BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit. 1. kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan disegala bidang yang lumayan tinggi dan. PLN harus menyediakan pasokan listrik yang cukup, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. usaha prospektif namun padanya tidak memiliki permodalan berupa keuangan

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah agent of trust. Agent

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan media dan barang yang tidak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mendorong masyarakat mencari dana untuk mendirikan suatu usaha. 1. yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis syariah. Keadaan ini ditandai dengan semangat tinggi dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang. Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 (empat) yaitu, melindungi segenap

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, segala keinginan dan kebutuhan hidupnya.

PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini menjadi salah satu industri bisnis yang sangat

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan,(Edisi II, Balai Pustaka, 1991), h Bintang, 2002), h ), h. 290.

PEMBIAYAAN MIKRO SANITASI DENGAN AKAD MURABAHAH. (Studi Kasus di KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Kaliori)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Desa Padang Manih termasuk ke dalam Nagari Campago. Campago

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktek

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan. menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan. sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. segala sisi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran masing-masing lembaga. mudah dalam mencapai perkembangan yang optimal.

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank atau perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan di

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang multidimensi, komprehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat. 1

BAB V PEMBAHASAN. dengan bantuan software SPSS 16.,0 for windows, maka akan dibahas tentang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yaitu Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng. Peneliti memilih

ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan Sebagai suatu lembaga keuangan tidak pernah lepas dari resiko usaha. Perbankan mempunyai misi dan fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki surplus berupa tabungan, deposito maupun giro dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit. 1 Kegiatan bank sebagai lembaga keuangan pemberian kredit merupakan kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Penggunaan dana simpanan yang tidak ideal akan mendorong kerugian pada bank. Oleh karena itu pengelolaan kredit harus dilakukan sebaik-baiknya. Mulai dari perencanaan jumlah kredit, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit, sampai kepada pengendalian kredit yang macet. 2 Pengelolaan kredit bertujuan untuk menekan resiko kredit seperti tingginya kredit bermasalah. Untuk menghindari resiko kredit yang disalurkan, bank menetapkan prinsip kehati-hatian. Bank harus merasa yakin terlebih dahulu bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil analisis kredit sebelum kredit disalurkan. 3 Setiap bank mempunyai 1 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 14. 2 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2007), h. 71-72 3 Ibid 1

2 standarisasi metode analisis kredit, namun kebanyakan lembaga keuangan menggunakan metode 5C untuk menganalisa pembiayaan karena metode ini sangat teliti, tepat, dan akurat. Pihak bank dalam memutuskan calon nasabah pemohon kredit apakah diterima atau ditolak terlebih dahulu lembaga keuangan tersebut harus mempertimbangkan suatu prinsip atau kebijakan yang ada. Prinsip atau kebijakan yang ada adalah analisis 5C yaitu character, collateral, capital, capacity, dan condition of economy. Ini penting untuk mengetahui apakah keadaan calon nasabah memang benar dapat dipercaya dan mempunyai itikad baik untuk mengendalikan pinjaman serta mengembalikan dana pinjaman ke lembaga keuangan dengan waktu yang telah disepakati. Firman Allah dalam Al-Qur an yang menjelaskan betapa pentingnya untuk berhati-hati dalam segala hal. Ketentuan tersebut di atur dalam QS. Al- Maidah(5): 49 Artinya : Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya

3 kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.(al-maidah (5): 94). 4 Selain firman diatas Nabi Saw juga menerapkan Sesuatu yang berhubungan dengan prinsip kehati-hatian sebagaimana hadis nabi: ع ن ع اي ش ة : أ ن الن بي ص م آش ت ر ى م ن ي ه و د ي ط ع ام ا إ لى أ ج ل و ر ه ن ه د ر ع ه (رواه ابن ماجه) Dari Aisyah RA, ia berkata, Bahwa Nabi SAW membeli makanan dari seorang Yahudi dalam jangka waktu tertentu, dan beliau menggadaikan baju besinya (HR. Ibn Majah) 5 Dalam hadis diatas menjelaskan Rasulullah saw. menerapkan prinsip kehati-hatian seperti jaminan yang di syaratkan bagi seorang yang berhutang hal ini sejalan dengan prinsip 5C yang diantaranya mewajibkan seorang yang berhutang untuk memberikan jaminan (collateral). Veithzal Rivai (Cendikiawan Muslim) dan Andria Permata rivai dalam bukunya Islamic Financial Management mengatakan pemberian pembiayaan kepada seorang customer agar dapat dipertimbangkan, terlebih dahulu harus terpenuhi persyaratan yang dikenal dengan prinsip 5C dengan tambahan constraints (batasan atau hambatan). 6 Nasabah yang memenuhi kriteria 5C adalah orang yang sempurna untuk mendapatkan pembiayaan. Pihak bank menilai orang yang memiliki karakter kuat, kemampuan mengembalikan 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Bogor: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2009), h. 116 5 Muhammad ibn yazid Al-Qazwainiy, Shahih Sunan Ibnu Majah, (Beirut:Dar al-fikr,tth), juz 2, h. 815 6 Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan Aplikasi (Jakarta: RajaGrafindo, 2008)h. 348

