BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2012 ) PERHATIAN

1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran Anggaran Setelah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2014 )

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada daerah untuk menggali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( APBD 2015 )

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah

BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melancarkan jalannya roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi)

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 8 TAHUN TENTANG PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 17 TAHUN TENTANG

BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

A. Struktur APBD Kota Surakarta APBD Kota Surakarta Tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 07 Tahun 2012 Seri A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

Keuangan Kabupaten Karanganyar

RANCANGAN BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

BAB II KAJIAN TEORI. pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi. rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur

NOMOR : 15 TAHUN 2013 TANGGAL : 11 DESEMBER 2013

NOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KOTA PASURUAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

DAFTAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN

3.2.1 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENJABARAN PERUBAHAN APBD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh pengeluaran daerah itu. Pendapatan daerah itu bisa berupa

KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA

BAB III ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa lalu

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. mendasari otonomi daerah adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG

DAFTAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN No Perda Tentang Status 1 12 Tahun 2014 APBD tahun Anggaran 2015

REALISASI PAD KOTA DENPASAR TAHUN 2007

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Transkripsi:

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pelaksanaan Otonomi Daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab yang diletakkan pada Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada dasarnya memberikan keleluasaan kepada Daerah Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah yang mampu mengurus rumah tangganya secara mandiri dengan tetap dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam kerangka mewujudkan kemandirian daerah dalam melaksanakan Otonomi Daerah tersebut, Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah, yang menetapkan sumber-sumber keuangan yang menjadi penerimaan Pemerintah Daerah, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Lain-lain Penerimaan yang Sah dengan landasan operasional pengelolaan keuangan daerah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka tahun 2010-2015 Pemerintah Kabupaten Paser melaksanakan pengelolaan keuangan daerah yang disesuaikan dengan amanat peraturan perundangan-undangan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka struktur APBD Kabupaten terdiri dari Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Komponen Pendapatan terdiri dari (1) Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah; (2) Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 35

Pajak/Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi; Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah, Dana Darurat, dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Pendapatan daerah dalam struktur APBD merupakan elemen penting bagi kemampuan pemerintah daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun memberikan pelayanan terhadap publik.apabila dikaitkan dengan pembiayaan, maka pendapatan daerah masih merupakan alternatif pilihan utama dalam mendukung program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik Kabupaten Paser. Pendapatan Daerah, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Nomor 33 Tahun 2004, bersumber dari: Pendapatan Asli Daerah ; Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan. 1. Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah Kebijakan Intensifikasi di bidang Pendapatan Daerah, di antaranya : a. Mengintensifkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggali potensi pendapatan daerah untuk dikembangkan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ada; b. Menerapkan sistem informasi yang akurat dan valid dalam menentukan pajak dan retribusi daerah; c. Mengoptimalkan pendapatan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah untuk pendanaan pembangunan daerah; LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 36

d. Menerapkan mekanisme pembayaran pajak secara transparan, mudah dan cepat; e. Memberikan pendidikan dan pelatihan pemeriksaan laporan keuangan wajib pajak serta pelatihan teknologi komputerisasi / sistem Informasi manajemen pajak daerah; 2. Kebijakan Ekstensifikasi pendapatan daerah, antara lain : a. Melakukan upaya-upaya peningkatan bantuan provinsi, antara lain melakukan penyusunan proposal kegiatan pembangunan yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur; b. Meningkatkan koordinasi dengan dinas teknis pengelola pendapatan daerah, baik di lingkup Kabupaten, Provinsi maupun dengan Pemerintah Pusat sehingga rencana pendapatan yang diharapkan dapat terpenuhi untuk mendukung pembiayaan pembangunan daerah; c. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan untuk membayar pajak daerah; 3. Target dan Realisasi Pendapatan Pendapatan Pemerintah Kabupaten Paser pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 dengan perincian rencana dan realisasi Pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 37

