LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 05 /Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TANGGAL : 20 Juli 2012 TENTANG : TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN BELANJA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN BELANJA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 A. Anggaran Biaya 1. Anggaran biaya KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota se-jawa Barat dalam menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 bersumber dari anggaran belanja hibah APBD Provinsi Jawa Barat. 2. Alokasi untuk anggaran biaya penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 disusun oleh KPU Provinsi Jawa Barat berdasarkan rencana kebutuhan biaya yang mencakup kebutuhan untuk KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, dan PPDP. 3. Rencana kebutuhan biaya KPU Provinsi sebagaimana dimaksud di atas masing-masing dituangkan dalam format yang telah ditentukan. 4. Rencana kebutuhan biaya KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dapat disesuaikan sepanjang diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundangundangan yang terkait dengan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. 5. Anggaran belanja Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dituangkan terlebih dahulu dalam naskah perjanjian hibah daerah. 6. Naskah perjanjian hibah daerah ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat dengan Ketua KPU Provinsi Jawa Barat. 7. Anggaran biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2013 ditetapkan atas dasar : a. masa tahapan penyelenggaraan/masa bakti dan formasi di setiap tingkat badan-badan penyelenggara Pemilu; b. jumlah penduduk dan jumlah pemilih; c. volume pengadaan barang dan jasa; d. frekuensi dan volume kegiatan; e. indeks biaya; dan f. keadaan/kondisi daerah. B. Jenis Biaya Anggaran biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dirinci dalam jenis biaya, yaitu : 1. Honorarium, tunjangan dan uang lembur yang meliputi : a. honorarium tetap; b. honorarium kegiatan; c. honorarium pengamanan kantor; d. honorarium pengamanan logistik; e. tunjangan uang duka/wafat penyelenggara; dan f. uang lembur dan uang makan lembur. 2. Biaya...
- 2-2. Biaya pengadaan barang dan jasa yang meliputi : a. biaya cetak dan penggandaan; b. belanja perlengkapan KPPS/TPS; c. belanja jasa pengangkutan dan distribusi logistik; d. belanja jasa konsultasi; e. belanja sewa; f. belanja jasa pemasangan; g. belanja jasa pembuatan master/disain; h. biaya jasa validasi; i. biaya pemeliharaan; j. belanja BBM kendaraan bermotor; k. belanja alat tulis kantor; l. belanja alat perlengkapan kantor; m. biaya listrik, telepon, dan air; n. biaya jamuan makan minum; o. belanja operasional pengadaan barang/jasa; p. biaya iklan; q. biaya sosialisasi; r. biaya jasa advokasi hukum; s. biaya perjalanan dinas; t. biaya audit dana kampanye; u. biaya evaluasi dan pelaporan; dan v. biaya operasional lainnya. 3. Jenis biaya sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1770/Admbang /2011 tentang Standar Honorarium, Uang lembur, Perjalanan Dinas, dan Standar Satuan Harga atas Barang/Jasa Penyelenggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.699-Admbang/2012. C. Pendelegasian Pengelolaan Anggaran 1. Sebagian anggaran belanja Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 didelegasikan pengelolaannya kepada KPU Kabupaten/Kota melalui perjanjian bersama yang ditandatangani oleh Sekretaris KPU Provinsi dengan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota. 2. Untuk memperoleh penyaluran/pencairan dana dari KPU Provinsi Jawa Barat, Bendahara Pembantu KPU Kabupaten/Kota membuka rekening pada Bank Jabar Banten (Bank BJB) setempat dan melaporkan nomor rekening tersebut kepada KPU Provinsi Jawa Barat. 3. Dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 Putaran Pertama, penyaluran diberikan kepada masing-masing KPU Kabupaten/Kota melalui transfer antar bank dalam 4 (empat) tahap. 4. Tahap penyaluran diberikan pada bulan Juli 2012, September 2012, Nopember 2012, dan Januari 2013, atau disesuaikan dengan kesiapan KPU Kabupaten/Kota masing-masing. D. Pendanaan Bersama 1. Dalam hal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 diselenggarakan dalam waktu bersamaan dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, pelaksanaan pemilihan dilakukan dengan pendanaan bersama. 2. Dalam...
