KEDUDUKAN PT. PERTAMINA DALAM MELAKUKAN PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN MITRA USAHA SPBU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik

Grace Margaretha Ginting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan di dunia yang memiliki wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan hilir minyak dan gas di Indonesia memasuki babak baru

ABSTRACT JURIDICAL REVIEW OF POSITION STATED OWNED ENTERPRISES AS A LEGAL INDEPENDENT ENTITY AND THE RESPONSIBILITIES IN THE MANAGEMENT OF STATED

BAB V PENUTUP. SPBU di Indonesia memiliki 3 (tiga) macam SPBU yaitu diantaranya COCO

HAK DAN KEWAJIBAN INVESTOR ASING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

HUBUNGAN HUKUM PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DENGAN PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. Oleh Ida Ayu Gita Srinita Gede Putra Ariana

KARAKTERISTIK PERJANJIAN KERJASAMA PADA PERUSAHAAN PT. PERTAMINA (PERSERO)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PENGGUNA BAHAN BAKAR MINYAK ECERAN YANG TIDAK MEMILIKI IZIN PENJUALAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dalam perkembangannya tidak hanya orang yang

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

DESAIN TATA KELOLA MIGAS MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA OLEH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

BAB V PENUTUP. Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dari analisis berbagai data dan fakta yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SAHAM MINORITAS PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Kata Kunci: BUMN, Penunjukan Langsung, Good Corporate Governance, Asas Kewajaran.

STANDARISASI KEAMANAN DAN KESELAMATAN WISATAWAN YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BIRO PERJALANAN WISATA

JOSHUA ( ) Kata kunci : perjanjian jasa layanan pendidikan, perlindungan konsumen. Universitas Kristen Maranatha

PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 65/PUU-X/2012 Tentang Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi Oleh Negara

HUBUNGAN DESENTRALISASI PEMBERIAN PERSETUJUAN DAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DENGAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

KEABSAHAN PERJANJIAN NOMINEE KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Kata Kunci: Tukar-Menukar, Swasta, Pemerintah Daerah, Perlindungan Hukum.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2001 TENTANG TIM KEBIJAKAN PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENGGUNAAN KLAUSULA BAKU DALAM TRANSAKSI PENYEDIA JASA PENGIRIMAN YANG DILAKUKAN PT. CITRA VAN

IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dari penelitian penulis ini ialah harga Liquefied Petroleum Gas

BAB I PENDAHULUAN. moyang bangsa Indonesia dikenal sebagai negara maritim. 1

AKIBAT HUKUM ATAS DIBATALKANNYA PERATURAN DAERAH MELALUI KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian yuridis empiris yaitu penelitian terhadap

MEMBEDAH STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) di INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini menurut buku yang berjudul Consumer 3000 karya Yuswohady,

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL COMPANY) DALAM HAL PERUSAHAAN PASANGAN USAHA MENGALAMI PAILIT

Oleh: Riki Ardiansyah A.A Ketut Sukranatha Progam Kekhususan Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan bisnis transportasi yang kian meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENYEDIA JASA RENTAL MOBIL DALAM PERJANJIAN RENTAL MOBIL BERDASARKAN ASAS KESEIMBANGAN. Maria Armanusahwati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:26). Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM PERSAINGAN USAHA OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

PENGATURAN PENJUALAN SAHAM BADAN USAHA MILIK NEGARA PADA PIHAK SWASTA. Oleh: Kadek Yowana Aryawan I Gusti Ayu Putri Kartika I Nyoman Bagiastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

PENGENDALIAN USAHA MINI MARKET OLEH PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG MELALUI INSTRUMEN PERIJINAN

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH PADA SATUAN RUMAH SUSUN

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENANAM MODAL DALAM PERUSAHAAN PERSEKUTUAN PERDATA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL.

Kata Kunci : Para Pihak, Perjanjian Campuran, Konsekuensi Hukum, Perlindungan Hukum.

UNSUR KESALAHAN DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP SUATU KAJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP EMITEN DAN INVESTOR

PERTANGGUNGJAWABAN SEKUTU DALAM PERSEKUTUAN KOMANDITER YANG MENGALAMI KEPAILITAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Baik bentuk maupun media komunikasi sekarang ini

AKUISISI PERSEROAN TERBATAS DIHUBUNGKAN TERHADAP TERJADINYA PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT Abstrak

BENTUK PERALIHAN HAK ATAS TANAH YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH WARGA NEGARA ASING AKIBAT PERCAMPURAN HARTA DALAM PERKAWINAN

AKIBAT HUKUM BAGI PENANAM MODAL ASING YANG MELAKUKAN PELANGGARAN KONTRAK DALAM BERINVESTASI DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEPENTINGAN PARA KREDITOR AKIBAT ACTIO PAULIANA DALAM HUKUM KEPAILITAN

Oleh Ni Wayan Anggita Darmayoni I Gede Yusa. Bagian Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

Oleh Gede Irwan Mahardika Ngakan Ketut Dunia Dewa Gede Rudy Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

ABSTRAK. Winade Yehezkiel ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB 1 Pendahuluan. merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia.