Tabel III.1 Pendapatan Pemerintah Kabupaten Paser 1 2010 982,836,066,702.25 1,102,614,533,979.45 112.19 2 2011 1,369,218,222,575.17 1,606,039,874,952.42 117.30 3 2012 1,834,348,610,799.00 2,006,104,956,176.53 109.36 4 2013 2,104,796,681,637.84 2,008,391,101,761.18 95.42 5 2014 2,084,624,142,975.62 2,125,759,692,755.87 101.97 6 2015 2,285,295,053,614.00 0.00 0.00 Penjelasan mengenai rincian dari masing-masing pendapatan tersebut di atas, dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang berasal dari: (1) Hasil Pajak Daerah; (2) Hasil Retribusi Daerah; (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; serta (4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Paser pada sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel III.2 Perincian Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Paser 1 2010 57,224,181,970.25 107,225,851,713.45 187.38 2 2011 83,294,586,999.17 111,504,056,786.42 133.87 3 2012 61,409,692,833.00 70,910,353,405.90 115.47 4 2013 68,934,130,711.84 97,601,467,545.18 141.59 5 2014 106,682,252,130.62 111,052,683,654.88 104.10 6 2015 89,730,712,442.00 0.00 0.00 LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 38

1) Pajak Daerah Pajak Daerah yang merupakan bagian pendapatan yang termasuk dalam komponen Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari : (1) Pajak Hotel (2) Pajak Restoran; (3) Pajak Hiburan; (4) Pajak Reklame; (5) Pajak Penerangan Jalan; dan (6) Pajak Parkir; (7) Bahan galian golongan C dan (8) Pajak lingkungan, yang saat ini belum tergarap. Tabel III.3 Perincian Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Paser 1 2010 1,928,350,000.00 3,573,049,846.10 185.29 2 2011 13,497,310,000.00 14,755,526,769.10 109.32 3 2012 11,777,310,000.00 14,683,831,994.14 124.68 4 2013 17,266,000,000.00 35,674,176,249.72 206.62 5 2014 49,676,500,000.00 43,452,036,191.20 87.47 6 2015 25,216,000,000.00 0.00 0.00 2) Retribusi Daerah Retribusi Daerah yang merupakan salah satu bagian Pendapatan Asli Daerah meliputi: Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa usaha dan Retribusi perizinan tertentu, yang didalamnya terdiri dari : Retribusi Pelayanan Kesehatan; Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor; Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta; Retribusi Pelayanan Dokumen Lelang; Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan; Retribusi Tempat Khusus Parkir; Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus; Retribusi Pelayanan Pelabuhan; Retribusi Pemakaian Kendaraan Alat Berat Dan Kendaraan Tinja; Retribusi Izin Usaha Perikanan; Retribusi Pengelolaan Dan Pengusahaan Sarang Walet; Retribusi Tanda Daftar Perusahaan; Retribusi Izin Usaha Perkebunan; Retribusi Izin Usaha Pariwisata; Retribusi LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 39

Terminal; Retribusi Ijin Trayek; Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan; Retribusi Penggantian Biaya KTP Dan Akte Catatan Sipil; Retribusi Izin Gangguan/Keramaian; Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum; Retribusi Rumah Potong Hewan; Retribusi Pelayanan Pasar; Retribusi Izin Bidang Perindustrian Dan Perdagangan; Retribusi Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi. Adapun perincian pendapatan dari Retribusi Daerah pada dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel III.4 Perincian Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten Paser 1 2010 11,861,934,892.00 14,105,654,654.81 118.92 2 2011 14,635,211,000.00 15,891,873,187.08 108.59 3 2012 13,969,561,000.00 13,482,492,515.77 96.51 4 2013 16,868,461,000.00 15,930,385,792.25 94.44 5 2014 13,205,259,966.00 15,469,144,088.18 117.14 6 2015 7,525,703,000.00 0.00 0.00 3) Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Hasil Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan merupakan laba yang diperoleh dari penyertaan modal pada BPD Kaltim, sementara sampai saat ini dari Perusda Daya Prima belum memberikan konstribusi usaha, dengan rincian penerimaan sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini. LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 40

