dalam penyusunan penganggaran sebagai suatu sistem yang mengatur proses

dokumen-dokumen yang mirip
Organisasi Anggaran. Anggaran

ANGGARAN Rp. 870,96 Miliar Rp. 766,58 Miliar Rp. 4,53 Miliar Rp. 99,85 Miliar

Tahun. Gambar 9. Perkembangan Anggaran Badan Litbang Pertanian, Tahun (Rupiah Murni)

Gambar 9. Perkembangan Anggaran Badan Litbang Pertanian, Tahun

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Mei 2017

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

RENCANA KINERJA TAHUNAN

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2006

Revisi ke 03 Tanggal : 09 Juni 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2011

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Revisi ke : 03 Tanggal : 15 Juli 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Kerja sama Penelitian

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Juni 2017

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke 06 Tanggal : 30 Desember 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Revisi ke 06 Tanggal : 30 Desember 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Revisi ke 05 Tanggal : 20 Desember 2013

Revisi ke 05 Tanggal : 30 Desember 2013

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2008

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

Revisi ke 03 Tanggal : 08 Desember 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN A. SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Revisi ke 01 Tanggal : 17 Maret 2016

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

REALISASI BELANJA NEGARA SEMESTER I TAHUN 2012

Revisi ke 07 Tanggal : 28 Desember 2017

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

Revisi ke 07 Tanggal : 25 Desember 2013

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke 05 Tanggal : 30 Desember 2013

Revisi ke : 04 Tanggal : 12 Desember 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Revisi ke 03 Tanggal : 07 April 2015

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Desember 2015

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 Juli 2014

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- Hibah Luar Negeri Langsung - Pinjaman Luar Negeri

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 04 Tanggal : 31 Oktober 2013

MENTERI KEUANGAN R I

Transkripsi:

Sarana dan Prasarana Anggaran Sistem Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam penyusunan penganggaran sebagai suatu sistem yang mengatur proses Lembaga jumlah (RKA-K/L) relatif dokumen besar dan Rencana Rencana yaitu Kerja 7.780 Dana dan orang. Pengeluaran Anggaran Dari Kementerian Bendahara jumlah tersebut, Negara/ Umum sekitar Negara (RDP-Bendahara 3.344 orang (42,%) Umum adalah Negara) tenaga merupakan fungsional bagian tertentu dari yang penyusunan terdiri dari Anggaran Peneliti, Pendapatan Pustakawan, dan Belanja Perekayasa, Negara Pranata (APBN). Komputer, Berdasarkan Arsiparis, Undang- Teknisi Undang Litkayasa, Nomor 17 Statistisi, tahun 2003 Penyuluh, tentang Analis Keuangan Kepegawaian, Negara dan Perencana, Undang- Undang Nomor 19 tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Pranata Negara TA. Komputer, 2013, Pemerintah Arsiparis menetapkan dan Pranata Keputusan Humas (Gambar Presiden 2). RI Nomor 37 tahun 2012 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (RABPP) TA. 2013. Keputusan Presiden tersebut disusun berdasarkan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara dan telah dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI serta memperhatikan berbagai pertimbangan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Pemerintah menentukan prioritas pembangunan beserta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah. Sesuai amanat Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, saat ini berada pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010-2014. Pembangunan pertanian tetap memegang peran strategis dalam perekonomian nasional yang tergambar melalui kontribusi nyata pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bio-energi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara dan sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melalui praktek 43

