MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERONCE MELALUI TEKNIK SHOWING, DOING, TELLING PADA ANAK KELOMPOK A

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PENGALAMAN PADA ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI STATEGI SIMAK-KERJAKAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUKARMI NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN MELOMPAT BENTUK PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN AMBIL-SUSUN DI PLAY GROUP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KEPIK ANGKA PADA KELOMPOK B. Angelia Putri Handini Setyawati Dewi Komalasari

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENINGKATAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN REMI TEMATIK PADA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PELEPAH PISANG PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BAHRUL ULUM SURABAYA ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK BERMAIN USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA MANIK BOMBIK PADA KELOMPOK TK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI SAINS DENGAN MEDIA AIR DI TK MUSLIMAT 3 KEMIRI BLORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENERAPAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAT MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAH KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

Deni Ernawati 1, Siti Wahyuningsih 1, Warananingtyas Palupi 1

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

`MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK A

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

Peningkatan Kemapuan Kognitif Melalui Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Gunung Gedangan II Kota Mojokerto

Siti Zulaikhah Nurhenti Dorlina Simatupang

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD.

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA MELALUI BERMAIN KEPINGAN GEOMETRI DI KELOMPOK A. Dyah Ayu Anggraini Dewi Komalasari

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ROFIKA KARTIKASARI NPM:

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

MENGEMBANGKAN MOTIRIK HALUS MELALUI ORIGAMI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KALI RUNGKUT SURABAYA. Sumilah PRODI S1 PG PAUD FIP UNESA.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLAY DOUGH PADA KELOMPOK USIA 3-4 TAHUN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN MEDIA KOMPUTER PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN PETRA KOTA KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

Wilis Tinah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERONCE MELALUI TEKNIK SHOWING, DOING, TELLING PADA ANAK KELOMPOK A Nur Khasanah Nurhenti Dorlina Simatupang PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Surabaya Jln. Teratai No.4 Surabaya (Nurkhasanah855@gmail.com). (nurhentisimatupang@yahoo.co.id) Abstract: The purpose of this research is to describe children s intertwine ability by showing, doing, telling technique in group A Dharma Wanita Kindergarten Dlanggu. The method of this research are using describing analysis data technique. The subject this research are group A Dharma Wanita Kindergarten Dlanggu. The results showed that the learning implementation make progression from cycle 1 to the cycle2. The intertwineability of recognition this concept is increase in cycle 1 up to 76,7% and cycle 2 is 86,4%. Therefore, it can be conclude that by measuring activity can increase recognition measurement ability concept in group A Dharma Wanita Kindergarten Dlanggu Mojokerto. Keywords : intertwine skill, showing doing telling technique Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan meronce anak melalui teknik showing, doing, telling pada anak kelompok A di TK. Dharma Wanita Dlanggu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.subyek penelitian ini adalah anak kelompok A TK. Dharma Wanita Dlanggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan meronce anak dari siklus 1 mencapai 76,7% dan siklus 2 mencapai 86,4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui teknik showing, doing dan telling dapat meningkatkan kemampuan meronce pada kelompok A TK Dharma Wanita Dlanggu Mojokerto. Kata kunci : kemampuan meronce, teknik showing, doing dan telling Pendidikan anak usia dini merupakan tahap yang sangat penting bagi perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini di negara-negara maju mendapat perhatian yang luar biasa. Karena pada dasarnya pengembangan manusia akan lebih mudah dilakukan pada usia dini. Bahkan ada yang berpendapat bahwa usia dini merupakan usia emas (golden age) yang hanya terjadi sekali selama kehidupan seorang manusia. Apabila usia dini tidak dimanfaatkan dengan menerapkan pendidikan dan penanaman nilai serta sikap yang baik tentunya kelak ketika ia dewasa nilai-nilai moral yang berkembang juga nilai-nilai moral yang kurang baik. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini adalah investasi yang sangat mahal harganya bagi keluarga dan juga bangsa. Anak-anak merupakan generasi penerus keluarga sekaligus generasipenerus yang akan meneruskan estafet perjuangan para pendahulu kita. Jadi semua aspek harus dikembangkan dengan baik pada anak usia dini. Berbeda dengan di Indonesia, kondisi pendidikan anak usia dini belum tergarap dengan baik. Perhatian 1