Tabel III.5 Penerimaan Hasil Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Kabupaten Paser 1 2010 6,314,331,773.25 6,314,331,773.25 100,00 2 2011 8,363,137,666.17 8,363,137,666.17 100,00 3 2012 6,919,808,190.00 6,919,808,190.00 100,00 4 2013 8,232,520,711.84 8,232,520,711.84 100,00 5 2014 7,331,754,134.42 7,331,754,134.42 100,00 6 2015 7,500,000,000.00 0.00 0.00 4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Penerimaan pendapatan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah terdiri dari : (1) Hasil Penjualan Asset Daerah yang Tidak dipisahkan; (2) Penerimaan Jasa Giro; (3) Penerimaan Bunga Deposito; (4) Tuntutan ganti kerugian daerah; (5) Pendapatan hasil eksekusi dan jaminan (6) pendapatan dari pengembalian; (7) Penerimaan Lain-lain. berikut ini. Rincian pendapatan tersebut dapat dilihat pada tabel Tabel III.6 Perincian Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Kabupaten Paser Tahun Anggaran 2010-2015 1 2010 37,119,565,305.00 83,232,815,439.29 224.23 2 2011 46,798,928,333.00 72,493,519,164.07 154.90 3 2012 28,743,013,643.00 35,824,220,705.03 124.64 4 2013 26,567,149,000.00 37,764,384,791.37 142.15 5 2014 36,468,738,030.20 44,799,749,241.08 122.84 6 2015 49,489,009,442.00 0.00 0.00 b. Pendapatan Transfer Dana Perimbangan merupakan penerimaan daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dana perimbangan ini terdiri dari: (1) Bagi Hasil Pajak / Bagi LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 41

Hasil Bukan Pajak; (2) Dana Alokasi Umum; (3) Dana Alokasi Khusus, dengan perincian rencana dan realisasi Pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel III.7 Perincian Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1 2010 767,868,285,132.00 792,354,070,546.00 103.19 2 2011 951,406,723,256.00 1,164,383,890,346.00 122.39 3 2012 1,253,538,460,966.00 1,418,669,782,479.00 113.17 4 2013 1,445,158,188,070.00 1,321,724,837,616.00 91.46 5 2014 1,340,404,046,845.00 1,377,664,405,076.00 102.78 6 2015 1,662,180,087,000.00 0.00 0.00 1) Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak terdiri dari: (1) Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB); (2) Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); (3) Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi; (4) Bagi Hasil dari Iuran Hak Pengusahaan Hutan; (5) Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi; (6) Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29, dll. Adapun perincian penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel III.8 Perincian Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak Kabupaten Paser 1 2010 735,326,960,132.00 761,633,945,546.00 103.58 2 2011 734,664,423,256.00 947,521,008,346.00 128.97 3 2012 965,173,950,966.00 1,130,305,272,479.00 117.11 4 2013 1,128,081,265,070.00 1,008,429,559,616.00 89.39 5 2014 1,024,447,163,845.00 1,063,633,947,076.00 103.83 6 2015 1,393,882,301,000.00 0.00 0.00 LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 42

2) Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum merupakan salah satu sumber pendapatan Pemerintah Kabupaten Paser yang berasal dari Pemerintah guna menunjang kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penerimaan Pemerintah Kabupaten Paser yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan 2015, perincian penerimaan dari Dana Alokasi Umum dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel III.9 Perincian Dana Alokasi Umum Kabupaten Paser 1 2010 25,256,525,000.00 25,256,525,000.00 100.00 2 2011 208,083,700,000.00 208,204,282,000.00 100.06 3 2012 280,966,870,000.00 280,966,870,000.00 100.00 4 2013 301,950,343,000.00 301,950,343,000.00 100.00 5 2014 308,251,183,000.00 308,251,183,000.00 100.00 6 2015 260,435,716,000.00 0.00 0.00 3) Dana Alokasi Khusus (DAK) Penerimaan Pemerintah Kabupaten Paser yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan 2015, perincian penerimaan dari Dana Alokasi Khusus dapat dilihat pada Tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 43