KEDUDUKAN SURAT PENGANGKATAN PEGAWAI SWASTA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM JAMINAN DALAM PEYALURAN KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

ABSTRAK KAJIAN YURIDIS ATAS DOKTRIN CAVEAT VENDITOR

PROSEDUR HUKUM YANG HARUS DITEMPUH PERSEROAN TERBATAS DALAM HAL TERJADINYA PENGURANGAN JUMLAH PENDIRI DAN AKIBAT HUKUMNYA

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. memberi pekerjaan. Barang yang dimaksud adalah setiap benda berwujud maupun

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

BAB I PENDAHULUAN. Industri Hilir Migas merupakan penyediaan jasa/kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi dapat memperluas ruang gerak transaksi barang dan/atau jasa. Kondisi

PUBLIC POLICY SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kekayan negara yang dipisahkan, merupakan salah satu pelaku

KEPEMILIKAN SAHAM MAYORITAS OLEH DIREKTUR UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala bidang sampai saat ini masih terus dijalankan dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Dapat diartikan bahwa pemerintah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG TIM KONSULTASI PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU (STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan business judgment..., Kanya Candrika K, FH UI, , TLN No. 4756, Pasal 1 angka 1.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena minyak dan gas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 Universitas Indonesia

Kata Kunci: Yayasan, Badan Usaha, Perseroan Terbatas

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM SISTEM PERDAGANGAN TANPA WARKAT TERHADAP PIHAK PENERIMA GADAI

Transkripsi:

KEDUDUKAN PT. PERTAMINA DALAM MELAKUKAN PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN MITRA USAHA SPBU Oleh Anom Basudewa Amijaya A.A Gede Oka Parwata Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract This article discusses the position of Limited Company. Pertamina in conducting business contract with its partner candidates (gas station agents). The contract offered by Limited CompanyPertamina to its partner candidates is in the form of standard contract that creates an unbalanced condition because the partner candidates do not have a bargaining position. The problems encountered here are : what are the forms of contract offered by Limited CompanyPertamina to its partner candidates? How is the position of Limited CompanyPertamina in theexecution of the contracts? The research method employed is normative-juristic research which is based on the absence of norms or law principles. The research results show that the contracts offered by Limited CompanyPertamina are in forms of Gas Stations COCO (Company Owned Company Operated), Gas Stations CODO (company owned dealer operated), and Gas Stations DODO (dealer owned and dealer operated). The position of Limited Company Pertamina in the contract to managing the gas stations (SPBU) is as a State-owned Company, which acts as a private law institution and is obliged to undergo good corporate governance principles or good company management. Key words : Limited CompanyPertamina, Gas stations, Business Contract, and Business Partners Abstrak Perjanjian yang ditawarkan oleh pihak Perseroan Terbatas Pertamina kepada calon mitra usaha Stasiun Pengisian Bahan bakar Umuma adalah dalam bentuk perjanjian baku yang menyebabkan keadaan tidak seimbang karena calon mitra usaha tidak memiliki posisi tawar. Adapun permasalahan yang dihadapi yaitu: bagaimanakah bentuk-bentuk perjanjian yang ditawarkan oleh Perseroan Terbatas Pertamina pada calon mitra usaha Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum? Dan bagaimanakah kedudukan Perseroan Terbatas Pertamina dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama dengan calon mitra usaha Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum? Metode penelitian yang dipergunakan yaitu penelitian yuridis normatif beranjak dari adanya kekosongan dalam norma/asas hukum. Hasil dari penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa bentuk perjanjian kerjasama yang ditawarkan Perseroan Terbatas Pertamina yaitu Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum COCO (Company Owned Company Operated), Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum CODO (Company Owned Dealer Operated), dan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum DODO (Dealer Owned And Dealer Operated). Kedudukan Perseroan Terbatas Pertamina dalam perjanjian kerjasama pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan bakar 1

