SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN IDEAL MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

Gus melia Testiana. IAIN Raden Fatah, Palembang, Indonesia

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN KRITERIA PADA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2

Multi-Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi untuk Cabang Baru Toko Pakan UD.

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SKRIPSI

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas,

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

Multi-Attribute Decision Making

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI PERUMAHAN DI KABUPATEN PRINGSEWU MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

Desi Reskika Sari ( )

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS) SMA NEGERI 9 SEMARANG

Arif Putra Darmawan Alexius Endy Budianto ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, FMADM, SAW, karyawan ideal ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PASKIBRAKA

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MADM

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre)

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MADM

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P.

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PERUSAHAAN LEASING

Implementasi Simple Additive Weighting untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja

PERBANDINGAN NILAI RELIABILITAS DARI HASIL METODE SAW DAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PERMOHONAN KREDIT ELEKTRONIK BERBASIS WEB PADA TOKO METRO MENGGUNAKAN FMADM DENGAN METODE SAW

PENERAPAN METODE TOPSIS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BANTUAN PERUMAHAN RAKYAT

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

PEMODELAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) (Studi kasus pada Perguruan Tinggi dan SLTA di Pasir Pengaraian)

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN IDEAL MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Erwin Panggabean Program Studi Sistem Informasi STMIK Sisingamangaraja XII Medan Sumatera Utara-Indonesia e-mail : Erwin_gabel19076719@yahoo.co.id Abstrak Penentuan perumahan mana yang harus dipilih oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak komponen (Principal Component Analysis, PCA) faktor, diantaranya harga, lokasi, fasilitas umum, perijinan, desain rumah, dan kedibilitas dari developer. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kriteria-kriteria yang digunakan didalam pemilihan lokasi perumahan ideal oleh konsumen. Kriteriakriteria tersebut dianalisis menggunakan metode Fuzy Simple Additive Weighting (FSAW) menggunakan Perangkat Lunak PHP dan HTML dan basis datanya menggunakan MYSQL. Hasil daripada sistem yang dibangun berdasarkan kriteria tertinggi adalah yang memiliki nilai Preverensi (V) paling besar sebagai lokasi perumahan ideal(terbaik). Kata Kunci : Lokasi Perumahan Ideal, Lokasi Perumahan Terbaik, Fuzy SAW, SPK Perumahan 1. PENDAHULUAN Pemilihan lokasi perumahan oleh penghuni, pengembang, dan pemerintah dianalisis berdasarkan hasil kuesioner dengan teknik analisis komponen utama menggunakan sofware SPSS for windows. Penentuan faktor-faktor yang dominan dalam pemilihan lokasi perumahan dilakukan dengan menggunakan analisis komponen utama serta didasarkan pada nilai akar ciri (eigen value). Selanjutnya dilakukan penyederhanaan variabel dengan mengurutkan masing-masing komponen utama yang dihasilkan dari yang memiliki eigen value tertinggi hingga terendah dan membandingkan dengan criteria tertentu. Berdasarkan nilai akar ciri lokasi perumahan dan indeks pilihan lokasi oleh pengembang, empat variabel komponen fisik yang memiliki nilai akar ciri memenuhi kriteria, yaitu aksesibilitas, daya dukung tanah, frekuensi banjir, dan kesesuaian dengan rencana kota. Nilai akar ciri komponen ekonomi yang memenuhi persyaratan ada 1 (satu) yaitu harga beli terjangkau dan nilai akar ciri komponen sosial yang memenuhi persyaratan adalah tersedia fasos fasum. Terpilihnya empat variabel dari komponen fisik sebagai prioritas utama dalam pemilihan lokasi perumahan oleh pengembang di wilayah kota medan mencerminkan bahwa pengadaan perumahan sangat berkaitan erat dengan faktor fisik terutama ketersediaan lahan dan persyaratan lahan untuk lokasi perumahan. Berdasarkan hasil observasi nampak bahwa di wilayah kota Medan masih tersedia lahan yang cukup luas dan memenuhi persyaratan untuk lokasi perumahan. Terpilihnya aksesibilitas sebagai komponen utama pertama dalam pemilihan lokasi perumahan oleh pengembang mengindikasikan bahwa dalam pemilihan lokasi perumahan, pengembang berusaha mendapatkan lokasi perumahan yang memiliki tingkat aksesibilitas baik. Aksesibilitas yang baik dapat menjadi faktor daya tarik dalam pemasaran perumahan, karena biasanya konsumen mempertimbangkan kemudahan untuk mencapai pusat kegiatan seperti tempat bekerja, sekolah, atau pusat-pusat perekonomian dalam penentuan lokasi perumahan yang akan mereka tempati. Variabel komponen fisik kedua yang menjadi prioritas pengembang dalam pemilihan lokasi perumahan adalah daya dukung tanah. Hal ini menjadikan pertimbangan untuk memudahkan mereka dalam mempersiapkan lahan tersebut sampai siap untuk dibangun dan biaya konstruksi. Daya dukung tanah yang kurang baik, akan memerlukan teknik pengolahan lahan yang cukup sulit dan memerlukan biaya konstruksi yang lebih tinggi. Lokasi perumahan yang dapat terhindar dari banjir menjadi pilihan utama berikutnya dari pengembang. Hal ini mengindikasikan pengembang berusaha mendapatkan lokasi perumahan yang tidak banjir. Kesesuaian dengan rencana pengembangan kota merupakan hal penting dalam pemilihan lokasi perumahan, karena berkaitan dengan pengadaan fasilitas-fasilitas perkotaan yang berada di sekitar lingkungan kawasan perumahan. Adanya fasilitas yang tersedia di sekitar perumahan seperti sarana pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, pasar, dan sarana olah raga dapat mempermudah untuk memenuhi kebutuhan penghuni perumahan. Harga jual yang terjangkau merupakan variabel dari komponen ekonomi yang menjadi komponen utama pilihan pengembang. Hal ini sejalan dengan kebijakan dari pengembang yang berusaha menyediakan perumahan dengan harga yang 12

