BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium

BAB I PENDAHULUAN. wanita hamil mempunyai risiko terjadinya abortus, lahir mati, sampai cacat bawaan. menghambat pembangunan (Depkes RI, 2005 ).

LYDIA NURVITA RACHMAWANTI J

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Tetrajodotyronin (T4) yang terakhir disebut juga tiroksin (Sediaoetama,

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut data World

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL YANG MENJALANI PERSALINAN SPONTAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD SRAGEN TAHUN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB V PEMBAHASAN. bersalin umur sebanyak 32 ibu bersalin (80%). Ibu yang hamil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan. masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

BAB I LATAR BELAKANG. Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I. antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan. pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kecerdasan terutama pada anak-anak (Arisman, 2004). Gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal foregut. Perkembangannya

BAB 1 PENDAHULUAN. calon ibu dan bayi yang dikandung harus mendapatkan gizi yang cukup banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam lima tahun pertama kehidupannya (Hadi, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan setiap manusia atau masyarakat pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas 2013 menunjukan proporsi nilai ekskresi yodium urin (EYU) defisit ( <100 g / L ) tertinggi dialami oleh ibu hamil dengan proporsi 24,3 diatas ibu menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun. Ibu hamil mempunyai resiko GAKY yang lebih serius karena GAKY bukan hanya berdampak pada sang ibu tapi juga pada janin yang dikandungnya. Berat badan lahir bayi merupakan hasil interaksi dari banyak faktor melalui suatu proses yang terjadi selama bayi berada di dalam kandungan (Suparyanto, 2012). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat badan lahir bayi adalah faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain kebersihan dan kesehatan lingkungan serta sosial ekonomi, sedangkan faktor internal antara lain usia ibu hamil, jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin (Hb), status gizi ibu hamil dan penyakit saat kehamilan (Suparyanto, 2012). Apabila status gizi ibu disaat hamil ini kurang, bisa mempengaruhi berat badan dari bayi yang nantinya akan dilahirkan. Status gizi ibu disaat hamil selain dipengaruhi oleh zat gizi makro juga dipengaruhi oleh zat gizi mikro seperti zat besi dan yodium (Gibney, et al., 2008). Dampak akibat kekurangan yodium pada wanita hamil dapat menimbulkan abortus, sedangkan pada fetus dapat terjadi lahir mati, 1

2 anomali kongenital, resiko kematian perinatal dan bayi yang meningkat, terjadinya kretin neurologik, kretin miksedema dan defek psikomotor. Dampak ini menyebabkan gangguan tumbuh kembang manusia sejak awal dalam perkembangan fisik maupun mental. Masa yang paling peka adalah masa pertumbuhan susunan syaraf, masa pertumbuhan somatik, dan masa pertumbuhan linier yang terjadi pada masa kehamilan seorang wanita (Soeharyono dkk, 2001). Akibat kekurangan yodium yang terjadi pada masa kehamilan akan menyebabkan penurunan zat antibodi sebesar 5-10% dan meningkatkan risiko kematian bayi atau abortus (Mannisto et al., 2011). Yodium adalah trace elemen yang harus tersedia dalam tubuh guna pembentukan hormone tiroid. Salah satu indikator penentuan kadar yodium adalah melalui pemeriksaan kadar yodium urin. Pengeluaran yodium sehari-hari melalui urin lebih dari 90 % sehingga kadar yodium urin dapat merefleksikan asupan yodium seseorang (Rachmawati, 2006). Hormon tiroid penting bagi tumbuh kembang semua organ dan sistem tubuh, termasuk bagi perkembangan otak yang normal selama masa fetal dan awal-awal kehidupan post-natal. Bila terjadi defisiensi semasa hamil, pengaruhnya terhadap fetus sangat merugikan karena dapat berisiko abortus dan terganggunya perkembangan otak yang bersifat irreversible (Hartono, 2002). Pada wanita hamil dengan hipotiroid di ketahui berhubungan dengan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, komplikasi kehamilan seperti preeklamsi, melahirkan bayi dengan berat badan rendah, keguguran, meningkatkan resiko perdarahan dan kematian bayi (Smallridge, 2001). Selain asupan yodium yang cukup,

3 kebutuhan zat besi selama kehamilan juga sangat penting. Defisiensi zat besi akan berkaitan dengan fungsi reproduktif yang buruk, proporsi kematian yang cukup tinggi (10-20% dari total kematian), kejadian berat badan lahir rendah (berat bayi <2,5 kg pada saat lahir) yang tinggi dan malnutrisi intrauteri (Gibney,et al., 2008). Pada ibu hamil dengan anemia gizi terjadi gangguan penyaluran oksigen dan zat makanan dari ibu ke plasenta dan janin, yang dapat mempengaruhi fungsi plasenta. Fungsi plasenta yang menurun dapat memberi akibat gangguan tumbuh kembang janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin, abortus, partus lama, sepsis puerperalis, kematian ibu dan janin (Cunningham et al., 2005; Wiknjosastro, 2005), meningkatkan resiko berat berat badan lahir rendah (Karasahin et al., 2006; Simanjuntak, 2008), asfiksia neonatorum (Budwiningtjastuti dkk, 2005) dan prematuritas (Karasahin et al., 2006). Hal ini disebabkan karena kurangnya suplai nutrisi dan oksigen pada plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta terhadap janin. Turunnya kadar hemoglobin pada ibu hamil akan menambah resiko mendapatkan bayi dengan berat badan lahir rendah (Depkes RI, 2002). Hasil penelitian Jumirah dkk(1999), menunjukkan bahwa ada hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan berat badan lahir, dimana semakin tinggi kadar hemoglobin ibu hamil semakin tinggi berat bayi yang dilahirkan. Untuk mengetahui seorang wanita hamil mengalami defisiensi zat besi dilakukan pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada sampel darah, sedangkan untuk mengetahui terjadinya defisiensi yodium menurut WHO/UNICEF/ICCIDD menggunakan sekresi iodium dalam urine, ukuran

4 kelenjar tiroid, kadar TSH dan tioglobulin, kretinisme,dan kadar T3 serta kadar T4 (Gibney,et al., 2008). Penelitian ini dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data surveilens GAKY Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2012, rata-rata cakupan kadar yodium urin dengan kategori kurang sebanyak 34,12%, sedangkan Puskesmas yang memiliki persentase kadar yodium urin defisit tertinggi adalah Puskesmas Musuk I sebanyak 63,33 %. Berdasarkan latar belakang tersebut, akan dilakukan penelitian tentang hubungan kadar yodium urin dan kadar hemoglobin ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Musuk I Kabupaten Boyolali. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan kadar yodium urin dan kadar hemoglobin ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di wilayah kerja C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan kadar yodium urin dan kadar hemoglobin ibu hamil dengan barat badan lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Musuk I Kabupaten Boyolali. 2. Tujuan Khusus

5 a. Mendeskripsikan kadar yodium urin Ibu hamil di wilayah kerja b. Mendeskripsikan kadar hemoglobin Ibu hamil di wilayah kerja c. Mendeskripsikan berat badan lahir bayi di wilayah kerja d. Menganalisis hubungan kadar yodium urin Ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Musuk I Kabupaten Boyolali. e. Menganalisis hubungan kadar hemoglobin ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Musuk I Kabupaten Boyolali. f. Menginternalisasi nilai-nilai keislaman dari kegiatan penelitian D. Manfaat Penelitian. 1. Puskesmas Musuk I Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan sebagai bahan penyusunan kebijakan dalam program perbaikan gizi khususnya GAKY dan anemia pada ibu hamil. 2. Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.