FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU!!!"#$%&'(&)#*+'#%,"()-*!!!! BAB II TINJAUAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB II DESKRIPSI PROYEK. 2. Lokasi : Jalan Patuha Bandung. : Perumahan penduduk. : Bangunan kantor, perumahan. : Bangunan kantor, hotel, pabrik kue

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:


BAB II TINJAUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DAN MASTERPLAN UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL (UKRIM)

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial, mengamalkan ilmu pendidikan dan

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Pembinaan dan Pengembangan UKS

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jelas dan singkat pokok permasalahan. dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian, fungsi, dan

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

-23- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR : 2 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

BAB II TINJAUAN UMUM

SURAT EDARAN Nomor: 1839/C.C2/TU/2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 049 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

UNIVERSITAS GALUH PROGRAM PASCA SARJANA

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU ATAP

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

TUGAS SD MODEL SLEMAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Transkripsi:

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Deskripsi Proyek Judul : Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini & Sekolah Dasar Terpadu - Kelompok Bermain - Taman Kanak-kanak - Sekolah Dasar Tema : Arsitektur perilaku Sifat : Fiktif Lokasi : Jalan Kemal Raya, Lingkar Luar, cengkareng, Jakarta Barat Luas Tapak : ± 22624 m 2 Luas Total Bangunan : 11217.94 m 2 Tinggi Bangunan : 2-4 lantai Fasilitas yang direncanakan : Ruang belajar, perpustakaan, Ruang lab, dan sarana penunjang lainnya. 2.2. Tinjauan Teoritis Proyek 2.2.1. Pengertian Judul Proyek Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini & Sekolah Dasar Terpadu adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar yang diselenggarakan berada dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum, pembelajaran, guru, sarana dan prasarana, manajemen, dan evaluasi, sehingga menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas. Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini & Sekolah Dasar "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0, /

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* Terpadu memiliki jenjang pendidikan anak usia dini dan pendidikan Sekolah Dasar. Pendidikan anak usia dini yang mencakup jenjang pendidikan pada Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak. Pendidikan sebelum memasuki Sekolah Dasar diharapkan dapat membantu anak mempersiapkan diri sebagai dasar/bekal masuk ke jenjang sekolah dasar. Sekolah dasar berada pada jalur pendidikan dasar formal dan taman kanakkanak berada pada jalur pendidikan anak usia dini formal sementara Kelompok bermain berada pada jalur pendidikan anak usia dini nonformal. Secara garis besar struktur kerangka pada jenjang Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini & Sekolah Dasar Terpadu ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 2.2.2. Teori tentang Pendidikan Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No 20,2003). "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0, 1

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal memprioritaskan pelayanan pendidikan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 4 (empat) tahun diantaranya Kelompok Bermain. Sementara pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada satuan pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat. 2.2.3. Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Terpadu Jenjang pendidikan di Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini & Sekolah Dasar Terpadu dibagi menjadi beberapa tingkat pendidikan sesuai dengan kelompok usia anak, yaitu: Kelompok Bermain (KB) Kelompok bermain adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan dalam bentuk bermain sambil belajar bagi anak usia 2 (dua) sampai 6 (enam) tahun dengan prioritas 2 (dua) sampai 4 (empat) tahun yang memperhatikan aspek kesejahteraan sosial anak. Kelompok bermain umumnya beroperasi sampai siang hari saja, dan memiliki staf suster anak atau sukarelawan. "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0, 2

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* Taman Kanak-Kanak (TK) Taman Kanak-kanak, yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun. Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah Taman Kanak-kanak berkisar 4-5 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan formal dan pendidikan nonformal lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi diatasnya yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat (PP 17,2010). Pada dasarnya pendidikan taman kanak-kanak bukan syarat wajib untuk memasuki pendidikan dasar, meskipun pendidikan ini termasuk ke dalam pendidikan formal. Sekolah Dasar (SD) Sekolah Dasar, yang selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar. Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari Kelas 1 sampai Kelas 6. Lulusan Sekolah Dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah menengah Pertama (atau sederajat). 2.2.4. Kurikulum Pendidikan Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. (KTSP SD dan MI,2007) "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0, 3