terjangkau oleh konsumen. Perumahan dengan harga yang terjangkau diharapkan menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk membeli rumah pada lokasi tersebut. Tersedianya fasilitas umum dan fasilitas sosial menjadi komponen sosial yang menjadi pilihan pengembang. Ini menunjukkan bahwa pengembang berusaha menyediakan fasos fasum dalam pembangunan suatu kawasan perumahan. Karena hal ini dianggap akan menjadi daya tarik dari konsumen dalam memilih lokasi perumahan. Dari beberapa metode yang ada hingga saat ini tentang sistem pendukung keputusan, penelitian ini memilih menggunakan metode Fuzy Simple Additive Weighting (FSAW) sebagai metode peneyelesaian masalah untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. 2. Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Teknik ini menggunakan teori matematis himpunan fuzzy. Logika fuzzy berhubungan dengan ketidakpastian yang telah menjadi sifat alamiah manusia. Ide dasar dari logika fuzzy muncul dari prinsip ketidakjelasan. Teori fuzzy pertama kali dibangun dengan menganut prinsip teori himpunan. Dalam himpunan konvensional (crisp), elemen dari semesta adalah anggota atau bukan anggota dari himpunan. Dengan demikian, keanggotaan dari himpunan adalah tetap. Perbedaan mendasar dari himpunan crisp dan fuzzy adalah bahwa himpunan crisp selalu memiliki fungsi keanggotaan yang unik, sedangkan setiap himpunan fuzzy memiliki nilai keanggotaan yang terbatas dari fungsi keanggotaan yang mewakilinya. Hal itu memungkinkan fuzzy dapat diatur secara maksimum dalam situasi yang diberikan. 2.1 Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masingmasing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan (Kusumadewi, 2007). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM, antara lain (Kusumadewi, 2006): a. Simple Additive Weighting (SAW) b. Weighted Product (WP) c. ELECTRE d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) e. Analytic Hierarchy Process (AHP) 2.2 Algoritma Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Algoritma FMADM adalah: 1. Memberikan nilai setiap alternatif () pada setiap kriteria () yang sudah ditentukan, di mana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2, m dan j=1,2, n. 2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi () dari alternatif pada atribut () berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit=maksimum atau atribut biaya/cost=minimum). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp () dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX ) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN ) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp ()setiap kolom. 4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif () dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif lebih terpilih (Kusumadewi, 2007). 2.3 Metode Simple Additive Weighting (SAW) Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi 13

matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Tahapan perancangan system pendukung keputusan ini adalah: a. Menggambarkan diagram konteks Diagram konteks spk perumahan ideal metode FSAW Di mana: r ij = rating kinerja ternormalisasi. max x i = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom. min x i = nilai minimum dari setiap baris dan kolom. x ij = baris dan kolom dari matriks. (r ij) adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif pada atribut i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif diberikan sebagai: CalonPembeliPerumahan CPP_Rejected CPP_Record SPK PenentuanLokasiPerumahan IdealDenganMetodeFSAW Decisionmaker PengembangLokasi Perumahan Admin_record Admin_rejected Laporan_Data_Calon_Pembeli Gambar 1. Diagram Konteks SPK Lokasi Perumahan Ideal FSAW Admin Output_SPK_Lokasi_Perumahan_Metode_FSAW b. Menggambarkan DFD Data Flow diagram Level 0 SPK Perumahan ideal seperti gambar 2. Dimana: V i = Nilai akhir dari alternatif W i = Bobot yang telah ditentukan r ij = Normalisasi matriks Nilai V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative A i lebih terpilih. 3. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan penelitian ini adalah: 1. Metodologi dengan cara pengumpulan data Pada tahap pengumpulan data atau materi yang diperlukan untuk penyusunan laporan penelitian dilakukan dengan cara: a. Metode Observasi yaitu pengamatan langsung pada lokasi-lokasi perumahan atau objek permasalahan di lapangan dibeberapa wilayah kota medan. b. Metode Interview (wawancara) yakni proses pengumpulan data dengan mewawancarai petugas perumahan terutama yang bertugas di bagian pemasaran perumahan di kota medan, termasuk pada pelaksaan pameran perumahan. c. Metode Studi Literatur dengan melakukan penelitian ke perpustakaan, browsing internet khususnya yang mempunyai kaitan tentang materi-materi lokasi perumahan ideal. 2. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan 14 CalonPembeli_Perumahan CPP_Rejected record_calonpembeli 2. Input_data_ Lokasi_Perumahan 1. Login Sistem Record_CPP_dan_admin 4. Laporan dan OutputSistem DecisionMaker PengembangLokasi Perumahan record_admin Admin_rejected 3. Metode_FSAW Admin Gambar 2. Data Flow Diagram Level 0 SPK Lokasi Perumahan Ideal FSAW c. Mendesain langkah-langkah peneyelsaian menggnakan Metode FSAW Metode Simple additive weighting (SAW) a. Dikenal dengan metode penjumlahan b. Mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Langkah-langkah metode SAW Tahap pertama a. Menentukan Alternatif (A) dan Kriteria (C)

