Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta 5 Oktober 2015
Gambaran Umum Kepulauan Seribu luas wilayah daratan sebesar 8,7 km² jumlah penduduk sebanyak lebih kurang 20.000 jiwa Jumlah pulau sebanyak 342 pulau, dengan pulau pasir dan terumbu karang berjumlah 158 pulau. Sebelas pulau-pulau kecil berpenghuni dan Enam pulau wisata favorit Pusat pemerintahan kabupaten terletak di Pulau Pramuka M e m i l i k i Ta m a n N a s i o n a l L a u t Kepulauan Seribu (TNKS) arah pengembangan adalah budidaya laut dan pariwisata
Potensi Kepariwisataan Kepulauan Seribu Jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu adalah 1.785.280 orang (Oktober 2014) dengan komposisi 1.773.026 wisatawan nusantara dan 12.254 wisatawan mancanegara 1.785.280 2014 Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta pada Mei 2014 mencapai 190.716 kunjungan 887.150 2012 1.138.900 2013 jumlah penginapan yang ada saat ini di Kepulauan Seribu sebanyak 272 unit Sumber data : Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (2014)
Layanan Transportasi Perairan Kepulauan Seribu Kapal-kapal yang melayani transportasi perairan di Kepulauan Seribu Jumlah kapal yang melayani transportasi perairan Kepulauan Seribu terdiri dari kapal milik Pemerintah Daerah, kapal tradisional, dan kapal milik swasta Jumlah kapal milik Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta sebanyak 12 (dua belas) unit, mampu melayani penumpang sebanyak kurang lebih 600 orang per voyage Jumlah kapal tradisional sebanyak 43 (empat puluh tiga) unit, mampu melayani penumpang sebanyak kurang lebih 7000 orang per voyage Jumlah kapal milik swasta sebanyak 35 (tiga puluh lima) unit, mampu melayani penumpang sebanyak kurang lebih 1000 orang per voyage
Permasalahan yang terjadi - aktifitas pedagang Banyak aktifitas pedagang liar di sekitar area pelabuhan Aktifitas pedagang perlu dikoodinir dan dipusatkan pada satu titik lokasi
Permasalahan yang terjadi - sterilitas area Area dalam pelabuhan, termasuk selasar (jalur akses keluar masuk penumpang) seharusnya steril dari aktifitas pedagang
Permasalahan yang terjadi - bahaya kebakaran Keamanan Pelabuhan rawan terhadap kebakaran, hal ini disebabkan oleh pengisian bahan bakar kapal tradisional dilakukan oleh pihak SPBU dengan menggunakan jerigen
Permasalahan yang terjadi - parkir kendaraan Perlu ada pengelolaan parkir kendaraan secara profesional dan bertiket resmi
Permasalahan yang terjadi - Kebersihan Pengelolaan sampah di area pelabuhan perlu dibenahi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait
Permasalahan yang terjadi - akses menuju pelabuhan Jalan menuju pelabuhan perlu diperbaiki dan diperlebar Alternatif lain akses menuju pelabuhan perlu dibuat Perlu rekayasa lalu lintas agar dapat mengatasi kemacetan yang terjadi saat akhir pekan Layanan transportasi masal dan angkutan umum perlu dimaksimalkan
Permasalahan yang terjadi - kelaiklautan kapal Bermaterial kayu, sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran Minim alat keselamatan penumpang kapasitas angkut penumpang seringkali melebihi batas Tidak ada pemisahakan penumpang dan barang
Permasalahan yang terjadi - isu lainnya Penerapan tarif angkutan penyeberangan masih bervariasi diantara pengusaha kapal Jadwal pelayanan transportasi perairan dari dan ke Kepulauan Seribu belum maksimal dikarenakan ketersediaan kapal yang masih terbatas
Penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu Maksud dan Tujuan: Pengembangan sarana dan prasarana angkutan perairan yang berkesinambungan dalam rangka mendukung pelayanan transportasi perairan Kepulauan Seribu yang memenuhi standar keamanan dan keselamatan pelayaran Mewujudkan sarana kapal yang memenuhi aspek kelaiklautan, serta keamanan dan keselamatan pelayaran Meningkatkan manajemen operasional angkutan perairan yang lebih efektif dan maksimal
Penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu Langkah kebijakan yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut : Melakukan pembinaan dan peningkatan kelaiklautan Kapal Tradisional Bekerja sama dengan Kemenhub dalam rangka pengecekan sertifikasi kelaiklautan kapal Pengawasan kelaiklautan kapal bersama dengan Kementerian Perhubungan per tanggal 1 Oktober 2015 Peningkatan pelayanan kapal Dishubtrans dari segi keamanan dan kenyamanan Bekerjasama dengan Kemenhub terkait layanan kapal perintis di tahun 2016 Penetapan besaran tarif rupiah/mil pihak operator angkutan penyeberangan Pembentukan tim Penyusun Biaya Rupiah/Mil Angkutan Perairan di Kepulauan Seribu Pengkajian sistem operasional angkutan penyeberangan Pengkajian komponen biaya pembentuk besaran tarif rupiah/mil Perumusan dan penetapan besaran tarif rupiah/mil Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan Perairan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Koordinasi dengan seluruh instansi terkait dalam persiapan pembentukan BLUD
Sekian dan Terima Kasih!