Artikel Skripsi PENGARUH TINGGI BADAN SERTA BERAT BADAN TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK 80 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 7 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek Pada FKIP Oleh : TRIANATA WAHYU SETYAWIDI NPM : 11.1.01.09.0433 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1
Artikel Skripsi 2
Artikel Skripsi 3
Artikel Skripsi PENGARUH TINGGI BADAN SERTA BERAT BADAN TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK 80 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 7 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TRIANATA WAHYU SETYAWIDI 11.1.01.09.0433 FKIP-PENJASKESREK Setyawidi3@gmail.com Wasis Himawanto. M.Or dan Ruruh Andayani Bekti. M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Setyawidi, Trianata Wahyu: 2015. Pengaruh Tinggi Badan Serta Berat Badan Terhadap Kecepatan Lari Jarak 80 Meter Pada Siswa Putri Kelas VII SMP Negeri 7 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, FKIP. Pada dasarnya cabang olahraga atletik khususnya lari jarak pendek (sprint) merupakan salah satu nomor yang menggunakan aktifitas fisik dan otot yang kuat. Dalam lari jarak pendek kemampuan yang paling utama dan sangat penting adalah kecepatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi faktor fisiologis dan anatomis. Adapun faktor fisiologis yang mempengaruhi kecepatan berlari antara lain : kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai dan kelentukan otot tungkai. Sedangkan faktor anatomis diantaranya ukuran tinggi, panjang besar, lebar dan berat tubuh. Rumusan masalah yang ingin dikemukakan penulis adalah (1) Apakah ada pengaruh tinggi badan serta berat badan terhadap kecepatan lari jarak 80 meter pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 7 Kediri tahun pelajaran 2014/2015? (2) Apakah ada pengaruh berat badan terhadap kecepatan lari jarak 80 meter pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 7 Kediri tahun pelajaran 2014 / 2015? (3) Apakah ada pengaruh tinggi badan serta berat badan terhadap kecepatan lari jarak 80 meter pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 7 Kediri tahun pelajaran 2014 / 2015?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian siswa putri kelas VII SMP Negeri 7 Kediri. Karena data yang diperoleh berupa angka. Sedangkan data tersebut diperoleh melalui tes dan pengukuran yang dilakukan secarang langsung dilapangan. Berdasarkan perhitungan analisis data, ternyata ada hubungan yang berarti antara Pengaruh Tinggi Badan Serta Derat Badan Terhadap Kecepatan Lari Jarak 80 Meter Pada Siswa Putri Kelas VII SMP Negeri 7 Kediri. Kata kunci : Tinggi Badan, Berat Badan dan Kecepatan Lari Jarak 80 Meter. 4
I. LATAR BELAKANG Atletik merupakan dasar dari segala macam olahraga atau disebut juga ibu dari segala olahraga (Mother of Sport). Karena gerakan-gerakan yang ada didalam atletik dimiliki oleh sebagian besar cabangcabang olahraga lainnya. Pada cabang olahraga atletik terdiri dari empat macam nomor, yaitu : jalan, lari, lempar dan lompat. Sedangkan pada nomor lari terbagi menjadi enam macam yang salah satunya adalah lari cepat (sprint). Menurut Adisasmita (1992:35), Sprint atau lari cepat adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh atau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Dalam lari jarak pendek kemampuan yang paling utama dan sangat penting adalah kecepatan, karena untuk menjadi juara dalam lomba lari jarak pendek diperlukan kecepatan yang maksimal dalam berlari, siapa yang cepat maka dialah yang akan memenangkan perlombaan tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari, faktorfaktor tersebut digolongkan menjadi faktor fisiologis dan anatomis. Adapun