BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 21 TAHUN 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

PERATURAN BUPATI LEBAK

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERMOHONAN DAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN BUPATI MALANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2018 TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20A TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK PREMI ASURANSI

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 40 TAHUN 2015

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA

PERATURAN BUPATI LEBAK

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON M

BERITA DAERAH.KABUPATEN CIREBON. TAHUN 2014 SERI a,z2 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 43 TAHUN TAHUN 2011 TENTANG OPERASI PASAR MURAH KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH, BELANJA BANTUAN SOSIAL DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCAIRAN BELANJA HIBAH BERUPA UANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA BANK UMUM

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS DESA DAN KELURAHAN UNTUK PENINGKATAN MUTU GURU NGAJI DAN GURU MINGGU DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang penyelenggaraan pengajian tradisional anak-anak dan pendalaman Al - Kitab yang diselenggarakan oleh para Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo yang ikut andil terhadap pembangunan mental kerohanian bagi masyarakat Kabupaten Situbondo yang religus, diperlukan suatu dukungan dari Pemerintah Kabupaten Situbondo berupa bantuan stimulan dalam bentuk bantuan keuangan khusus Desa kepada Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimakud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa Dan Kelurahan Untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji Dan Guru Minggu Di Kabupaten Situbondo. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

3 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 540); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 16. Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/606/2011 tentang Pembinaan Pengajian Tradisional Anak Anak; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS DESA DAN KELURAHAN UNTUK PENINGKATAN MUTU GURU NGAJI DAN GURU MINGGU DI KABUPATEN SITUBONDO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Situbondo. 2. Bupati adalah Bupati Situbondo. 3. Bagian Kesejahteraan Rakyat adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kaupaten Situbondo. 4. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Situbondo. 5. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat DPKD adalah Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Situbondo. 6. Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan yang selanjutnya disingkat BPKP adalah Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur. 7. Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disingkat BPK adalah Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Jawa Timur. 8. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD), yang selama belum terbentuknya DPKD dijabat oleh Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Situbondo, yang bertugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai BUD.

4 9. Tim Verifikasi Data dan Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi adalah Verifikasi Data dan Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi Pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo 10. Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo adalah Bantuan Keuangan kepada Desa dan Kelurahan yang peruntukan dan penggunaannya dalam rangka peningkatan mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Desa dan Kelurahan tersebut dalam rangka penyelenggaraan pendidikan keagamaan bagi Anak-anak di Kabupaten Situbondo. 11. Pengajian tradisional anak-anak (PT A) adalah suatu bentuk kegiatan pendidikan non formal khusus bagi anak-anak (putra dan atau putri) antara umur 5 Tahun sampai dengan 15 tahun dalam mempelajari agama Islam yang wujudnya belajar Al Qur an, teori dan praktek ibadah, belajar mengenai Allah dan Rasul melalui cerita dan lain-lain, biasa dilakukan di masjid, musholla, langgar, rumah pribadi dan lain-lain di bawah bimbingan seorang Guru/Ustadz atau lazim disebut Guru Ngaji. 12. Pendalaman Al-Kitab adalah bentuk Pendidikan khusus bagi Anak anak Kristen antara umur 5 15 Tahun dalam mencetak generasi muda Gereja yang berkepribadian peka terhadap lingkungan, berwawasan kebangsaan berdasarkan nilai nilai Kristiani dibawah bimbingan seorang Guru Minggu. BAB II MAKSUD, TUJUAN, SASARAN DAN BESARAN Bagian Kesatu Tujuan dan Tujuan Pasal 2 Maksud pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo adalah untuk memberikan bantuan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan keagamaan sesuai dengan kebutuhan mendasar dan pokok bagi Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo. Pasal 3 Tujuan pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo, adalah sebagai berikut : a. meningkatkan kesejahteraan Guru Ngaji dan Guru Minggu; b. meningkatkan motivasi mengajar dan kinerja Guru Ngaji dan Guru Minggu.