Tabel III.10 Dana Alokasi Khusus (DAK) 1 2010 7,284,800,000.00 5,463,600,000.00 75.00 2 2011 8,658,600,000.00 8,658,600,000.00 100.00 3 2012 7,397,640,000.00 7,397,640,000.00 100.00 4 2013 15,126,580,000.00 11,344,935,000.00 75.00 5 2014 7,705,700,000.00 5,779,275,000.00 75.00 6 2015 7,862,070,000.00 0.00 0.00 4) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Penerimaan Pemerintah Kabupaten Paser yang bersumber dari Dana Penyesuaian pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan 2015, perincian penerimaan dari Dana Penyesuaian dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel III.11 Dana Penyesuaian 1 2010 15,850,699,600.00 15,211,899,600.00 95.97 2 2011 79,482,035,320.00 74,578,157,820.00 93.83 3 2012 36,500,837,000.00 36,500,837,000.00 100.00 4 2013 79,606,444,256.00 77,895,338,000.00 97.85 5 2014 74,765,388,000.00 74,765,388,000.00 100.00 6 2015 126,481,798,172.00 0.00 0.00 5) Transfer Pemerintah Provinsi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Paser yang bersumber dari Pendapaan Bagi Hasil Pajak pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan 2015, perinciannya dapat dilihat pada Tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 44

Tabel III.12 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 1 2010 62,650,000,000.00 75,958,734,500.00 121.24 2 2011 160,971,027,000.00 165,491,855,000.00 102.81 3 2012 194,853,520,000.00 194,853,514,000.00 100.00 4 2013 252,701,418,600.00 252,701,418,600.00 100.00 5 2014 251,309,956,000.00 250,752,830,025.00 99.78 6 2015 251,309,956,000.00 0.00 0.00 c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Penerimaan Pemerintah Kabupaten Paser yang bersumber dari Lain-lain Pendapatan yang Sah pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan 2015, perincian lain-lain pendapatan yang sah termasuk Pendapatan Hibah dan Pendapatan Lainnya, dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel III.13 Perincian Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Paser 1 2010 79,242,900,000.00 111,863,977,620.00 141.17 2 2011 94,063,850,000.00 90,081,915,000.00 95.77 3 2012 288,046,100,000.00 285,170,469,291.63 99.00 4 2013 258,396,500,000.00 258,468,040,000.00 100.03 5 2014 311,462,500,000.00 311,524,386,000.00 100.02 6 2015 155,592,500,000.00 0.00 0.00 B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH 1. Kebijakan Umum Belanja Daerah Kebijakan pendayagunaan belanja daerah pada APBD Pemerintah Kabupaten Paser diarahkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran Belanja Daerah yang disesuaikan dengan Arah Kebijakan Umum APBD dan tingkat kebutuhan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 45

Untuk kurun waktu tahun 2010 sampai dengan 2015 komponen Belanja daerah terdiri dari : (1 ) Belanja Tidak Langsung, penggunaannya diarahkan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan Pemerintah Kabupaten Paser yang bersifat internal guna menjalankan roda pemerintahan secara berkesinambungan, belanja kepada badan/lembaga/organisasi yang berupa hibah dan bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada desa dan partai politik, serta belanja tidak terduga yang penggunaannya diarahkan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan yang sulit diprediksikan kejadiannya (force majore) terutama berkaitan dengan kejadian bencana alam, bencana sosial dan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Paser, (2) Belanja Langsung, penggunaannya diarahkan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan yang bersifat eksternal yaitu berupa pemenuhan sarana dan prasarana yang menjadi kepentingan dan kebutuhan publik guna menjalankan fungsi pemerintahan sebagai motivator dan fasilitator dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Paser, serta merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Pada tahun 2015, komponen belanja daerah belanja operasi, belanja modal, dan belanja tak terduga. diubah menjadi 2. Rencana Dan Realisasi Belanja Daerah Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Paser pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 46