2 pemerintah untuk mengembangkan pendidikan anak usia dini masih jauh dari harapan. Hampir seluruh TK (lebih dari 99 %) adalah TK swasta yang dikembangkan oleh masyarakat secara swadaya.para guru TK pun pada umumnya tidak memperoleh gaji yang pantas.selain itu, jumlahnya kurang 1 % yang berstatus PNS.Jumlah anak yang mengenyam pendidikan TK juga sangat rendah, yaitu sekitar 12 % (Suyanto, 2005: 2-3).Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Dalam Standar Kompetensi PAUD dinyatakan bahwa fungsi pendidikan TK dan RA adalah: (1) Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak; (2) Mengenalkan anak pada dunia sekitar; (3) Menumbuhkan sikap dan perilaku baik; (4). Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi; (5) Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemapuan yang dimiliki anak; (6) Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.pendidikan anak usia dini juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan multikultur. Dilihat dari fungsi, tujuan dan ruang lingkupnya tersebut, maka jelaslah bahwa pemenuhan fasilitas pembelajaran untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran bagi anak TK sangat penting, karena itu fasilitas pembelajaran merupakan sarana penting untuk meningkatkan pengembangan dan kreativitas anak. Rumusan masalah penelitian ini adalah:bagaimanakah Teknik Showing, Doing, dan Telling dapat meningkatkan kemampuan meronce pada anak kelompok A di TK. Dharma Wanita Desa TumapelKecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan kemampuan meronce anak melalui teknik showing, doing, telling pada anak kelompok A di TK. Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Dan untuk meningkatkan kemampuan meronce pada anak melalui teknik showing, doing, telling pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Adapun teknik showing, doing dan telling Teknik showing, doing, telling; (a) Memperagakan (Showing)Adalah guru memperagakan setiap langkah/cara merangkai benda secara berulang-ulang. (b) Melakukan (Doing)Adalah anak melakukan kegiatan seperti contoh yang diperagakan guru. (c) Menyampaikan/Menjelaskan (Telling). Sambil memperagakan gerakan, guru perlu menjelaskan gerakan apa yang tengah ia lakukan secara rinci dan operasional. Hal ini akan mempermudah anak menangkap maksud gerakan yang diperagakan guru METODE Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Patton (dalam Sugiyono, 2009:67) penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan tehnik observasi jenis observasi partisipatif (active participation). Jenis observasi ini dilakukan karena penelitian terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari dengan subyek yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian dan dalam observasi ini peneliti ikut juga terlibat dengan subyek. Dimana penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan suatu permasalahan yang timbul pada proses

3 pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dalam memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan langsung oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.subyek penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah anak kelompok A pada TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto dengan jumlah 15 anak dengan komposisi 5 anak laki laki dan 10 anak perempuan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan metode : (1) Observasi : Orang seringkali mengartikan observasi sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologik, observasi atau disebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199). Jadi dalam melakukan observasi yang bersifat partisipatif, peneliti (obsever) ikut dalam kegiatan yang sedang dilakukannya, sehingga diharapkan tidak terjadi sikap yang dibuat buat. Menurut Arikunto (2002:229)menyatakan bahwa dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Yang berupa kisi-kisi instrument yang dikembangkan melalui indikator yang ingin dicapai pada penelitian ini. Sedangkan yang diobservasi adalah tanggapan atau respon siswa mengenai pembelajaran yang diterapkan oleh guru yaitu kemampuan berbahasa anak melalui bercerita pengalaman berdasarkan kisikisi instrument yang dibuat, guru bersama observer mengadakan observasi untuk memperoleh data yang akurat untuk diamati pada siklus I. Apabila dalam siklus I belum tercapai maka akan dilanjutkan pada siklus ke II dan seterusnya; (2) Dokumentasiatau pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mencatat data yang terdapat dalam lembaga / instansi yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Yang berupa hasil belajar anak, alat penilaian perkembangan anak, dan catatan anekdot guru pembimbingnya; (3) Wawancara : merupakan cara untuk memperoleh data melalui tanya jawab secara langsung dengan responden saat pengisian instrument guna mengakuratkan jawaban responden. Dalam hal ini dapat langsung kepada anak juga dapat melalui guru pembimbingnya. Dengan anak dapat dilakukan pada saat setelah bercerita, anak ditanya tentang isi pokok cerita yang diungkapkan. Hal ini untuk memancing kosakata anak yang belum sempurna pada saat anak sedang bercerita dengan bahasanya sendiri. Tindakan lanjutan kegiatan penelitian sesudah pengumpulan data adalah menganalisis data. Analisis data merupakan salah satu kegiatan

