BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia yang dapat diandalkan sebagai pencetak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

1 Elma Yutiani Hasanah, 2016 HUBUNGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE DENGAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Raden Aufa Mulqi, 2016

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama seperti siswa normal. Siswa SLB

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat,bangsa dan negara. Pendidikan diarahkan untuk dapat. menciptakan sumber yang berkualitas dengan segala aspeknya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

I. PENDAHULUAN. bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan yang sangat cepat di masyarakat sebagai akibat dari revolusi Public Speaking lebih menjadikan semua bidang kehidupan serba kompetitif. Percepatan ini hanya dapat diikuti oleh orang-orang yang memiliki kualitas, sehingga Sumber Daya Manusia yang berkualitas menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal mendasar bagi pembangunan. Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari pendidikan, dimana pendidikan mempunyai makna sebagai proses yang menjadikan manusia memiliki kemampuan, memiliki sains dan teknologi keterampilan, serta kepandaian. Hal tersebut termuat dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 1, yaitu berfungsi mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia, yaitu : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembangunan agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepandaian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan bagi setiap Warga Negara Indonesia bertujuan untuk menjadikan manusia Indonesia, manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Tujuan umum pendidikan Nasional Indonesia secara jelas dan tegas dirumuskan dalam Undang Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebebasan Dalam Undang Undang RI tahun 2003 dijelaskan secara lebih lanjut, bahwa Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang

2 saling terkait secara terpadu untuk mencapai suatu tujuan pendidikan nasional. Keseluruhan komponen yang terkait secara terpadu merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal. Adapun satuan pendidikan nonformal meliputi : lembaga kursus, pelatihan, pokjar, pkbm dan majelis ta lim serta satuan pendidikan sejenis (UU RI No.20 Tahun 2003). Sebagaimana tercantum dalam pengertian Pendidikan Luar Sekolah yang dikemukakan oleh Philip H. Coombs (1973) dalam Djudju Sudjana (2004:22) bahwa : Pendidikan non formal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri, merupakan bagian terpenting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu didalam mencapai tujuan belajar Untuk mengejar percepatan perubahan masyarakat dibutuhkan cara atau upaya peningkatan kualitas SDM yang sangat cepat atau instant, dengan kata lain proses penetapan perubahan itu tidak memakai waktu yang cukup lama. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM itu adalah melalui pendidikan dan latihan atau kursus. Pendidikan sebagai suatu proses dimana manusia membina perkembangan manusia lain secara sadar, dengan terencana dan sistematis. Padahal di satu sisi pendidikan sebagai sebuah proses, sangat sulit untuk kemudian melihat hasilnya dengan cepat. Untuk itu diperlukan suatu jalur satuan pendidikan yang fleksibel. Usaha yang dilakukan untuk merealisasikan komponen dari pendidikan luar sekolah dalam hal ini DJ Arie Broadcasting School yang sesuai dengan salah satu tugas pokoknya yaitu melaksanakan dan mengembangkan pelatihan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, industri dan lembaga dalam meningkatkan kompetensi dibidang profesinya yaitu dalam hal ini di bidang Public Speaking. Upaya meningkatkan kompetensi di bidang profesinya melalui pelatihan yang dilakukan oleh DJ Arie Broadcasting School sesuai dengan tujuan pelatihan seperti yang diungkapkan oleh Moekijat (1993:2-3) yaitu : 1. Pelatihan ditujukan untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih rinci. 2. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional, dan 3. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemampuan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan pimpinan.

3 Pelatihan dan kursus merupakan bagian dari satuan pendidikan nonformal, seperti yang dijelaskan dalam Undang - undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang pertama pada pasal 26 ayat 4 yaitu satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majlis taklim, dan pendidikan yang sejenis. Penjelasan yang kedua terdapat dalam pasal 1 ayat 12 yaitu pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Untuk keberhasilan pembelajaran yang diselenggarakan perlu adanya satu kesatuan yang seimbang antara peserta didik dalam hal ini peserta pelatihan, instruktur/sumber belajar maupun pihak penyelenggara beserta orang-orang yang terkait didalamnya. Untuk mewujudkan hal tersebut peserta didik harus mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Instruktur/sumber belajar harus menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peseta didik, dan penyelenggara harus memfasilitasi pembelajarannya dengan baik. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedural yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajarannya sumber belajar/instruktur berinteraksi dengan peserta didik guna mencapai belajar yang telah ditetapkan. Kegiatan pembelajaran lebih mengutamakan peranan pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran karena dalam hal ini, motivasi aktif dari peserta didik akan mempengaruhi terhadap hasil belajar dalam pembelajaran yang diperoleh. Motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran merupakan bentuk respon dari peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, dimana motivasi warga belajar mengikuti dorongan dari dalam (motivasi intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik) serta responnya terhadap pelaksanaan proses pembelajaran tersebut, hal tersebut merupakan upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran terkait erat dengan