Tabel III.14 Perincian Belanja Daerah Kabupaten Paser 1 2010 1,332,646,323,486.77 1,188,222,331,942.58 89.16 2 2011 1,615,444,975,010.07 1,367,724,299,979.71 84.67 3 2012 2,324,829,477,543.61 1,928,428,642,191.43 82.95 4 2013 2,660,328,351,695.76 2,292,916,011,204.00 86.19 5 2014 2,347,486,320,243.94 2,059,405,397,887.61 87.73 6 2015 2,435,295,053,614.00 0.00 0.00 Penjelasan mengenai rincian dari masing-masing belanja tersebut di atas, khususnya belanja pada Tahun Anggaran 2010 sampai dengan Tahun Anggaran 2015, dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Belanja Operasi Belanja Operasi dianggarkan sebesar Rp. 7.191.552.982.323,38 dan direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 4.855.137.588.106,05 atau 85,34 % dengan rincian pada tabel berikut ini : Tabel III.15 Perincian Belanja Operasi Kabupaten Paser 1 2010 817,139,540,887.45 693,850,482,828.84 84.91 2 2011 980,182,577,944.84 834,907,386,089.83 85.18 3 2012 1,114,054,630,931.55 952,889,457,411.06 85.53 4 2013 1,384,133,937,758.16 1,170,517,361,589.71 84.57 5 2014 1,393,761,989,853.74 1,202,972,900,186.61 86.31 6 2015 1,502,280,304,947.64 0.00 0.00 a) Belanja Pegawai Belanja Pegawai dianggarkan sebesar Rp. 3.962.364.401.347,30 dan telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 2.582.947.976.321,04 atau 83,85 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 47

Tabel III.16 Perincian Belanja Pegawai Kabupaten Paser 1 2010 461,273,510,534.69 389,105,373,511.92 84.35 2 2011 554,226,948,056.66 465,116,922,612.54 83.92 3 2012 618,333,011,828.44 531,103,592,750.83 85.89 4 2013 706,521,740,852.41 579,487,176,126.25 82.02 5 2014 739,960,127,524.12 618,134,911,319.50 83.54 6 2015 882,049,062,550.98 0.00 0.00 b) Belanja Barang Belanja Barang dianggarkan sebesar Rp. 1.804.927.594.336,00 dan telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 1.216.201.551.753,73 atau 80,24 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja hibah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III.17 Perincian Belanja Barang Kabupaten Paser 1 2010 180,530,654,312.76 143,007,662,931.50 79.22 2 2011 249,453,769,288.18 201,414,844,477.00 80.74 3 2012 299,527,796,457.11 228,804,292,014.23 76.39 4 2013 414,327,998,259.75 332,173,769,853.00 80.17 5 2014 371,786,390,009.62 310,800,982,478.00 83.60 6 2015 289,300,986,008.58 0.00 0.00 c) Belanja Subsidi Belanja Subsidi dianggarkan sebesar Rp. 3.000.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 3.000.000.000,00 atau 100 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja hibah dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 48

Tabel III.18 Perincian Belanja Subsidi Kabupaten Paser 1 2010 0.00 0.00 0.00 2 2011 0.00 0.00 0.00 3 2012 2,500,000,000.00 2,500,000,000.00 100.00 4 2013 500,000,000.00 500,000,000.00 100.00 5 2014 0.00 0.00 0.00 6 2015 0.00 0.00 0.00 d) Belanja Hibah Belanja Hibah dianggarkan sebesar Rp. 359.128.566.031,08 dan telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 249.961.656.168,22 atau 92,28 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja hibah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III.19 Perincian Belanja Hibah Kabupaten Paser Tahun Anggaran 2010-2014 1 2010 83,840,660,563.00 73,397,859,646.42 87.54 2 2011 50,473,410,600.00 46,875,709,200.00 92.87 3 2012 60,816,934,000.00 57,604,684,000.00 94.72 4 2013 40,922,510,000.00 37,876,745,492.80 92.56 5 2014 34,809,498,000.00 34,206,657,829.00 98.27 6 2015 88,265,552,868.08 0.00 0.00 e) Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Sosial dianggarkan sebesar Rp. 127.274.730.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 70.280.370.000,00 atau 87,93 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi bantuan sosial dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 49