- 3-2. Dalam hal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 tidak dilakukan bersamaan dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, Kabupaten/Kota yang bersangkutan dapat membantu pendanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013. E. Pelaksanaan dan Penatausahaan 1. Pengelolaan biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 dilakukan oleh : a. Sekretaris KPU Provinsi Jawa Barat untuk pembiayaan kegiatan yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi Jawa Barat; b. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota untuk pembiayaan kegiatan yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota dan untuk pembiayaan kegiatan badan pelaksana tingkat bawahnya yaitu PPK, PPS, dan KPPS; dan c. Sekretaris PPK untuk pembiayaan kegiatan yang dilaksanakan oleh PPK dan badan-badan pelaksana tingkat bawahnya. 2. Dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran belanja Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013, sebagaimana dimaksud huruf a di atas, dibantu oleh: a. Bendahara dan Atasan Langsung Bendahara pada KPU Provinsi yang diangkat oleh Ketua KPU Provinsi; b. Bendahara Pembantu dan Atasan Langsung Bendahara Pembantu pada KPU Kabupaten/Kota yang diangkat oleh Sekretaris KPU Provinsi atas dasar usulan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota; dan c. Bendahara PUMK dan Atasan Langsung Bendahara PUMK pada PPK yang diangkat oleh Sekretaris KPU Kabupaten/Kota. 3. Penggunaan biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 dapat digunakan untuk pembiayaan sebagaimana yang telah tercantum dalam Rencana Kebutuhan Biaya (RKB). 4. Pembayaran kepada rekanan atau pemborong sehubungan dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010. 5. Dalam hal pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan secara langsung sampai dengan jumlah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dapat dilakukan pembayaran tanpa Surat Perintah Kerja ( SPK) atau Surat Pesanan Barang (SPB) cukup dengan kwitansi dilampiri faktur dengan ketentuan pada halaman belakang bukti pembayaran yang sah untuk pengadaan barang harus dicantumkan pernyataan Barang Telah Diterima dengan Baik dan Cukup, sedangkan untuk pengadaan jasa harus dicantumkan Pekerjaan Telah Dilaksanakan dengan Baik dan ditandatangani oleh petugas penerima barang dan jasa. F. Teknis Pembayaran Setiap pembayaran harus didasarkan atas pekerjaan dan prestasi yang telah direalisasikan serta atas bukti-bukti yang sah yang telah dibukukan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan ketentuan: 1. Pembayaran Honorarium: a. honorarium bulanan, honorarium kegiatan, dan honorarium tim/panitia dibayarkan atas dasar Surat Keputusan Pengangkatan yang ditandatangani oleh Ketua KPU; b. surat Keputusan Atasan Langsung Bendahara/Sekretaris untuk menetapkan besarnya honorarium yang diterima; dan c. dilampiri surat setoran pajak. 2. Pembayaran...
- 4-2. Pembayaran Uang Lembur dibayarkan atas dasar: a. Surat Perintah Lembur dari Sekretaris; b. daftar hadir lembur; dan c. laporan pelaksanaan hasil lembur. 3. Biaya Perjalanan Dinas dapat dibayarkan atas dasar: a. Surat Perintah Tugas dari pejabat yang berwenang; b. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang ditandatangani oleh Sekretaris KPU; c. laporan hasil pelaksanaan perjalanan dinas; dan d. kwitansi tanda bukti penerimaan uang. 4. Rapat kerja, sidang/rapat biasa dapat dibayarkan atas dasar: a. Surat Undangan; b. daftar hadir; dan c. notulen hasil rapat. 5. Setiap tanda bukti pembayaran harus: a. diketahui/disetujui dan dibubuhi tandatangan oleh Atasan Langsung Bendahara; dan b. dibubuhi tanda lunas dibayar serta ditandatangani Bendahara yang bersangkutan. G. Pungutan dan Setoran Pajak Bendahara sebagai wajib pungut pajak dalam setiap melakukan pembayaran harus memperhatikan dan melaksanakan peraturan perpajakan yang berlaku, yaitu: 1. Pajak Penghasilan/PPh Pasal 21 sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai bruto terhadap uang honorarium, uang lembur dan penghasilan personil Badan Penyelenggara Pemilu bagi PNS dan Pensiunan PNS Golongan IV, anggota POLRI pangkat Kompol ke atas, Anggota TNI pangkat Mayor ke atas; 2. Pajak Penghasilan/PPh Pasal 21 sebesar 5% (lima persen) dari nilai bruto terhadap uang honorarium, uang lembur dan penghasilan personil Badan Penyelenggara Pemilu bagi PNS dan Pensiunan PNS Golongan III, anggota POLRI pangkat Ipda s.d. AKP dan Anggota TNI pangkat Letda s.d. Kapten; 3. Pajak Penghasilan/PPh Pasal 22 sebesar 1,5% (satu setengah persen) dari nilai netto dilakukan terhadap pembayaran barang kepada rekanan dengan nilai Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) atau lebih. 4. Pajak Penghasilan PPh Pasal 23 sebesar 4,5% (empat setengah persen) dari nilai bruto terhadap pembayaran imbalan jasa seperti jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan dan lain sebagainya dengan nilai tidak terbatas. 5. Pajak Pertambahan Nilai/PPn 10% (sepuluh persen) dari nilai netto atau 1/11 (sepersebelas) dari bruto terhadap pembayaran pengadaan barang atau jasa dengan nilai Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) atau lebih. 6. Pajak lainnya yang ditentukan peraturan perundang-undangan. H. Pembukuan 1. Semua penerimaan dan pengeluaran harus dibukukan. 2. Untuk keperluan pembukuan harus disediakan Buku Kas Umum (BKU) dan Buku Kas Pembantu (BKP) antara lain : a. Buku Kas Pembantu Tunai; b. Buku Kas Pembantu Bank; c. Buku Kas Pembantu Pajak; d. Buku Kas Pembantu Uang Muka Kerja; dan e. Buku Kas Pembantu Penerimaan Lain-Lain; 3. Dalam...
