern. Algoritma kriptografi klasik hanya menggunakan operasi sederhana untuk melakukan enkripsi terhadap ciphertext sehingga cukup mudah dipecahkan. Oleh karena itulah, algoritma ini sudah jarang digunakan saat ini. Akan tetapi, algoritma kriptografi klasik merupakan dasar dari algoritma kriptografi modern. Algoritma jenis ini terdiri dari dua tipe dilihat dari operasi dasar yang digunakan untuk melakukan enkripsi, yaitu cipher substitusi dan cipher tranposisi. Selain algoritma kriptografi klasik, dikenal juga algorimta kriptografi modern. Tidak seperti algoritma klasik yang menggunakan pemrosesan sederhana, algoritma modern menekankan pada kompleksitas sehingga sulit dipecahkan. Algoritma kriptografi modern umunya beroperasi dalam mode bit. Operasi dalam mode bit berarti semua data dan informasi (kunci, plaintext, dan ciphertext) dinyatakan dalam bit biner 1 dan 0. Algoritma kriptografi Rivest Code 4 (RC4) merupakan salah satu algoritma kunci simetris dibuat oleh RSA Data Security Inc. (RSADSI) yang berbentuk stream cipher. Secara umum algoritma RC4 terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: 1. Inisialisasi S-Box dan array kunci 2. Populasi S-Box 3. XOR S-Box dengan Plaintext/Ciphertext 3. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Untuk menyampaikan halaman web dari server ke klien digunakan protokol yang dinamakan HTTP. Protokol HTTP bersifat request-response, yaitu klien menyampaikan pesan request ke server dan server memberikan response yang sesuai. Komunikasi protokol HTTP terdiri atas pesan request yang diberikan oleh user agent dan response yang diberikan oleh server. Pesan HTTP terdiri atas baris mulai, header pesan, dan isi pesan beserta entity (opsional). Header pesan dan isi pesan dipisahkan oleh sebuah baris kosong, yaitu hanya berisi karakter CRLF. Baris mulai pada pesan request berisi pesan permintaan dari klien, sementara pada pesan reponse, baris ini berisi status response atas request yang diterima. Header pesan terdiri dari empat jenis, yaitu header pesan umum, header request, header response, dan header entity sedangkan isi pesan digunakan untuk mengirimkan entity. Dalam header dan entity inilah semua komunikasi antara klien yang mengakses suatu situs dengan server dilakukan. 4. Analisis Masalah Masalah yang ingin diselesaikan dalam makalah tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan sistem otentikasi di sisi klien sehingga user tidak perlu mengirimkan username dan password ke server dalam entity HTTP sehingga tidak bisa disadap. Dalam sistem ini, server yang menerima request langsung mengirimkan halaman yang sebelumnya hanya bisa diakses setelah klien melakukan otentikasi. Akan tetapi, halaman tersebut dikirimkan dalam bentuk cipherteks. Setelah diterima oleh web browser di sisi klien, halaman cipherteks tersebut di dekripsi sebelum ditampilkan. 4.1. Penanganan Enkripsi di Sisi Server Dalam sistem baru yang diajukan dalam makalah tugas akhir ini, sistem tidak mengirimkan halaman login kepada user melainkan langsung halaman yang diminta dengan terlebih dahulu mengenkripsi halaman tersebut dengan password user yang bersangkutan. Oleh karena itu, dibutuhkan modul enkripsi di sisi server web. Pada sistem ini, komunikasi berjalan searah yaitu dari server ke klien sehingga modul yang dibutuhkan di sisi server hanyalah modul enkripsi. Modul ini dapat diimplementasikan dalam bentuk sebuah sub program (sebuah class server side scripting) yang bertugas melakukan enkripsi seluruh halaman web yang akan dikirim. Algoritma yang digunakan untuk melakukan enkripsi adalah algoritma RC4. Algoritma ini dipilih karena dalam pengaksesan situs web, hal yang menjadi pertimbangan utama adalah kecepatan akses dan keamanan. Algoritma RC4 sendiri sangat cepat dalam melakukan enkripsi-

