BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Diesel. Mesin Diesel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM BAHAN BAKAR. Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh komputer.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB II LANDASAN TEORI

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR

2.1.2 Siklus Motor Bakar Torak Bensin 4 Langkah

ELECTRONIC FUEL INJECTION

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

DIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

KATA PENGANTAR. Banda Aceh, Desember Penyusun

ELEKTRONIC FUEL INJECTION

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan

OPTIMALISASI WAKTU PADA SAAT AKSELERASI MESIN TOYOTA 4 AFE DENGAN MEMANIPULASI MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE (MAP)

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

Spark Ignition Engine

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) SMK MUH 2 AJIBARANG 2009/2010

DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 3.2 Hukum Utama Termodinamika Penjelasan Umum

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.2. PERUMUSAN MASALAH

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

IDENTIFIKASI & FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELECTRONIC FUEL INJECTION

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

PEMBUATAN ALAT PRAKTEK MESIN KIJANG 7KE EFI (STUDI KASUS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR) TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas (thermal) dan potensial sehingga menghasilkan energi mekanik. Motor bakar torak menggunakan beberapa gerak mesin yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak bolak-balik dan bergerak putar (rotary engine). Dimana di dalam silinder terjadi pembakaran campuran antara udara dengan bahan bakar dengan merubah tenaga panas dan potensial menjadi tenaga gerak sehingga proses tersebut mampu menggerakkan torak yang oleh batang penggerak dihubungkan ke poros engkol. 2.2. Klasifikasi Motor Bakar a. Berdasarkan jenis bahan bakar yang umum digunakan motor bakar digolongkan atas dua, yaitu : 1. Motor bakar bensin dengan penyalaan loncatan bunga api dari busi. 2. Motor bakar diesel dengan penyalaan kompresi. b. Berdasarkan proses dan prinsip kerja motor bakar dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu : 1. Motor bakar 2 langkah (2 tak). 2. Motor bakar 4 langkah (4 tak). Pada motor bakar empat langkah ini menghasilkan satu kali langkah kerja diperlukan empat kali langkah torak dan dua kali putaran poros engkol. Keuntungannya : Pergantian gas hasil pembakaran dan udara sangat baik karena memiliki langkah tersendiri. Pemakaian bahan bakar lebih hemat dan putaran mesin lebih halus. Kerugiannya : Perawatan yang lebih teliti karena dilengkapi dengan mekanisme katup.

Berdasarkan analisa di atas maka dipilihlah rancangan motor bakar 4 langkah ini dengan alasan : Sangat sesuai dengan teknologi sistem EFI. Bunyi mesin yang halus sehingga lebih nyaman. Jalan yang kurang baik dapat diatasi dengan memakai flywheel. Adapun prinsip kerja pada motor bensin 4 langkah hampir sama dengan prinsip kerja pada motor diesel 4 langkah sebagai berikut dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 2.1. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 langkah Keterangan gambar : a. Langkah isap Piston bergerak dari TMA ke TMB dimana katup isap terbuka dan katup buang tertutup, udara murni masuk ke dalam silinder melalui saluran isap. b. Langkah kompresi Pada langkah ini torak yang bergerak dari TMA ke TMB dimana katup isap dan katup buang tertutup, campuran bahan bakar dan udara mengalami pemampatan (kompressi) secara adiabatik sehingga tekanan dan temperatur gas naik. c. Langkah kerja Gas yang bertekanan tinggi mendorong torak dari TMA ke TMB berlangsung secara adiabatis/isentropis. Pada saat itu katup isap dan katup buang tertutup akibatnya peristiwa ini menghasilkan tenaga gerak (mekanis) pada motor. d. Langkah buang Gas bekas dan panas yang masih ada berada di dalam silinder didorong torak dari TMA ke TMB keluar melalui katup buang yang terbuka dengan sendirinya, sehingga tekanan gas sama dengan tekanan udara luar dan peristiwa ini berlangsung secara isovolume. Semua proses di atas berlangsung secara terus menerus dan berulang-ulang untuk membentuk siklus yang tertutup selama motor bakar bekerja. 2.3. Pemilihan Jenis Motor bakar

Adapun penyesuaian pada jenis kendaraan yang akan dirancang adalah jenis sedan, maka dipilihlah motor bakar bensin 4 langkah dengan pertimbangan sebagai berikut : Lebih ringan. Getaran lebih kecil. Fuel ratio lebih besar 2.4. Bahan Bakar Dalam proses pembakaran dimana tiap bahan bakar selalu membutuhkan sejumlah udara tertentu agar bahan bakar tersebut dapat dibakar secara sempurna. Berdasarkan dengan rumus kimia C n H 2n+2 atau dikenal dengan persamaan kimianya C 8 H 18 (iso oktan) dengan bahan bakarnya adalah bensin. Untuk mengatasi denotasi (pembakaran dini) maka dipakai bahan tambahan campuran C 7 H 16 yang dikenal dengan Normal Heptana. Untuk mengetahui nilai oktan (ON) dari bahan bakar yang digunakan pada motor bakar bensin otto, terdiri dari 2 jenis antara lain : 1. Premium Grade ON = 82 92 2. Third Grade Gasoline ON = 92 100 Sumber : Anonim. 2004. Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin. Depennas. Kedua jenis bahan bakar di atas dapat dibedakan atas besarnya nilai oktan. Premium dengan nilai oktan yang tinggi mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk terjadinya denotasi. Oleh karena itu, lebih sesuai untuk motor bensin dengan putaran tinggi. Padar rancangan ini dipilih bahan bakar jenis Premium Grade dengan nilai oktan ON = 85, maksudnya campuran antara 85% C 8 H 18 + 15% C 7 H 16 yang akan dibakar dengan oksigen (udara) dan sangat sesuai dengan mesin-mesin kendaraan yang sejenis dengan rancangan ini. BAB III

