RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV DATA DAN ANALISA

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

ALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

ALAT PENDETEKSI ASAP. Nanang Kurniawan

RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP MQ 2 DAN SENSOR SUHU LM 35 BERBASIS ARDUINO UNO R3

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

PENGGUNAAN SENSOR SUHU DAN SENSOR SUARA PADA ALAT PENGAYUN BAYI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Oce Dianova. Abstrak

IMPLEMENTASI KABEL LISTRIK SEBAGAI SENSOR CAIRAN DALAM MENENTUKAN BATAS PENGISIAN DAN PENGOSONGAN TANGKI TUGAS AKHIR HENDRA BANJARNAHOR

Implementasi Mikrokontroler AVR 8535 dalam Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebakaran

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

RANCANG BANGUN PENJAWAB DAN PENYIMPAN PESAN TELEPON OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 SEBAGAI KEMUDI UTAMA Hardi Irwanto Jurusan Teknik Elektro

SISTEM PENDETEKSI SUHU DAN ASAP PADA RUANGAN TERTUTUP MEMANFAATKAN SENSOR LM35 DAN SENSOR AF30

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III. Perencanaan Alat

UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 4, No. 2, Desember 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

PROTOYPE PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SECARA OTOMATIS. Nama : Idham Rustandi NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Hartono Siswono, MT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Mikrokontroller AT89S51, Sensor Phototransistor & Sensor Suhu LM35 Jumlah Hal : (vii Lampiran), 2009

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem

Fakta.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

KARAKTERISTIK SENSOR AF-30 PADA RANGKAIAN DETEKTOR ASAP. Sapto Haryoko Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNM. Abstrak

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

Teknik Elektromedik Widya Husada 1

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

PENGEMBANGAN SIMULASI PENDETEKSI KEBAKARAN PADA SUATU GEDUNG DAN PENGIRIMAN PESAN SUARA MENGGUNAKAN HANDPHONE. Hariyanti agustina

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PENGONTROL VOLUME AIR DALAM TANGKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S52

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

SENSOR GAS TGS 2610 UNTUK DETEKSI KEBOCORAN GAS. Dicky Apdilah

PEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN. Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

SISTEM SORTING BARANG BERDASARKAN KETINGGIAN BARANG MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jl. Raya tlogomas No. 246 Malang Telp (0341) PSW 129 ABSTRAKSI

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

II. KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL AIR DAN SUHU MENGGUNAKAN DTMF BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

ALAT PENCEGAH KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA BOX PANEL KONTROL LISTRIK. Alfalah, Thomas Sri Widodo. Abstrak

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHARGER OTOMATIS UNTUK TELEPON GENGGAM (HP)

KENDALI KERAN OTOMATIS PADA TOILET PRIA DENGAN SENSOR PIR ( PASSIVE INFRARED )

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL BOX UV SEBAGAI MEDIA STERILISASI MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Fansuri Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gunadarma Depok Kelapa Dua Email: fansuri_ari@yahoo.com ABSTRAKSI Rangkaian sistem Pengaman Kebakaran ini merupakan sebuah alat yang berfungsi sebagai pengamanan utama dari bencana kebakaran yang bekerja secara otomatis. Tujuannya adalah agar dapat mencegah dan menghentikan bencana kebakaran. Alat ini terdiri dari beberapa blok rangkaian, diantaranya yaitu blok power supply dengan keluaran tegangan 12V, 5V dan - 5V, blok sensor dengan menggunakan sensor asap dan sensor suhu, blok penyelaras sinyal dengan menggunakan IC LM339 sebagai komparator, blok kontrol dengan menggunakan mikrokontroler AT89S51, blok output dengan menggunakan relay, buzzer, pompa air, telpon selular, dan blok penampil suhu dengan menggunakan ICL7107 Pada saat kebakaran terjadi maka secara otomatis output pada buzzer, pompa air dan telpon selular akan menyala apabila salah satu sensor aktif maupun pada saat kedua sensor aktif. Dan setelah sensor tersebut tidak aktif maka secara otomatis semua outputnya akan berhenti bekerja yang menandakan bahwa kebakaran sudah dapat teratasi. Kata Kunci : Sensor Asap, Sensor Suhu, Mikrokontroler AT89S51, ICL7107, Buzzer, Pompa Air, Telpon Selular. PENDAHULUAN Semakin berkembangnya zaman, kemajuan teknologi semakin berkembang pesat pula. Berkembang nya kemajuan teknologi sekarang semakin memberikan kemudahan bagi kita untuk melakukan sesuatu aktifitas tertentu. Salah satu kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat pada zaman sekarang ini adalah pada bidang elektronika dan salah satu nya berupa rancang bangun system pengaman. Berlatar belakang pada marak nya suatu kejadaian kebakaran pada daerah padat penduduk terutama di perkantoran maupun perumahan pada saat ini, maka didapat ide untuk membuat suatu rancang bangun sistem pengaman kebakaran. Kebakaran merupakan suatu kelalaian atau kesalahan yang di akibatkan oleh manusia, yang di sebabkan oleh beberapa faktor kesalahan misalnya: 1.akibat abu rokok 2.akibat gas elpiji 3.akibat short pada rangkaian listrik yang menimbulkan bunga api dan merambat ke bahan lain nya. 4.dan sebagainya. Semua hal diatas merupakan faktor utama yang mengakibatkan kejadian kebakaran dan Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 1

bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Maka untuk mencegah kebakaran dan semua kerugian yang diakibatkan penulis mendapat ide untuk membuat rancang bangun sistem pengaman kebakaran otomatis berbasis mikrokontroler AT89S51. TINJAUN PUSTAKA Sensor asap dan sensor suhu merupakan sensor yang dapat mengindra cirri-ciri utama suatu kebakaran dimana pada kebakaran menimbulkan asap yang tebal dan suhu yang meningkat panas. Untuk kontrol saya menggunakan mikrokontroler karena mikrokontroler merupakan terobosan teknologi mikroprosesor dan micro computer. Sebagai teknologi yang telah banyak digunakan, yaitu semikonduktor dengan kandungan transisitor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta harga yang terjangkau dan mudah untuk memperoleh nya. Apalagi mikrokontroler AT89S51 yang saya pakai ini mudah pengisian programnya menggunakan bahasa assembler yang telah saya dapatkan pelajaran bahasa assembler pada perkuliahan yang lalu. Adapun output yang dikontrol oleh mikrokontroler yaitu alarm (buzzer) sebagai peringatan utama kepada setiap orang kalau ada bahaya kebakaran, alat pompa air yang berfungsi pengamanan utama untuk memadamkan api, dan media selular sebagai pengaman pemberitahuan jarak jauh. METODE PENELITIAN Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dari pembuatan sampai penyelesaian tugas akhir terdiri dari dua metode yaitu : a. Studi Pustaka Mencari dan mengumpulkan data dari buku, internet serta literatur yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan alat. b. Perancangan dan Analisa Alat Penulis menjelaskan tahapan yang berkaitan dengan perancangan alat, sebagai berikut : 1. Mengumpulkan bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk perancangan alat. 2. Melakukan perancangan alat sistem pengaman kebakaran otomatis berbasis mikrokontroler AT89S51. 3. Membuat perancangan sensor asap dan sensor suhu. 4. Membuat prencangan output untuk alarm/buzzer. 5. Membuat perancangan output untuk pompa air/penyemprot air. 6. Membuat perancangan output untuk media selular. 7. Melakukan kegiatan-kegiatan atau percobaan di laboratorium yang dapat menunjang perencanaan alat. PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN Rangkaian Sensor Dalam pembuatan alat sistem pengaman kebakaran otomatis ini, sensor yang di gunakan ada dua sensor, yaitu sensor suhu dan sensor asap, pengambilan data pengamatan diambil pada setiap sensor: Sensor asap Pengambilan data sensor dilakukan dengan melihat keadaan udara disekitar ruangan, dengan melihat dua keadaan yaitu pada saat udara bersih atau belum tercemari Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 2

asap dan yang kedua pada saat terdapat asap di udara bebas. Gambar titik pengambilan data pada sensor asap dilihata pada gambar 1, dan hasil uji coba data pengamatan sensor asap (AF30) terdapat pada tabel 1. Gambar 1. Titik Pengambilan Data Tegangan (V) sensor asap Hambatan pada potensiometer di atur sebesar 11,5Kohm sehingga pada data pengamatan tegangan pada potensiometer (titik A) menjadi. Dari data pengamatan pada titik B didapatkan tegangan mulai saat udara bersih dari 1,51 V sampai dengan 4,54 V (saat asap terdeteksi) secara berurutan, maka untuk pengukuran diambil selisih 5 setiap data. Rumus : Vc Vout RS = x10 KΩ Vout Tabel 1. Hasil Uji Pengamatan Data Pada Sensor Asap V potensiometer / V non-inverting (A) V out sensor/ V inverting (B) Resistansi sensor / Rgas V out komparator (C) Indikator led 1,51 V 23,11 Kohm 2,1 V 13,81 Kohm 2,51 V 9,92 Kohm 3,1 V 6,12 Kohm 3,55 V 4,08 Kohm 0,041 V 4,1 V 2,19 Kohm 0,041 V 4,51 V 1,09 Kohm 0,041 V Dari data pengamatan yang didapat diatas dapat di cocokan dari teori yang ada bahwa ketika sensor mengindra semakin banyak nya asap maka resistansi gas semakin turun dan begitu sebaliknya, yaitu semakin berkurangnya kadar asap yang di deteksi maka resistansi gas semakin besar. V potensiometer di set sebesar dengan hambatan sebesar 11,5 K ohm, sebagai penentu seberapa batas kadar asap minimum yang layak untuk mengisyaratkan adanya bahaya kebakaran pada sensor asap. Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 3