Tabel III.20 Perincian Belanja Bantuan Sosial Kabupaten Paser 1 2010 16,213,340,000.00 13,166,235,000.00 81.21 2 2011 22,092,450,000.00 20,315,450,000.00 91.96 3 2012 3,317,000,000.00 3,317,000,000.00 100.00 4 2013 22,092,450,000.00 20,315,450,000.00 91.96 5 2014 16,213,340,000.00 13,166,235,000.00 81.21 6 2015 47,346,150,000.00 0.00 0.00 f) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik Belanja Bantuan Keuangan dianggarkan sebesar Rp. 924.471.950.609,00 dan telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 697.695.190.863,06 atau 98,36 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja bantuan keuangan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III.21 Perincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik Kabupaten Paser 1 2010 75,281,375,477.00 75,173,351,739.00 99.86 2 2011 103,936,000,000.00 101,184,459,800.29 97.35 3 2012 129,559,888,646.00 129,559,888,646.00 100.00 4 2013 200,670,158,646.00 199,290,740,117.66 99.31 5 2014 199,859,824,320.00 192,486,750,560.11 96.31 6 2015 215,164,703,520.00 0.00 0.00 2) Belanja Modal Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp. 5.530.477.519.270,77 dan direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 3.970.942.532.794,57 atau 86,86 %. Adapun LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 50

perincian Belanja Lansung dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel III.22 Perincian Belanja Modal Kabupaten Paser 1 2010 512,506,782,599.32 492,431,264,513.74 96.08 2 2011 628,262,397,065.23 529,697,620,548.31 84.31 3 2012 1,205,274,846,612.06 971,424,798,438.55 80.60 4 2013 1,273,194,413,937.60 1,121,305,672,114.29 88.07 5 2014 952,224,330,390.20 856,083,177,179.68 89.90 6 2015 932,014,748,666.36 0.00 0.00 a) Belanja Tanah Belanja Tanah dianggarkan sebesar Rp. 389.182.132.600,00 dan telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 295.146.902.425,00 atau 89,10 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja Pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III.23 Perincian Belanja Tanah Kabupaten Paser 1 2010 32,832,042,000.00 32,691,573,078.00 99.57 2 2011 39,289,056,500.00 35,488,158,213.00 90.33 3 2012 89,757,606,000.00 58,134,384,348.00 64.77 4 2013 114,731,867,000.00 114,222,361,802.00 99.56 5 2014 54,649,154,000.00 54,610,424,984.00 99.93 6 2015 57,922,407,100.00 0.00 0.00 b) Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Peralatan dan Mesin dianggarkan sebesar Rp. 608.695.384.857,00 telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 445.531.865.194,00 atau 80,68 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 51

Tabel III.24 Perincian Belanja Peralatan dan Mesin Kabupaten Paser 1 2010 28,526,035,253.00 26,307,782,362.00 92.22 2 2011 116,519,042,014.00 94,296,604,954.00 80.93 3 2012 186,529,652,196.00 139,106,690,937.00 74.58 4 2013 121,993,997,695.00 94,443,660,541.00 77.42 5 2014 98,664,190,408.00 91,377,126,400.00 92.61 6 2015 56,462,467,291.00 0.00 0.00 c) Belanja Bangunan dan Gedung Belanja Bangunan dan Gedung dianggarkan sebesar Rp. 1.897.423.345.474,06 telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 1.263.686.505.089,26 atau 85,32 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III.25 Perincian Belanja Bangunan dan Gedung Kabupaten Paser 1 2010 260,820,245,971.09 243,523,093,442.27 93.37 2 2011 171,426,264,727.01 142,359,935,762.47 83.04 3 2012 376,503,941,555.00 276,936,574,203.55 73.55 4 2013 367,301,124,480.00 340,427,952,223.29 92.68 5 2014 305,063,610,189.92 260,438,949,457.68 85.37 6 2015 416,308,158,551.04 0.00 0.00 d) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Bangunan dan Gedung dianggarkan sebesar Rp. 2.604.563.468.168,71 telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 1.964.414.889.123,31 atau 89,15 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 52

