1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis. Pada umumnya, tujuan semua usaha bisnis adalah berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB? PENDAHULUAN. Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang. oleh suatu organisasi profesi dalam bentuk kode etik. Kode etik bertujuan

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB I PENDAHULUAN. satunya disebabkan karena mereka ingin menjadi seorang akuntan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya (profit-making) agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dan tindakan dilakukan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB I PENDAHULUAN. memastikan kelayakan informasi akuntansi perusahaan, pengelola perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mendorong masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh penggunanya untuk membuat keputusan. Dalam. penyusunannya, laporan keuangan tidak terlepas dari perilaku manajer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan go public. Dalam kepemilikannya, perusahan go public

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat bertahan dalam proses seleksi alam ini. non keuangan, bagi para stockholder (pemegang saham) dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Memilih dan mencari pekerjaan memiliki tingkat kesulitan dan keunikan sendiri

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB I. Pendahuluan. yaitu investor, kreditor dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Salah satu lapangan pekerjaan yang cukup menarik dan sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini adalah pekerjaan sebagai akuntan, baik sebagai akuntan internal maupun akuntan eksternal. Dapat dikatakan, jika sebuah perusahaan ingin lebih meningkatkan usahanya diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi, baik membuat laporan keuangan, menganalisis laporan keuangan, memprediksi masa depan melalui laporan keuangan dan mengaudit laporan keuangan. Secara umum, Sarjana Ekonomi Akuntansi setelah lulus dari pendidikan S-1 dapat langsung bekerja sebagai karyawan perusahaan, di kantor akuntan publik, maupun bekerja sendiri atau berwiraswasta. Di Indonesia kesadaran akan kebutuhan jasa akuntan dapat dikatakan cukup tinggi, dilihat dari bertambahnya jumlah usaha swasta di Indonesia yang ingin agar perusahaan mereka dapat go public. Hal ini menimbulkan terbukanya suatu lapangan kerja bagi masyarakat untuk berprofesi sebagai akuntan publik. Pekerjaan sebagai akuntan publik dinilai dapat memberikan kepercayaan 1

2 kepada para pemakai laporan keuangan dalam laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan swasta. Para pemakai laporan adalah orang-orang eksternal perusahaan, misalnya seperti investor, kreditur dan pihak-pihak lain yang memerlukan laporan keuangan tersebut. Hal ini mendorong akuntan publik untuk memiliki tingkat profesional yang tinggi dalam pekerjaannya. Tugas dari akuntan publik adalah bagaimana memberikan kepercayaan kepada pihak eksternal perusahaan terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan. Jenjang karir sebagai auditor adalah auditor junior, auditor senior, asisten manajer dan partner. Untuk menjadi seorang partner dibutuhkan sertifikat khusus yaitu Bersertifikasi Akuntan Publik (BAP) atau Certified Public Accountant (CPA). Tugas yang dilakukan seorang akuntan publik jelas dilihat dari jenjang karir mereka, semakin tinggi jenjang karirnya akan semakin sulit pekerjaan yang dilakukan dan semakin besar tanggung jawab yang akan ditanggung namun memberikan penghasilan yang cukup tinggi juga. Selain bekerja sebagai akuntan publik, terdapat pilihan lainnya yaitu bekerja sebagai akuntan internal perusahaan. Akuntan internal adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan internal ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Pekerjaan akuntansi dalam perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu akuntan keuangan dan akuntan manajemen. Jabatan tersebut di mulai dari staf biasa sampai dengan kepala

3 bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan internal. Fungsi akuntansi adalah menyediakan informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, oleh sebab itu keberadaaan pendididikan etika memiliki peranan penting dalam perkembangan profesi di bidang akuntansi. Prinsip profesionalisme seorang akuntan harus diterapkan kepada calon akuntan (mahasiswa) dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan etika, dimana sebagai akuntan harus bisa melaporkan laporan keuangan yang sewajarnya dan mempertahankan independensinya. Menurut Wyatt (2004), kelemahan yang terdapat pada akuntan adalah keserakahan individu dan korporasi, pemberian jasa yang mengurangi independensi, sikap terlalu lunak pada klien, dan peran serta dalam menghindari aturan akuntansi yang ada. Wyatt (2004) menambahkan bahwa untuk laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) dan menyediakan informasi mengenai kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai informasi akutansi dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan tersebut harus dapat memberikan