5 Bagian Kedua Sasaran Pasal 3 Sasaran pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo adalah : a. Guru Ngaji pada pengajian tradisional; b. Guru Minggu pada Pendalaman Al-Kitab. Bagian Kedua Besaran Pasal 4 Besaran Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo ditetapkan setiap Tahun Anggaran dengan Keputusan Bupati. BAB III SYARAT PENERIMA BANTUAN Pasal 5 Persyaratan sebagai penerima dana Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut : 1. bagi Guru Ngaji, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. tempat mengajar bukan TPA/TPQ, Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Diniyah, dan Majelis Ta lim; b. tidak memakai sistem klasikal; c. memiliki jumlah santri minimal 10 (sepuluh) santri; d. memiliki metode pembelajaran Al Qur an sendiri; e. memiliki tempat penyelenggaraan pengajian; f. tidak sedang menerima dana bantuan yang serupa dari Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten; dan g. Berdomisili di Desa/Kelurahan tempat menerima bantuan yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau dokumen yang disetarakan. 2. bagi Guru Minggu, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. tempat mengajar bukan sekolah formal Kristen; b. diselenggarakan oleh Gereja masing masing; c. memiliki anak didik minimal 10 (sepuluh) anak didik; d. memiliki Surat Keputusan Penugasan dari Gereja masing-masing; e. tidak sedang menerima dana bantuan yang serupa dari Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten; dan f. Berdomisili di Desa/Kelurahan tempat menerima bantuan yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau dokumen yang disetarakan.

6 BAB IV MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN Bagian Kesatu Tahap Persiapan Pasal 6 (1) Guna kelancaran pelaksanaan pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo Pemerintah Daerah membentuk Tim Verifikasi Data dan Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi yang pelaksanaannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (2) Tim Verifikasi Data bersama-sama Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi melaksanakan sosialisasi dan pembinaan adiministrasi kepada calon penerima bantuan untuk kepentingan pengumpulan data penerima yang akan diusulkan. (3) Kepala Desa/Lurah melakukan validasi dan verifikasi data calon penerima bantuan yang akan diusulkan dengan diketahui oleh Camat setempat. (4) Validasi dan verifikasi data calon penerima bantuan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. persyaratan calon penerima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5; b. eksistensi calon penerima manfaat; c. tenggat waktu validasi sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan; d. apabila tenggat (batas akhir) waktu validasi yang ditetapkan terlampaui, maka sistem akan melakukan valid all (dianggap benar semua) terhadap data yang telah diserahkan untuk divalidasi. (5) Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi melakukan verifikasi data sekunder berdasarkan input data yang diusulkan oleh Kepala Desa/Lurah yang diketahui oleh Camat setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang menghasilkan data eligible/benar dan bisa diproses lebih lanjut. Bagian Kedua Tata Cara Pengajuan dan Pencairan Bantuan Pasal 7 Tata cara pengajuan dan pencairan bantuan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Desa/Lurah mengusulkan data eligible/benar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat ( 5) secara kolektif melalui Camat setempat kepada Bupati Situbondo dengan tembusan disampaikan kepada Bagian Kesejahteraan Rakyat.

7 2. Tim Verifikasi Data melakukan pencocokan dan penelitian serta verifikasi data sekunder untuk selanjutnya dilakukan entry data eligible sebagai referensi untuk diproses lebih lanjut melalui Keputusan Bupati. 3. Tim Verifikasi Data merekomendasi data Guru Ngaji dan Guru Minggu yang eligible/benar sebagai penerima bantuan yang dituangkan dalam Berita Acara; 4. Bagian Kesejahteraan Rakyat menfasilitasi penyaluran Bantuan berdasarkan Keputusan Bupati Situbondo tentang Pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo. 5. Proses Akses Anggaran untuk penerima manfaat, diawali dengan pengajukan Nota Dinas kepada Bupati Situbondo tentang permohonan pencairan Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo; 6. selanjutnya terhadap Nota Dinas sebagaimana dimaksud pada angka 5, Bupati Situbondo mendisposisikan tugas kepada Kepala DPKD untuk menindaklanjuti sesuai dengan sistem dan prosedur pencairan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Kepala DPKD, sesuai alokasi dana yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati, menindaklanjuti proses pencairan melalui distribusi tugas kepada Pejabat yang berkompeten. 8. Khusus Dana Kegiatan Penunjang, dilaksanakan secara swakelola dicairkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Bagian Kesejahteraan Rakyat. 9. PPKD melakukan transfer dana bantuan dimaksud kepada rekening Pemerintahan Desa dan rekening Kantor Kelurahan melalui BPD Jatim Cabang Situbondo untuk selanjutnya diberikan secara tunai kepada Guru Ngaji dan Guru Minggu sebagai penerima manfaat program. BAB V PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 8 (1) Laporan penggunaan dana Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo, ditetapkan dengan Mekanisme sebagai berikut : a. Kepala Desa dan Lurah sebagai penerima transfer rekening berkewajiban membuat catatan penatausahaan penerimaan bantuan dan pendistribusiannya kepada para Guru Ngaji dan Guru Minggu sebagai penerima manfaat.

