Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB I PENDAHULUAN. maupun perindustrian yang kecil. Sejalan dengan perkembangan tersebut,

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

STUDI TENTANG PENGARUH PEMBEBANAN STATIS DAN PERUBAHAN TEGANGAN INPUT MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS JANGKAR

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Transformator (trafo)

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA MOTOR SINKRON TIGA FASA. Elfizon. Abstract

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN PADA MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS STATOR ABSTRAK

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DENGAN PEMASANGAN INVERTER PADA MOTOR FAN MENARA PENDINGIN RSG - GAS

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

TUGAS PERTANYAAN SOAL

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK GENERTOR SINKRON ( Aplikasi PLTG Pauh Limo Padang )

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

BAB II NO BREAK SYSTEM

ANALISIS GENERATOR DAN MOTOR = V. SINKRON IÐf SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA REAKTIF SISTEM

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

BAB III PERANCANGAN ALAT

Politeknik Negeri Sriwijaya

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

SEPEDA STATIS SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN ALTERNATOR BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGUKURAN BESARAN LISTRIK KODE / SKS : KD / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

BAB II DASAR TEORI. Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah

Transkripsi:

KONTINUITAS ARUS INPUT DAN OUTPU PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ACCUMULATOR PERMANEN Cekmas Cekdin Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Palembang Email : cekmas_cekdin@yahoo.com Abstrak Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen adalah salah satu sumber energi alternatif selain dari PLN untuk rumah tangga. Sistem pembangkit ini bekerja dengan prinsip sirkulasi arus yang bermula dari accumulator yang mengalirkan arus ke motor arus searah, dari motor arus searah ini akan menghasilkan energi mekanik berupa putaran. Pada motor arus searah ini dilengkapi puli untuk dihubungkan langsung ke generator arus bolak-balik melalui pengkopelan. Melalui pengkopelan pada generator arus bolak balik akan dihasilkan arus berupa energi yang digunakan ke beban/konsumen. Arus keluaran dari generator ini digunakan untuk pengisian ulang muatan listrik pada accumulator melalui rectifier/inverter untuk disearahkan. Agar arus keluaran dari rectifier/inverter ini lebih rata lagi, arus tersebut dialirkan lagi melalui smooting reactor. Accumulator tersebut dilengkapi rangkaian pengontrol yang bekerja secara otomatis dimana bila accumulator sudah tersisi penuh dengan muatan listrik maka rangkaian pengontrol akan memutuskan aliran arus dari generator. Dalam sistem pembangkit ini arus listrik pengisian ke accumulator harus lebih besar dari arus listrik keluaran ke motor araus searah, agar sistem pembangkit ini bekerja secara kontinyu. Kata Kunci : Inverter, accumulator, motor dc, generator ac, arus. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan tenaga listrik yang secara kontinyu sudah menjadi kebutuhan utama serta bagian dari kehidupan masyarakat, hal ini dikarenakan listrik telah membuktikan keunggulannya dibandingkan dengan bentuk energi lainnya yang banyak menyangkut keperluan rumah tangga, industri, rumah sakit, perkantoran dan lain-lain. Seiring perkembangannya kemajuan teknologi pada saat ini khususnya pada bidang industri yang sangat berperan penting karena sesuai dengan derap lajunya perkembangan pembangunan nasional dan kemajuan teknologi dewasa ini maka pilihan jenis keterampilan elektronik adalah sangat tepat dalam rangka investasi sumber daya manusia pembangunan yang cerdas, terampil serta berguna bagi nusa dan bangsa. Kelangsungan operasi dari sistem tenaga listrik merupakan hal yang terpenting, karena apabila terjadi gangguan maka tidak saja akan menyebabkan kerugian tapi juga menyebabkan kefatalan oleh karena itu untuk menghindari hal di atas, maka digunakan energi listrik cadangan sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti merancangbangun alat serta menganalisanya yang berupa Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen. 1.2. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah mewujudkan dalam Rancang Bangun Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen yang dapat mendayagunakan/memanfaatkan accumulator sebagai sumber energi utama/primer. Kemudian mengukur/mengamati arus yang masuk dan keluar pada setiap peralatan : inverter, accumulator, motor dc, generator ac. 1.3 Kontribusi Penelitian Kontribusi dari hasil penelitian ini adalah berupa produk alat yang dinamakan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen, yang dapat digunakan sebagai sumber energi/daya listrik aternatif pada rumah tangga. E-19