Pada saat tegangan pada A lebih besar dari tegangan pada B, komparator mengidentifikasi pada kaki non-inverting lebih besar dari pada tegangan kaki inverting maka kedua tegangan tersebut akan dibandingkan dan tegangan keluaran dari komparator akan mengeluarkan kondisi high yaitu sebesar 4.99 V high. Sedangkan pada saat tegangan pada B lebih besar dari tegangan pada A, komparator mengidentifikasi pada kaki inverting lebih besar dari pada tegangan kaki non-inverting maka kedua tegangan tersebut akan dibandingkan dan tegangan keluaran dari komparator akan mengeluarkan kondisi low yaitu sebesar 0,041 V low Sensor suhu Pengambilan data sensor suhu ini dilakukan dengan cara memanaskan suhu di sekitar sensor, pengujian sensor ini dilakukan untuk megetahui seberapa besar suhu di sekitar ruangan khususnya ketika terjadi kebakaran. Sehingga tegangan pada sensor suhu ini akan di bandingkan dengan tegangan potensiometer yang diatur sebagai penentu seberapa batas suhu minimum yang layak untuk mengisyaratkan adanya bahaya kebakaran pada sensor suhu.. Gambar titik pengambilan data pada sensor suhu dilihat pada gambar 2, dan hasil uji coba data pengamatan sensor suhu (LM35) terdapat pada tabel 2. Gambar 2. Titik Pengambilan Data Tegangan (V) sensor suhu Hambatan pada potensiometer di atur sebesar 14,8Kohm sehingga pada data pengamatan tegangan pada potensiometer (titik A) menjadi. Dari data pengamatan pada titik B didapatkan tegangan mulai dari 0,296 V sampai dengan 1,315 V (saat suhu mulai panas maksimum) secara berurutan, maka untuk pengukuran diambil selisih 5 setiap data. Rumus : Vout( mv ) = 10,0mV / C 0 C 0 Tabel 2. Hasil Uji Pengamatan Data Pada Sensor Suhu V potensiometer / V no-ninverting (A) V out sensor/ V inverting (B) Suhu ( 0 C) V out komparator (C) Indikator led 0,296 V 29,6 0 C 0,352 V 35,2 0 C Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 4

0,412 V 41,2 0 C 0,461 V 46,1 0 C 0,51 51,0 0 C 0,554 V 55,4 0 C 0,624 V 62,4 0 C 0,663 V 66,3 0 C 0,701 V 70,1 0 C Semakin panas suhu yang di deteksi pada sensor maka tegangan pada V inverting semakin besar pula, Pada saat tegangan pada A lebih besar dari tegangan pada B, komparator mengidentifikasi pada kaki non-inverting lebih besar dari pada tegangan kaki inverting maka kedua tegangan tersebut akan dibandingkan dan tegangan keluaran dari komparator akan mengeluarkan kondisi high yaitu sebesar 4.96 V high. Sedangkan pada Pada saat tegangan pada B lebih besar dari tegangan pada A, komparator mengidentifikasi pada kaki inverting lebih besar dari pada tegangan kaki non-inverting maka kedua tegangan tersebut akan dibandingkan dan tegangan keluaran dari komparator akan mengeluarkan kondisi low yaitu sebesar low. data di lakukan dengan cara melihat pengaruh tegangan input (di P0.0, P.1) terhadap tegangan output (P2.0, P2.1, P2.2). Tabel 3. Hasil Uji Pengamatan Pengaruh Input Terhadap Output Pada Mikrokontroler Input Output P0.0 P0.1 P2.0 P2.1 P2.2 4,96V 0,034V 4,99V Rangkaian Kontrol (Mikrokontroler) Rangkaian mikrokontroller ini berfungsi sebagai pengaturan kerja alat agar dapat bekerja secara sistematis,dengan program yang telah di input kedalam mikrokontroler AT89S51 ini sehingga output keluaran akan bekerja sesuai dengan program assambler tersebut. Pada rangkaian mikrokontroler/control ini, pengambilan 0, 041 V 0,041 V Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 5