8 b. Bagian Kesejahteraan Rakyat menghimpun dan menyampaikan kelengkapan administrasi yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan Lurah serta tanda terima kolektif dari para Guru Ngaji dan Guru Minggu sebagai penerima manfaat melalui mekanisme SPJ (Surat Pertanggungjawaban) sebagaimana peraturan yang berlaku, kepada Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Situbondo. c. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana penunjang untuk kegiatan Administrasi, Sosialisasi, Verifikasi, Pendataan dan Monitoring dan Evaluasi melekat pada fungsi organisatoris yang ada di Bagian Kesejahteraan. (2) Pertanggungjawaban dana Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo ditetapkan dengan mekanisme sebagai berikut : a. Dana yang telah ditransfer ke rekening Pemerintahan Desa dan Kelurahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kepala Desa dan Lurah serta para Guru Ngaji dan Guru Minggu sebagai penerima manfaat dan digunakan guna mendukung proses penyelenggaraan pengajian tradisional anak-anak dan Pendalaman Al - Kitab untuk anak anak. b. Kepala Desa dan Lurah serta para Guru Ngaji dan Guru Minggu sebagai penerima manfaat mempunyai kewajiban untuk menandatangani tanda terima belanja bantuan keuangan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam bentuk kuitansi, besaran dan tanda terima kolektif penerima manfaat program di masing-masing Desa dan Kelurahan, sebagaimana diatur melalui mekanisme SPJ sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. Kepala Desa dan Lurah sebagai penerima Bantuan Keuangan, wajib menyimpan seluruh bukti buku rekening tabungan bank pemerintah dan tanda bukti penerimaan yang ditandatangani oleh Guru Ngaji dan Guru Minggu sebagai penerima manfaat untuk keperluan pemeriksaan keuangan oleh pihak terkait. d. Buku catatan dan/atau dokumen penggunaan dana, terbuka bagi pemeriksa/pengawas dari instansi terkait yang mempunyai relevansi dengan Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo.

9 BAB VI PENGAWASAN, MONITORING DAN EVALUASI Bagian Kesatu PENGAWASAN Pasal 9 (1) Pengawasan bertujuan untuk mengurangi atau menghindari adanya penyimpangan, penyalahgunaan wewenang, permasalahan, penyelewengan atau kesalahan lainnya yang dapat mengakibatkan kerugian Negara akibat dari pelaksanaan Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat dilaksanakan secara : a. pengawasan melekat, dilakukan oleh Kepala Desa, Lurah dan Camat; b. pengawasan internal, dilakukan oleh Tim Verifikasi Data dan Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi serta Inspektorat; c. pengawasan eksternal, dilakukan oleh BPKP, BPK dan/atau masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang menjadi wewenang dalam rangka pelaksanaan Bantuan Keuangan Khusus Desa dan Kelurahan untuk Peningkatan Mutu Guru Ngaji dan Guru Minggu di Kabupaten Situbondo. (3) Apabila masyarakat menemukan adanya indikasi penyimpangan dalam pelaksanaannya agar segera melaporkan kepada : a. Kepala Desa dan Lurah serta Camat setempat; b. Tim Verifikasi Data; c. Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi; d. Inspektorat. Bagian Kedua MONITORING DAN EVALUASI Pasal 10 (1) Monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan secara internal dan eksternal. (2) Monitoring dan evaluasi secara internal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilak sanakan oleh Tim Verifikasi Data dan Tim Pendataan, Monitoring dan Evaluasi serta Inspektorat. (3) Monitoring dan evaluasi secara internal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) sifatnya lebih kepada pembinaan atau difokuskan pada aspek-aspek : a. ketepatan anggaran, sasaran, waktu dan penggunaan dana; b. mekanisme penyaluran dan pertanggungjawaban dana; c. Evaluasi dampak dan manfaat bantuan;

10 d. Permasalahan yang timbul dan melakukan upaya pemecahan dan penyelesaian permasalahan. (4) Monitoring dan evaluasi secara eksternal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten, BPKP dan BPK, Media serta Organisasi Kemasyarakatan lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki. (5) Monitoring dan evaluasi secara eksternal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) sifat nya lebih kepada pembinaan atau difokuskan pada aspek-aspek : a. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan bantuan; b. melakukan analisis atas dampak dan manfaat Bantuan di masyarakat; c. memberikan rekomendasi atau saran apabila ditemukan adanya permasalahan atau kelemahan dalam pelaksanaan Bantuan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Situbondo. Ditetapkan di Situbondo Pada tanggal 01 Mei 2013 BUPATI SITUBONDO, Diundangkan di Situbondo Pada tanggal 01 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SITUBONDO, DADANG WIGIARTO SYAIFULLAH BERITA DAERAH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 NOMOR 15