SISTEM KERJA EFI Sistem bahan bakar merupakan suatu sistem penyaluran bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke silinder. Kedua alat tersebut adalah karburator dan EFI (Electronic Fuel Injection). Pada tugas akhir ini penulis merancang dengan sistem EFI. Adapun perlengkapan yang diperlukan adalah : electronic fuel injection, pompa bahan bakar, pressure regulator dan injector. 3.1. EFI (Electronic Fuel Injection) Sistem EFI adalah suatu sistem penyalur bahan bakar yang mengalirkan campuran bahan bakar dan udara dalam perbandingan yang tetap. Komputer pengontrol EFI dapat digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu : 1. Tipe sirkuit analog (Analog Sircuit Type). 2. Tipe pengontrol dengan mikro komputer (Micro Computer Controlled Type). Pada rancangan ini dipilih tipe sirkuit analog sebagai komputer pengontrol, karena mobil yang menggunakan jenis tipe ini banyak terdapat di Indonesia. Bila dibandingkan dengan karburator, EFI mempunyai beberapa keuntungan didalam penggunaannya, antara lain : Pembentukan bahan bakar dan udara yang homogen pada setiap silinder. Pembakarannya lebih sempurna. Kemampuannya untuk menghidupkan mesin pada temperatur rendah lebih baik. Kerapatan (density) hidrokarbon pada gas buang akan menjadi lebih kecil. 3.1.1. Type EFI Sistem EFI dapat digolongkan dalam dua bagian metode yang dipakai pada pengontrolan volume udara yang masuk, adapun kedua tipe ini antara lain : 1. Type Manifold Pressure Control (D.EFI) Pada tipe ini menggunakan alat yang mendeteksi tekanan udara yang mengalir masuk ke dalam intake manifold.

Gambar 3.1. Type Manifold Control (D.EFI) Sumber:http://smkmuhi.110mb.com/MODUL%20Pemeliharaan%20Sistem%20Bahan %20Bakar%20Bensin_files/image070.jpg. 2. Type Air Flow Meter (L.EFI) Type ini menggunakan alat yang langsung mendeteksi jumlah udara yang mengalir masuk ke dalam saluran (intake manifold). Gambar 3.2. Type Air Flow Meter (L.EFI) Sumber:http://smkmuhi.110mb.com/MODUL%20Pemeliharaan%20Sistem%20Bahan %20Bakar%20Bensin_files/image072.jpg. Pada rancangan ini dipilih type air flow meter (L.EFI), karena tipe ini lebih sederhana konstruksinya dan tipe ini lebih sering dijumpai di pasaran (Indonesia).

3.1.2. Cara Kerja EFI Adapun cara kerja EFI dengan type air flow meter (L.EFI) adalah sebagai berikut : bila throte valve dibuka (pada saat pegas ditekan) udara dari air cleaner akan mengalir ke silinder melalui air flow meter yang kemudian air flow meter mendeteksi volume aliran udara dan merubahnya dalam bentuk tegangan, kemudian signalnya dikirim ke ECU (Electric Control Unit) dan selanjutnya ECU mengirim signalnya ke injector-injector dan manifold. Di sini ECU mengkalkulasikan berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk sejumlah udara menginstruksikan ke masing-masing injector dengan tujuan agar injector mengetahui berapa lama harus bekerja. Control plunger Fuel distributor In-pressure Control plunger Fuel distributor Sensor plate fuel fuel Air flow sensor Air flow sensor Gambar 3.3. Intake Air Volume dan Injector Volume Peristiwa ini dikenal dengan basic injection volume, yang mana dipakai untuk menyatakan jumlah injeksi bahan bakar yang dibutuhkan agar diperoleh perbandingan campuran teoritis. Untuk lebih lanjut peristiwa dapat digambarkan seperti di bawah ini Gambar 3.4. Aliran Bahan Bakar Sumber:http://2.bp.blogspot.com/_lJ34JiCyIJ8/R8H6zE_KD8I/AAAAAAAAAt0/hjN W2phIdlM/s1600/EFI%2B.jpg.