usahatani yang ramah lingkungan. Hasil yang diharapkan adalah hasil secara nasional (national outcomes) sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar. Pemerintah mencanangkan Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (RPP) yang mengharuskan Kementerian/Lembaga menstrukturisasi program dan kegiatan dalam penganggaran berbasis kinerja. Kementerian Pertanian menuangkan program dan kegiatan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke dalam Renstra Kementerian. Tata cara penyusunan anggaran, terutama berkenaan dengan proses penyiapan penganggaran (budget preparation) mengatur 3 (tiga) materi pokok, yaitu: pendekatan penyusunan anggaran, klasifikasi anggaran, dan proses penganggaran. Pendekatan penyusunan anggaran menjadi acuan bagi pemangku kepentingan bidang penganggaran dalam merancang dan menyusun anggaran. Reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan Negara sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara khususnya, dalam sistem penganggaran telah banyak membawa perubahan yang sangat mendasar. Salah satunya adalah penerapan pendekatan penganggaran terpadu (unified budget), kerangka pengeluaran jangka menengah (medium-term expenditure framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based budget). Klasifikasi anggaran yang digunakan dalam penganggaran meliputi tiga klasifikasi, yaitu: organisasi, fungsi, dan jenis belanja (ekonomi). Pengelompokan tersebut bertujuan untuk melihat besaran alokasi anggaran menurut organisasi K/L, tugas-fungsi pemerintah, dan belanja K/L. Klasifikasi organisasi merupakan pengelompokan alokasi anggaran belanja sesuai dengan struktur organisasi K/L yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundangan yang 44

berlaku. Suatu K/L dapat terdiri dari unit-unit organisasi (Unit Eselon I) yang merupakan bagian dari suatu K/L dan suatu unit organisasi bisa didukung oleh satuan kerja (Satker) yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan dari program Unit Eselon I atau kebijakan pemerintah dan berfungsi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran. Klasifikasi fungsi disesuaikan dengan tugas fungsi masing-masing K/L sedangkan klasifikasi belanja digunakan dalam dokumen anggaran baik dalam proses penyusunan anggaran, pelaksanan anggaran, dan pertanggungjawaban/pelaporan anggaran untuk mengetahui pendistribusian alokasi anggaran ke dalam jenis-jenis belanja (Belanja Pegawai, Barang, Modal, Bunga Utang, Subsidi, Bantuan Sosial, Hibah, dan Belanja Lain-lain). Proses penganggaran merupakan serangkaian proses dan mekanisme dimulai dari Pagu Indikatif sampai dengan penetapan Pagu Alokasi Anggaran K/L yang bersifat final (Definitif). Sistem penganggaran ini harus dipahami secara baik dan benar oleh pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat dihasilkan APBN yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Implementasi anggaran berpedoman pada Undang- Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2012 tentang RABPP TA. 2013 Badan Litbang Pertanian tahun anggaran 2013 mengelola anggaran sebesar Rp. 1,78 Trilyun. Namun demikian dalam pelaksanaan anggaran TA. 2013, Pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan penghematan alokasi anggaran pada Kementerian/Lembaga, sehingga anggaran Badan Litbang Pertanian dihemat sebesar Rp. 94,42 Miliar. Akibat kebijakan tersebut, Badan Litbang Pertanian mengelola anggaran sebesar Rp. 1,75 Trilyun yang terdiri dari Rupiah Murni Rp. 1,61 Trilyun (termasuk 45