Umum yaitu berkedudukan sebagai Badan Usaha Milik Negara, yang bertindak selaku badan hukum privat dan wajib menjalankan prinsip good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik. Kata kunci : PT. Pertamina, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, Perjanjian Kerjasama, Mitra Usaha I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) atau yang dikenal oleh masyarakat dengan istilah Pompa Bensin merupakan unit Usaha Migas mitra Perseroan Terbatas (PT) PERTAMINA dengan komoditas yang sangat strategis, kegiatan utamanya adalah menyalurkan atau menjual Bahan Bakar Minyak bersubsidi kepada Masyarakat umum khususnya untuk kebutuhan bahan bakar kendaraan Rakyat/pribadi. PT. PERTAMINA (Persero) tidak lagi menjadi regulator yang merangkap pemain. Saat ini kedudukan PT. PERTAMINA (Persero) sama dan setara dengan perusahaan lain, yaitu sebagai pemain, tidak ada lagi hak-hak privilege yang dapat melindungi PT. PERTAMINA (Persero) di arena persaingan, kecuali PT. PERTAMINA (Persero) sendiri membangun kekuatan sendiri. 1 Perjanjian kerjasama pengelolaan SPBU antara PT. PERTAMINA (Persero) dengan pihak swasta tentunya harus menghasilkan sesuatu yang saling menguntungkan. Namun perjanjian yang ditawarkan oleh PT. PERTAMINA (Persero) kepada pihak pengusaha SPBU ditetapkan dalam bentuk perjanjian baku, sehingga pihak pengusaha SPBU tidak mempunyai posisi tawar dalam pembuatan perjanjian bersangkutan. Kedudukan para pihak tentunya menjadi tidak seimbang. Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi tidak ada ketentuan yang mengatur mengenai bentuk perjanjian kerjasama yang ditawarkan oleh PT. Pertamina. Kekosongan norma ini tentunya berpengaruh pada perlindungan hukum para pihak khususnya pihak swasta dalam mengadakan perjanjian kerja sama tersebut. 1 Anonim, 2007, Sejarah Pertamina, Warta Pertamina Edition No. 1/THN XLII, Januari, h. 5 2

1.2 Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan jurnal ini yaitu untuk mengetahui bentuk-bentuk perjanjian yang ditawarkan oleh PT. Pertamina pada calon mitra usaha SPBU, dan untuk mengetahui kedudukan PT. Pertamina dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama dengan calon mitra usaha SPBU. II. ISI 2.1 MetodePenelitian Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan ini yaitu metode penelitian hukum normatif. Adapun penelitian hukum normatif mencakup penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, penelitian sejarah hukum dan penelitian perbandingan hukum. Penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka yang ada, yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier untuk selanjutnya bahan-bahan hukum tersebut disusun secara sistematis, dikaji kemudian ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti 2. 2.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 2.2.1 Bentuk Perjanjian Kerjasama PT. PERTAMINA Dengan Pihak Swasta Adapun bentuk kerjasama yang ditawarkan oleh PT. PERTAMINA (Persero) bagi para pengusaha yang ingin mengelola SPBU pada umumnya meliputi 3 jenis SPBU, yakni: 1. COCO (Company Own Company Operate), yakni SPBU yang dimiliki dan dioperasikan sepenuhnya oleh pihak PT. PERTAMINA (Persero). 2. DODO (Dealer Own Dealer Operate, yakni SPBU yang dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha SPBU tersebut. 3. CODO (Company Own Dealer Operate), yakni SPBU yang tanahnya dikuasai oleh pengusaha SPBU bekerja sama dengan PT. PERTAMINA (Persero) yang 2 Soerjono Soekanto, 2000, Pengantar Penelitian Hukum, UI. Press, Jakarta, h.51-52. 3

