SOSIALISASI STAREGI BELAJAR MENGAJAR GURU PAMONG DALAM MENINGKATAN PRESTASI WARGA BELAJAR PAKET B DI PKBM SRIKANDI KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIMAHI TENGAH Oleh: Nursyamsi Program Studi PLS ABSTRAK Masalah yang dimunculkan sejauhmana sosialisasi strategi belajar mengajar guru pamong dalam meningkatkan prestasi warga belajar Paket B Di PKBM Srikandi Tengah. Latar belakang masalah dan identifikasi masalah sebagai berikut: 1) Memberikan motivasi kepada masyarakat atas pentingnya pendidikan, sehingga bagi yang tidak mampu drop out SLP dapat melanjutkn pendidikannya kepada jenjang yang lebih atas. 2) Meberikan motifasi kepada warga belajar paket B atas pentingnya pendidikan. Demi terwujudnya manusia yang mandiri. Adapun mengidentipikasi dan membatasi masalah sebagaimana termaktub dalam judul penelitian, "Sosialisasi Strategi Belajar Mengajar Guru Pamong Dalam Meningkatkan Prestasi Warga Belajar Paket B Di PKBM Srikandi Tengah maka diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1) Bagaimanakah kondisi umum pendidikan masyarakat di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah? 2) Bagaimanakah peranan guru pamong dalam pengelolaan dan strategi belajar mengajar di Paket B PKBM Srikandi Tengah Kota Cimahi? 3) Upaya apa saja yang dilakukan para guru pamong dan pengelola PKBM dalam meningkatkan kualitas warga belajar Paket B Di PKBM Srikandi Tengah? 4) Bagaimanakah tingkat partisipasi warga belajar dalam mengikuti pelajaran di Paket B Di PKBM Srikandi Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah?. Dalam tinjauan pustaka adanya usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar warga belajar secara aktif mengembangkan diri, kepribadian, kecerdasan, serta kemampuan diri untuk kehidupan yang akan datang. Penulis dalam penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif yang dipokuskan pada pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, obserpasi, angket dan studi literatur. Populasi yang diambil sebanyak 100 orang sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini 50 orang. Kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi warga belajar paket B adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan warga belajar paket B supaya lebih cerdas, mandiri, dan trampil. Dan disarankan kepada pengelola paket Paket B Di PKBM Srikandi Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi agar lebih memberikan sosialisasi dan motivasi balik kepada masyarakat atau warga belajar paket B yang ada di Paket B Di PKBM Srikandi Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi atas pentingnya pendidikan Kata Kunci: Strategi Belajar Mengajar, Prestarsi Belajar Mengajar PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengubah pengetahuan, tingkah laku, dan budaya seseorang kearah yang lebih maju. Pendidikan dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya pembelajaran, pelatihan dan bimbingan. Pendidikan merupakan tanggung jawab beraama, baik pemerintah maupun sektor swasta. pendidikan merupakan wahana utama Pembangunan Sumber Daya Manusia. Pada tahun anggaran 2007, pemerintah menganggarkan 11,8 % anggaran untuk pendidikan, karena secara substasi anggaran teraebut hakikatnya adalah untuk menunjang Pembangunan Nasional secara utuh dan menyeluruh. Sesuai dengan pendapat seorang pakar pendidikan luar sekolah Philip Coombs (1973 : 11) dalam bukunya Pendidikan Dalam Membentuk Sikap dan Moral ( Penerbit Bumi Aksara : Jakarta): Pendidikan Luar Sekolah adalah Setiap kegiatan terorganisir dan sistematis, di luar sistem pendidikan sekolah yang mapan dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian terpenting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya. Proses Pendidikan Nasional yang diselenggarakan terus menerus akan meningkatkan IPM rakyat Indonesia secara adil