PNBP Rp. 11,46 Miliar dan Rupiah Murni Pendamping (RMP) Rp 21,92 Miliar), Hibah Luar Negeri yang harus dicatatkan ke dalam DIPA Rp. 23,08 Milyar dan Loan SMARTD (8188-ID) Rp. 109,58 Miliar. Anggaran Badan Litbang Pertanian TA. 2013 adalah sebesar 10,2% dari total pagu anggaran Kementerian Pertanian (Rp. 17,13 Trilyun). Jika dibandingkan dengan tahun 2012, anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 456,66 Miliar atau 35,44%. Pengalokasian anggaran dalam rangka mendukung program dan kegiatan litbang pertanian dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, barang, dan modal. Adapun alokasi anggaran dan persentase serta penggunaan masing-masing belanja tersebut yaitu: 1) Belanja pegawai sebesar Rp. 490,12 Miliar (28,08%) untuk membiayai kebutuhan gaji, tunjangan, uang makan, honor, lembur dan tunjangan kompensasi kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugas pokok. 2) Belanja barang sebesar Rp. 762,85 Miliar (43,71%) difokuskan untuk membiayai program dan kegiatan utama litbang pertanian yaitu untuk mendukung operasional barang dan jasa yang habis pakai dalam operasional kegiatan penelitian/pengkajian/ perekayasaan, diseminasi, manajemen, dan pemeliharaan alat maupun sarana prasarana serta kegiatan kerja sama penelitian/diseminasi yang berasal dari hibah luar negeri. 3) Belanja modal sebesar Rp. 492,30 Miliar (28,21%) dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan pemupukan modal litbang seperti pembangunan/renovasi gedung kantor laboratorium dan revitalisasi kebun percobaan (civil work), pengadaan perlengkapan/ fasilitas sarana gedung kantor, pengadaan alat laboratorium, kebun percobaan, dan sarana pendukungnya, jurnal dan buku-buku ilmiah, serta kegiatan pemupukan modal nun fisik lainnya untuk mendukung peningkatan kapasitas litbang pertanian. Perkembangan total anggaran lima tahun terakhir disajikan pada Gambar 9, sedangkan perkembangan Rupiah Murni disajikan pada Gambar 10. Badan Litbang Pertanian mengelola anggaran untuk operasional pelaksanaan kegiatan penelitian, pengkajian, perekayasaan, diseminasi dan manajemen (termasuk gaji dan operasional pemeliharaan perkantoran) serta pengelolaan aset dalam satu program pembangunan pertanian yaitu: program penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing dengan dua belas kegiatan, yaitu: 1) Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian 46

2) Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian 3) Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian 4) Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian 5) Penelitian/Perekayasaan dan Pengembangan Mekanisasi Pertanian 6) Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 7) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hortikultura 8) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan 9) Penelitian dan Pengembangan Peternakan 10) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan 11) Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 12) Dukungan Manajemen, Fasilitasi dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Litbang Pertanian Rp. Trilyun 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 1,75 1,29 1,15 0,87 0,94 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun Gambar 9. Perkembangan Total Anggaran Badan Litbang Pertanian, Tahun 2009-2013 47

1800 1600 1.612,62 Rp. Miliar 1400 1200 1000 800 600 766,09 930,69 1.089,57 1.236,53 400 200 0 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun Gambar 10. Perkembangan Anggaran Rupiah Murni Badan Litbang Pertanian, Tahun 2009-2013 Besarnya alokasi anggaran dan persentase yang dikelola Badan Litbang Pertanian menurut Program/Kegiatan dan Jenis Belanja TA. 2013 disajikan seperti pada Gambar 11 dan Gambar 12. 800,00 762,85 700,00 600,00 490,12 492,3009 Rp. Miliar 500,00 400,00 300,00 Pegawai Barang Modal 200,00 100,00 - Pegawai Barang Modal Gambar 11. Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Jenis Belanja, Tahun 2013 48

45,00 43,71 40,00 Persentase 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 28,08 28,21 Pegawai Barang Modal 10,00 5,00 0,00 Pegawai Barang Modal Gambar 12. Persentase Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Jenis Belanja,Tahun 2013 Anggaran Badan Litbang Pertanian terdistribusi dalam 14 Unit Kerja setingkat Eselon II dan 52 Unit Pelaksana Teknis. Anggaran Badan Litbang Pertanian berdasarkan Unit Kerja disajikan pada Gambar 13, sedangkan secara rincian alokasi anggaran menurut Satuan Kerja per jenis belanja dapat dilihat pada Lampiran 19 dan Lampiran 20. SEKRETARIAT BADAN 30,31; 30% 16,91; 17% 10,63; 11% TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN 2,54; 3% 4,17; 4% 7,17; 7% 2,35; 2% 1,23; 1% 1,61; 2% 9,45; 9% 5,86; 6% 7,77; 8% PSE-KP Pustaka BBP Mekanisasi Pertanian SUMBERDAYA LAHAN BB Biogen BB Pascapanen PENGKAJIAN Gambar 13. Proporsi Alokasi Anggaran Menurut UK / UPT, Tahun 2013 49