4 penelitian yang penting. Karena data yang diperoleh pada saat pengumpulan data, merupakan data yang mentah, oleh karena itu data perlu dianalisis agar data bisa bermakna dan berguna dalam memecahkan masalah. Data hasil belajar anak yang diperoleh, dianalisis berdasarkan aspek yang dinilai. Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi anak berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu materi belajar. Dalam analisis penilaian kinerja anak yang diamati meliputi: aktivitas anak dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, atau menanggapi, menyampaikan ide atau pendapat, mendengarkan secara aktif, pandangan atau sikap anak terhadap strategi belajar yang baru (efektif), aktivitas anak mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara kuantitatif. Analisis Lembar Observasi menggunakan statistik deskriptif, observasi aktivitas guru, observasi aktivitas anak dan observasi kemampuan pemahaman konsep bentuk dengan menggunakan lembar observasi oleh teman sejawat. Guru peneliti sekaligus sebagai pengajar beserta pengamat, yaitu teman sejawat yang ikut mendampingi dalam kelas yang diberikan tindakan. Teman sejawat memegang lembar observasi yang berisi aspek-aspek untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas anak, kemudian mengisi lembar observasi tersebut selama kegiatan pembelajaran didiskusikan dengan teman sejawat/observer untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran. Penelitian dinyatakan berhasil jika nilai sudah mencapai minimal 80 % untuk mengukur peningkatan kemampuan anak dengan cara membandingkan selisih pencapaian kemampuan anak pada setiap siklus. Analisis dilakukan pada saat tahapan refleksi, untuk melakukan perencanaan lebih lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran, bahkan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model pembelajaran yang tepat. HASIL Peneliti memperoleh hasil penelitian yang berupa lembar observasi dari judul peningkatan kemampuan mengenal konsep pengukuran anak melalui kegiatan meronce yang berupa lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas anak dan lembar aktivitas kemampuan meronce, selama pengamatan yang dilakukan di siklus I dan II dengan 4 kali pertemuan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan pada semester genap tanggal 05 dan 06Januari 2015 di TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 15 anak. Adapun proses pembelajaran ini mengacu pada RKH yang dilaksanakan di TK Dharma Wanita Dlanggu dengan menggunakan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman. Dalam tahap ini peneliti menyajikan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap anak setelah mengikuti pembelajaran pada siklus I yang dilakukan selama 2 pertemuan. Hasil pengumpulan data dapat diperoleh dari lembar observasi guru, lembar observasi anak dan lembar observasi