3.2. Komponen Penyalur Bahan Bakar Komponen penyalur bahan bakar ini merupakan hal penting agar terjadi pembakaran yang sempurna di dalam ruang bakar. Adapun komponen tersebut antara lain : Tangki bahan bakar. Pompa bahan bakar. Ini terjadi dari 2 tipe, yaitu In-tank type (pompa yang terpasang di dalam tangki) dan In-line type (pompa yang terpasang di luar tangki). a. In-Tank Type pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki dengan menggunakan turbin pompa, yang menjadi keistimewaannya agar getaran yang terjadi di dalam pompa menjadi kecil. Pompa tipe ini terdiri dari motor dan pompa, sebuah check valve, relief valve dan filter yang bersatu menjadi satu unit. Check valve Relief valve Brush Armature Magnet Empeller Pump cover Casing Gambar 3.5. In-Tank Type Turbin pompa terdiri satu atau dua impeller yang diputar oleh motor, maka impeller akan turut berputar, casing dan pompa cover tersusun menjadi satu unit. Blade pada bagian luar lingkaran impeller mengisap bahan bakar dari inlet pump (lubang keluar). Bahan bakar yang dikeluarkan dari lubang melalui sekitar motor dan dialirkan keluar dari pompa melalui valve. b. In-line Type pompa dipasang di luar bahan bakar, pompa terdiri dari motor dan unit pompa, check valve, relief valve, filter dan silinder.

Gambar 3.6. In-Line Type Pompa terdiri dari rotor yang diputar oleh motor, penggerak ini mengakibatkan volume menyempit dan bahan bakar terpompakan. Gambar 3.7. Aliran Bahan Bakar Pada Pompa Dari kedua tipe pompa bahan bakar tersebut dipilih pompa Type In-Tank Type sebagai pompa bahan bakar karena pompa jenis ini mempunyai keistimewaan yaitu getaran yang terjadi di dalam pompa sangat kecil sehingga tidak menimbulkan bunyi yang membisingkan. 3.2.1. Saringan Bahan bakar Saringan bahan bakar dipasang pada bagian saluran yang bertekanan tinggi dari pompa bahan bakar. Gambar 3.8. Saringan Bahan Bakar

3.2.2. Pulsition Dumper Tekanan bahan bakar dipertahankan 2,9 kg/cm 2 sesuai kevakuman intake manifold dan pressure regulator. Oleh karena itu, terdapat sedikit panas pada saluran tekan dikarenakan injeksi. Pulsition dumper menyerap variasi ini oleh diafragma. Gambar 3.9. Pulsition Dumper 3.2.3. Pressure Regulator Berfungsi untuk mengatur tekanan-tekanan bahan bakar ke injektor-injektor, jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai dengan lamanya signal yang diberikan ke injektor. Oleh karena itu tekanannya konstan diinjektor harus dipertahankan. Dengan adanya tekanan-tekanan yang berubah-ubah pada bahan bakar (karena injeksi) dan perubahan kevakuman di intake manifold. Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dan tekanan bahan bakar yang konstan, sehingga jumlah injeksinya tepat, tekanan bahan bakar dan kevakuman di intake manifold dipertahankan pada tekanan 2,9 kg/cm 2. Gamabr 3.10. Pressure Regulator Supaya lebih jelas adapun cara-cara dari pengaturan tekanan ini, yaitu : tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan diafraghma, membuka valve dan sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pengembalian. Banyaknya bahan bakar yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diafraghma.

Gambar 3.11. Tekanan Bahan Bakar Variasi tekanan bahan bakar sesuai dengan volume bahan bakar kembali vacum intake manifold yang dihubungkan pada sisi diafraghma sering akan melemahkan tegangan bahan bakar A yang kembali ke tangki. Dengan demikian, bila vacum intake manifold B dipertahankan tetap. Jika pompa berhenti pegas diafraghma akan menutup katup sebagai akibatnya check valve dalam pompa bahan bakar dari katup di dalam pressure regulator mempertahankan sisi tekanan di dalam saluran bahan bakar. 3.2.4. Injector Injector adalah nozel bekerja secara elektro magnet dan akan menginjeksikan bahan bakar sesuai signal dari ECU. Injector dipasang dengan insulator ke intake manifold atau kepala silinder dekat lubang masukan dan dihubungkan dengan delivery pipe (pipa penyalur). Gambar 3.12. Injector Cara kerja : Bila signal dari ECU diterima oleh coil selenoid plunger akan tertarik melawan pegas. Karena needle valve dan plongen merupakan satu unit, valve juga tertarik dari dudukannya dan bahan bakar yang diinjeksikan diatur oleh lamanya signal yang diterima. Injeksi akan terjadi selama needle valve terbuka. Ada beberapa tipe injector tetapi secara umum dapat dibagi dalam tipe-tipe konstruksi dasar, antara lain : 1. Bentuk lubang injeksi : a. Type pintle (penyemprotan baik). b. Type hole (sukar untuk tersumbat).

2. Nilai resistance a. Resistance rendah (2-3 ohm). b. Resistance tinggi (13,8 ohm). 3. Cold start injektor Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber, berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin. Cold start injector bekerja selama mesin distart dan temperatur air pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start injection time switch untuk mencegah penggenangan bahan bakar. Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan terbuka dan bahan bakar mengalir melalui ujung injector. Gambar 3.13. Cold Start Injector 4. Cold start injector time switch Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya injeksi maksimum dari cold start injector. Gambar 3.14. Cold Start Injector Time Switch