Anggaran Menurut Restrukturisasi Program dan Kegiatan Renstra Tahun 2010-2014 Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (RPP) yang mengharuskan Kementerian/ Lembaga menstrukturisasi program dan kegiatan dalam penganggaran berbasis kinerja dan dituangkan dalam Renstra 2010-2014 untuk program dan kegiatan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target pencapaiannya. Rumusan program dan kegiatan yang dihasilkan mencerminkan tugas-fungsi K/L atau penugasan tertentu dalam kerangka Prioritas Pembangunan Nasional mengacu pada Surat Edaran Bersama antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE-1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. secara konsisten. Alokasi anggaran Badan Litbang Pertanian menurut Restrukturisasi Program dan Kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010-2014, sebagian besar (32,34%) difokuskan untuk pelaksanaan kegiatan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian. Adapun komposisi anggaran untuk implementasi sebelas kegiatan lainnya berkisar antara 1,27% untuk Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian dan 14,36% untuk Dukungan Manajemen, Fasilitasi dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Litbang Pertanian seperti terlihat pada Gambar 14. Gambar 14. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Restrukturisasi Program dan Kegiatan Renstra 2010-2014 50

Anggaran Menurut Kegiatan Prioritas Tahun 2013 merupakan periode penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) tahap ke dua setelah periode penganggaran terpadu berakhir dan masa transisi tahun 2010. Dalam paradigma ini, perencanaan program dan anggaran sangat strategis untuk mendukung pencapaian sasaran Badan Litbang Pertanian dalam menciptakan varietas unggul dan galur (benih dan bibit), inovasi teknologi dan pengelolaan sumberdaya pertanian, inovasi teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal dan kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis, meningkatnya diseminasi, promosi dan jejaring kerjasama nasional maupun internasional serta meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HKI). Untuk mewujudkan sasaran tersebut di atas, Badan Litbang Pertanian berupaya melakukan reformasi perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan dalam kerangka penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting). 0,21 0,34 1,32 6,28 1,95 34,58 24,09 0,68 0,58 4,06 3,86 4,57 4,66 12,81 Belanja Mendukung Pelaksanaan Tupoksi Penelitian, Pengkajian dan Perekayasaan Diseminasi, promosi, komunikasi, dan publikasi Manajemen Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan Diversifikasi Pangan Kesejahteraan Petani Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor Sarana Prasarana KKP3N Konsorsium Kerjasama Hibah Luar Negeri Kegiatan Khusus (SMARTD) Gambar 15. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Kegiatan Prioritas, Tahun 2013 51

Anggaran Badan Litbang Pertanian berdasarkan prioritas kegiatannya, tahun 2013 dialokasikan sebagian besar (34,58%) untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Litbang Pertanian yang termasuk belanja pegawai (gaji dan tunjangan) dan operasional pemeliharaan perkantoran. Sedangkan anggaran litbang yang dialokasikan untuk mendukung penciptaan inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing melalui kegiatan yang mendukung program/kegiatan empat target sukses Kementerian Pertanian sebesar 9,19 % terdiri atas peningkatan swasembada dan swasembada berkelanjutan termasuk pencapaian surplus 10 juta ton beras per tahun pada tahun 2014 sebesar 3,86%, peningkatan diversifikasi pangan 4,06%, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor 0,58%, dan peningkatan kesejahteraan petani 0,68% dan untuk peningkatan sarana prasarana litbang dalam memelihara aset dan peningkatan kapasitas laboratorium dan Kebun Percobaan (Revitalisasi) lingkup Badan Litbang Pertanian sebesar 24,09%. Proporsi alokasi untuk kegiatan strategis berupa kerjasama kemitraan penelitian dan pengembangan pertanian nasional (KKP3N) 1,95% dan konsorsium 0,21%. Kegiatan inhouse yang terdiri dari penelitian/pengkajian teknologi spesifik, diseminasi inovasi pertanian, serta manajemen pengembangan kapasitas dan kelembagaan litbang, dibiayai dengan persentase berturut-turut sebesar 4,66%, 4,57%, dan 13,15%. Proporsi alokasi anggaran yang dibiayai dari loan 8188-ID untuk kegiatan Sustainable Management of Agricultural Research and Technology Dissemination (SMARTD) sebesar 6,28%, sementara kegiatan kerja sama dari hibah luar negeri sebesar 1,32%. Anggaran Menurut Sumber Pembiayaan Badan Litbang Pertanian dalam melaksanakan program dan kegiatan baik yang bersifat operasional, non operasional maupun modal pada tahun 2013 menurut sumber pembiayaan sebagian besar dialokasikan dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 1,58 Trilyun (90,49%) dan Rupiah Murni Pendamping SMARTD (8188-ID) sebesar Rp. 21,92 Miliar (1,26%). Sumber pembiayaan lain adalah Pinjaman Luar Negeri dari Loan 8188-ID dan Hibah Luar Negeri, serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan alokasi dan persentase masing-masing sebesar Rp. 109,58 Miliar (6,28%), Rp 23,08 Miliar (1,32%) serta Rp. 11,46 Miliar (0,66%) seperti disajikan pada Gambar 16. 52