memberikan bantuan pengembangan sarana serta peralatan SPBU agar SPBU bersangkutanl ebih maju dan meningkat. 3 Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat terutama di bidang transportasi darat, hal ini telah menyebabkan banyaknya bermunculan SPBU yang berada dibawah naungan PT. PERTAMINA (Persero). Para pengusaha memandang bisnis SPBU sebagai bisnis yang menguntungkan dengan semakin banyaknya volume kendaraan yang beredar di masyarakat. Perjanjian dibuat dalam bentuk Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Perjanjian bersangkutan dibuat dalam bentuk perjanjian baku sehingga bentuknya sudah ditentukan dan tidak ada posisi tawar bagi pihak kedua selaku pelaku usaha SPBU. 2.2.2 Kedudukan PT. Pertamina Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Dengan Calon Mitra Usaha SPBU Pemerintah mengadakan kerjasama untuk mendistribusikan BBM (Bahan Bakan Minyak) pada masyarakat luas dengan melakukan perjanjian/kontrak kerjasama dengan pihak swasta. Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya disebut UU BUMN), BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Pertamina sebagai BUMN juga tidak terlepas dari sifat yang melekat pada badan hukum. Peran pemerintah dalam kegiatan bisnis haruslah sekedar sebagai pengatur dan pengawas aktivitas bisnis. Peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah ini sebaiknya bersendikan prinsip-prinsip good corporate governance. Penerapan Good Corporate Governance haruslah sejalan dengan penerapan good corporate governance. Hal ini dikarenakan kedua prinsip ini saling melengkapi dalam aktivitas perekonomian dalam suatu negara. Dalam membuat regulasi pemerintah haruslah senantiasa memperhatikan perkembangan bisnis dan ekonomi agar regulasi yang dihasilkan dapat menciptakan 3 PT. PERTAMINA, Jenis SPBU, www.pertamina.com, diunduh pada 14 Mei 2014 4

persaingan bisnis yang sehat. 4 Pemerintah telah memasukkan konsep governance dalam berbagai peraturan perundang-undangan begitu juga dalam Undang Undang Badan Usaha Milik Negara. Sehingga setiap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seharusnya dijalankan sesuai dengan konsep governance yang baik. 5 Kemitraan yang dijalin pemerintah dengan pihak swasta dalam perjanjian kerjasama pengelolaan SPBU merupakan sebuah hubungan hukum yang terjadi antara dua pihak. Hal yang diperjanjikan dalam kontrak tersebut bersifat privat, mengikat keduanya secara khusus sesuai dengan hal yang diperjanjikan. Sepanjang kontrak atau perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan syarat sahnya perjanjian maka perjanjian CODO tersebut sah menurut hukum. Didalam Pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang Undang Hukum Perdata disebutkan bahwa suatu perjanjian yang dibuat sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. 6 III. KESIMPULAN 1. Bentuk-bentuk perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh PT. PERTAMINA dengan pihak swasta yaitu (1) COCO (Company Owned Company Operated) yaitu SPBU yang dimiliki dan dioperasikan sepenuhnya oleh pihak PT. PERTAMINA (Persero). (2) DODO (Dealer Owned Dealer Operated) yaitu SPBU yang dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha SPBU tersebut. (3) CODO (Company Owned Dealer Operated) SPBU yang tanah nya dikuasai oleh pengusaha SPBU bekerja sama dengan PT. PERTAMINA yang memberikan bantuan pengembangan sarana serta peralatan SPBU. 2. Dalam melakukan perjanjian kerja sama pengelolaan SPBU, PT. PERTAMINA selaku pemerintah dalam hal ini berkedudukan sebagai Badan Usaha Milik Negara, dimana pemerintah berkedudukan sebagai badan hukum privat dan harus menerapkan prinsip Good Corporate Governance dalam melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan SPBU dengan pihak swasta, sehingga dapat diwujudkan kedudukan berimbang antara para pihak. 4 Joni Emirzon, 2007, Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance : Paradigma Baru Dalam Praktek Bisnis Indonesia, Genta Press, Yogjakarta, h. 6-7 5 Akhmad Syakhroza, 2005, Corporate Governance :Sejarah dan Perkembangan, Teori, Model dan Sistem Governance serta Aplikasinya Pada Perusahaan BUMN, FEUI, Depok, h. 3 6 Abdul Halim Barkatullah, 2008, Menjual Hak Memilih Pada Pemilihan Umum Dalam Perspektif Hukum Perjanjian, JurnalKonstitusi, Vol. 1, No. 1, November, h. 32 5

DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim Barkatullah, Menjual Hak Memilih Pada Pemilihan Umum Dalam Perspektif Hukum Perjanjian, Jurnal Konstitusi, Vol. 1, No. 1, November 2008 Akhmad Syakhroza, 2005, Corporate Governance : Sejarah dan Perkembangan, Teori, Model dan Sistem Governance serta Aplikasinya Pada Perusahaan BUMN, FEUI, Depok Anonim, 2007, Sejarah Pertamina,Warta Pertamina Edition No. 1/THN XLII, Januari Joni Emirzon, 2007, Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance : Paradigma Baru Dalam Praktek Bisnis Indonesia, Genta Press, Yogjakarta PT. PERTAMINA, Jenis SPBU, www.pertamina.com, diunduh pada 14 Mei 2014 Soerjono Soekanto, 2000, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta PeraturanPerundang Undangan : Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi 6