METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain :

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta mampu menghadapi persaingan. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri disebut profitabilitas (Sartono,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian Kepustakaan (library research) adalah metode penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Perputaran Piutang Dan Perputaran Kas Terhadap Tingkat Likuiditas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pada periode Perusahaan yang menjadi objek juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan tahunan perusahaan. keuangan tahunan perusahaan yang dimuat di Indonesia Capital Market

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan hal-hal mengenai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor farmasi yang Listing di Bursa Efek

BAB 3 METODA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. dan price earning ratio sebagai variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

34 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah perubahan yang memiliki variasi nilai (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : 3.1.1 Variabel penelitian 1. Variabel Dependen (Variabel Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri serta menjadi perhatian utama peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham. 2. Variabel Independen (Variabel X) Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu secara positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Pengaruh Hutang (Debt Equity Rasio) dan dan Earnings Per Share (EPS).

35 3.1.2 Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen (Variabel Y) a) Harga saham Harga saham mengalami perubahan naik atau turun dari satu waktu ke waktu lain. Perubahan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga cenderung naik. Sebaliknya jika terjadi kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung turun. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim (hak tagih) atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS). (www.idx.co.id). Harga saham terdiri dari harga saham nominal dan harga saham pasar. Harga saham yang tersedia pada laporan keuangan adalah harga saham pasar yang meliputi harga saham terendah, harga saham tertinggi dan harga saham penutupan. Dalam penelitian ini harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan (close price*) pada setiap akhir tahun per 31 Desember setiap tahunnya dari tahun 2007 2013. 2. Variabel Independent (Variabel X) 1. Pengaruh hutang a. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan modal yang menunjukkan kemampuan

36 perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada. Rasio hutang modal dihitung dengan formula: Menurut Syafri (2008) semakin kecil rasio hutang modal maka semakin baik dan untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. 2. Earning Per Share (EPS) Earning per share adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap per lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Definisi earning per share menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), menerangkan bahwa earning per share merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham yang diperoleh investor. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Sedangkan menurut Widoatmodjo (2005) menerangkan bahwa earning per share merupakan rasio antara pendapatan setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar.

37 Ringkasan variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.1. Ringkasan Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Skala Rumus DER (X1) Perbandingan antara Total Hutang dan modal (ekuitas) Rasio EPS (X2) Harga Saham Perbandingan antara laba bersih dan jumlah saham yang beredar Harga saham yang terdapat di laporan keuangan perusahaan farmasi Rasio Rupiah Sumber: literatur yang mendukung dan diolah peneliti. Harga saham per 31 Desember dari Tahun 2007-2013 3.2 Populasi dan sampel 3.2.1 Populasi Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan yang seluruhnya adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007-2013. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia, jumlah yang terdapat di BEI pada tahun 2007 2013 adalah sebanyak 10 Perusahaan.

38 Tabel 3.2. Daftar Populasi Penelitian No Kode Nama Emiten Tanggal IPO Saham 1 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 11 Nov 1994 2 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 17 Apr 2001 3 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 4 Jul 2001 4 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 30 Jul 1991 5 MERK PT Merck Tbk 23 Jul 1981 6 PYFA PT Pyidam Farma Tbk 16 Okt 2001 7 SCPI PT Schering Plough Indonesia Tbk 7 Okt 2010 8 SIDO PT Industri jamu dan Farmasi Sido 18 Des 2013 Muncul Tbk 9 SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 29 Mart 1983 10 TSPC PT Tempo scan Pacific Tbk 17 Jan 1994 Sumber :www.sahamok.com 3.2.2 Sampel Menurut Sugiyono (2011), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini jumlah sampel perusahaan yang diteliti adalah 7 perusahaan farmasi yang terdapat di bursa efek indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara lengkap per 31 Desember dari tahun 2007 hingga tahun 2013.

