BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan.

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tinggi memberikan kontribusi dalam menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tentu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

BAB I PENDAHULUAN tentang sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi semua anak. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Nanik Suryani 1 PENGARUH KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Keberhasilan sektor pendidikan merupakan dasar perkembangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha manusia dalam rangka memajukan aktivitas. Pendidikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya, seorang individu akan melewati beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dewasa ini memiliki kekurangan yang sering terjadi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA), adalah jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

PENGARUH PROMOSI POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT BERBASIS SEMINAR MOTIVASI TERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi seorang yang terdidik. Menurut Sagala (2009:1) Pendidikan berarti menghasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik orang mendatangi kota. Dengan demikian orang-orang yang akan mengadu nasib di

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan bagi seorang guru merupakan syarat penting di disamping

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar bagi perkembangan bangsa suatu negara. Melalui. pada negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. negeri ini menghadapi persaingan global, khususnya dalam bidang. pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perekonomian, perindustrian, dan pendidikan. yang diambil seseorang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan nantinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kedewasaan dan kematangan. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diselenggarakan. Kaum muda diharapkan memiliki bekal

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu aspek yang paling penting dalam pembangunan suatu negara.

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dan luas dalam kehidupan. Hal tersebut ditunjukkan melalui mata

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah mencanangkan programprogram

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan lebih tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman, peranan perguruan tinggi menjadi sangat penting untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Untuk menginjak ke perguruan tinggi, sebelumnya harus sudah menyelesaikan pendidikan menengah yakni pada SMA. Tujuan dari lulusan SMA adalah mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Namun kenyataannya tidak semua lulusan SMA dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, ada yang memutuskan untuk bekerja bahkan ada yang menganggur. Tentu setiap orangtua menginginkan anaknya memiliki pendidikan yang tinggi dengan melanjutkan pendidikan anak setinggi mungkin agar kelak menjadi orang yang berhasil dikemudian hari. Menurut Riwana (2015:377) Pendidikan memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat di masa depan. 1

2 Menurut Willis (2015:9) Tinggi rendahnya pendidikan akan menentukan perilaku seseorang. Orang yang berpendidikan lumayan baik akan tampak sikap,ucapan dan pergaulannya. Demikian pula masyarakat yang berpendidikan rendah, maka sikap, ucapan, dan perbuatannya hanya sesuai dengan kemampuan pendidikannya. Sehubungan dengan hal itu, tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keinginan anak untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih lanjut. Orang tua dengan tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi mempunyai kemampuan lebih untuk membantu anak dalam belajar dibanding dengan orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Orangtua yang memiliki pendidikan lebih tinggi memiliki sumber daya yang cenderung lebih besar baik dalam cara berpikir, pemenuhan kebutuhan dan pendapatan yang memungkinkan membuat mereka terlibat lebih jauh dalam proses pendidikan anak. Menurut Budhiati (2011:56) Secara umum semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka akan semakin baik kualitas sumber dayanya. Tingkat pendapatan keluarga merupakan salah satu kondisi dari aspek keluarga yang berpengaruh besar terhadap pendidikan tinggi anak. Tingkat pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar merupakan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Dengan tingkat pendapatan keluarga yang cukup, biasanya motivasi orangtua untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi semakin besar. Namun fenomena yang sering terjadi, pada setiap tahun ajaran baru sering timbul keresahan orang tua jika anaknya tidak dapat meneruskan sekolahnya atau putus sekolah karena biaya pendidikan yang begitu mahal, apalagi jika memasuki

3 perguruan tinggi. Menurut Mulyanto (2006:3) Bagi rumah tangga yang berpenghasilan rendah tentu akan merasa berat untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, apabila meneruskan ke sekolah yang lebih tinggi. Sedangkan orang tua yang mempunyai penghasilan tinggi, dalam pemenuhan kebutuhan sekolah anak tidak akan merasa keberatan dan kesulitan, berbeda dengan orang tua yang mempunyai penghasilan rendah. Orang tua memegang peranan penting bagi pendidikan anaknya yaitu disamping sebagai pendidik yang utama juga sebagai penyandang dana dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan anaknya tersebut. Untuk memenuhi sarana dan kelengkapan tersebut diperlukan dana. Masalah ketersediaan dana untuk melanjutkan sekolah berkaitan erat dengan pendapatan orangtua dalam bekerja. Tingkat pendapatan orangtua merupakan salah satu faktor eksternal timbulnya motivasi melanjutkan pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut Oemar Hamalik (2013: 158) Motivasi perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Berdasarkan data dari tata usaha melihat data 3 tahun terakhir pada tahun 2013-2015 sejauh mana motivasi mereka untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

