BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2005, hal , hal , hal Moh.Saefulloh, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya:Terbit Terang,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam, namun di dalam perekonomian umat Islam berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam dengan segala kompleksitasnya dengan. menggunakan al-qur an sebagai landasannya telah terbukti mampu memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. besar pada ekonomi para petani. Salah satu daerah pemasok beras terbesar

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup didalam bermuamalat seperti jual beli (al-ba i wa alijarah),

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

PERJANJIAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FIQH MU AMALAH Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Mata Kuliah : Fiqh Mu amalah

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melaksanakan kewajiban untuk memenuhi haknya. mengayomi hubungan hak dan kewajibannya masing-masing anggota

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB I PENDAHULUAN. Setelah berdirinya Bank Muamalah Indonesia (BMI) timbul peluang. untuk mendirikan bank-bank lain yang memiliki prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil bila petunjuk kehidupan yang lengkap ini dipisah-pisahkan antara

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PENGANTAR... v

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB III TRANSAKSI SEWA JASA ANJING PEMBASMI HAMA TIKUS DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bisnis yang pesat pada tahun 1990-an. Waralaba

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak interaksi yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

BAB I PENDAHULUAN. cabang ilmu dalam islam yang dikenal dengan fiqih muammalah. Aspek. hubungan antara umat satu dengan umat yang lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada Hukum Ekonomi Syariah yang ada di Lembaga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJA NGEDOK DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV. A. Analisis Mekanisme Pembayaran Upah Karyawan Mingguan di Bengkel Las Sumber Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Dari segi model bagi hasil pada petani bawang merah di dusun

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BAGI HASIL AKAD MUZARA AH DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin. meningkat pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan, seperti: produksi, distribusi, sewa-menyewa, berwirausaha

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB III METODE PENELITIAN. karena itu penentuan jenis penelitian didasarkan pada pilihan yang tepat karena

DAFTAR PUSTAKA. Mosher.A.T, Menggerakkan Dan Membangun Pertanian, Jakarta : C.V. Yasaguna 1966.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pemikiran sumber daya manusia. Di era. sekarang ini telah memberikan dampak besar terhadap berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan adanya bank yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip

BAB IV ANALISIS BESARAN UJRAH DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA TANAH TEGALAN YANG DI KELOLA KELOMPOK TANI DI DESA PUTAT KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan sebagai berikut (1) Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai banyak


BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagaimana diketahui bahwa perkawinan adalah satu jalan yang

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. Petani dan Buruh Tani. Petani adalah orang-orang yang bekerja di

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hubungan dengan orang lain, manusia mempunyai kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak dan kewajiban. Setiap manusia mempunyai hak yang wajib selalu diperhatikan oleh orang lain dan dalam waktu sama juga memikul kewajiban yang harus ditunaikan terhadap orang lain. Hubungan hak dan kewajiban itu diatur dengan kaidah-kaidah hukum untuk menghindari bentrokan antara berbagai kepentingan. Kaidah-kaidah umum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat itu disebut hukum muamalat. 1 Salah satu bentuk muamalah yang terjadi adalah kerja sama antara manusia di satu pihak sebagai penyedia jasa manfaat/tenaga yang disebut dengan buruh/pekerja, dengan manusia dipihak lain yang menyediakan pekerjaan disebut majikan, untuk melaksanakan satu kegiatan produksi dengan ketentuan pihak pekerja akan mendapatkan kompensasi berupa balasan/upah. Kerja sama ini dalam literatur fiqh disebut dengan akad ijarah al-a mal yaitu sewa menyewa jasa dengan tenaga. 2 Upah dalam beberapa literatur fiqih sering dibahasakan dengan ajran, ketentuannya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat 1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam), edisi revisi. (Yogyakarta: UII Pres, 2000), hal. 11-12 2 Abd Ar-Rahman Al-Jaziri, Kitab Al-Fiqh Ala Mazahib Al-Arba ah. (Mesir: Maktabah Tijariyah Kubra, t.t) cet.ke- III hal. 96 1

2 memenuhi keadilan dan tidak merugikan salah satu pihak baik majikan maupun buruh itu sendiri. Konsekuensi dari adanya ketentuan ini adalah bahwa sistem pengupahan bagi buruh harus sesuai dengan ketentuan norma yang telah ditetapkan. Tetapi pada dataran praktisnya yang terjadi di lapangan sering terjadi ketimpangan dan banyak penyimpanan, dan muncul berbagai permasalahan yang menimbulkan rasa ketidakadilan bagi para buruh terhadap upah yang mereka terima. Hal ini berangkat dari keterlibatan buruh dalam penetapan upah selama ini yang masih dianggap rendah. Pada prinsipnya setiap orang yang bekerja pasti akan mendapatkan upah dari apa yang dikerjakannya dan masing-masing tidak akan dirugikan. Sehingga terciptalah suatu keadilan diantara mereka. Dalam pandangan Islam memang tidak ada kewajiban batasan besaran pemberian upah terhadap pekerja. Islam hanya memberikan batasan harus ada keadilan terhadap pekerjaan yang dikerjakan serta pekerjaan tersebut tidak ada pelarangan dari syari at Islam. Pemberian upah tersebut sebagai imbalan jasa atas pekerjaan yang dilakukan, diharapkan dengan pemberian upah tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu Islam juga memberikan pedoman pada manusia dalam bidang perekonomian tidak memberikan landasan yang bersifat praktis, juga harus ditentukan besarnya upah yang harus diberikan kepada buruh untuk mencukupi kebutuhan hidup. Namun Islam membolehkan seseorang