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Kurikulum yang digunakan untuk pendidikan anak usia dini harus mengacu pada standar pendidikan usia dini (Permendiknas no 58,2009) dan pengembangan kurikulumnya disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak dan keadaan sekolahnya. Struktur program kegiatan PAUD mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan. Ruang lingkup standar pendidikan anak usia dini meliputi aspek perkembangan: 1. Moral dan Nilai-nilai Agama. 2. Sosial, Emosional dan Kemandirian. 3. Kemampuan Berbahasa. 4. Kognitif. 5. Fisik/motorik, dan 6. Seni. Kurikulum SD Kurikulum pendidikan dasar mengacu pada kerangka dasar kurikulum untuk pendidikan dasar. Kurikulum pendidikan dasar yang berkenaan dengan sekolah dasar menekankan kemampuan dan ketrampilan dasar baca-tulishitung, sebagaimana tercermin dalam kemampuan dan ketrampilan penggunaan bahasa (baca-tulis-bicara) serta berhitung (menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur sederhana dan memahami bentuk geometri sederhana), yang dapat di terapkan dalam kehidupan seharihari.(pp 19, 2005) 2.2.5. Sarana dan Prasarana Sekolah Untuk mewujudkan tercapainya tujuan standar pendidikan secara optimal dibutuhkan sarana dan prasarana pada sekolah untuk membantu menjalankan standar kurikulum yang ada. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Sedangkan pengertian prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0,,.

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* Sarana dan Prasarana KB Sarana dan prasarana Kelompok bermain harus memiliki persyaratan sebagai berikut: (Permendiknas no.58, 2009) 1. Kebutuhan jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan kelompok usia yang dilayani, dengan luas minimal 3 m2 per perseta didik. 2. Minimal memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas anak yang terdiri dari ruang dalam dan ruang luar, dan kamar mandi/jamban yang dapat digunakan untuk kebersihan diri dan BAK/BAB (toileting) dengan air bersih yang cukup 3. Memiliki sarana yang disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan kelompok usia yang dilayani. 4. Memiliki fasilitas permainan baik di dalam dan di luar ruangan yangdapat mengembangkan berbagai konsep. Sarana dan Prasarana TK Sarana dan prasarana Taman Kanak-kanak harus memiliki persyaratan sebagai berikut: (Permendiknas no.58, 2009) 1. Luas lahan minimal 300 m2. 2. Memiliki ruang anak dengan rasio minimal 3 m2 per peserta didik, ruang guru, ruang kepala sekolah, tempat UKS, jamban dengan air bersih, dan ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak. 3. Memiliki alat permainan edukatif, baik buatan guru, anak, dan pabrik. 4. Memiliki fasilitas permainan baik di dalam maupun di luar ruangan yang dapat mengembangkan berbagai konsep. 5. Memiliki peralatan pendukung keaksaraan "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0,,,

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* Sarana dan Prasarana SD Sebuah Sekolah Dasar sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: (Peraturan Menteri no. 24, 2007) 1. Ruang Kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktik dengan alat khusus yang mudah dihadirkan. 2. Ruang Perpustakaan sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan. 3. Laboratorium IPA berfungsi sebagai alat bantu mendukung kegiatan dalam bentuk percobaan. 4. Ruang Pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah/majelis madrasah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya. 5. Ruang Guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya. 6. Tempat Beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah. 7. Toilet berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. 8. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam bangunan sekolah/madrasah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah/madrasah. 9. Tempat Bermain/Berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0,,-

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* 2.3. Studi Banding "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0,,0

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0,,+

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU "#%&'(&)#*+'#%,"()-* 2.4. Kesimpulan Tinjauan Umum Dari pembahasan tinjauan teoritis proyek ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Setiap jenjang pendidikan perlu dikelompokkkan sesuai dengan tingkat umurnya. Dari kelompok bermain dengan usia 2-4tahun, TK dengan usia 4-6tahun dan tingkat SD dengan usia 6-12tahun Untuk mendukung tercapainya hasil dari pembelajaran sesuai dengan kurikulum diperlukan adanya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan untuk mencapai hasil pendidikan sesuai kurikulum. Perlu adanya ruang bersama agar anak-anak bersosialisasi dengan sesamanya. Penempatan ruang bersama ini harus mudah diakses oleh semua anak dan membuat anak merasa nyaman. Penzoningan/ penempatan ruang-ruang sebisa mungkin memudahkan anak da lam pencapaiannya. "#"%&'(&)&#"*+,-./.,..0,,4

