Pemanah yang Lihai. Tiga Putri ~ 1

dokumen-dokumen yang mirip
Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

JMSC Tingkat SD/MI2017

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Kisah Dari Negeri Anggrek

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Di Pantai Pasir Putih

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kura-kura dan Sepasang Itik

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

2. Gadis yang Dijodohkan

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

mata sembab nan berat,, ditimpal idingin sisa hujan tadi sore sungguh pas jika menarik selimut taulah kau jika sudah dalam selimut,, he he he

Ulat Si Pencemburu Ulung


SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Ditatapnya sebuah batu cukup besar didekat kolam. Air yang tampak jernih hingga pantulan cahaya matahari yang masih remang bisa dengan mudah

Kuda Berkacamata Hitam

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Bahasa Indonesia. dinolingo.com

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Dulu di lapangan hitam, kalo kakak PSB teriak, Kekuataaannn kita akan jawab,

1. KISAH SI TEMBU. Our Kretek Stories 1

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

SHAINA BARENO. 9 Butterflies. (9 Kupu-kupu) Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Jalan ke Taman Safari Pantai yang Indah

Wilangan 17 Kota Emas

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Matahari dan Kehidupan Kita

DUNIA YANG BERANEKA WARNA

Apa Aku Bukan. Manusia?

1. Menata Kesenangan Hati

MEMOAR 1. Aku Anak Nelayan

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

Ah sial aku selingkuh!

Gambar 1.1 Kuda dengan anak-anaknya

Sepotong Matahari dan Awan untuk Ibu* :ibuku

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

NOVEL FIKSI. Pulau Kristal. Ajaib PENULIS AGUSSALIM SULTAN

Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite

Bagian Satu: Masa Pencarian Cahaya

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN

Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA. 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini.

KELUARGAKU. Etty S. Kawilarang

ODA DAN KANKER YANG MENYEMBUHKAN. Aku membayangkan wajahmu buah dada yang terjangkit kanker

Sebening Air Mata Tuhan

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Di Ujung Langit Ada Mimpi

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Lebih dekat dengan Mu

(a) Kelinci perlu makanan untuk hidup. (b) Boneka tidak memerlukan makanan.

Sang Pangeran. Kinanti 1

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Cara Melihat Aura & Merasakannya

Artikel Bahasa Indonesia

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Alifia atau Alisa (2)

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.

Sekolah Eden. "Berbahagialah orang yang mendapat hikmat."

Transkripsi:

Pemanah yang Lihai Langit berubah menjadi merah. Semerah buah tomat yang beranjak matang. Semerah kepiting laut ketika direbus. Dan semerah pipi gembil bayi, yang tertawa tatkala digelitiki. Perlahan namun pasti, dunia yang semula gulita, mulai memperlihatkan setiap sudut keindahannya. Mentari pagi menggeliat, malas menyuruh rembulan pulang. Kini gilirannya menjaga angkasa. Rembulan yang terkantuk-kantuk, menjawab mentari hanya dengan sekali mengangguk. Usai rembulan berlalu, mentari pun menatap sekitar. Terlihat dedaunan menari ditiup angin pagi. Bunga salju melayang menjelajah ke seluruh lembah. Di area peternakan, tampak ayam tengah bertengger di atas kandangnya. Terima kasih sudah membangunkanku, ucap mentari pada sang ayam, yang ia tahu sedari subuh tadi telah berkokok tiada henti. Ayam mengepakngepakkan sayapnya. Terima kasih kembali, ujarnya sembari bersungut. Tampak sedikit kesal, sepertinya karena kokoknya tak mampu membangunkan seluruh manusia, hanya beberapa terpilih saja yang segera bangun dan menunaikan shalat. Lainnya memilih berpura-pura tak mendengar, kembali berselimut, atau bahkan menutup telinganya rapat-rapat dengan bantal. Berbeda dengan Tiga Putri ~ 1