Dari data pengamatan yang di dapat maka dapat di analisa bahwa rangkaian control sudah bekerja sesuai dengan program yang di input kedalam mikrokontroler, di mana semua aplikasi menggunakan port port ini adalah aktif low atau logika () sehingga komponen yang terhubung pada port disesuaikan fungsi masukkan maupun keluarannya. Rangkaian Output Rangkaian output ini baik buzzer, pompa air maupun media selular diaktifkan dengan menggunakan relay. Untuk megaktifkan relay maka diperlukan transistor yang berfungsi sebagai saklar dan untuk membuat transistor aktif diperlukan tegangan keluaran dari mikrokontroller sebesar 5 V (high) sehingga transistor menjadi. Dengan kondisi transistor menjadi maka relay akan aktif. Data Perhitungan: Vbb Vbe Ib = Rb 5V 0.7V Ib = 10KΩ Ib = 0,43 ma Data Pengukuran: 4.91V 0.7V Ib = 10KΩ Ib = 0,421 ma Persentase Kesalahan Output 5V 4,91V Mikrokontroler = x100% = 1,8% 5V Persentase Kesalahan Ib = 0,43mA x100% = 2,09% 0,43mA Ketika kondisi input pada transistor adalah high, maka Tabel 4. Pengaruh Tegangan Output Mikrokontroler Terhadap Transistor Output Mikrokontroler Arus Basis Keadaan transisitor P2.0 P2.1 P2.2 Ib Ib Ib Ib Min B PA TS B PA TS 0,03mA 0,03mA 0,03mA 0,1mA 0,1mA Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 6

0,1mA 0,1mA Tabel 5. Pengaruh Keadaan Transistor Terhadap Keadaan Output Keadaan transisitor Keadaan output B PA TS Buzzer Pompa Air Telepon Selular Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Keterangan : B = buzzer PA = Pompa Air KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan TS = Telepon Selular Rancang bangun sistem pengaman kebakaran ini berfungsi sebagai pengaman utama kebakaran yang bekerja secara otomatis, dan alat ini sudah dapat terealisasi Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 7

pada setiap kondisi dengan baik. Menggunakan sensor suhu ICLM35 dan sensor asap AF30 sebagai sensor yang dapat mendeteksi kebakaran, dimana apabila suhu ruangan menunjukan diatas 55 0 C dan ruangan dipenuhi dengan asap tebal maka kedua sensor tersebut akan menunjukan indikator terjadinya kebakaran. Pengendali alat ini menggunakan mikrokontroller AT89S51 yang telah diprogram sehingga dapat mengendalikan alat pengaman kebakaran ini secara otomatis mulai dari masukkan sensor yang mendeteksi adanya kebakaran sampai keluaran yang akan mengaktifkan output yang berfungsi untuk pengaman kebakaran. Output pengaman kebakaran ini tidak hanya terdiri dari satu melainkan terdiri dari 3 output, yaitu buzzer sebagai pemberitahuan tanda adanya kebakaran, pompa air untuk memadamkan api, dan telephon selular sebagai pemberitahuan jarak jauh. Pada kontrol alat sistem pengaman kebakaran ini dibuat program dengan keadaan Buzzer, pompa air dan telpon selular sebagai output akan menyala apabila salah satu sensor aktif maupun apabila kedua sensor aktif. Saran Untuk pengembangan alat ini dapat dibuat dengan penambahan sensor lainnya, seperti sensor gas yang dapat mendeteksi kebocoran gas sehingga salah satu faktor yang dapat menimbulkan kebakaran ini dapat di cegah. Dan untuk pengembangan sensor lainya, maka dapat juga ditambahkan sensor api. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim. Komponen Elektronika, URL: http://www.pdfsearch.com/komponen- elektronika-pdf.html, Agustus 2009. [2] Malvino, Albert Paul Ph.D, Prinsipprinsip Elektronika, Erlangga, Jakarta, Agustus 1981. [3] Tim Asisten Laboratorium Elektronika, Tutorial Praktikum Analog, Universitas Gunadarma, Depok, 2006. [4] Anonim. Sensor Suhu, URL: http://www.pdf-searchegine.com/sensor suhu-pdf.html, Agustus 2008. [5] IC Datasheats, URL : http://www.alldatasheats.com, Juli 2009. [6] Anonim. AF30 Sebagai Sensor asap, URL: http://elektronika.blogspot.com/ 2008/ 11/af30-sebagai-sensor asap.html, November 2008 [7] Tim Asisten Laboratorium Menengah Elektronika dan Komputer, Tutorial Praktikum Mikroprosesor, Universitas Gunadarma, Depok, 2008. [8] Tim Asisten Laboratorium Elektronika, Tutorial Praktikum Instalasi Listrik, Universitas Gunadarma, Depok, 2007. [9] Anonim. 303 Rangkaian Elektronika, edisi keempat, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 1996. [10] Tim Asisten Laboratorium Elektronika, Tutorial Praktikum Elektronika Dasar, Universitas Gunadarma, Depok, 2007. [11] Widodo,Budiharto, Perancangan Sistem dan Aplikasi Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 8

Mikrokontroler, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005. Rancang Bangun Sistem Pengaman Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Page 9