faktor fisiologis yang mempengaruhi kecepatan dalam berlari menurut para ahli antara lain : kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai dan kelentukan otot tungkai. Disamping faktor fisiologis, ada beberapa faktor penunjang dalam upaya Artikel Skripsi untuk meningkatkan kecepatan lari. Menurut Sajoto (1988:3), Salah satu faktor penunjang tersebut adalah faktor anatomis yang meliputi : ukuran tinggi, panjang besar, lebar dan berat tubuh. Dari keterangan diatas dimana tinggi badan seseorang atlit lari jarak pendek dengan postur tubuh yang tinggi membantu untuk melangkah lebih jauh, disamping kemampuan fisik serta teknik teknik yang lain. Berdasarkan fakta yang terjadi pada suatu kejuaraan dunia sprint 100 meter pria di Berlin (IAAF World Championship ke- 12 tahun 2009), pada babak final yang menyisikan 8 atlet dari berbagai negara, rata-rata tinggi badan atlet mencapai 184,1 cm dan berat badannya mencapai rata-rata 80,7 kg. Dengan postur tubuh yang ideal rata-rata waktu yang dihasilkan para atlet tersebut adalah 9,92 detik. Kejuaraan tersebut dimenangkan oleh Usain Bolt pelari sprint 100 meter putra asal Jamaica. Dengan tinggi badan mencapai 193 cm dan berat badan 76 kg Bolt dapat menempuh jarak 100 meter dalam waktu 9,58 detik. Catatan waktu tersebut menjadi rekor kecepatan lari sprint 100 meter tercepat hingga saat ini. Sedangkan untuk putri dimenangkan oleh Shelly-Ann Fraser pelari sprint 100 meter putri asal Jamaica. Dengan tinggi badan mencapai 152 cm dan berat badan 52 kg Fraser dapat menempuh jarak 100 meter dalam waktu 10.71 detik. Bila 5
ditinjau dari fakta diatas seharusnya postur tubuh serta berat badan memberi pengaruh cukup besar terhadap olahraga lari. Bila ditinjau dari fakta diatas seharusnya tinggi badan serta berat badan memberi pengaruh cukup besar terhadap olahraga lari. Disamping keterangan diatas berat badan juga perlu dipertimbangkan dalam dunia olahraga terutama diolahraga atletik. Menurut Maksum (2007:18) adalah ukuran anthopometrik untuk menilai kondisi tubuh. Berat badan yang sering dianggap memperlambat gerak seseorang ternyata mempunyai hubungan yang positif dengan kekuatan otot, khususnya otot tungkai Kecepatan lari seorang atlit ditentukan oleh banyak faktor diantaranya panjang langkah dan frekwensi langkah lari. Panjang langkah optimal ditentukan oleh sifat-sifat fisik si atlit dan oleh daya kekuatan yang dikerahkan setiap langkah lari. Kemampuan ini dipengaruhi oleh kekuatan dan mobilitas. Frekwensi langkah yang optimal bergantung pada mekanika, teknik, dan koordinasi. (Dr.Didik Zafar Sidik. M.Pd, 2010:3). Dari latar belakang masalah diatas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang Pengaruh Tinggi Badan Serta Berat Badan Terhadap Kecepatan Lari. II. METODE Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif dan expost facto. Diskriptif digunakan untuk Artikel Skripsi memperoleh informasi dan gambaran sejauh mana pengaruh tinggi badan serta berat badan terhadap kecepatan lari 80 meter. Pendekatan penelitian ini menggunakan kuantitatif. Karena data yang diperoleh berupa angka. Sedangkan data tersebut diperoleh melalui tes dan pengukuran yang dilakukan secara langsung dilapangan. Populasi dapat diartikan sebagai individu yang menjadi sasaran atau obyek penelitian. Maka populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa putri kelas VII SMP Negeri 7 Kediri Tahun Pelajaran 2014 / 2015 sejumlah 154 siswa. Sampel yang diambil dari populasi adalah siswa yang ditentukan dari hasil tes lari 80 meter dan dari 10 kelas, setiap kelas diambil 3 siswa yang memperoleh catatan waktu paling sedikit (paling cepat diantara siswa yang lain). Jadi dalam penelitian ini siswa yang menjadi sampel berjumlah 30 orang yang merupakan siswa putri SMP Negeri 7 Kediri tahun ajaran 2014 / 2015. Pelaksanaan pengumpulan data dan pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan pengukuran yang meliputi : Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran Berat Badan, dan tes lari jarak 80 meter. Sebagai tindak lanjut dari hasil data yang telah dikumpulkan maka peneliti akan menganalisis data tersebut. Karena data tersebut diperoleh dari hasil proses 6