1.4 Tinjauan Pustaka Studi pustaka yang relevan dalam bentuk text book yang berkaitan dengan topik bahasan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen ini adalah membahas tentang Uninterruptible Power Supply (UPS) dari sisi cara kerja alat yang selama ini belum ada. Sehingga perlu inovasi baru dalam penggunaan UPS yang dapat digunakan secara kontinyu dengan mengembangkan menjadi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen melalui pengisian ulang muatan listrik pada accumulator. Ada dua sumber literatur yang cukup singkat dan jelas tentang UPS yaitu Prabhakara (1995) menjelaskan tujuan utama UPS adalah memberikan catu daya yang tak terputus pada suatu peralatan dan tidak dapat digunakan dalam keadaan kontinyu dan Surya (2008) menjelaskan sistem UPS digunakan untuk melindungi konsumen dari terputusnya catu daya yang diberikan oleh PLN akibat suatu kegagalan jaringan. Dari dua penjelasan diatas dapat digambarkan bahwa UPS masih sebatas untuk menanggulangi bila catu daya primer terputus dan tidak bisa digunakan sebagai penyedia daya yang kontinyu. Bertolak dari gambaran tersebut perlu ada inovasi untuk mengkaji/meneliti untuk mengembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen sebagai penyedia daya primer dan kontinyu. Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen adalah suatu sistem pembangkit energi listrik dengan prinsip kerjanya adalah dimulai dari accumulator yang mengalirkan arus ke motor arus searah, dari motor arus searah ini akan menghasilkan energi mekanik berupa putaran. Pada motor arus searah ini dilengkapi puli untuk dihubungkan langsung ke generator arus bolak-balik melalui pengkopelan. Melalui pengkopelan pada generator arus bolak balik akan dihasilkan arus berupa energi yang digunakan ke beban/konsumen. Arus keluaran dari generator ini digunakan untuk pengisian ulang muatan listrik pada accumulator melalui rectifier untuk disearahkan. Agar arus keluaran dari rectifier ini lebih rata lagi, arus tersebut dialirkan lagi melalui smooting reactor. Accumulator tersebut dilengkapi rangkaian pengontrol yang bekerja secara otomatis dimana bila accumulator sudah tersisi penuh dengan muatan listrik maka rangkaian pengontrol akan memutuskan aliran arus dari generator. Dalam peranacangan sistem pembangkit ini arus listrik pengisian ke accumulator harus lebih besar dari arus listrik keluaran ke motor araus searah, agar sistem pembangkit ini bekerja secara kontinyu. Untuk lebih jelasnya gambar Rancangan Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen ini seperti Gambar 1. Gambar 1. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen Masing-masing dari alat pada Gambar 1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Rectifier Rectifier adalah suatu rangkaian penyearah dimana arus bolak-balik diubah menjadi arus searah. Dalam usulan penelitian ini rectifier yang digunakan adalah rangkaian penyearah gelombang penuh (full wave rectifier) seperti pada Gambar 2. Gambar 2. (a) Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (b) Gelombang penuh Tegangan pada beban rata-rata dari Gambar 2 diatas adalah E-20