4 informasi yang lebih realistis dan dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang mendekati keadaan sebenarnya. Prinsip profesionalisme seorang akuntan akan terwujud dengan baik apabila akuntan tersebut merasa bahwa profesi akuntan adalah penting dan memiliki tanggung jawab yang besar dalam masyarakat. Dengan demikian akuntan tersebut berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan menjaga nama baik profesinya. Salah satu hal penting yang perlu ditekankan dalam pendidikan akuntansi adalah bagaimana membentuk nilai-nilai dan persepsi positif mahasiswa terhadap profesi (Fitriany dan Yulianti, 2007). Dengan terbentuknya dasar-dasar nilai yang positif dalam diri mahasiswa terhadap profesi akuntan, diharapkan mahasiswa yang nantinya akan berprofesi menjadi akuntan dapat berperilaku secara etis dan jujur. Perilaku etis ini sebaiknya diterapkan semenjak dini, sehingga hal tersebut bisa menjadi kebiasaan dalam berperilaku. Di Indonesia masalah pelanggaran etika sering kali terjadi, baik dilakukan oleh akuntan publik maupun akuntan internal dengan merekayasa data akuntansi agar laporan keuangan terlihat baik. Apabila etika suatu profesi dilanggar maka harus ada sanksi yang tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh profesi tersebut. Jika tidak maka akan mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi tersebut akan berkurang. Dengan bertindak sesuai dengan etika yang ditetapkan maka akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja akuntan. Saat ini, profesi sebagai akuntan sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang go public, hal ini

5 disebabkan karena adanya peraturan yang mewajibkan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia harus diaudit oleh akuntan publik. Seorang mahasiswa seharusnya sudah mulai menentukan karir apa yang ingin dikejar atau ditekuni semenjak dibangku kuliah. Pada semester akhir, mahasiswa diarahkan untuk memilih bidang apa yang ingin mereka tekuni. Mahasiswa bisa memilih untuk memasuki bidang eksternal maupun bidang internal. Pada bidang eksternal, mahasiswa lebih diberikan pendidikan mengenai pelajaran audit dan perpajakan. Disini mahasiswa lebih dapat mendalami mengenai bagaimana menjadi seorang akuntan eksternal. Pada bidang internal, mahasiswa diberikan pengetahuan mengenai sistem didalam perusahaan dan kegiatan apa yang dilakukan seorang akuntan internal. Hal ini akan membantu mahasiswa untuk lebih fokus dan mengetahui jika setelah lulus dari kuliah mereka akan bekerja dibidang apa. Dengan demikian mahasiswa dapat memanfaatkan waktu perkuliahan dan lebih mendalami bidang yang mereka pilih serta menggunakan fasilitas universitas secara optimal. Profesi akuntan publik memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Dengan berprofesi sebagai akuntan publik diyakini dapat meningkatkan kemampuan seorang akuntan karena seorang akuntan publik dituntut untuk dapat mempelajari banyak hal karena adanya perbedaan metode, sistem

6 dan keadaan disetiap perusahaan. Selain itu, perkembang zaman saat ini membuat Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak hanya memberikan jasa audit, melainkan dapat juga memberikan jasa lainnya. Cukup banyak perusahaan yang saat ini menggunakan jasa akuntan selain jasa audit untuk memperbaiki sistem kinerja perusahaan mereka. Selain harus mempunyai gelar sarjana akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) agar dapat berpraktek sebagai akuntan. Hal ini membuat kualifikasi untuk menjadi seorang akuntan bukanlah hal yang mudah, karena terdapat standar yang harus dimiliki untuk menjadi seorang akuntan. Namun dengan adanya standar untuk menjadi seorang akuntan, diharapkan dapat menciptakan akuntan-akuntan yang kompeten dan berpengetahuan luas bagi bangsa Indonesia. Dalam menentukan profesi mana yang akan di pilih, mahasiswa akan mempertimbangkan hal-hal apa saja yang akan mereka dapatkan jika mereka mengambil profesi tersebut. Umumnya, persepsi mahasiswa ini terbentuk dari keadaan lingkungan tempat dia berada, keluarga dan teman akan mempengaruhi pandangan mereka mengenai profesi yang akan mereka pilih. Pada awal mula seorang mahasiswa memilih jalur karir dibidang akuntansi, mereka beranggapan bahwa profesi sebagai seorang akuntan merupakan profesi yang memiliki peluang yang besar di dunia kerja saat ini. Namun semakin banyaknya pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa, persepsi mereka