b. Menentukan derajat kecocokan alternatif kriteria Tahap kedua a. Menentukan bobot masing-masing kriteria (W) b. Menentukan bobot atribut untuk masing-masing kriteria c. Membentuk tabel keputusan Tahap ketiga a. Membentuk matriks keputusan (X) berdasarkan tabel keputusan b. Normalisasi matriks keputusan (R) c. Melakukan perangkingan terhadap alternatif (V) d. Menggambarkan desain database, relasi antar table, desain antar muka pengguna, dan desain output system pendukung keputusan penentuan lokasi perumahan ideal(terbaik). Gambar 3. Hubungan Antar table Dalam SPK Lokasi Perumahan FSAW Desain antar muka pengguna SPK Perumahan Metode FSAW: Desain antar muka pengguna dalam sistem yang dibagun sesuai dengan judul penelitian ini adalah desain berbasis WEB seperti gambar 4. a. Sistem login Gambar 4 Login SPK Lokasi Perumahan Ideal FSAW b. Input data_lokasi _perumahan Gambar 5 InputdataLokasi SPK Lokasi Perumahan Ideal FSAW c. Proses_MetodeFSAW 15 Gambar 6 Proses Metode FSAW SPK Lokasi Perumahan Ideal 4. Pembahasan dan Hasil 4.1 Pembahasan Sesuai dengan Metode FSAW Berdasarkan data-data yang terdapat pada form hasil implementasi sistem pendukung keputusan proses perhitungan metode SAW sesuai dengan gambar 4.4. dapat djelaskan sebagai berikut: A. Lokasi Perumahan-1 : Komplek Grya 1. Nilai dan bobot Keragaman Pemilihan Lokasi (C 1) adalah 2,80 berada pada jangkauan nilai 2,76-3.00 = 0,2 2. Vektor ciri PCA( Principal Component Analysis) - pilihan pengembang (C 2) adalah 164 berada pada jangkauan nilai 161-165 = 0,5. 3. Usia responden permintaan rumah (C 3) adalah 32 berada pada jangkauan nilai 25-34 Tahun = 0,75 4. Bobot masing-masing variabel pilihan pengembang (C 4) adalah 3 = 0,75

5. Nilai bobot pekerjaan yang memilih rumah (C 5) adalah B= 0,6 B. Lokasi Perumahan-1 : Komplek Asuka Raya 1. Nilai dan bobot Keragaman Pemilihan Lokasi (C 1) adalah 2,75 = 0 2. Vektor ciri PCA( Principal Component Analysis) - pilihan pengembang (C 2) adalah 150 berada pada jangkauan nilai 156-160 = 0,25 3. Usia responden permintaan rumah (C 3) adalah 32 berada pada jangkauan nilai 25-34 Tahun = 0,75 4. Bobot masing-masing variabel pilihan pengembang (C 4) adalah 1 = 0,25 5. Nilai bobot pekerjaan yang memilih rumah (C 5) adalah A = 1 C. Lokasi Perumahan-1 : Komplek Setia Budi 1. Nilai dan bobot Keragaman Pemilihan Lokasi (C 1) adalah 3,80 berada pada jangkauan nilai 3,76-4,00 = 1 2. Vektor ciri PCA( Principal Component Analysis) - pilihan pengembang (C 2) adalah 165 berada pada jangkauan nilai 166-170 = 0,75 3. Usia responden permintaan rumah (C 3) adalah 25-34 = 0,75 4. Bobot masing-masing variabel pilihan pengembang (C 4) adalah 3 = 0,75 5. Nilai bobot pekerjaan yang memilih rumah (C 5) adalah B = 0,6 sehingga dapat dibuat tabel rating kecocokan sebagai berikut: C C C C No Nama C1 2 3 4 5 Lokasi_Perumah 2,8 16 3 1 3 B an_grya 0 4 2 Lokasi_Perumah 2,7 15 3 2 1 A an_asuka 0 0 2 Lokasi_Perum_S 3,8 16 3 3 3 B etia Budi 0 5 2 Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif Pada Setiap Kriteria Berdasarkan data lokasi diatas dapat dibentuk matriks keputusan X yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy, sebagai berikut : Memberikan Nilai bobot (W) Pengambil keputusan memberikan bobot berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing 16 Jurnal TIMES, Vol. IV No 1 : 12-17, 2015 kriteria yang dibutuhkan,dimana diperoleh nilai bobot (W) dengan data: W = [ 0.01 0,25 0,5 0,75 1 ], catatan 0,01 artinya sangat kecil Menormalisasikan matriks X menjadi matriks R berdasarkan persamaan. Pertama, dilakukan normalisasis matriks X untuk menghitung nilai masing-masing kriteria menggunakan persamaan 2.1 : A1) R 11 = 0,2 : 1 = 0,2 R 12 = 0,5 : 0,75 = 0,6 R 13 = 0,75 : 0,75 = 1 R 14 = 0 : 0,75 = 0 R 15 = 0,6 : 0,6 = 1 A2) R 21 = 0: 1 = 0 R 22 = 0,25 : 0,75 = 1 R 23 = 0,75 : 0,75 = 1 R 24 = 0,75 : 0,75 = 1 R 25 = 0,6 : 0,6 = 1 A3) R 31 = 1 : 1 = 1 R 32 = 0,75 : 0,75 = 1 R 33 = 0,75 : 0,75 = 1 R 34 = 1 : 1 = 1 R 35= 1 : 0,6 = 1,6 Kedua, membuat normalisasi matriks R yang diperoleh dari hasil normalisasi matriks X sebagai berikut : Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian untuk memperoleh alternatif terbaik dengan melakukan perangkingan menggunakan persamaan 2.2 dan siperoleh nilai preverensi terbesar sebagai berikut : V1=(0,01)(0,2)+(0,25)(0,6)+(0.5)(1)+(0.75 )(0)+ (1)(1) = 0,02 + 0,15 + 0,5+ 0 + 1 = 1,67 V2=(0,01)(0)+(0,25)(1)+(0,5)(1)+(0,75)(1) +(1)(1)