Tabel III.26 Perincian Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Kabupaten Paser 1 2010 189,813,897,675.23 189,491,639,831.47 99.83 2 2011 300,899,601,324.22 257,480,214,118.84 85.57 3 2012 552,297,901,861.06 497,089,738,950.00 90.00 4 2013 668,326,617,762.60 571,677,947,158.00 85.54 5 2014 492,196,190,792.28 448,675,349,065.00 91.16 6 2015 401,029,258,753.32 0.00 0.00 e) Belanja Aset dan Aset Tetap Lainnya Belanja Aset dan Aset Tetap Lainnya dianggarkan sebesar Rp. 3.613.188.171,00 telah direalisasikan hingga tahun 2014 sebesar Rp. 2.162.370.963,00 atau 65,12 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III.27 Perincian Belanja Aset dan Aset Tetap Lainnya Kabupaten Paser 1 2010 514,561,700.00 417,175,800.00 81.07 2 2011 128,432,500.00 72,707,500.00 56.61 3 2012 185,745,000.00 157,410,000.00 84.75 4 2013 840,807,000.00 533,750,390.00 63.48 5 2014 1,651,185,000.00 981,327,273.00 59.43 6 2015 292,456,971.00 0.00 0.00 3) Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga dianggarkan sebesar Rp. 21.000.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 10.616.562.304,71 hingga tahun 2014 atau 53,08 %. Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja tidak terduga dapat dilihat pada tabel berikut ini : LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 53

Tabel III.28 Perincian Belanja Tidak Terduga Kabupaten Paser 1 2010 3,000,000,000.00 1,940,584,600.00 64.69 2 2011 7,000,000,000.00 3,119,293,341.57 44.56 3 2012 5,500,000,000.00 4,114,386,341.82 74.81 4 2013 3,000,000,000.00 1,092,977,500.00 36.43 5 2014 1,500,000,000.00 349,320,521.32 23.29 6 2015 1,000,000,000.00 0.00 0.00 C. RENCANA DAN REALISASI PEMBIAYAAN Pendayagunaan komponen Pembiayaan pada Struktur APBD Tahun 2010-2015 dilandasi atas pemikiran bahwa setiap kewajiban yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Paser senantiasa harus diupayakan pelaksanaannya sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawab serta guna menjaga citra dan wibawa Pemerintah Kabupaten Paser khususnya kepada pemberi pinjaman dan umumnya kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, maka komponen Pembiayaan penggunaannya diarahkan untuk menutupi defisit anggaran berjalan, penyertaan modal pemerintah daerah kepada BUMD, pemberian pinjaman daerah kepada UKM/UKMK, Koperasi dan pembayaran utang daerah kepada pihak ketiga. Tabel III.29 Komposisi Pembiayaan Kabupaten Paser 1 2010 349,810,256,784.52 349,836,298,451.27 100.01 2 2011 246,226,752,434.90 252,258,758,001.90 102.45 3 2012 490,480,866,744.61 490,615,356,072.82 100.03 4 2013 555,531,670,057.92 555,617,086,711.14 100.02 5 2014 262,862,177,268.32 262,954,885,602.92 100.04 6 2015 150,000,000,000.00 0.00 0.00 LKPj Akhir Masa Jabatan Bupati Paser 2010-2015 54