7 terhadap profesi akuntan memiliki peluang yang besar untuk berubah. Mahasiswa mulai semakin memahami mengenai profesi akuntan ketika mereka telah memilih bidang minat yang akan mereka tekuni, karena mereka akan memperoleh mata kuliah sesuai dengan bidang yang ingin mereka pelajari. Oleh sebab itu, peneliti membedakan antara mahasiswa senior dengan mahasiswa junior. Dalam penelitian ini mahasiswa yang dikelompokan dalam mahasiswa senior adalah mahasiswa yang telah memilih konsentrasi/bidang minat, baik internal maupun eksternal. Jika mahasiswa telah lulus dalam mata kuliah konsentrasi/bidang minat tersebut maka dapat dikatakan mahasiswa tersebut telah mengerti mengenai profesi akuntan. Mahasiswa yang belum memilih konsentrasi/bidang minat dan telah lulus mata kuliah pengantar akuntansi satu dikelompokkan sebagai mahasiswa junior, karena dengan telah lulusnya mata kuliah pengantar akuntansi satu maka dapat dikatakan mahasiswa tersebut telah mengerti mengenai dasardasar pembuatan laporan keuangan. Dengan adanya perbedaan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa tersebut, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya sehingga mengangkat judul mengenai Perbedaan Persepsi Antara Mahasiswa Senior dan Junior Mengenai Profesi Akuntan Pada Program S-1 di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Fitriany dan Yulianty (2007) mengenai Perbedaan Persepsi Mahasiswa Senior dan Junior Mengenai Profesi

8 Akuntan Pada Program S-1 Reguler, S-1 Ekstensi dan Program Diploma 3 dan penelitian yang dilakukan oleh Setyawardarni (2009) dengan judul Persepsi Mahasiswa Senior danjunior Terhadap Profesi Akuntan. Penelitian yang dilakukan Fitriany objeknya terdapat di Universitas Indonesia sedangkan penelitian yang dilakukan Setyawardani ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESI) Surabaya. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena pada penelitian ini dilakukan di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. 1.2 Perumusan Masalah Mahasiswa senior dan junior dapat memiliki persepsi yang berbeda terhadap profesi akuntan karena pengetahuan yang telah mereka peroleh dan keadaan lingkungan mereka. Bertambahnya pengetahuan yang mereka peroleh, mungkin dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap profesi akuntan. Oleh sebab itu, Dengan adanya perbedaan pengetahuan yang didapat mahasiswa ketika proses belajar mengajar, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa senior dan junior mengenai profesi akuntan pada program S-1 di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa senior

dan junior mengenai profesi akuntan pada program S-1 di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. 9 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Akademik. Memberikan informasi kepada fakultas bisnis khususnya jurusan akuntansi mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan untuk dijadikan pertimbangan penyusunan kurikulum akuntansi. 2. Manfaat bagi Mahasiswa Memberikan informasi kepada mahasiswa bahwa profesi akuntan bukanlah profesi yang bisa dikerjakan secara sembarangan, dibutuhkan sikap yang profesional dan pengetahuan yang luas. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir secara garis besar disusun dalam lima bab sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

10 BAB 2 : BAB 3 : BAB 4 : BAB 5 : TINJAUAN PUSTAKA Berisi beberapa penelitian terdahulu, tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, dan pengembangan hipotesis, METODE PENELITIAN Berisi metode penelitian yang menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasionalnya, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan yang didasarkan atas hasil analisis data. SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dari pembahasan sebelumnya. Dalam bab ini juga disebutkan tentang keterbatasan penelitian dan saran-saran kepada penelitian selanjutnya