39 2. Melaporkan laporan keuangan tahun 2007-2013 secara berturut-turut. Setelah melalui penyaringan melalui kriteria pertama, tidak ada perusahaan yang tidak lolos kriteria kedua. 3. Perusahaan yang hanya menerbitkan saham preferan tidak termasuk dalam penelitian ini. 4. Perusahaan yang telah diakuisisi tidak termasuk dalam penelitian ini. Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian No Kode Nama Emiten Tanggal IPO Saham 1 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 11 Nov 1994 2 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 17 Apr 2001 3 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 4 Jul 2001 4 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 30 Jul 1991 5 MERK PT Merck Tbk 23 Jul 1981 6 PYFA PT Pyidam Farma Tbk 16 Okt 2001 7 TSPC PT Tempo scan Pacific Tbk 17 Jan 1994 Sumber : www.sahamok.com 3.3 Jenis dan Sumber Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif Analisis yaitu melalui pendekatan studi kasus. Menurut Nasir (2003) yang dimaksud dengan metode deskriptif analisis adalah Suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2013 yang diterbitkan oleh

40 Bursa Efek Indonesia dan memuat data laporan keuangan perusahaan Farmasi Periode 2007-2013 secara lengkap. 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Asumsi Klasik Berdasarkan tujuan dan penelitian ini, maka beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Ghozali (2006): 1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Maksud dari ortogonal disini adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Menurut Ghozali (2006), untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang tinggi maka hal ini merupakan adanya indikasi multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas

41 dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. c. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap varibel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Walaupun nilai multikolinearitas dapat dideteksi dengan tolerance dan VIF, namun kita masih tetap tidak dapat mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang saling berkolerasi. 2. Uji Autokorelasi Ghozali (2006), Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi merupakan pelanggaran dari asumsi model regresi klasik, yaitu faktor gangguan dari setiap pengamatan yang berbeda tidak saling mempengaruhi atau independen (Qudratullah, 2013).Salah satu cara yang umum digunakan adalah Uji Durbin-Watson. Menurut Qudratullah (2013), pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasiyaitu:

42 Jika pengujian diperoleh nilai DW statistik di bawah -2, maka diindikasikan ada autokorelasi positif. Jika pengujian diperoleh nilai DW statistik di antara -2 sampai 2, maka diindikasikan tidak ada autokorelasi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Ghozali (2006), untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residual (SRESID). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2006). 4. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal.

43 Menurut Ghozali (2006), normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residu. Dasar pengambilan keputusan: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika hasil Kolmogorov- Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. 3.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, namun variabel yang dianalisis dengan model regresi dapat berupa variabel kuantitatif dapat pula berupa variabel kualitatif. Untuk menguji model tersebut maka digunakan analisa regresi linear berganda dengan rumus sebagal berikut (Ghozali, 2006):

44 Y = a + b1x1+ b2 X2 + e Keterangan : a = Konstanta b1 = Koefisien regresi b2 = Koefisien regresi X1 = DER (Debt Equity Rasio) X2 = Earninge per share Y = Harga saham e = Standard error 3.5 Pengujian Hipotesis 1. Uji Goodness Of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik F, nilai koefisien determinasi, dan nilai statistik t (Ghozali, 2006). a. Uji F -test Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam penelitian secara simultan atau bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan penolakan dan penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi F > 0,05 atau F hitung < F tabel maka Ho diterima dan menolak H1 (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa

45 secara bersama-sama keempat variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi F 0,05 atau F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan menerima H1 (koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama keempat variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). b. Uji Koefisien Determinasi Untuk menguji seberapa jauh kemampuan model penelitian dalam menerangkan variabel dependen (good of fit), yaitu dengan menghitung koefisien determinasi (adjusted R2). Semakin besar adjusted R2 suatu variabel independen, maka menunjukkan semakin dominan pengaruh variavel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang telah disesuaikan adalah antara nol dan sampai dengan satu. Nilai adjusted R2 yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Sudaryanto, 2011). Nilai adjusted R2 yang kecil atau dibawah 0,5 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat kecil. Apabila terdapat nilai adjusted R2 bernilai negatif, maka dianggap bernilai nol (Ghozali, 2006). c. Uji Statistik T (T-test) Menurut Ghozali (2006), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial atau individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

46 significance level 0,05 (α =5%). Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi T > 0,05 atau T hitung < T tabel maka Ho diterima dan menolak H1 (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi T < 0,05 atau T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.