BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi. keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani

BAB 1 : PENDAHULUAN. maupun pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyedia (supervisor) maupun manajemen,

Menerapkan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (MKLH)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas adalah pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian menitik beratkan pada pemeliharaan kondisi fisik. menjadi karyawan pada perusahaan yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. akibat buatan manusia itu sendiri. Dalam abad modern ini, tanpa disadari manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam suatu perusahaan sumber daya manusia yang merupakan salah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan berkeadilan. Sedangkan misinya yaitu meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan dan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Perusahaan-perusahaan besar saat ini menggunakan sistem Teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rogers&Kincaid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya dunia dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang harus bisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik atau tidak. Tanpa adanya karyawan atau sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan diketemukannya mesin serta

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang mendukungnya. Dunia perbankan seakan-akan sedang diuji

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SPBU berdiri pada awal tahun 2005 tepatnya pada tanggal 02 Februari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Di era global seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur atau bagian investasi

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

BAB I PENDAHULUAN. mesin, material atau uang dan informasi. Setiap yang dilakukan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya produktivitas (Multahada, 2008)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mengurangi kinerja, berdampak pada kondisi psikis pekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

BAB I PENDAHULUAN. karyawan-karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi (Sutrisno, 2012:149).

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

I-1 BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu cara manusia untuk dapat berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan meningkatkan usaha dapat tercapai. menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan dunia modern saat ini, kegiatan industri telah menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karyawan yang tidak puas dengan kerja mereka cenderung kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan perhatian yang khusus dari perusahaan. Kenyataan bahwa manusia sebagai aset utama dalam organisasi atau perusahaan, harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan sebaik mungkin. Hal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Dalam pengelolaan sumber daya manusia inilah diperlukan manajemen yang mampu mengelola sumber daya secara sistematis, terencana, dan efisien. Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia ialah sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Karyawan dalam bekerja selalu dihadapkan langsung dengan alatalat yang menunjang proses kerja seperti peralatan dan mesin-mesin yang digunakan, sehingga diperlukan penggunaan yang pengetahuan dan keahlian dalam menjalankan alat-alat kerja. Dalam penggunaan teknologi yang disertai dengan peralatan dan mesin-mesin modern selalu membawa kemudahan dalam proses kerja, namun di pihak lain bila tidak ditangani secara terorganisasi, maka akan dapat meningkatkan resiko kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, diperlukan ketelitian serta kewaspadaan yang tinggi 1

2 dalam mengoperasikannya. Resiko kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di tempat lingkungan kerja. Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja, tentu saja karyawan akan merasa nyaman dan tenang dari kecelakaan-kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan saat bekerja dan dengan sendirinya karyawan akan termotivasi. Menurut Hasibuan (2005:95), Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi diharapkan produktifias kerja karyawan dalam melaksanakan tugastugas akan meningkat sehingga tujuan perusahaan akan tercapai secara optimal. Hal tersebut tentunya memiliki dampak positif bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.

3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, cukup menarik untuk dibahas karena saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan baik dalam skala kecil, menengah, ataupun besar serta mengabaikan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Beberapa perusahaan hanya menilai bahwa Motivasi Kerja karyawan dapat dipenuhi dengan melalui tingkat kesejahteraan ekonomi yang didapat karyawan. Padahal kenyataannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu unsur penting yang berhak di dapat oleh setiap karyawan terhadap perusahaannya sesuai dengan bidang pekerjaan yang mereka dapatkan dan sesuai dengan tingkat resikonya. Menurut Ishak (2004:41), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu daya upaya sedemikian rupa sehingga dapat menjamin dan menciptakan kondisi kerja yang aman dan bebas dari resiko kecelakaan. Keselamatan dan Kesehatan kerja meupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja dapat mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam keselamatan dan kesehatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi (Sucipto, 2014:01).

4 Motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan manusia, kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Dengan demikian keselamatan dan kesehatan kerja menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dari individu yang ada dalam suatu perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan faktor kesehatan sebagai motivator bagi karyawannya sehingga kinerja perusahaan meningkat dan karyawan pun dapat memperoleh kesejahteraan. Dengan demikian keselamatan dan kesehatan kerja tidak dipandang sebagai suatu syarat dan aturan yang memberatkan perusahaan tetapi justru sangat bermanfaat bagi perusahaan. Motivasi, merupakan kesediaan mengeluarkan tingkat upaya tinggi kearah tujuan perusahaan yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual. Unsur upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi, ia akan mencoba kuat. Tujuan perusahaan adalah upaya yang seharusnya. Kebutuhan sesuatu keadaan internal yang menyebabkan hasil tertentu tampak menarik. Dari batasan yang diutarakan secara sederhana dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan timbulnya perilaku mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh komitmen sampai tercapainya tujuan dimaksud (Sedarmayanti, 2008:233). Motivasi merupakan factor psikologis yang menunjukkan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan. Perilaku seseorang