= 0 + 0,25 + 0,5 + 0,75 + 1 = 2,50 V3= (0,01)(1)+(0,25)(1)+(0,5)(1)+ (0,75)(1)+(1)(1,6) = 0,01+ 0,25 + 0,5 + 0,75 + 1,6 = 3,11 Nilai terbesar ada pada Nilai Preverensi V3=3,11 sehingga V 3 adalah lokasi perumahan yang terpilih sebagai lokasi perumahan terbaik. IV.2 Hasil (output system) Dari hasil uji coba system pendukung keputusan penentuan lokasi perumahan ideal(terbaik) menggunakan metode FSAW diperoleh hasil seperti gambar 7. Gambar 7 Hasil SPK Lokasi Perumahan Ideal FSAW 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah sistem yang dibangun sesuai dengan judul penelitian ini diuji coba maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Perumahan Ideal(terbaik) Menggunakan metode FSAW dapat berjalan dengan baik. 2. Sistem yang dibangun hanya dapat melakukan proses penentuan lokasi perumahan ideal (terbaik) berdasarkan 3 data lokasi perumahan sekali proses dan menghasilkan 3 nilai preverensi yang berbeda. 3. Berdasarkan data-data lokasi perumahan yang digunakan pada saat uji coba maka lokasi perumahan ideal(terbaik) adalah lokasi perumahan Grya dengan nilai prevernsi V = 3,11. perumahan terutama dikota medan, tidak asal sembarangan membagun begitu saja dan dimana saja pun lokasi yang ada, tanpa memperhitungkan faktor-faktor dan kriteria-kriteria yang telah diuraikan dalam penelitian ini. Khususnya dari segi teknologi dan kemampuan program yang dirancang sesuai dengan hasil penelitian ini agar dapat dikembangkan oleh para peneliti yang akan datang dengan proses pengolahan dan metode maupun algoritma yang lain dengan data lokasi lebih dari 3 sekali proses. DAFTAR PUSTAKA Ainul Mardhyah, (2006), Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan perumahan di kota Medan, Universitas Sumatera Utara, Medan Efraim, Turban dan peng Liang(2005), Decision Support System and Intelegent System(Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas), Edisi 7, jilid 2 Yogyakarta: Andi Offset. Hartati, Sri. (2003). Fuzzy Multy-Attribute Decision Making(Fuzzy MADM). Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu Kusumadewi, Sri. (2003), Artificial Intelligence, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu Kusumadewi, Sri. (2007), Fuzzy Multy Attribute Decision Making, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu Kusrini, (2007), Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta, Penerbit Andi Wibowo Henry S (2010). MADM-TOOL : Aplikasi Uji Sensitivitas Untuk Model MADM Menggunakan Metode SAW. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010, ISSN: 1907-5022 hal E- 56-E61, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 5.2 Saran Disarankan agar para pengambil keputusan dalam hal menentukan lokasi perumahan ideal(terbaik) di kota Medan sebaiknya menggunakan suatu sistem pendukung keputusan untuk menentukan lokasi perumahan mana yang akan dikembangkan atau dijadikan menjadi lokasi 17