dan merata, serta dapat mengembangkan kehidupan masyarakat dan bangsa serta negara kearah yang lebih baik, juga pendidikan yang diselenggarakan di seluruh tanah air yang berencana dan terarah kesemua bidang dimaksudkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir dan batin dalam arti kata tercapainya manusia Indonesia seutuhnya menciptakan suasana dan situasi yang mendukung, dengan demikian selayaknya masyarakat dan pemerintah saling menunjang, saling mendukung, saling melengkapi dan saling mengisi untuk tercapainya kegiatan dan tujuantujuan Pendidikan Nasional teraebut. Tujuan yang hendak dicapai dalam proses kegiatan peningkatan pendidikan tadi salahsatunya adalah dengan adanya pendidikan bagi masyarakat untuk terwujudnya warga negara yang berkembang kemampuan dirinya sehingga dapat bermanfaat untuk kepentingan hidupnya, baik sebagai individu, sebagai masyarakat atau sebagai warga negara. Secara umum tujuan Pendidikan yang utama ter tuang dalam Undang- Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 : 8 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah sebagai berikut : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta peradaban bangsa yang lebih beradab dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta bertujuan untuk mengembangkan potenai peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan sertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan dewasa. Maka apabila melihat tujuan tadi akan dapat digambarkan sosok manusia Indonesia yang ideal, yang paripurna sebagaimana digambarkan dalam UU teraebut. Namun pada tatanan realistisnya, masyarakat yang telah mendapatkan pemahaman tadi tentang sebuah pendidikan, belum tentu memahami tentang pentingnya sebuah pendidikan secara utuh dan menyeluruh, karena kerangka berfikir masyarakat secara umum masih rendah dan terbatas, hal ini lebih dikarenakan keterbatasan kemampuan para pengelola pendidikan dan juga kalangan tertentu yang kurang memiliki rasa tanggungjawab didalam mendidik dan membina masyarakat kearah peningkatan pemahaman wawasan berbangsa dan bernegara dalam bidang pendidikan. M a ka ba gai ma na car anya p e mer int ah me mb erika n s ol usi p ada p er ma sal aha n pendidikan diatas? Terutama bagaimana cara meningkatkan kemampuan dan daya saing para pengelola pendidikan? Maka Sosialisasi harus dilakukan oleh pengelola pendidikan luar sekolah, PKBM, dan lain-lain, terutama didalam meningkatkan kwalitas dan evektifitas belajar warga masyarakat terutama dalam kehidupan sehari-hari.. KAJIAN TEORI DAN METODE PAKET B Merupakan Bagian Dari Program PLS Upaya peningkatan dan pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan kwalitas sumber daya manusia secara jelas telah diterangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara khusus pasal 9 dan 10 menjelaskan bahwa satuan jalur pendidikan meliputi Pendidikan Sekolah (PS) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang memiliki ciri-ciri khas, berbeda dengan Pendidikan sekolah, dalam arti pendidikan luar sekolah memiliki sifat lebih luas dibandingkan dengan pendidikan sekolah. Kedua jalur teraebut dengan cara dan sifatnya berusaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Kerja keras telah dilaksanakan dan hasilnya telah dapat dirasakan, namun kenyataan dewasa ini menimbulkan : 1. Masih banyaknya warga masyarakat dengan berbagai alasan tidak berkesempatan dapat menyelesaikan pendidikan sekolah lanjutan. 2. Masih banyaknya warga masyarakat yang memerlukan pembelajaran lanjutan, untuk memenuhi UUD RI no. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Dasar 9 tahun, seperti tamatan kejar paket B dan SLTP/MTs, karena berbagai alasan tidak berkesempatan melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. 3. Angkatan kerja yang telah bekerja ternyata sebagian besar (> 75%) hanya berpendidikan SMP atau bahkan lebih rendah lagi. 4. Masih banyak angkatan kerja yang belum tertampung dalam pasar kerja, dan masih dirasakan perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka melalui upaya memasyarakatkan pendidikan keterampilan untuk memperoleh mata pencaharian yang layak dan tepat. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Luar
Sekolah a) Pengertian Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Luar Sekolah merupakan sub system pendidikan nasional, mempunyai ruang lingkup dan kajian yang lebih luas dari pendidikan peraekolahan. Kondisi ini terkadang menimbulkan kesulitan di dalam menetapkan definisi tentang Pendidikan Luar Sekolah itu sendiri. Tetapi sebagai acuan berikut ini akan penulis kemukakan beberapa definisi mengenai Pendidikan Luar Sekolah yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Nazir M (1990 : 44 ) dalam bukunya Pendidikan Luar Sekolah penerbit Nusantara mengemukakan definisi Pendidikan Luar Sekolah, sebagai berikut : Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dan seorang memperoleh informasi pengetahuan, latihan bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya, dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap-sikap, nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta didik yang efisien dalam lingkup keluarga, masyarkat dan negaranya. Djudju Sudjana (1991:44) dalam bukunya Pendidikan Luar Sekolah penerbit FKIP UIKA mengemukakan batasan Pendidikan Luar Sekolah : Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap usaha pelayanan pendidikan yang diselenggarakan di luar system sekolah, berlangsung seumur hidup, dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana yang bertujuan untuk mengaktualisasikan potenai manusia seutuhnya yang belajar dan mampu meningkatkan taraf hidupnya. Dalam pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 173 (1991:1) tentang Pendidikan Luar Sekolah : "Pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah baik di lembaga maupun tidak" Dan berbagai pengertian di atas, jelaslah bahwa Pendidikan Luar Sekolah merupakan pendidikan yang menuju pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dijadikan dasar dalam kehidupan yang mandiri dan terarah pada diri individu maupun kelompok serta masyarakat pada pemanfaatan sumber pada manusia, untuk menuju pada tujuan Pembangunan nasional yang dicita-citakan. b). Tujuan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan adalah suatu kegiatan yang radar dan bertujuan. Demikian tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan pendidikan, karena tidak jelas dapat memberikan arah ke mana harus menuju, tetapi juga memberikan ketentuan yang pasti memilih materi atau visi, metode alat evaluasi dalam kegiatan yang dilkaukan. Secara umum tujuan pendidikan membawa manusia kearah kedewasaan. Artinya membawa seseorang individu agar dapat mandiri di dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Untuk mencapai kemandirian ini diperlukan proses pendidikan yang berkesinambungan terus menerus. Dengan kata lain sebuah pendidikan yang memiliki konaep fleksibilitas tinggi. Dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan luar sekolah Djudju Sudjana (1991:43) merumuskan tujuan pendidikan luar sekolah, sebagai berikut : "Untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan, serta nilai-nilai yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta secara efesien dan efektif di dalam lingkungan keluarga, pekerjan, masyarakat dan bahkan negaranya". Pendidikan luar sekolah juga diselenggarakan dengan tujuan untuk memecahkan masalah- masalah keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum pernah sekolah maupun mereka yang gagal sekolah (drop out) serta memberikan kedewasaan sikap, keterampilan, dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan hidupnya. Dalam perarturan pemerintah Republik Indonesia No. 73 (1991 : 2) tentang pendidikan luar sekolah pasal 2 dinyatakan sebagai berikut : 1) Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sendiri mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan KEJARtabat dan mutu
hidupnya. 2) Membina warabelajar agar memilki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk bisa mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke tingkat dan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 3) Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah. 1) Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan luar sekolah lebih mengarah pada pengembangan keterampilan yang beraifat praktis untuk meningkatkan taraf hidup yang layak. METODE Metode yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dan argumentatif dengan hal ini agar tujuan penelitian lebih objektif, solutif. Menurut Winarno Surakhmad (1985:139) dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (produksi Rhineka Cipta): "Penelitian Deskriptif bertujuan pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang" adapun ciri-cirinya adalah : Memusatkan penelitian pada pemecahan masalahmasalah yang aktual dan Data yang didapat dikumpulkan, disusun, dianalisa dan dijelaskan. Adapun secara teknis penulis menggunakan proses pengumpulan data untuk penelitian dengan cara : 1. Wawancara atau interview menurut Suyatna B. Atmaja (1985:36) dalam bukunya Metode Penelitian Sosial adalah : proses tanya jawab secara lisan yang fungsinya merupakan alat pengumpulan data yang langsung tentang jenis data sosial baik nyata maupun yang teraembunyi. Maka dalam wawancara ini penulis lakukan di Tengah Kota Cimahi. 