4 Tabel 1.1 Total Persentase Siswa Kelas XII Tahun 2013-2015 yang Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi SMA Negeri 1 Siantar Narumonda DATA MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PEKERJAAN Jenjang Pendidikan T A H U N % 20 13 42 % 20 14 34 % 20 15 33 % Peta ni Bur uh Wirasw asta Pedag ang S1 SMA SMP SD 140 13,8 23,1 42,6 21,0 % 25% 28% 14% 0% 5% 2% 5% Sumber Data : Tata Usaha Sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun 2013-2015 SMA Negeri 1 Siantar Narumonda adalah sebuah SMA negeri yang terletak di Jl. SMA Siantar Narumonda, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir yang sebagian besar orang tua dari siswanya berada dalam kondisi sosial dan ekonomi menengah kebawah. Berdasarkan biodata siswa kelas XII yang peneliti lihat pada saat melaksanakan survey pendahuluan pada tanggal 13-14 Januari 2016, mata pencahariaan dari orang tua siswa kelas XII sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan wiraswasta. Jumlah orang tua siswa yang bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 140 orang,buruh sebanyak 25 orang, wiraswasta sebanyak 28 orang dan 14 orang yang lain bermata pencaharian sebagai pedagang, sopir, dan PNS. Berdasarkan data dari Tata Usaha Sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda diperoleh suatu informasi bahwa dari total siswa yang lulus pada tahun 2013 2015 SMA Negeri 1 Siantar Narumonda yang berjumlah 621 siswa ternyata hanya 37% siswa yang melanjutkan pendidikan ke

5 Perguruan Tinggi. Dilihat dari segi pendidikan orangtua siswa, tingkat pendidikan orangtua siswa di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda dominan jenjang pendidikan yang ditempuh yaitu: Tingkat SD 21,05%, SMP 42,62%, SMA 23,15%, S1 13, 8%. Hal yang menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan adalah masalah biaya pendidikan yang semakin lama semakin mahal terutama pada jenjang perguruan tinggi. Menurut Riwana (2015:377) Kondisi ekonomi merupakan salah satu faktor bagi orangtua dalam memberikan kesempatan pendidikan tinggi oleh orangtua kepada anak-anaknya. Dengan keadaan ekonomi masyarakat yang tergolong menengah ke bawah, menjadikan pendidikan tinggi semakin sulit untuk didapatkan, karena setiap jenjang pendidikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, orangtua yang menyadari pentingnya pendidikan tinggi bagi anak akan selalu berusaha agar anaknya dapat mengikuti proses pendidikan hingga tingkatan tertinggi. Sehubungan dengan hal tersebut tentu masalah pandangan terhadap pendidikan tinggi khususnya orangtua memiliki persepsi yang berbeda-beda. Menurut Koentjaraningrat (2011: 99) persepsi adalah seluruh proses akal manusia yang sadar dalam menggambarkan tentang lingkungan sekitarnya. Ada orangtua dengan latar pendidikan yang rendah, menganggap bahwa pendidikan yang ditempuh oleh anaknya sudah cukup sebatas jenjang SMA saja, setelah itu bekerja. Sedangkan orangtua dengan latar pendidikan yang tinggi menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses dalam pendidikan maupun karirnya, sehingga di masa yang akan datang mereka dapat memperbaiki kualitas