3 untuk mengontrak tenaga kerja atau buruh agar mereka bekerja untuk orang tersebut. Di desa Pegersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur adalah sebuah desa yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian yang berupa sawah. Desa dialiri air langsung dari sumber mata air yang membuat desa Pagersari ini subur dan sangat cocok ditanami berbagai macam tanaman. Dengan demikian hampir mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dan buruh tani. Berdasarkan pengamatan langsung, mayoritas masyarakat desa Pagersari kecamatan Kalidawir kabupaten Tulungagung adalah petani padi. Namun tidak semua penduduk memiliki lahan untuk bertani, melainkan mereka hanya bekerja jika dibutuhkan pemilik sawah untuk membantu menanam maupun di saat memanen saja. Sistem pengupahan di Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur bertolak belakang pada sistem pengupahan dalam islam. Inilah perbedaan yang mendasar antara sistem pengupahan dalam Islam dan sistem ekonomi konvensional. Pada saat panen pemilik sawah menyuruh buruh tani padi untuk memanen. Mulai dari ngerit sampai padi terpisah dari jerami dan bisa dimasukkan dalam karung. Selain itu tenaganya buruh dibutuhkan untuk nggerek. Upah yang mereka peroleh bukanlah murni berupa uang melainnkan berupa padi yang berbeda harganya, tergantung jenis dan

4 musimnya. Jika hasil panen sudah ditimbang, kemudian dibagi delapan, dan seperdelapannya itu upah diberikan untuk buruh tani. Kalau sawah mendapatkan hasil padi yang banyak maka mereka mendapatkan upah yang banyak pula. Tapi jika sawah menghasilkan sedikit mereka mendapatkan upah sedikit juga. Selain itu, tergantung dengan jumlah buruh tani yang memanennya. Karena seperdelapan dari hasil panen tadi dibagi dengan jumlah buruh tani yang ikut memanen padi disawah tersebut. Berbeda dengan panen padi, saat buruh tani melakukan tanam dan nyemprot. Mereka mendapatkan upah berupa uang berkisar Rp.40.000-Rp.45.000. Artinya petani masih mempunyai banyak keuntungannya, yang jadi permasalahan disini petani merasa upah panen padi telah sesuai, buruh merasa upah tersebut belum selesai. Keadaan ini menyebabkan semakin sulitnya mencari buruh panen padi yang berkualitas di Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Dan Seharusnya pemilik sawah harus menstandartkan upah buruh. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penyusun tertarik lebih lanjut untuk meneliti tentang dalam bentuk skripsi dengan judul: Pandangan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Buruh Tani Padi (Studi Kasus Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur)

5 B. Fokus Penelitian Dari latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas, dapat diambil fokus penelitiannya sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem pengupahan buruh panen padi di Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur? 2. Bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap sistem pengupahan buruh panen padi di Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin penyusun capai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sistem penguupahan buruh panen padi di Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur 2. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam mengenai keadilan terhadap sistem upah buruh panen padi tersebut dan selanjutnya menjelaskan status hukumnya. D. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai sumbangan pemikiran dan kerangka acuan sistem penguupahan panen padi yang ada di Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.

6 2. Sebagai kontribusi pemikiran tentang kajian Hukum Islam khususnya bidang mu amalat (Perdata Islam), tentang sistem upah panen padi. 3. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya terutama yang berkaitan dengan mu amalah di bidang perburuhan. E. Penegasan Istilah Pandangan Hukum Islam Terhadap Sistem penguupahan Buruh Tani Padi (Studi Kasus Wilayah Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur). Untuk menghindari penafsiran yang tidak diharapkan, maka perlu diuraikan terlebih dahulu tentang istilah dalam judul skripsi ini sebagai berikut: 1. Penegasan Konseptual a. Hukum Islam adalah seperangkat peraturan yang berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua umat yang beragama Islam. 3 b. Sistem Pengupahan adalah sekumpulan harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan seperti faktor produksi lainnya. 4 c. Buruh merupakan orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah pekerja 3 Fathurrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam. (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hal. 42 4 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), hal. 588

7 d. Panen padi adalah pemungutan hasil sawah. 5 2. Penegasan Operasional Penelitian ini menekankan pada system pengupahan buruh tani di desa Pagersari kecamatan Kalidawir kabupaten Tulungagung. Apakah sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam hukum Islam. F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan, maka harus digunakan suatu sistematika tertentu. Dalam penulisan ini, penulis akan menggunakan sistematika sebagai berikut: Bab pertama merupakan Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika proposal. Bab kedua membahas pengertian dari upah, bentuk dan syarat upah, upah menurut Hukum Islam, rukun dan syarat Ijarah, dasar Hukum Ijarah, sifat akad ijarah, penentuan tarif upah, berakhirnya akad, pengertian buruh, macam-macam buruhyang berhubungan dengan permasalahan tentang sistem upah buruh tani padi dan penelitian terdahulu. Bab ketiga membahas tentang metode penelitian yang dipakai dalam rangka mencapai hasil penelitian secara maksimal, yang memuat 5 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. (Yogyakarta: BPEF, 2004), hal 55

8 pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan temuan, dan tahap-tahap penelitian. Sehingga dari sini dapat diketahui kesesuaian antara metode yang dipakai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Bab keempat berisi tentang paparan data hasil penelitian dan pembahasan, paparan data tentang sistem pengupahan buruh tani padi di desa pagersari kecamatan kalidawir kabupaten tulungagung, bab ini disusun untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat rumusan masalah. Selain itu untuk mengetahui tujuan dari penelitian ini. Bab kelima berisi kesimpulan dan saran penulis yang diajukan kepada semua pihak yang berkepentingan.