2. Angket menurut Suryatna B. Atmaja (1985:31) bukunya Metode Penelitian Sosial adalah "Sejumlah daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden". Maka untuk memperkuat hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis menyebarkan angket kepada anggota masyarakat di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. 3. Observasi yaitu suatu teknik yang tertumpu pada gejala yang nampak pada responden yang sekaligus sebagai objek penelitian, maka sasaran pengamatan penulis adalah tempat umum di wilayah Tengah Kota Cimahi. 4. Studi Bibliografi merupakan suatu proses penguatan data yang ada yang dilengkapi dengan pendapat orang lain untuk lebih memperjelas karya ilmiah. Populasi dan Sampel Penelitian Yang dijadikan populasi dan sampel oleh penulis di dalam penelitian ini adalah : Sebagian warga belajar dan sebagian anggota masyarakat Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Warga Belajar Paket B PKBM Srikandi Tengah Kota Cimahi yang seluruhnya 40 orang HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum proses Pelaksanaan kejar paket B di PKBM Srikandi Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi tidak terlepas dari aspek-aspek program kejar paket B, diantaranya tujuan penyelenggaraan yaitu memberi kesempatan kepada anak usia 11-I5 tahun atau yang droup out SLTP untuk mengejar ketinggalan sekolahnya dan melanjutkan sampai tamat SLTP semua tutor menyatakan demikian (100%). Penyelenggaraan kegiatan kejar paket B merupakan kegiatan yang tidak lepas dari kerjasama Widya Mitra Dikmas yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengolahan yaitu LPM, PKK, RW, RT semua tutor (100%) menyatakan demikian tabel 18.Proses pembelajaran kelompok belajar paket angket dilaksanakan 4 kali dalam satu minggu semua tutor (100%) mengatakan demikian KESIMPULAN Kesimpulan Bagaimana sosialisasi strategi belajar mengajar guru pamong dalam meningkatkan prestasi warga belajar Paket B PKBM Srikandi Kelurahan Cimahi Tengah? Adapun sosialisasi strategi belajar mengajar guru pamong dalam meningkatkan prestasi warga belajar Paket B PKBM Srikandi Kelurahan Cimahi Tengah yaitu dengan : a. Memberikan motivasi kepada masyarakat atas pentingnya pendidikan, sehingga bagi yang tidak mampu drop out SLTP dapat melanjutkn
pendidikannya kepada jenjang yang lebih atas. b. Meberikan motifasi kepada warga belajar paket B atas pentingnya pendidikan demi terwujudnya manusia yang mandiri. Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. (2003) Sistem Pendidikan Nasional.. Jakarta: Depdiknas. Bagaimanakah tingkat keberhasilan Paket B yang diselenggarakan oleh PKBM Srikandi Kelurahan Cimahi Tengah? Tingkat keberhasilan kejar paket B yang diadakan oleh PKBM Srikandi Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah dikatakan ada peningkatan yaitu : a.bertambahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan belajar b. Bertambahnya tingkat penghasilan dalam berusaha atau pekerjaan c.dapat melanjutkan sekolah pada jenjang berikutnya, karena ijazah yang di dapatkan di setarakan dengan tingkatan yang di ikutinya, misalnya Paket B ijazahnya setara denga ijazah SLTP. DAFTAR PUSTAKA Abdulhak. (1995). Metodologi Pembelajaran dan Pendidikan Orang Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual.. (1996). Strategi Membangun Motivasi dalam Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: AGTA Manunggal Utama. Abdul Wahid, (1998), Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak, dalam Chabib Toha (eds), Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bogdan dan Taylor. (1993). Kualitatif Dasar-dasar Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional. Djuju Sudjana, (2000). Pendidikan Luar Sekolah (Wawasan, Sejarah, Perkembangan, Falsafah, dan Teori Pendukung Asas). Bandung: Falah Production. http://one1thousand100education.wordpress.com/200 7/07/11/kerja-keras-tutor-keaksaraan, [Online]: Tersedia. Diakses 10 Juli 2010) Lexy Moleong, (1998), Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, (2002), Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar mengajar, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana, (1987), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Balai Pustaka. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991. (1991). Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Ekojaya. Sardiman A. M, (1988), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: CV. Rajawali