1.600 1.579,24 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 21,92 11,46 109,58 23,08 - RUPIAH MURNI RMP PNBP PHLN HIBAH Gambar 16. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Sumber Biaya, Tahun 2013 Perbandingan alokasi anggaran Pusat dan Daerah disajikan pada Gambar 17. Alokasi anggaran Pusat sebesar 16,48% mencakup satu satuan kerja yaitu Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta, sedangkan alokasi anggaran Daerah sebesar 83,52% mencakup 65 Satuan Kerja temasuk 31 BPTP dan 2 LPTP. Pusat 16% Pusat Daerah Daerah 84% Gambar 17. Keragaan Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Antara Pusat dan Daerah Tahun 2013 53

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Pada tahun 2013, Badan Litbang Pertanian mendapat tugas melaksanakan kegiatan Direktif Presiden tentang Pengembangan Teknologi Unggulan (Benih) Padi Nasional. Kegiatan ini ditujukan untuk penguatan perbenihan padi nasional dalam rangka pencapaian swasembada beras nasional. Anggaran untuk kegiatan Direktif Presiden dituangkan dalam APBNP yang dialokasikan pada satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. APBNP 2013 juga mencakup tambahan pagu alokasi anggaran bersumber dari Hibah Luar Negeri (HLN) yang harus dicatatkan ke dalam DIPA. Hal tersebut merupakan upaya menindaklanjuti Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2006 tentang Tata Cara Pembukuan dan Pengesahan atas realisasi HLN Pemerintah yang dilaksanakan secara langsung, PMK No. 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah dan PMK No. 32/PMK.02/2013 tentang Tata cara revisi anggaran tahun 2013. Badan Litbang telah mencatatkan kegiatan penelitian yang dilaksanakan dengan dana HLN (ACIAR Australia, JIRCAS-Japan, FAO, IDRC-Canada, IRRI, dll) ke dalam DIPA mulai tahun 2009. Pada tahun anggaran 2013, anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri yang telah mendapat nomor register berdasarkan data sampai bulan Desember sebesar Rp. 23,08 Milyar. Anggaran tersebut merupakan kegiatan kerjasama yang bersumber dari hibah luar negeri pada dua puluh delapan Satker (BB Padi, Balitkabi, Puslitbanghorti, Balitsa, Balitbu, Balittas, Puslitbangnak, BB Veteriner, Lolit Sapo, BB Biogen, BB Pascapanen, BBP Mektan, PSEKP, BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, BPTP Aceh, BPTP Lampung, BPTP Jateng, BPTP Jogja, BPTP Jatim, BPTP Bali, BPTP NTB, BPTP NTT, BPTP Kalteng, BPTP Sultra, BPTP Papua dan BPTP Papua Barat). Perkembangan APBNP dalam lima tahun terakhir diringkas pada Gambar 18. 120.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 Rp. 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun Rupiah Murni PNBP Hibah Gambar 18. Perkembangan Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan Badan Litbang Pertanian (APBN-P) Tahun 2008-2013 54