4 tinggi rendahnya motivasi dan ada tidaknya respon dari peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Berangkat dari gambaran di atas, penulis tertarik untuk melakukan kajian terhadap Gambaran Mengenai pengelolaan program public speaking melalui model pembelajaran magang dalam meningkatkan motivasi belajardi DJ Arie Broadcasting School Bandung. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa keberhasilan suatu pelatihan banyak dipengaruhi oleh pembelajaran yang baik yang dimana suatu pembelajaran yang baik ditopang dari motivasi peserta didiknya untuk bersikap baik pula. Oleh sebab itu, kajian ini sangat diperlukan dalam pelatihan Public Speaking. B. Identifikasi masalah Berdasarkan observasi lapangan ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Adanya motivasi peserta didik yang cenderung berbeda pada pelatihan Public Speaking yang diasumsikan karena dari adanya perbedaan latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi dan lokasi (tempat tinggal) yang berbeda, yang secara tidak langsung hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran dalam pelatihan Public Speaking tersebut. 2. Adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik setelah mengikuti program magang, yang secara tidak langsung hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. 3. Adanya kegiatan pembelajaran yang lebih mengutamakan peranan peserta untuk aktif dalam keterlibatannya pada kegiatan pelatihan Public Speaking di DJ Arie Broadcasting School. C. RumusandanBatasanMasalah Di dalam penelitian ini penulis memandang perlu untuk membatasi masalah mengingat masalah yang akan diteliti terlalu luas. Pembatasan masalah tersebut dan didasari oleh keterbatasan penulis maka dirumuskan masalah penelitian ini, yaitu : Bagaimana Pengelolaan program Public Speaking melalui model pembelajaran magang dalam meningkatkan motivasi belajar peserta di Dj Arie Broadcasting School? Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi masalah melalui pertanyaan - pertanyaan penelitian.

5 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran magang yang dilakukan pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung? 2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung? 3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan program magang di Dj Arie Broadcasting School Bandung? D. TujuanPenelitian bertujuan: Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini a. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran magang yang dilakukan pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung. b. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik pada kursus Public Speaking di Dj Arie Broadcasting School Bandung c. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan program magang di DJ Arie Broadcasting School Bandung E. Manfaat Penelitian Pada akhir dari penelitian ini, penulis mengharapkan hasilnya dapat bermanfaat, yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Sebagai pengalaman praktis bagi peneliti dalam mengaplikasikan/ menerapkan konsep-konsep dan teori-teori yang telah peneliti peroleh dalam mengikuti perkuliahan pada jurusan PLS dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Dalam hal ini berkaitan dengan konsep Motivasi, konsep Pembelajaran dan konsep Pendidikan Luar sekolah. 2. Manfaat Praktis Dapat dijadikan sebagai bahan analisis dan kajian bagi DJ Arie Broadcasting School dalam mempertahankan ataupun memperbaiki motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran pada pelatihan Public Speaking. hendaknya semakin menyadari pentingnya manfaat pengembangan. Dan diharapkan dapat dijadikan motivasi bagi para peserta pelatihan untuk lebih meningkatkan prestasinya bagi peningkatan taraf hidup dari pelatihan Public Speaking yang dipelajarinya

6 3. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya Semoga dengan penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap penelitian selanjutnya. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan secara deskriptif mengenai motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini lebih lanjut misalnya dengan menggunkan statistik parametrik. F. Anggapan dasar Dalam penelitian ini yang dijadikan anggapan dasar adalah sebagai berikut: 1. Motivasi menurut McDonald (1959) adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. 2. Pelatihan merupakan sarana bagi pengembangan kemampuan anggota (karyawan) baik kemampuan kognitif maupun kemampuan keterampilan, baik bersikap manajerial maupun non-manajerial. Pelatihan sangat penting diselenggarakan oleh organisasi untuk memberikan fasilitas kepada anggota supaya berkembang (Yuniarsih, et al., 1998:187-188). 3. Suasana kelas yang menantang murid untuk melakukan kegiatan belajar secara bebas, tetapi terkendali merupakan situasi dan kondisi belajar yang tidak kaku terkait dengan suasana yang mati, tetapi sewaktu-waktu dapat diubah sesuai kebutuhan peserta didik (R. Ibrahim, 1995:42) 4. Keberhasilan pelaksanaan program pelatihan hanya dapat dilihat melalui evaluasi. Evaluasi program pelatihan mencakup penilaian penguasaan kemampuan dan keterampilan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. (Yuniarsih, et al., 1998:191). G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengurutkan sistematika penulisan skripsi yang terdiri atas : BAB I, Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, definisi operasional, anggapan dasar, metodologi penelitian, lokasi dan sampel penelitianserta sistematika penulisan.

7 BAB II, Kajian Teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian. Merupakan landasan teori dan gambaran umum mengenai dasar penelitian atau teori yang melandasi penelitian. BAB III, Metodologi Penelitian, membahas mengenai metode penelitian, dan alat pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, penyusunan alat pengumpul data, prosedur pengolahan data, dan teknik analisis data. BAB IV, membahas tentang hasil penelitian yang berisi deskripsi objek, pengolahan data dan analisis data serta pembahasan hasil penelitian. BAB V, Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran yang patut diberikan berdasarkan penelitian.