KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51 /Kpts/KPU-Kab /2015.

dokumen-dokumen yang mirip
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya keputusan ini adalah sebagai berikut :

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. NOMOR : 21/Kpts/KPU.Kab /2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. NOMOR: 021/Kpts/KPU-Prov-022/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG,

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA KEPUTUSAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

-3- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. a. menyebarluaskan informasi kegiatan menyangkut tahapan, jadwal dan program Pemilihan;

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUMM KOTA SOLOK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umumyang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana ked

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA KEDIRI

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PEDOMAN TEKNIS SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

Lampiran Pedoman Teknis Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat pada PILBUP Pekalongan Tahun

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintaha

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIM:UR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR: OS/Kpts/KPU-Prov-014/2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KENDAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN DONGGALA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BARITO UTARA Nomor : 1/HK.03.1-Kpt/6205/KPU-Kab/VII/2017

Memperhatikan : Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap Nomor 08/BA/V/2016 Tanggal 22 Mei 2016.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I PENDAHULUAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 2 /Kpts/KPU.Kab / 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA

, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

~ 1 ~ KOMISI PEMILIHAN UMUMM KABUPATEN BANGKA BARAT

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI. NOMOR : 08/Kpts/KPU-Kab /V/2016 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab /2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG /2016

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA KEPUTUSAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 15/Kpts/KPU.Kab /TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 04/Kpts/KPU-Kab-012.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

[WIN7A1\1 j KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51 /Kpts/KPU-Kab-002.434826/2015. TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI MANDAILING NATAL TAHUN 2015. KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL Menimbang : a. Bahwa Pasal 51 ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota dan Wakil Walikota mengamanahkan supaya KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota. b. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana tersebut pada huruf a di atas Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal perlu menetapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015 dalam suatu Surat Keputusan Komisi Pemilihan l Imum Kabupaten Mandailing Natal. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794): 2. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246).

3. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan gubernur, Bupati dan walikota menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang yang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-undang (Lembnara Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. 5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. 7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015. Memperhatikan : Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Nomor : 35/BA/V/2015 tanggal 22 Mei 2015 tentang Penetapan Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015.

Menetapkan : PERTAMA : MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI MANDAILING NATAL TAHUN 2015. Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Panyabungan Pada Tanggal : 22 Mei 2015 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL, ttd AGUS SALAM Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM kupaten MANDAILING NATAL ub Bagian Hukum DDY PULUNGAN I 9640202 198712 1 002

LAMPIRAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51/ Kpts/KPU-Kab-002.434826/2015 TANGGAL : 22 Mei 2015. TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI MANDAILING NATAL TAHUN 2015. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang. KPU Mandailing Natal yang merupakan lembaga penyelenggara pemilihan umum diberikan tugas dan wewenang untuk menyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015 berdasarkan Undang-Undang. KPU Mandailing Natal akan melakukan kegiatan sosialisasi secara maksimal terkait dengan penyampaian informasi tentang tahapan dan program penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015 kepada masyarakat serta untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran Pemilih tentang Pemilihan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung, media cetak, maupun secara elektronik dan on line. II. Tujuan Tujuan Pedoman Teknis Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015 adalah untuk menjadi panduan bagi Penyelenggara Pemilihan dan masyarakat serta pemantau pemilihan dalam melaksanakan hak dan kewajibannya dalam sosialisasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015. III. Dasar Hukum. 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794): 2. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101 (Tambahan Lembaran Negara Republik 1ndonesia Nomor 5246).

3. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan gubernur, Bupati dan walikota menjadi Undang-undang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang yang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-undang. 4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. 5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. 7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015. IV. Pengertian/ Ketentuan Umum. Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal, selanjutnya disebut Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di kabupaten Mandailing Natal untuk memilih Bupati dan wakil Bupati Mandailing Natal secara langsung dan demokratis. 2. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandirisebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemil ihan umum dan diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 3. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara selanjutnya disebut KPU Provinsi, Adalah Lembaga Penyelenggara Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Penyelenggara Pemilihan Umum.

4. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal, selanjutnya disebut KPU Kabupaten Mandailing Natal, adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan wakil Bupati berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Pemilihan. 5. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten Mandailing Natal untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat kecamatan. 6. Panitia Pemungutan Suara (PPS) selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten Mandailing Nataluntuk menyelenggarakan pemilihan di tingkat desa/kelurahan. 7. Pasangan calon adalah Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemil ihan. 8. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam Pemilihan. 9. Informasi Pemilihan adalah informasi mengenai sistem, tata cara teknis dan hasil penyelenggaraan Pemilihan. 10.Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan perorangan dan/atau kelompok masyarakat dalam penyelenggaraan pemilihan. 11.Survei atau jajak pendapat Pemilihan adalah pengumpulan informasi/pendapat masyarakat tentang proses penyelenggaraan Pemilihan, peserta pemilihan, perilaku pemilih atau hal lain yang terkait Pemilihan dengan menggunakan metodologi tertentu. 12.Penghitungan cepat hasil Pemilihan adalah kegiatan penghitungan suara secara cepat dengan menggunakan teknologi informasi, atau berdasarkan metodologi tertentu. 13.Dewan etik adalah kelompok kerja yang terdiri dari ahli dan/atau pihak yang ditetapkan KPU Kabupaten Mandailing Nataluntuk memeriksa dan memutuskandugaan pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga survei atau jajak pendapat dan penghitungan cepat. 14. Hari adalah Hari Kalender.

V. Prinsip Pelaksanaan. Pelaksanaan partisipasi masyarakat untuk menjadi lembaga survei atau jajak pendapat dan penghitungan cepat berpedoman pada asas: a. Mandiri; b. Jujur; c. Adil; d. Kepastian hukum; e. Tertib; f. Kepentingan umum: g. Keterbukaan; h. Proporsionalitas; i. Profesionalitas; j. Akuntabilitas; k. Efisiensi; dan 1. Efektivitas. BAB II SASARAN SOSIALISASI PEMILIHAN 1) Sasaran dalam pelaksanaan sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal, meliputi komponen: a. masyarakat umum; b. Pemilih pemula meliputi remaja, pemuda, pelajar dan mahasiswa; c. tokoh masyarakat dan/atau pemuka adat; d. kelompok media massa; e. partai politik; f. pengawas, pemantau Pemilihan dalam negeri dan pemantau Pemilihan asing; g. organisasi kemasyarakatan; h. organisasi keagamaan; i. kelompok adat; j. instansi pemerintah; k. partai politik; dan/atau 1. Pemilih dengan kebutuhan khusus. 2) Pemilih dengan kebutuhan khusus mencakup penyandang disabilitas, masyarakat di wilayah perbatasan atau terpencil, penghuni lembaga permasyarakatan, pasien dan pekerja rumah sakit, pekerja tambang lepas pantai, perkebunan, dan kelompok lain yang terpinggirkan. 3) Dalam mencapai seluruh kelompok sasaran tersebut KPU Kabupaten Mandailing Natal dibantu oleh PPK, PPS dan partisipasi masyarakat.

4) KPU Kabupaten Mandailing Natal melaksanakan sosialisasi Pemilihan dan pendidikan politik bagi Pemilih. 5) PPK dan PPS melaksanakan sosialisasi Pemilihan dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya kepada masyarakat. BAB III MATERI SOSIALISASI PEMILIHAN Materi sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal mencakup: 1) seluruh tahapan, program dan jadwal pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015 yang terdiri dari: a. pemutakhiran data dan daftar Pemilih; b. pencalonan dalam Pemilihan; c. kampanye dalam Pemilihan; d. dana kampanye peserta Pemilihan; e. pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan; f. penetapan Pasangan Calon terpilih dalam Pemilihan; dan g materi lain terkait tahapan penyelenggaraan Pemilihan. 2) Materi sosialisasi pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih meliputi: a. mekanisme pemutakhiran dan penyusunan daftar b. Pemilih; c. tahapan dan jadwal pemutakhiran dan penyusunan daftar Pemilih; d. peran serta masyarakat dan partai politik dalam pemutakhiran data; dan e. penyusunan daftar Pemilih. 3) Materi sosialisasi pencalonan meliputi: a. jadwal pencalonan Pasangan Calon; b. persyaratan pencalonan bagi Pasangan Calon; c. mekanisme verifikasi persyaratan Pasangan Calon; d. penetapan Pasangan Calon; e. pengundian dan penetapan nomor urut Pasangan Calon. 4) Materi sosialisasi kampanye meliputi: a. ketentuan kampanye; b. jadwal kampanye; c. visi, misi, dan program kerja Pasangan Calon.

5) Materi sosialisasi dana kampanye meliputi: a. jadwal penyampaian laporan dana kampanye; b. jenis laporan dana kampanye; c. penyusunan laporan dana kampanye; d. audit dan hasil audit dana kampanye. 6) Materi sosialisasi pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan meliputi: a. tata cara pemungutan suara; b. tata cara penghitungan suara; c. rekapitulasi hasil penghitungan suara; d. pengumuman hasil Pemilihan. BAB IV METODE SOSIALISASI 1) Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal dilakukan melalui: a. komunikasi tatap muka; b. media massa; c. bahan sosialisasi; d. mobilisasi sosial; e. pemanfaatan budaya lokal/tradisional; f. laman KPU Mandailing Natal; g. papan pengumuman KPU Mandailing Natal; h. media sosial; i. media kreasi; dan/atau j. bentuk lain yang memudahkan masyarakat untuk dapat menerima Informasi Pemilihan dengan baik. 2) Komunikasi tatap muka dapat berupa pertemuan dalam bentuk: a. diskusi; b. seminar; c. 14,orkshop; d. rapat kerja; e. pelatihan; f. ceramah; g. simulasi; dan/atau h. metode tatap muka lainnya.