mentari, makhluk yang selalu menepati janji. Janji pada permulaan hari, janji pada hamparan bumi, tuk slalu mendatanginya setiap pagi. Mentari melihat burung yang berkicau, tersenyum, entah gosip apa lagi yang mereka sebarkan kali ini. Kemarin mereka meributkan kucing hitam yang melahirkan anak kucing berwarna putih. Kemarinnya lagi membicarakan kera berubah menjadi manusia, evolusi katanya. Yang paling parah adalah minggu lalu, mereka menggunjingkan bahwa matahari merayakan usianya yang ke sekian juta abad, dengan terbit dari barat. Sudah jemu muncul dari timur melulu, itu kata burung yang satu. Terobosan baru, itu ujar burung yang lain. Makhluk yang terpengaruh, menjadi kalut. Berteriak-teriak dunia akan kiamat. Lalu menghubung-hubungkannya dengan ramalan suku pedalaman, hitung-hitungan matematika kuno, dan halhal aneh lainnya. Lupa bahwa ramalan kiamat yang dulu saja pernah diubah, direvisi. Seolah ramalan juga berhak improvisasi. Baru tersadar ketika sang mentari muncul, seperti biasa dari arah timur tentunya. Makhluk-makhluk bubar dengan sendirinya, menggerutu, kesal tlah termakan isu. Lebih baik memberikan diri dimakan harimau daripada dimakan isu. Itu kata mereka. Para burung malu dan kecewa, binatang hutan pun marah dan kecewa. Hanya harimau saja yang tersenyum dan bahagia, membayangkan seluruh makhluk hutan berada di atas nampan-nampan makan siangnya. Kristal embun menetes anggun di ujung dedaunan, sisa hujan semalam. Lamat-lamat, setetes demi setetes. Bak butiran hikmah, yang datang satu per satu, bergantian di tiap cobaan. Mentari menatapnya takzim, tersenyum Adi Wahyudin ~ 2

senang. Hal-hal kecil seperti itulah yang kerap membuatnya bahagia. Bukankah kita pun demikian, sering kali merasa bahagia, justru dari hal-hal yang sederhana. Sesederhana pertemuan tak terduga, sesederhana sapaan basa-basi belaka, dan sesederhana sebuah status di dunia maya, yang tak jelas ditujukan untuk siapa. Namun karenanya, entah mengapa bisa membuat hari kita menjadi sempurna. Teramat sempurna. Cahaya merah mentari, berubah menguning hangat. Pucuk-pucuk pohon yang menjulur tinggi ke angkasa, adalah yang pertama mendapatkan kuning nan hangat tersebut. Turun ke ranting-ranting kecil, hinggap ke dahan yang lebih besar, tiba ke batang pohon, lalu menemui rerumputan yang malu-malu bersembunyi di balik bebatuan. Hangatnya kian terasa, dedaunan pun riang menjemur hijau punggungnya, mulai memasak. Yang dengan klorofilnya, tanaman dan pohon tumbuh semakin tinggi dan kokoh setiap waktunya. Andai saja manusia mempunyai zat hijau seperti yang terdapat pada daun, mungkin ia bisa tumbuh tinggi pula. Setinggi pohon-pohon cemara di hutan belantara sana. Tak usah memasak, cukup dengan menjemur wajahnya (yang tentunya berwarna hijau), serta mengubur dalam-dalam kakinya di tanah serupa akar, ia akan tinggi dengan sendirinya. Teramat tinggi hingga tak perlu lagi ada iklan susu penambah tinggi, bobeeto. Tak hanya daun saja yang tersenyum riang menyambut hangatnya sinar mentari, buah apel merah di dahan tertinggi pohon, pun tengah bergembira. Karena hari ini adalah masa terbaik baginya untuk dipetik. Dagingnya akan terasa manis dan teramat ranum. Kandungan airnya Tiga Putri ~ 3