5 pada umumnya di motivasi oleh keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Motivasi merupakan hal yang penting untuk di perhatikan, karena dengan motivasi seseorang karyawan atau pegawai akan dapat memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas. PT. Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan Minyak Gas dan Bumi yang bergerak pada bidang pelayanan pada masyarakat yang berhubungan dengan bahan bakar minyak yang dalam pelaksanaannya membutuhkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik sehingga mampu mencetak personel berkualitas dan medukung pencapaian tujuan perusahaan secara optimal. Mengingat luasnya kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan lingkup penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja pada kerja sama Pelayanan masyarakat untuk perusahaan klien yaitu SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya unit Gorontalo. Berikut ini adalah data jumlah karyawan pada SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya unit Gorontalo. Tabel 1.1 Data karyawan pada SPBU 74-962-27 Jabatan Jumlah karyawan Manager 1 Supervisor 4 HRD 1 Operator 16 Teknik 2 Penerima BBM 1 CS 1 Total Jumlah karyawan 26

6 SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya unit Gorontalo telah menerapkan sistem Program keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat resiko. Perusahaan ini telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, yaitu undangundang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Kecelakaan kerja berhubungan dengan hubungan kerja di perusahaan. Hubungan kerja dalam hal ini adalah kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh karyawan itu. Melalui observasi awal Sejauh ini pada SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya unit Gorontalo sejak berdiri sampai sekarang tidak terjadi kecelakaan yang berakibat pada kematian. Hanya saja masih ada karyawan yang tidak hadir dengan alasan kurang sehat (Sakit). Seperti halnya yang terjadi pada SPBU (74-962-27) yang berada di Jl. Nani Wartabone, Kel. Limba U 2 Kec. Kota Selatan, SPBU yang berdiri sejak tahun 1972 ini seperti kita ketahui berada di tempat yang sangat strategis, jadi banyak pelanggan khususnya pada BBM Jenis Premium. Tetapi pada saat pengisian BBM karyawan kurang menggunakan APD seperti masker, akibatnya uap bensin mudah dihirup. Adapun data ketidakhadiran karyawan dengan alasan sakit 5 bulan berjalan adalah sebagai berikut:

7 Tabel 1.2 Data Ketidakhadiran karyawan dengan alasan Sakit Bulan Jumlah Yang Sakit Januari 8 Februari 12 Maret 6 April 11 Mei 4 Sumber: SPBU 74-962-27, 2015 Sesuai Ketentuan yang sudah ditetapkan bahwa karyawan yang mengalami kecelakaan atau yang sakit dibiayai oleh perusahaan melalui BPJS untuk lebih menunjang. Motivasi menurut Robbins (2008:222) merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah ketekunan usaha utuk mencapai suatu tujuan. Motivasi merupakan suatu reaksi yang diawali dengan adanya kebutuhan yang menimbulkan keinginan atau upaya mencapai tujuan, yang selanjutnya menimbulkan tensi (ketegangan) yaitu keinginan yang belum terpenuhi, yang kemudian menyebabkan timbulnya tindakan mengarah pada tujuan dan akhirnya memuaskan keinginan. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan meningkatkan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi. Semakin Penerapan Program K3 berhasil dilakukan di dalan perusahaan, maka akan menimbulkan pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat jaminan keselamatan kerja maka motivasi kerja karyawan juga semakin tinggi dan sebaliknya.

8 Maka dari itu saya mengangkat judul Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya unit Gorontalo. 1.2. Identifikasi Masalah Adapun yang menjadi Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan Alat Pelindung Diri seperti Masker yang Sering diabaikan. 2. Karyawan sering tidak hadir karena dengan Alasan Kurang Sehat 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah Apakah Terdapat Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja karyawan pada SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya Unit Gorontalo. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah terdapat Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Motivasi kerja pada SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya unit Gorontalo

9 1.5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia sehingga dapat menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai Motivasi Kerja karyawan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi manajemen SPBU (74-962-27) PT. Togo Jaya Unit Gorontalo dalam menerapkan dan melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai motivasi kerja karyawan.