5 kemampuan meronce. Dari data aktivitas guru siklus I pada pertemuan 1 dan 2 menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk kategori baik sekali. Dari hasil perhitungan data hasil pengamatan terhadap aktivitas anak dalam proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 di dapatkan skor 75%, sedangkan pada pertemuan 2 didapatkan skor 87,5% sehingga dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran dalam pertemuan 1 dan 2 pada siklus I sudah termasuk sangat baik. Dari hasil perhitungan dan pengamatan terhadap kemampuan meronce pada pertemuan 1 skor 73,3% dan meningkat pada pertemuan 2 mencapai 80%. Sehingga dapat dikatakan kemampuan meronce pada kelompok A TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto termasuk sangat baik dan ada peningkatan dari siklus I. Berkaitan dengan pencapaian peningkatan pada kemampuan meronce, ada 12 anak yang sudah tuntas dan sebanyak 3 anak yang belum tuntas. Penelitian dianggap tuntas jika pencapaian nilai yang diperoleh anak mencapai nilai 75%. Maka, dapat dikatakan bahwa peningkatan pada kemampuan meronce yang sesuai ketuntasan dalam penelitian pada siklus I anak TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto terpenuhi, sebab 80% > 75% termasuk sangat baik dan ada peningkatan dari siklus I. Namun untuk pemantapan, perlu diadakan penelitian lebih lanjut yaitu pelaksanaan siklus ke II. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilaksanakan pada semester genap tanggal 7 s.d 8 Januari 2015 di TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 15 anak. Adapun proses pembelajaran ini mengacu pada RKH yang dilaksanakan di TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten dengan menggunakan model pembelajaran kelompok. Dari data aktivitas guru siklus II pada pertemuan 1 dan 2 menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk kategori baik sekali. Dari hasil perhitungan data hasil pengamatan terhadap aktivitas anak dalam proses pembelajaran pada pertemuan 1 di dapatkan skor 93,8%, sedangkan pada pertemuan 2 didapatkan skor 98,3% sehingga dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran dalam pertemuan 1 dan 2 pada siklus II sudah termasuk sangat baik. Dari hasil perhitungan dan pengamatan terhadap kemampuan meronce pertemuan 1 skor 86,7% dan tetap pada pertemuan 2 yaitu 86,7%. Sehingga dapat dikatakan kemampuan meronce pada kelompok A TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto termasuk sangat baik dan ada peningkatan dari siklus II. Berkaitan dengan pencapaian peningkatan pada kemampuan meronce, ada 13 anak yang sudah tuntas dan sebanyak 2 anak yang belum tuntas. Penelitian dianggap tuntas jika pencapaian nilai yang diperoleh anak mencapai nilai 75%.Maka dari hasil siklus II ini menunjukkan bahwa nilai ketuntasan dalam penelitian sudah tercapai. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dikatakan bahwa peningkatan pada kemampuan meronce denga teknik showing, doing dan telling yang sesuai ketuntasan dalam penelitian pada siklus II anak TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto terpenuhi, sebab 86,7% > 75% termasuk

6 sangat baik dan ada peningkatan dari siklus II. Oleh karenanya tidak perlu diadakan penelitian lebih lanjut yaitu pelaksanaan siklus selanjutnya. PEMBAHASAN Pada siklus I terjadi peningkatan kemampuan meronce melalui teknik showing, doing dan telling. Ditinjau dari aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I sudah berjalan baik dan berhasil, hal ini bisa dilihat dari prosentase kemampuan anak yang semakin meningkat selain didukung dengan cara penjelasan guru yang bertahap dan berulang, menjadikan anak dapat meronce yang semula belum bisa semua dengan teknik baru yang diberikan oleh guru, maka hampir semua anak dapat meronce dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlockbahwa perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Selain hal tersebut diatas yang menjadikan anak aktif dan tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran adalah guru selalu memberikan reward kepada anak yang dapat menyelesaikan kegiatan dengan tuntas dan benar, sehingga anak termotivasi dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Pada waktu kegiatan pembelajaran, guru dalam memberikan contoh cara meronce dengan meyakinkan dan ekspresi wajah yang menarik sehingga anak-anak menjadi termotivasi untuk mencobanya sendiri hal ini sesuai dengan pendapat Parmardhi bahwa merangkai dan meronce bagi anak usia dini merupakan bagian dan pendidikan seni rupa yang menyajikan jenis, bentuk, serta sifat rangkaian dengan cara merangkai dan meronce. Langkah merangkai dan meronce menggunakan prinsip penyusunan bentuk dalam pembelajaran seni rupa pada umumnya. Agar anak mampu memahami berbagai bentuk, maka diperlukan apresiasi karya rangkaian, seperti: buah, sayur, bunga, benda-benda pernik-pernik sebagai bagian dan teknik meronce.gambar meronce mempunyai susunan yang variatif, mulai dari menggunakan komponen roncean sama bentuknya akan tetapi berbeda ukuran, sampai dengan komponen yang tidak sama bentuknya tetapi disusun berdasarkan irama bentuk-bentuk yang sama. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengajarkan meronce adalah mengidentifikasi (menunjukkan) bentuk-bentuk terlebih dahulu, kemudian mengidentifikasi jarak, ukuran, warna sehingga dapat ditemukan; (a) kesamaan bentuk berbeda ukuran; (b) kesamaan ukuran bentuk dan warna; (c) kesamaan warna, berbeda ukuran; (d) berbeda semua komponen baik bentuk, warna serta ukurannya (Parmardhi, 2008:9.1) SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian pada pertemuan 1 dan 2 aktivitas anak, guru dan pencapaian kemampuan meronce yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa melalui teknik showing, doing dan telling dapat meningkatkan kemampuan meronce pada kelompok A TK Dharma Wanita Dlanggu Kabupaten Mojokerto terbukti pada siklus I pertemuan ke 2 dari jumlah 15 anak,