4 utang, jaminan yang berharga, modal yang kuat, dan kondisi perekonomian yang aman merupakan calon nasabah potensial untuk diajak bekerjasama. 7 Dalam Ekonomi Islam dikenal dengan bank Syariah, bank Syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, Bank-bank Islam mengadopsi sistem dan prosedur perbankan yang ada. Bila terjadi pertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, maka bank Islam merencanakan dan menerapkan prosedur mereka sendiri guna menyesuaikan aktivitas perbankan mereka dengan prinsip-prinsip syari ah Islam. 8 Bank konvensional maupun bank Syariah dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya pada bank. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Bank BTN cabang Panam merupakan salah satu kantor cabang bank BTN yang berada di kota Pekanbaru. Kegiatan utama yang dilakukan oleh Bank BTN cabang Panam adalah menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit. Bank BTN cabang Panam dalam menyalurkan kredit menggunakan analisis prinsip 5C untuk menilai kelayakan calon debiturnya. 9 7 Www. Nuralia91.blogspot.prinsip_5 c_dalam_perbankan.html, di akses tanggal 05 januari 2015 8 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari ah, (Jakarta:Anggota IKAPI,2002), h.3 januari 2015 9 Martia Sari, karyawan Bank Tabungan Negara Cabang Panam, Wawancara, tanggal 06

5 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi merupakan produk yang paling diminati pada Bank BTN cabang Panam. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bers ubsidi pada Bank BTN cabang Panam mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun tingkat kredit bermasalahnya semakin rendah. 10 Meskipun kualitas penyaluran KPR bersubsidi membaik namun masih terdapat kendala yang dihadapi yaitu kurangnya ketelitian pihak karyawan dalam menilai nasabah dalam bidang karakter, yaitu adanya ketidak jujuran dan i tikad baik dari nasabah dalam memberikan informasi mengenai pendapatan. Hal ini menyebabkan nasabah tersebut menunggak dalam pembayaran angsuran tiap bulan. Bahaya yang timbul dari kredit bermasalah adalah tidak terbayarnya kembali kredit tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya. Menurut Kasmir ada beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi pada tingkat kemacetan kredit, antara lain yaitu kurang teliti di dalam menganalisis nasabah, kurangnya pengawasan oleh pihak bank, kurang mampu manajemen usahanya dan nasabah yang tidak mempunyai i tikad baik untuk membayar atau mengembalikan kreditnya 11. Untuk dapat mengetahui peningkatan realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel I.1 Data realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam 10 Observasi pada Bank Tabungan Negara Cabang Panam 11 Kasmir, Op Cit, h. 74

6 No Tahun Jumlah Unit Realisasi Tunggakan Persentase (%) 1 2012 215 Unit Rp. 14.775.000.000 Rp.738.750.000 5 % 2 2013 290 Unit Rp. 19.250.400.000 Rp. 579.350.000 3 % 3 2014 385 Unit Rp. 25.339.260.000 Rp. 136.001.188 0.5 % Sumber: Bank Tabungan Negara Cabang Panam Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam tahun 2012-2014 meningkat. Pada tahun 2012 jumlah realisasi sebesar Rp.14.775.000.000 dan tunggakan kredit sebesar Rp.738.750.000,00 dengan persentase 5%, pada tahun 2013 jumlah realisasi sebesar Rp.19.250.400.000 jumlah tunggakan Rp.579.350.000 dengan persentase 3%, dan pada tahun 2014 jumlah realisasi meningkat menjadi Rp.25.339.260.000 jumlah tunggakan hanya Rp.136.001.188 dengan persentase 0,5%. 12 Dari uraian diatas penulis ingin mengetahui penerapan prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada bank BTN cabang panam. Mengacu pada hal tersebut penulis mengambil judul penelitian Aplikasi Prinsip 5C dalam Realisasi Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi pada Bank Tabungan Negara Cabang Panam Menurut Perspektif Ekonomi Islam. B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, secara umum penulis membatasi cakupan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini 12 Dokumentasi pada Bank Tabungan Negara Cabang Panam, 2012-2014