2V P VDC = (1) π dengan V P adalah tegangan puncak. Accumulator Accumulator adalah suatu alat yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Konstruksi accumulator seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Konstruksi accumulator Kemampuan accumulator mengeluarkan aliran arus listrik disebut kapasitas. Besar kapasitas arus listrik pada accumulator dinyatakan dalam Ampere hour (Ah) atau Amper jam. Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu motor yang berfungsi mengubah daya listrik menjadi daya mekanik yang berupa putaran. Motor arus searah yang digunakan dalam penelitian ini adalah motor arus searah shunt dan motor arus searah seri. Gambar rangkaian motor arus searah shunt dan seri ini seperti Gambar 4(a) dan (b). Gambar 4. Rangakain motot arus searah : (a) Shunt, (b) Seri Dari Gambar 4 diatas motor arus searah shunt mempunyai persamaan sebagai berikut Atau V t = E a + I a.r a (2) E a = V t - I a.r a (3) dengan V t adalah tegangan dari jala-jala listrik dalam satuan Volt, E a adalah gaya gerak listrik pada jangkar dalam satuan Volt, I a adalah arus yang mengalir ke jangkar dalam satuan Amper, R a adalah tahanan pada jangkar dalam satuan Ohm. Sedangkan untuk motor arus searah seri mempunyai persamaan sebagai berikut Atau V t = E a + I a.(r s + R a) (4) E-21

E a = V t - I a.(r s + R a) (5) dengan R s adalah tahanan kumparan seri pada motor dalam satuan Ohm Untuk kedua motor tersebut diatas, gaya gerak listrik (E a) memenuhi hubungan E a = C.n.φ (6) dengan C adalah konstanta, n adalah kecepatan putaran rotor pada motor dalam satuan rotation per minute (rpm),φ adalah fluks dalam satuan weber. Kecepatan putaran rotor pada motor arus searah shunt dan seri adalah seperti Persamaan (7) dan (8) berikut ini n n shunt seri Vt IaR a = (7) Cφ Vt I a (R s + R a ) = (8 Cφ Generator Arus Bolak-Balik Generator arus bolak-balik adalah alat yang berfungsi mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Bila generator arus bolak-balik diberi beban maka arus jangkar akan mengalir dan mengakibatkan terjadinya reaksi jangkar. Reaksi jangkar bersifat reaktif karena itu dinyatakan sebagai reaktans pemagnet (X m). Reaktans pemagnet (X m) ini bersama-sama dengan reaktans bocor (X a) dikenal sebagai reaktans sinkron (X s). Model rangkaian dan diagram vektor dari generator arus bolak-balik berbeban induktif (faktor kerja terbelakang) dapat dilihat seperti Gambar 5. Gambar 5. (a) Model rangkaian generator arus bola-balik, (b) Diagram vektor dari generator arus bolak-balik Dari Gambar 5 diatas diperoleh persamaan gaya gerak listrik pada generator sebagai berikut E = V + IR a + j X s (9) Sedangkan X s = X m + X a (10) Sehingga E = V + IR a + j (X m + X a) (11) Dari Persamaan (11) diatas tegangan keluaran generator arus bolak-balik dapat dicari dengan persamaan berikut V = E (IR a + j (X m + X a)) (12) Daya aktif keluaran dari generator arus bolak-balik dapat ditentukan dengan persamaan berikut E-22

P = V.I.cos θ (13) dengan P adalah daya aktif keluaran dari generator arus bolak-balik dalam satuan Watt, θ adalah faktor kerja. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitan ini disusun dalam rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang keseluruhan secara garis besar rangkain kegiatan tersebut dan cara kerja yang akan dilaksanakan seperti pada diagram Gambar 6. Mulai Persiapan Pengadaan bahan dan alat Pelaksanaan : Penentuan karakteristik generator arus bolak- balik Penentuan karakteristik motor arus searah Membuat rangkaian rectifer Penentuan kapasitas arus listrik accumulator Merangkai peralatan Uji coba Analisis masing-masing data dari hasil peralatan utama pada rangkaian Analisis data dari hasil kerja accumulator Analisis data dari hasil kerja motor arus searah Analisis data dari hasil kerja generator arus bolak balik Analisis data dari hasil peralatan pendukung pada rangkaian Selesai Gambar 6. Diagram kerja penelitian. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data alat Data alat disini adalah data : ccumulator, motor dc, dan generator ac. Data accumulator : merk GS, 100 Ah. Data motor dc : merk Ford, daya 1 kw, Tegangan 12-18 Volt, 1500 rpm. Data generator ac : merk Dadi ST 2, daya 1,5 kw, tegangan 220 Volt, 3000 rpm, frekuensi 50 Hz, faktor daya 0,9. 3.2 Hasil pengukuran Hasil pengukuran yang didapat dari penelitian ini adalah berupa arus listrik, yaitu arus listrik yang masuk/input ke inverter, arus yang masuk ke accumulator, arus yang masuk ke motor dc. Arus yang masuk ke masing-masing peralatan dibeban dengan beban bervariasi dari 100 Watt sampai 1300 Watt yang berupa lampu pijar dan lampu fluorescent. Hasil pengukuran tersebut dapat dilihat seperti Tabel 1. E-23