6 hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Orang tua yang berpendidikan tinggi dan orangtua yang berpendidikan rendah dalam hal. Pertama, memberi nasehat yaitu mengingat tanggung jawab pendidikan anak ditanggung oleh keluarga dalam pendidikan informalnya dan ditanggung oleh sekolah dalam pendidikan formal, maka orangtua harus berperan dalam menanamkan sikap dan nilai hidup, pengembangan bakat dan minat serta pembinaan bakat dan kepribadian. Nasehat dan perhatian orangtua sangat dibutuhkan dalam pendidikan anak. Kedua, motivasi, yang merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan pengembangan potensi dirinya. Proses pengembangan anak sangat membutuhkan dorongan dan perhatian penuh dari orangtua. Dorongan dari orangtua akan menumbuhkan rasa percaya diri seorang anak. Orangtua dengan latar pendidikan yang tinggi beranggapan bahwa pendidikan yang berkualitas harus menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Menurut Mintjelungan (2011 : 211) Perguruan Tinggi merupakan tempat belajar mahasiswa umumnya ditafsirkan sebagai lembaga pendidikan tertinggi untuk mendidik para calon sarjana dalam bidang keilmuan tertentu. Dengan demikian apabila melanjutkan studi di Perguruan Tinggi maka akan memiliki bekal pengetahuan dan kecakapan sesuai dengan program studi yang tempuh yang akan menjadi modal dasar untuk dapat lebih berkompeten dan berkualitas. Motivasi mempunyai peranan penting khususnya dalam menentukan masa depan si anak dalam kegiatan belajarnya. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi, seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi akan memiliki sikap, pola pikir dan cara belajar yang positif khususnya dalam lingkungan

7 sosialnya. Motivasi melanjutkan studi ke perguruan tinggi berarti memiliki keinginan, ketertarikan terhadap salah satu jenis perguruan tinggi, disertai dengan usaha untuk mencapai tujuannya. Seseorang yang berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan berusaha memperoleh prestasi setinggi-tingginya dengan melakukan usaha yang keras dan efektif. Agar peserta didik dapat melanjutkan ke perguruan tinggi harus diiringi usaha yang keras dan prestasi yang baik yang juga didukung oleh motivasi dari orangtua anak, khususnya penyediaan sarana dan fasilitas belajar si anak. Hal inilah yang akan mempengaruhi motivasi anak untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Tanpa motivasi dari orangtua, akan sangat menganggu harapan anak dalam melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penelitian ini berjudul Pengaruh Tingkat Pendidikan,Pendapatan dan Persepsi Orang Tua pada Pendidikan Tinggi terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Anak ke Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diutarakan, dapat didefinisikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut: 1. Motivasi orangtua SMA N 1 Siantar Narumonda untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke Perguruan Tinggi masih belum optimal. 2. Pada tahun 2013-2015 masih terdapat 37% siswa yakni 391 siswa dari 621 siswa SMA N 1 Narumonda yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi

8 3. Rendahnya motivasi belajar siswa SMA N 1 Siantar Narumonda 4. Penghasilan orang tua siswa SMA N 1 Siantar Narumonda masih tergolong rendah 5. Alumni SMA N 1 Siantar Narumonda yang tidak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi lebih banyak karena tekanan ekonomi. 6. Setiap tahun ajaran baru sering timbul keresahan orang tua jika anaknya tidak dapat meneruskan sekolahnya atau putus sekolah karena biaya pendidikan yang begitu mahal, apalagi jika memasuki perguruan tinggi. 1.3 Pembatasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian, sangat perlu adanya pembatasan masalah agar cakupannya tidak meluas, lebih efektif dan lebih efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Pendidikan yang diteliti adalah pendidikan formal orangtua siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun ajaran 2015/2016, yang meliputi SD,SMP,SMA, dan Sarjana. 2. Pendapatan yang diteliti adalah Tingkat pendapatan orangtua siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun ajaran 2015/2016, 3. Persepsi yang diteliti adalah Persepsi Orangtua pada pendidikan tinggi tersebut pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun ajaran 2015/2016. 4. Motivasi yang diteliti adalah motivasi orangtua melanjutkan pendidikan anak ke Perguruan tinggi pada pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun ajaran 2015/2016.

9 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara persepsi orangtua pada pendidikan tinggi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan, pendapatan dan persepsi orangtua pada pendidikan tinggi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016?

10 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitan ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016 3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara persepsi orangtua pada pendidikan tinggi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016 4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan, pendapatan dan persepsi orangtua pada pendidikan tinggi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016.

11 1.6 Manfaat Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan dan persepsi orang tua pada pendidikan tinggi. Bagi peneliti didapatkan praktek bidang penelitian sehingga banyak informasi yang peneliti dapatkan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, serta menerapkan salah satu cabang ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. 2. Bagi Sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam pemecahan masalah yang berkenaan pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan dan persepsi orang tua pada pendidikan tinggi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi 3. Bagi Universitas Negeri Medan Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi kepustakaan FE UNIMED