pengukuran yang berbeda, maka untuk menyamakan dengan menggunakan T score. III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis menunjukkan besar koefisien korelasi antara tinggi badan dengan kecepatan lari jarak 80 meter adalah sebesar (r = 0,613). Dengan demikian dapat dikatakan terdapat korelasi yang kuat antara tinggi badan dengan kecepatan lari jarak 80 meter. Dari hasil diatas dapat ditentukan besar kontribusi tinggi badan terhadap kecepatan lari jarak 80 meter sebesar 74,38%. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan besar koefisien korelasi antara berat badan dan kecepatan lari jarak 80 meter adalah sebesar (r = 0,461). Dengan demikian dapat dikatakan terdapat korelasi yang cukup tinggi antara berat badan dengan kecepatan lari jarak 80 meter. Dari hasil diatas dapat ditentukan besar kontribusi derat badan terhadap kecepatan lari jarak 80 sebesar 25,62%. Berdasarkan dari data yang telah terkumpul, hasil pengolahan data dan analisa data, secara umum penelitian ini telah menjawab semua permasalahan yang telah diajukan dan mengacu pada hasil-hasil dari perhitungan dan analisa data yang diperoleh dari pengukuran, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Artikel Skripsi 1. Tinggi badan memberikan kontribusi sebesar 74,38% terhadap kecepatan lari cepat (sprint) 80 meter putri. 2. Berat badan memberikan kontribusi sebesar 25,62% terhadap kecepatan lari cepat (sprint) 80 meter putri. IV. DAFTAR PUSTAKA Adi Sasmita. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jalarta: Dirjen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gerry A. Carr. 2003. Atletik untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Bahagia, Yoyo. 1999. Atletik. Jakarta: Depdikbud Engkos Kosasih. 1985. Olahraga dan kesehatan. Jakarta Harsono. 1988. Ilmu Choacing dan Aspekaspek Psikologis dalam Choacing. Jakarta: Depdikbud.Dirjen Dikti. PPLPTK. Moeloek, D. & Tjokronegoro, A. 1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: FKUI Jonath U. Dkk. 1987. Atletik Jilid I. Jakarta: PT. Rosada Jayapura. Jonath U. Dkk. 1987. Atletik Jilid II. Jakarta: PT. Rosada Jayapura. Claude Bouchard, dkk. 1975. Kualitas Fisik dan Latihan Masalah Dalam Kedokteran Olahraga dan Choacing. International Olympic Comity. Soeharno HP. 1973. Ilmu Choacing Umum. Yogyakarta : STO Yogyakarta 7
Winarno Surahmad, 1978. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: CV. Jemmur. Sutrisno Hadi. 1987. Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Suparisa, I Dewa Nyoman Dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depertemen Kesehatan. Maksum, Ali. 2007. Tes dan Pengukuran. Surabaya: Unesa University Press Kuniasih, dedeh, dkk (2010) Sehat & bugar berkat gizi seimbang. Gramedia. Jakarta Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Dahara Prize, Semarang. Arma Abdoellah.1981.Olahraga Untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta: P.T.SASTRA HUDAYA Iqbal Hasan.2004.Analisis Data Dengan Penelitian Statistik.Jakarta:PT Bumi Aksara Yusuf Wibisono.2005.Metode Statistik.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press Rudiyanto.2012. Hubungan Berat Badan Tinggi Badan dan Panjang Tungkai dengan Kelincahan. JSSF, 1(2): 26-3 Artikel Skripsi 8