Tabel 1. Hasil pengkuran arus input ke : inverter, accumulator, dan motor dc dengan beban bervariasi Arus Arus Arus Arus masuk Arus masuk No. Beban keluaran ke beban masuk ke ke ke motor dc (Watt) generator (Amper) rectifier accumulator (Amper) (Amper) (Amper) (Amper) 1 100 3,1 0,38 2,61 47,5 30,6 2 200 3,96 0,87 2,8 56,7 42,2 3 300 4,33 1,31 3,02 63,5 48,8 4 400 5,21 1,73 3,43 67,7 55,4 5 500 5,38 1,88 3,48 78,9 65,6 6 600 5,71 2,04 3,63 80,2 66,4 7 700 5,83 2,12 3,66 81,5 67,2 8 800 5,96 2,18 3,78 81,9 67,7 9 900 6,12 2,26 3,81 82,4 68,3 10 1000 6,19 2,33 3,84 82,5 68,6 11 1100 6,25 2,36 3,85 82,61 68,8 12 1200 6,29 2,41 3,87 82,70 70,5 13 1300 6,53 2,46 3,96 82,97 70,7 3.3 Pembahasan Dari hasil pengkuran arus pada Tabel 1 terlihat bahwa muatan listrik yang menghasilkan arus tidak pernah terjadi penyusutan pada accumulator, karena arus yang masuk ke accumulator lebih besar bila dibandingkan dengan arus yang ke luar dari accumulator, atau I > I I ke accumulato r pada accumulator > ke luar dari accumualator Dengan tidak pernah perjadinya penyusutan arus pada accumulator, sistem ini bekerja secara kontinyu. Untuk sementara sistem ini dibatasi pada beban maksimum 500 Watt, hal ini dikarenakan untuk menjaga agar tidak terjadi panas yang berlebihan pada sistem terutama pada inverter. 4. KESIMPULAN Dari hasil pengukuran arus yang didapat pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen dalam penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan : arus yang masuk ke accumulator lebih besar dari arus yang keluar untuk beban dari 50 Watt sampai 500 watt seperti terlihat pada Tabel 1, dengan lebih besarnya arus yang masuk ke aacumulator bila dibandingkan arus yang keluar, maka accumulator tidak akan terjadi penyusutan muatan atau arus yang disimpan, sehingga Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Accumulator Permanen dapat bekerja secara kontinyu. DAFTAR PUSTAKA Chapman, Stephen J., 1991., Electric Machinery Fundamentals, McGraw-Hill. Lister, Eugene C., 1984., Electric Circuits and Machines, McGraw-Hill. Malvino, Albert Paul., 1984., Prinsip-Prinsip Elektronik, Terjemahan Hanapi Gunawan, Jakarta, Penerbit Erlangga. Neidle, Michael, 1999., Teknologi Instalasi Listrik, Jakarta, Penerbit Erlangga. Prabhakara, F.S., Smith Jr, Robert L., Stratford, Ray P., 1995., Industrial and Commercial Power Systems Handbook, McGraw-Hill. Riyanto., 2013., Elektrokimia dan Aplikasinya, Yogyakarta, Graha Ilmu. Sri Widodo, Thomas., 2002., Elektronika Dasar, Jakarta, Penerbit Salemba Teknika. Surya, Hasan., 2008., Uninterruptible Power Supply, Conoco Phillips Indonesia. Zuhal., 1991., Dasar Tenaga Listrik, Bandung, Penerbit ITB Bandung. E-24