3) Penyampaian informasi melalui media massa dilakukan pada: a. media massa cetak; dan/atau b. media massa elektronik meliputi: 1. radio; 2. televisi; dan/atau 3. media dalam jaringan (online). 4) Penyampaian informasi pada media massa dilakukan melalui: a. tulisan; b. gambar; c. suara; dan/atau d. audiovisual. 5) Penyampaian informasi melalui bahan sosialisasi terdiri atas; a. penyebaran bahan sosialisasi meliputi: 1. brosur; 2. leaflet; 3. pamflet; 4. booklet; 5. poster; 6. folder; dan/atau 7. stiker. b. pemasangan alat peraga sosialisasi meliputi: 1. spanduk; 2. banner; 3. baliho; 4. billboard/videotron;daniatau 5. umbul-umbul. 6. penyebaran bahan atau pemasangan alat peraga sosialisasi lainnya. 6) Media kreasi yaitu media sosialisasi melalui kesenian, meliputi: a. kesenian tradisional; b. modern; c. kontemporer; d. seni musik; e. seni tari; f. seni lukis; g. sastra; dan/atau h. seni peran.

7) Pembuatan dan penggunaan metode Sosialisasi Pemilihan disesuaikan dengan ketersedian anggaran di KPU Kabupaten Mandailing Natal. 8) KPU Kabupaten Mandailing Natal dapat bekerja sama dengan instansi lain dalam membuat dan menggunakan metode sosialisasi BAB V PENDIDIKAN POLITIK 1) Pendidikan Politik bagi Pemilih dapat dilakukan, melalui: a. mobilisasi sosial; b. pemanfaatan jejaring sosial; c. media lokal atau tradisional; d. pembentukan agen-agen atau relawan demokrasi; e. dan/atau f. bentuk lain yang membuat tujuan dari Pendidikan g. Pemilih tercapai. 2) Dalam melakukan Pendidikan Politik, KPU Kabupaten Mandailing Natal dapat bekerja sama dengan: a. kelompok atau organisasi kemasyarakatan; b. komunitas masyarakat; c. organisasi keagamaan; d. kelompok adat; e. badan hukum; f. lembaga pendidikan; dan/atau g. media massa cetak dan elektronik. BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA PEMILIHAN 1) Dalam penyelenggaraan partisipasi masyarakat, KPU Kabupaten Mandailing Natal berwenang: a. mengatur ruang lingkup pelibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik pada tahap penyusunan kebijakan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi Pemilihan; b. mengatur pihak yang dapat berpartisipasi yang mencakup orang, kelompok orang, badan hukum dan/atau masyarakat adat; dan

c. menolak atau menerima partisipasi m asyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan. 2) Wewenang diselenggarakan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi KPU Kabupaten Mandailing Natal, situasi dan kondisi masyarakat setempat. 3) Dalam penyelenggaraan partisipasi masyarakat, KPU Kabupaten Mandailing Natal mempunyai tanggung jawab: a. memberikan informasi sesuai peraturan perundang- undangan; b. memberikan kesempatan yang setara kepada setiap orang/pihak untuk berpartisipasi dalam Pemilihan; dan c. mendorong partisipasi masyarakat. 4) Informasi mencakup informasi seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilihan. 5) Wewenang KPU Kabupaten Mandailing Natal dilaksanakan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi masing-masing. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT 1) Dalam penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat, masyarakat berhak: a. memeroleh informasi publik terkait dengan Pemilihan sesuai peraturan perundang-undangan; b. menyampaikan dan menyebarluaskan informasi publik terkait dengan Pemilihan; c. berpendapat atau menyampaikan pikiran, lisan dan tulisan; d. ikut serta dalam proses penyusunan kebijakan atau peraturan Pemilihan; e. ikut serta dalam setiap tahapan Pemilihan; f. ikut serta dalam evaluasi dan pengawasan penyelenggaraan Pemilihan; g. melakukan konfirmasi berdasarkan hasil pengawasan atau Pemantauan Pemilihan; dan h. memberi usulan tindak lanjut atas hasil pengawasan atau Pemantauan Pemilihan. 2) Dalam penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat, masyarakat wajib: a. menghormati hak orang lain; b. bertanggung jawab atas pendapat dan tindakannya dalam berpartisipasi; c. menjaga pelaksanaan Partisipasi Masyarakat sesuai dengan asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; dan d. menjaga etika dan sopan santun berdasarkan budaya masyarakat.