dekripsi. Hasil percobaan menggunakan komputer Pentium Core 2 Duo E4500 2.2 GHz dan memori 1GB menghasilkan kecepatan enkripsi 175-215 Mbps. Dengan asumsi kecepatan bandwidth server umumnya adalah 100Mbps, hasil percobaan membuktikan tidak terjadi bottleneck di sisi server. Hasil percobaan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1. Dari sisi keamanan, RC4 juga aman karena sampai saat ini hanya bisa dipecahkan secara brute force. seperti Rapidshare. Dimana dalam situs ini, terdapat mekanisme enkripsi-dekripsi HTML untuk melihat halaman yang berisi daftar file yang bisa diunduh. Perangkat lunak ini terdiri dari dua bagian, yaitu encryptor yang berada di sisi server dan decryptor yang berada di sisi klien seperti terlihat pada Gambar 1. 4.2. Penanganan Dekripsi di Sisi Klien Setelah melakukan request ke server, klien akan menerima response berupa halaman web yang dimintanya dalam bentuk terenkripsi. Oleh karena itu, dibutuhkan modul dekripsi di sisi klien. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan plug-in untuk web browser yang sudah ada, yaitu Mozilla Firefox. Firefox memiliki banyak plug-in yang memiliki kemampuan bermacam-macam. Salah satuya adalah Greasemonkey. Plug-in ini memiliki kemampuan untuk menyertakan user script dimana user script ini adalah JavaScript yang bisa dibuat sesuai keinginan user. Oleh karena itu, solusi ini menjadi pilihan dalam membuat modul dekripsi di sisi klien karena kemudahan menggunakannya dan aman dari interupsi pihak ketiga (file JavaScript tidak ditransfer melalui jaringan karena sudah berada di sisi klien). 4.3. Manajemen Kunci Tugas akhir ini tidak menangani penyampaian kunci dari server ke sisi klien. Sistem mengasumsikan kedua pihak sudah memiliki kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Penggantian kunci (password) juga tidak ditangani dalam tugas akhir ini karena prosedur penggantian kunci bisa menggunakan metode lain yaitu SSL. SSL bisa digunakan kali ini karena penggantian kunci jarang dilakukan. Selain itu, data yang dilewatkan juga sedikit, yaitu sebuah kunci baru sehingga proses bisa berjalan dengan cepat. Di sisi server, kunci disimpan dalam basis data yang diasumsikan aman sehingga user tidak perlu khawatir kuncinya tercuri. 5. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Sistem enkripsi-dekripsi HTML ini nantinya akan diterapkan dalam situs yang sebelumnya menggunakan metode otentikasi berupa usernamepassword. Setelah melakukan analisis terhadap dua buah situs, yaitu situs email mahasiswa ITB dan situs berbagi file Rapidshare, ditentukanlah bahwa perangkat lunak yang akan dikembangkan dalam makalah tugas akhir ini adalah situs berbagi file Gambar 1 Deskripsi Sistem Bagian yang dienkripsi adalah seluruh teks yang berada dalam tag <head> dan <body> sedangkan content dari halaman tersebut seperti image tidak dienkripsi. Perangkat lunak yang dikembangkan memiliki kebutuhan sebagai berikut: 1. Mampu mengenkripsi halaman web yang diminta oleh klien lalu mentransmisikannya ke klien tersebut. 2. Mampu melakukan dekripsi halaman web di sisi klien yang telah dienkripsi oleh server. 3. Mampu menampilkan halaman web di browser sesuai kondisinya sebelum dienkripsi. 4. Mampu menyediakan fasilitas unduh filefile aplikasi setelah halaman didekripsi. 5.1. Model Use Case User Mengunduh perangkat lunak <<include>> Melihat halaman perangkat lunak Gambar 2 Diagram Use Case System Perangkat lunak ini terdiri dari dua use case, yaitu Melihat Halaman Perangkat Lunak dan Mengunduh Perangkat Lunak. Dalam use case Melihat Halaman Perangkat Lunak, aktor bisa membuka halaman situs berisi daftar perangkat lunak yang disediakan aplikasi sedangkan dalam use case Mengunduh Perangkat Lunak, aktor bisa mengunduh perangkat lunak yang disediakan

aplikasi. Diagram use case dapat dilihat pada Gambar 2. 5.2. Diagram Kelas Identifikasi kelas dilakukan berdasarkan hasil analisis perangkat lunak. Karena menggunakan Greasemonkey yang memfasilitasi user side scripting, kelas perangkat lunak ini terdiri dari dua bagian, yaitu yang berada di sisi server dan yang berada di sisi klien. Kelas yang berada di sisi server antara lain kelas Antarmuka, Enkripsi, AksesDatabase, dan PerangkatLunak sedangkan yang berada di klien adalah kelas Konstruktor dan Dekripsi. Diagram kelas server dapat dilihat pada Gambar 3 dan diagram kelas klien pada Gambar 4. Antarmuka -listperangkatlunak: PerangkatLunak[] -ShowList() -GetUsername() -GetList() AksesDatabase -connection: Connection +Connect() +Query() PerangkatLunak -id: Integer -nama: String -deskripsi: String -link: String +GetId() +GetNama() +GetDeskripsi() +GetLink() Enkripsi +Encrypt() Gambar 3 Diagram kelas server Konstruktor -key: String -GetInputKey() -Construct() Dekripsi +Decrypt() Gambar 4 Diagram kelas klien 6. Implementasi Kelas-kelas analisis kemudian diimplementasikan sesuai posisinya, di server atau di klien. Kelas yang berada di sisi server diimplementasikan menjadi file PHP sedangkan kelas klien diimplementasikan menjadi file JavaScript. Implementasi ini sendiri dilakukan dalam lingkungan sebagai berikut: 1. Prosesor Intel Core 2 Duo E4500 2.2GHz. 2. Memori RAM 1GB. 3. Kapasitas harddisk 200 GB. 4. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional Service Pack 2. 5. Server basis data : MySQL 5.0.27. 6. Server web : Apache PHP 2.2.3 7. Bahasa Pemrograman : PHP, HTML, JavaScript. 8. Kakas pengembangan modul : Notepad++ 9. Browser : Mozilla Firefox 3 Beta 5 dilengkapi dengan plug-in Greasemonkey. 6.1. Implementasi Modul Perangkat Lunak Modul perangkat lunak diimplementasikan dengan menggunakan kakas Notepad++ dengan bahasa pemgrograman PHP dan JavaScript. Implementasi kelas perangkat lunak dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Implementasi Kelas No Nama Kelas Nama File Fisik 1. Antarmuka index.php & view.php 2. Enkripsi Enkripsi.php 3. Akses Database AksesDatabase.php 4. Perangkat Lunak PerangkatLunak.php 5. Konstruktor zapshare.user.js 6. RC4 zapshare.user.js

6.2. Implementasi Antarmuka Pengembangan antarmuka ini menggunakan pendekatan scripting PHP sehingga tidak ada kelas yang dihasilkan melainkan sebuah file PHP untuk masing-masin antarmuka. Daftar file-file fisik yang berisi implementasi antarmuka dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Implementasi Kelas No Antarmuka Nama File Fisik 1. Index index.php 2. View view.php 7. Pengujian Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menjalankan perangkat lunak dengan berbagai cara yang bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap perangkat lunak yang dibuat serta mendeteksi atau menemukan kesalahan perangkat lunak. Tujuan pengujian disesuaikan dengan kebutuhan perangkat lunak, yaitu apakah perangkat lunak mampu: 1. Mengenkripsi halaman web yang diminta oleh klien lalu mentransmisikannya ke klien tersebut. 2. Melakukan dekripsi halaman web di sisi klien yang telah dienkripsi oleh server. 3. Menampilkan halaman web di browser sesuai kondisinya sebelum dienkripsi. 4. Menyediakan fasilitas unduh file-file aplikasi setelah halaman didekripsi. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa perangkat lunak berhasil memenuhi seluruh kebutuhan awal pengembangan karena perangkat lunak berhasil menampilkan halaman situs seperti kondisinya sebelum dienkripsi dan mengirimkan file yang diminta user. Saran yang bisa diberikan untuk pengembangan perangkat lunak lebih lanjut antara lain: 1. Pada perangkat lunak perlu diimplementasikan cara untuk mengamankan transmisi data dari klien ke server. 2. Perangkat lunak selain enkripsi halaman HTML, perangkat lunak hendaknya dilengkapi juga dengan enkripsi content dari halaman web tersebut. REFERENSI [BUD98] http://www.bimacipta.com/rc4.htm, diakses 23 April 2008 20.40 WIB [RIN06] Munir, Rinaldi. Kriptografi. Program Studi Teknik Informatika. 2006. DAFTAR PUSTAKA B. Schneier, Aplied Cryptography 2 rd, John Wiley,& Sons, 1996. Ferguson, Niels dan Bruce Schneier, A Cryptographic Evaluation of IPsec, dapat diperoleh di http://www.schneier.com/paper-ipsec.pdf Munir, Rinaldi. Kriptografi. Program Studi Teknik Informatika. 2006. Purbo, Onno W. TCP/IP-Standar, Desain dan Implementasi. Elex Media Komputindo. 2001. Tanenbaum, Andrew S. Computer Networks. Prentice Hall. 2003. 8. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat diambil antara lain: 1. Perangkat lunak berhasil melakukan enkripsi halaman HTML yang dihasilkan melalui server side scripting. 2. Perangkat lunak berhasil melakukan dekripsi halaman HTML terenkripsi yang diterima dari server. 3. Perangkat lunak berhasil menyediakan fasilitas download file kepada user yang berhak. 4. Perangkat lunak berhasil mengimplementasikan sistem otentikasi di sisi klien. 5. Perangkat lunak tidak berhasil menampilkan setiap tag HTML yang ada.

Tabel 1 Kecepatan enkripsi RC4 Jumlah Kecepatan Thread ke (dalam Mbps) Thread 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total 1 91.42 91.42 2 87.67 86.48 174.15 3 58.71 61.53 58.71 178.95 4 41.29 56.63 48.48 50.39 196.79 5 36.99 37.42 43.53 41.02 36.36 195.32 10 17.77 25.09 17.97 20.64 19.16 24.24 19.1 20 20.77 30.47 215.21