7 yang sesuai harapan 13 anak dan belum sesuai harapan hanya 2 anak. Hal ini dikarenakan teknik yang disampaiakn oleh guru sangat mudah dipahami oleh anak yaitu disampaikan secara tahap demi tahap guru memberikan contoh, anak menirukan / melaksanakan kemudian guru menjalaskan secara rinci tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dengan bahan dan alat yang lengkap dan sesuai dengan kemampuan dan keinginan anak, sehingga anak-anak termotivasi untuk mau belajar meronce sambil bermain. Sehingga kemampuan meronce anak dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sudah sesuai dengan harapan sehingga menghasilkan peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran diikuti peningkatan aktivitas anak. Hal ini dibuktikan ketika guru memberikan apersepsi dengan meyakinkan dan ekspresi yang menarik tentang cara meronce mampu memotivasi anak, maka anak menjadi tertarik dan ingin melakukannya, sehingga kemampuan meronce anak menjadi meningkat. Saran Berdasarkan penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran yang diharapkan dapat berguna bagi semua pihak melalui kegiatan meronce, yaitu : (1) Dalam memberikan apersepsi hendaknya dapat meyakinkan dan bahasa guru harus jelas dan berekspresi sehingga anak paham tentang apa yang disampaikan guru. (2) Kegiatan pembelajaran hendaknya disampaikan secara bertahap, mengingat kegiatan meronce rumit bagi anak yang tidak teliti dan tidak telaten untuk melakukan kegiatan meronce. (3) alam melaksanakan kegiatan pembelajaran disarankan yang menarik perhatian anak, mudah dimengerti dan dipahami, sehingga anak tidak jenuh dan mudah untuk melakukannya. (4) Penggunaan teknik showing, doing dan telling diharapkan dapat dilakukan di lembaga lain dengan menggunakan media yang lain dalam meningkatkan kemampuan meronce anak, dengan media yang lain misalnya sayuran, buah-buahan, bunga, dan pernak-pernik yang manarik. DAFTAR RUJUKAN Aisyah, Siti, dkk. 2007. Perkembangan dan Kosnep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitain Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Balitbang Depdiknas. 2002. Kurikulum Hasil Belajar, Rumpun Pelajaran Pendidikan AUD. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-kanak dan Rodlotul Atfhal. Jakarta. Gunarti, Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Moeslichatoen R. 1999. Metode Pengajaran di TK. Jakarta : Depdikbud, Ditjen Dikti. Parmardhi, Hajar, dkk. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta : UNiversitas Terbuka. Soefyan, Hadi. 1994. Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini, Jakarta : Universitas Terbuka. Sujiono, Bambang, dkk. 2010. Metode Pengemabnagn Fisik. Edisi Kesatu Jakarta : Universitas Terbuka. Yusuf, Adi, dkk. Ketrampilan Motorik Halus Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.