BAB VIII BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT 1 ) Setiap warga negara. kelompok, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, kelompok adat, badan hukum, lembaga pendidikan, dan media massa cetak atau elektronik dapat berpartisipasi pada setiap tahapan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Tahun 2015 dapat dilakukan dalam bentuk: a. keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilihan; b. pengawasan pada setiap tahapan Pemilihan; c. Sosialisasi Pemilihan; d. Pendidikan Politik bagi Pemilih; e. Pemantauan Pemilihan; dan f. Survei atau Jajak Pendapat tentang Pemilihan dan g. Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan. 3) Partisipasi Masyarakat pada Pemilihan dilakukan dengan ketentuan: a. tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan Pasangan Calon; b. tidak mengganggu proses penyelenggaran tahapan Pemilihan; c. bertujuan meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas; dan d. mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan Pemilihan y ang aman, damai, tertib dan lancar. 4) Partisipasi Masyarakat dapat dilakukan oleh perseorangan, organisasi atau kelompok masyarakat pada setiap tahapan Pemilihan sesuai peraturan perundang-undangan. BAB IX KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI MANDAILING NATAL TAHUN 2015 1) Keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilihan terdiri atas: a. keterlibatan dalam penyusunan kebijakan atau peraturan; b. keterlibatan dalam tahapan Pemilihan; dan/atau c. keterlibatan dalam evaluasi penyelenggaraan Pemilihan. 2) Keterlibatan masyarakat dalam penyusunan kebijakan atau peraturan dapat berupa: a. melakukan identifikasi dan memberikan masukan terhadap kebutuhan hukum yang sesuai dengan kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang akan dibentuk;

b. mendorong pejabat yang berwenang membentuk peraturan perundang-undangan untuk segera menetapkan dan mengesahkan peraturan perundang- undangan; c. melakukan penelitian terhadap perkembangan kebutuhan hukum yang sesuai dengan kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang akan dibentuk; d. memberikan bantuan keahlian dalam penyusunan naskah akademik dan/atau rancangan peraturan perundang-undangan; e. mengikuti persidangan pembahasan penyusunan kebijakan atau peraturan yang dinyatakan terbuka untuk umum; f. menyebarluaskan kebijakan atau peraturan perundang- undangan; g. mendukung penyediaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan h. memberikan pendampingan hukum atau bantuan hukum; i. mengajukan keberatan terhadap pemberlakuan kebijakan atau peraturan perundang-undangan; dan/atau j. melakukan pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan atau peraturan perundang- undangan. 3) Keterlibatan masyarakat dalam tahapan Pemilihan dapat berupa mengikuti seluruh program yang terdapat dalam tahapan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4) Keterlibatan masyarakat dapat berupa: a. menjadi petugas penyelenggara Pemilihan; b. Memberi masukan atau tanggapan terhadap pelaksanaan tahapan Pemilihan: dan/atau c. menjadi pendukung kegiatan dari peserta Pemilihan. 5) Keterlibatan masyarakat dalam evaluasi penyelenggaraan Pemilihan dapat berupa: a. ikut dalam pertemuan evaluasi penyelenggaraan Pemilihan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi masing-masing dan pihak lain yang terkait; dan/atau b. memberikan masukan atau pendapat penyempurnaan penyelenggaraan Pemilihan sesuai dengan hasil evaluasi. BAB X SOSIALISASI PEMILIHAN 1) Sosialisasi Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c dilakukan dengan tujuan: a. menyebarluaskan informasi tahapan, jadwal dan program Pemilihan; b. meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan masyarakat tentang Pemilihan; dan

c. meningkatkan partisipasi Pemilih. 2) Setiap warga negara, kelompok, organisasi kemasyarakatan. organisasi keagamaan. kelompok adat, badan hukum, lembaga pendidikan dan media massa cetak atau elektronik dapat melaksanakan Sosialisasi Pemilihan. 3) Dalam melaksanakan Sosialisasi Pemilihan setiap warga negara, kelompok, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, kelompok adat, komunitas masyarakat. badan hukum, lembaga pendidikan dan media massa cetak atau elektronik dapat bekerja sama dengan KPU Mandailing Natal. BAB X PENUTUP Petujuk Teknis ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Panyabungan Pada Tanggal : 22 Mei 2015 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL ttd AGUS SALAM Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL Bagian Hukum DY PULUNGAN 0202 198712 1 002