- 5-3. Dalam Buku Kas Umum (BKU) dibukukan semua transaksi dana baik berupa tunai maupun Giro baik dana Pemilu Gubernur maupun pajak serta dana lain-lain seperti denda dan sebagainya. 4. Pembukuan dalam BKP dilakukan sebagai berikut : a. dalam BKP Tunai dbukukan penerimaan dan pengeluaran serta pemungutan dan penyetoran dalam bentuk tunai termasuk penarikan dana dari bank; b. dalam BKP Bank dibukukan penerimaan dan pengeluaran uang kas yang disimpan dalam rekening bank bendahara baik mengenai dana transfer, pungutan pajak maupun penerimaan lain-lain; c. dalam BKP Pajak dibukukan pemungutan dan penyetoran pajak; d. dalam BKP penerimaan lain-lain dibukukan penerimaan dan pengeluaran yang tidak termasuk pada huruf a dan b, misalnya pungutan denda dan kesalahan pembayaran; e. dalam BKP uang muka kerja dibukukan pemberian uang muka kerja kepada petugas atau pihak ketiga menurut ketentuan yang berlaku. 5. Untuk mengetahui penerimaan dan penyetoran jasa giro dibuat catatan tersendiri. 6. Setiap akhir bulan BKU segera ditutup dan dibuat register penutupan kas dan setiap penutupan Buku Kas Umum harus ditandatangani oleh Bendahara/ Bendahara Pembantu dan atasan langsung Bendahara/Bendahara Pembantu. 7. Khusus pembukuan di dalam BKP Pajak, maka seluruh saldo uang pajak yang masih terdapat pada akhir bulan, pada hari itu juga disetorkan sebelum buku yang bersangkutan ditutup. 8. Jumlah dari saldo yang terdapat pada BKP Bank dan BKP Tunai harus sama dengan jumlah saldo pada BKU. I. Pelaporan dan Pertanggungjawaban 1. Setiap akhir bulan Bendahara KPU Provinsi dan Bendahara Pembantu KPU Kabupaten/Kota harus membuat laporan pertanggungjawaban dan laporan posisi anggaran dan kas mengenai penggunaan anggaran biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang dilaporkan selambatlambatnya setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. 2. Bendahara Pembantu KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporan pertanggung-jawaban tanpa melampiri bukti-bukti asli pengeluaran yang sah, disampaikan kepada Sekretaris KPU Provinsi Jawa Barat cq. Sub Bagian Keuangan KPU Provinsi Jawa Barat Jl. Garut No. 11 Bandung. 3. Laporan pertanggungjawaban sekurang-kurangnya memuat : a. realisasi pencairan dana dan sisa anggaran; b. realisasi pemungutan dan penyetoran pajak yang dipungut oleh bendahara; c. realisasi penggunaan dana dan sisa kas. 4. Penyampaian laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran belanja Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat secara keseluruhan dilaporkan kepada DPRD Provinsi dan Gubernur Jawa Barat dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya seluruh tahapan penyelenggaraaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013. 5. Untuk keseragaman administrasi pengelolaan anggaran biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat digunakan formulir-formulir keuangan sebagaimana contoh terlampir. 6. Laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran belanja Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat menggunakan format yang telah ditentukan dalam lampiran berikutnya dari keputusan ini. J. Pengawasan...
- 6 - J. Pengawasan dan Pemeriksaan 1. Sekretaris KPU Provinsi wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh biaya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang disalurkan kepada KPU Kabupaten/Kota dan badan-badan pelaksana tingkat bawahnya. 2. Dalam pelaksanaan pengawasan tersebut, Sekretaris KPU Provinsi dapat dibantu oleh konsultan keuangan dan/atau petugas pendampingan dari Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat. 3. Pemeriksaan atas pertanggungjawaban anggaran belanja Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat baik pada KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai peraturan perundang-undangan. 4. Atasan langsung bendahara mengadakan pemeriksaan kas terhadap bendahara sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan yang tidak bertepatan dengan akhir bulan dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas. 5. Tembusan berita acara pemeriksaan disampaikan kepada KPU Provinsi Jawa Barat u.p. Sub Bagian Keuangan KPU Provinsi Jawa Barat Jl. Garut Nomor 11 Bandung. 6. Apabila sampai dengan berakhirnya kegiatan pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat masih terdapat sisa dana pada masing-masing Bendahara Pembantu KPU Kabupaten/Kota, maka sisa dana tersebut harus disetor melalui Bank Jabar Banten ke rekening KPU Pilgub dan Wagub 2013 Nomor Rekening 0021782610001 paling lambat pada akhir bulan Mei 2013 yang selanjutnya oleh Bendahara KPU Provinsi Jawa Barat akan disetorkan ke rekening Kas Daerah dengan menggunakan format Bend 17 melalui Bank Jabar Banten ( Bank BJB) Cabang Utama Bandung Nomor Rekening 000685578001 selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah masa tahapan penyelenggaraan berakhir. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 20 Juli 2012 KETUA, TTD YAYAT HIDAYAT