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU ARSITEKTUR PERILAKU 2.3. Studi Banding Tabel 2.1. Studi banding DATA-DATA CIKAL SCHOOL SEVILLA SCHOOL AL AZHAR BSD LOKASI Jl. TB. Simatupang Kav. 18, Cilandak, JakartaSelatan JL. Pulomas Jaya Pacuan Kuda Pulomas Jakarta Jl. Puspitaloka III.2 - Bumi Serpong Damai Tangerang - Banten JENJANG PENDIDIKAN Bayi-bayi & adik-adik (usia 6bulan-2tahun) Kakak-kakak & pra-tk (usia 2-4tahun) Penerimaa & sekolah Dasar (usia 4-12tahun) FASILITAS drop off Kantor R. Guru Gudang Toilet Kelas Agama Kelas Pre school Ruang rapat Kelas TK Kelas SD Playground Sandy playground Pantry Kantin Perpustakaan Tempat ibadah Ruang serbaguna ANALISA BANGUNAN Bangunan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu bangunan serbaguna dan bangunan yang berisi ruang kelas. Terdapat akses yang menghubungkan r.multifungsi dengan ruang-ruang kelas SD pada lantai 2. Bangunan ruang kelas, pada lantai dasar tedapat kelas preschool dan kindergarten. Setiap kelas terdapat toilet yang sedikit menonjol keluar. Sementara pada lantai atas terdapat ruang kelas untuk SD. Sekolah ini memiliki banyak tangga dan ramp juga sirkulasi yang luas memberikan kenyamanan bagi anak yang masih sangat aktif dan bebas. Disediakan tempat anak-anak untuk berkreativitas seperti menggambar yang terdapat di dinding dekan arel bermain. KELEBIHAN Fasilitas lengkap pengawasan yang ketat fasilitas memenuhi kebutuhan anak Kindergarten (setara TK) Primary school (setingkat SD) Secondary School (setingkat SMP &SMA) Drop off Kantor Ruang guru Kelas TK Kelas SD Ruang bersama Ruang serbaguna Lap. Olah raga Plaza/area terbuka Sekolah didesain menjadi 3 blok massa bangunan. Gedung TK&SD, gedung SMP&SMA dan gedung serbaguna. Ketiga bangunan diikat oleh sebuah areal terbuka berbentuk lingkaran. Terdapat kanopi dari arah masuk dan melingkar sepanjang lingkaran area terbuka/plaza Perbedaan fungsi bangunan dibedakan dengan warna pada bangunan. Seperti pada bangunan serbaguna ditandai dengan warna merah dan untuk bangunan kelasnya ditandai dengan warna oranye. Warna-warna pada bangunan dipilih warna-warna cerah namun tidak merusak kenyamanan pandangan anak. Lantai paling atas gedung TK-SDdi jadikan ruang bersama anak Tk dengan anak SD penzoningan yang baik antara TK-SD dengan SMP- SMA Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Gedung TK Gedung SD Gedung SMP Gedung SMA Kantor Ruang guru Kantin Dapur foodcourt Playground Lap. Olah raga UKS perpustakaan Terdapat 2 gerbang sebelum masuk ke gedung sekolah. Setiap gerbang terdapat pos pengamanan. Masuk pada gerbang pertama terdapat tempat parkir, masjid dan fasilitas-fasilitas. Penempatan masjid pada bagian depan dimaksudkan agar masyarakat juga bisa memakainya. Bentuk denah seperti melingkar. Terdapat lapangan utama di tengahnya. Saat memasuki gerbang kedua, jalur akan terpisah menjadi 2. Pada bagian kanan terdapat SMA & SMP. Pada bagian kiri terdapat TK & SD. Lalu SD & SMP disambung dengan kantin. Setiap masuk pada daerahnya dibatasi lagi dengan gerbang. Dan disetiap bagian terdapat lapangannya sendiri-sendiri. fasilitas lengkap lokasi berada di kawasan perumahan yang masih asri menekankan lebih ke pendidikan agama KEKURANGAN Lahan yang sempit Batas penzoningan untuk TK dengan SD tidak jelas Bentuk bangunan terlalu biasa SITI RAHMAWATI - 41206010031 13

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU ARSITEKTUR PERILAKU FOTO-FOTO Setiap tingkatan sekolah memiliki zonanya sendiri sehingga sosialisasi antara siswa terhambat Gambar 2.1 Bangunan Cikal School Gambar 2.2 Bangunan Sevilla School Gambar 2.3 Bangunan Al-Azhar BSD 2.3.1. Kesimpulan Studi Banding Kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan beberapa studi banding adalah: Penzoningan tiap massa bangunan sesuai dengan fungsi dan jenjang pendidikannya. Pertimbangan sirkulasi dan space untuk kenyamanan anak belajar sambil bermain. Konsep pengolahan ruang dengan kebutuhan ruang yang beragam menjadi satu kesatuan yang harmonis Penempatan ruang-ruang bersama ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau oleh semua anak. SITI RAHMAWATI - 41206010031 14