akan terasa segar saat melewati kerongkongan. Apalagi jika dimakan ketika kondisi badan tengah lelah sehabis bekerja seharian. Sekeranjang kecil apel merah sudah lebih dari cukup mengobati itu semua. Sayangnya, apel tersebut tergantung di dahan yang paling tinggi. Terlampau tinggi untuk bisa dipanjat dan dipetik. Beberapa kawan di sebelahnya, malah terlalu matang, hingga berakhir dengan membusuk dan terjatuh ke tanah. Huft mudah-mudahan saja, apel merah yang ini tidak bernasib demikian. Tak tega rasanya ranum dan segarnya hanya dinikmati oleh belatung di bawah sana. Mereka itu tak paham selera, bangkai busuk saja mereka habiskan sembari tertawa, kotoran sapi pun acap kali mereka kerumuni dan nikmati. Menjijikkan. Sungguh teramat sayang jika apel merah nan ranum ini mereka yang habiskan. Tiba-tiba, tujuh bayangan melesat sangat cepat. Terlampau cepat hingga nyaris tak tertangkap pandangan mata. Bayangan tersebut menuju ke arah dua pohon apel di sebelah barat. Empat bayangan menerobos dedaunan di sebelah kiri, tiga sisanya menyeruak dedaunan di sebelah kanan. Dan sekejap kemudian, tujuh buah apel merah yang ranum terjatuh begitu saja. Lepas dari dahannya, hanya sesaat setelah bayangan-bayangan itu menebas tungkainya. Ternyata, bayangan yang melesat itu tak lain dan tak bukan, merupakan anak panah yang meluncur cepat. Dan, mengenai sasaran dengan sempurna. Tepat mengenai tungkai apel-apel merah di dua pohon tersebut. Menjatuhkan, tanpa menggores sedikit pun kulitnya. Salah satunya adalah apel ranum yang berada di dahan tertinggi. Sungguh luar biasa. Dan hanya ada dua kemungkinan yang bisa menjelaskan keakuratan sasaran tadi. Pertama, ia Adi Wahyudin ~ 4

bisa tepat mengenai sasaran tersebut merupakan kebetulan belaka. Namun, mengingat sasarannya adalah tujuh buah tungkai apel di tempat yang berbeda, jarak yang berbeda, dan semuanya tepat mengenai sasaran, maka berdasarkan ilmu probabilitas, menghitung peluang dari berbagai kemungkinan, hasilnya adalah hanya satu dari seribu kemungkinan ketujuh anak panah yang dilepaskan kebetulan tepat mengenai sasaran. Kedua, sang pemanah adalah orang yang memiliki tangan ajaib, sebutan lain dari kata teramat lihai. Kemungkinan yang ini mungkin tampaknya lebih bisa diterima. Entahlah. Di sana, di jarak dua kilometer ke arah timur sana, sebuah sosok baru saja menurunkan tangannya, dengan sebuah busur berwarna ungu yang masih tergenggam usai melepaskan tujuh anak panah tadi. Ya, tujuh anak panah, sekaligus. Angin berembus meniup lembut pipi putihnya, bibirnya tersenyum, lalu berbisik. Alhamdulillah, ujarnya pelan. Bersyukur atas kelancaran yang ia dapatkan. Tentu saja, bukan perjuangan yang mudah hingga ia sampai pada tahap ini. Dua tahun penuh ia berlatih keras, lebih dari empat jam setiap harinya. Hingga terkadang ia lupa makan, lupa minum, malah terkadang lupa mandi pula. Yang terakhir itu didukung penuh oleh organisasi pecinta lingkungan, penghematan air demi generasi masa depan katanya. Ia pun sering kali pulang dalam keadaan letih, langsung melempar badannya ke atas tempat tidur, dan terlelap hanya dalam hitungan sebelah jari tangan saja. Namun lihatlah sekarang, buah dari latihan kerasnya itu terbayar sudah. Sebuah tahapan tinggi, yang teramat ingin ia kuasai. Tiga Putri ~ 5