7 adalah aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam, faktor pendukung dan penghambat aplikasi prinsip 5C, dan tinjauan Ekonomi Islam tentang aplikasi prinsip 5C pada Bank Tabungan Negara cabang Panam menurut perspektif Ekonomi Islam. Produk-produk yang lainnya tidak termasuk dalam objek penelitian. C. Rumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut maka dapat dirumuskan bahwa pokok-pokok permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pe milikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam? 3. Bagaimana pandangan Ekonomi Islam terhadap aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam? D. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian

8 a. Untuk mengetahui aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam c. Untuk mengetahui pandangan Ekonomi Islam terhadap aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi menurut perspektif Ekonomi Islam. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan SI di Fakultas Syaria ah dan Hukum jurusan Ekonomi Islam pada Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. b. Bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa saran-saran tentang aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada Bank Tabungan Negara cabang Panam menurut perspektif Ekonomi Islam. c. Bagi pihak lain yaitu bagi pembaca dapat menambah wawasan dan hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian dengan masalah yang serupa. E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

9 Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif yang di peroleh dari Bank Tabungan Negara cabang Panam tentang aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam menurut perspektif Ekonomi Islam. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengambil lokasi di PT. Bank Tabungan Negara cabang Panam JL. HR. Soebrantas No.88-89 Panam-Pekanbaru. 3. Subyek dan Objek a. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah pimpinan, karyawan, dan nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam. b. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam menurut perspektif Ekonomi Islam. 4. Populasi dan Sampel Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dibagian kredit, pimpinan, dan nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi tahun 2012 berjumlah 215 orang. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah karyawan yang bertugas dibagian kredit, pimpinan, dan nasabah

10 sebanyak 22 orang. Suharsimi Arikunto mengatakan sampel yang diambil dari populasi hendaknya bisa mewakili populasi secara keseluruhan. Apabila populasi tidak sampai 100, maka hendaknya diambil seluruhnya, dan apabila populasi lebih besar maka sampel hendaknya diambil 10-15% atau 20-25% dari populasi. 13 Mengingat waktu, tenaga, dan biaya. Maka penulis dalam mengambil sampel sebanyak 10% menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan dengan pertimbangan nasabah dapat ditemui, nasabah dapat diajak berkomunikasi dan nasabah bersedia dijadikan sebagai objek penelitian. 14 5. Sumber Data Didalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah: a. Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari tempat penelitian tentang aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam b. Sumber Data Sekunder Yaitu literatur yang berhubungan dengan objek yang diteliti dan literatur lain yang dapat memberikan informasi tambahan pada judul yang diangkat dalam penelitian ini, misalnya: buku, skripsi, jurnal, artikel,web dan lain-lain. 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta,1997)h.112 14 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2009) h. 96

11 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung dilapangan untuk mendapatkan gambaran nyata tentang kegiatan yang diteliti. b. Dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam menelusuri data historis yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi 15. Yaitu data-data yang diperoleh dari bagian kredit pada bank tabungan negara cabang Panam seperti jenis kredit yang diberikan, prosedur pemberian kredit, formulir permohonan kredit. c. Wawancara yaitu melakukan wawancara langsung dengan karyawan yang bertugas dibagian kredit dan nasabah guna untuk melengkapi data yang diperlukan tentang aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) b ersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam. d. Angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas pertanyaan tersebut. 16 7. Analisis Data 15 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2008) Ed.1. Cet. 2. H. 121 16 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007)h. 49

12 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif adalah suatu cara analisis yang menghasilkan data deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan informan secara tertulis atau lisan dan juga perilaku nyata yang diteliti. 17 F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian ini, penulis akan menyusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II : Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara cabang Panam meliputi Sejarah perusahaan, Visi misi dan Nilai Dasar PT. Bank Tabungan Negara cabang Panam, Struktur Organisasi PT.Bank Tabungan Negara cabang Panam, dan Produk- produk yang dijalankan PT. Bank Tabungan Negara cabang Panam. BAB III : Tinjauan Ekonomi Islam tentang prinsip 5C dalam penyaluran kredit: Pengertian prinsip 5C, Landasan hukum prinsip 5C, Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah(KPR), dan Prinsip 5C dalam Ekonomi Islam BAB IV : Aplikasi Prinsip 5C dalam Realisasi Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah(KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara Cabang Panam Menurut Perspertif Ekonomi Islam. Dalam bab ini dijelaskan bagaimana aplikasi prinsip 5C dalam realisasi 17 Muhammad idrus, Op.Cit, h. 25

13 penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam, faktor pendukung dan penghambat aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam dan tinjauan Ekonomi Islam tentang aplikasi prinsip 5C dalam realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi pada Bank Tabungan Negara cabang Panam BAB V : Kesimpulan dan Saran Merupakan Bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.