WARGA NEGARA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
NEGARA, WARGA NEGARA, DAN PENDUDUK, HUBUNGANNYA DALAM KONSTELASI KEWARGANEGARAAN. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

HAK AZASI MANUSIA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Hak dan Kewajiban Warga Negara

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA, PENDUDUK, DAN BUKAN PENDUDUK

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

(Negara dan Kedaulatan)

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

KASUS KASUS KEWARGANEGARAAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA. 1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa lain

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ( WNI )

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Hak dan Kewajiban Warganegara

Modul ke: KEWARGANEGARAAN. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

ASSALAMUALAIKUM WR WB

B A B XII HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

Objek Pendidikan Kewarganegaraan Kep Dirjen Pend Tinggi No. 267/DIKTI/KEP/2000 meliputi :

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Pendidikan Kewarganegaraan

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

Hak dan Kewajiban Warga Negara

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Civic Education. Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. seperti perdagangan, perekonomian bahkan sampai pada masalah perkawinan.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara

KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 06FEB HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. instansi vertikal yang melaksanakan tugas dekonsentrasi pusat di Provinsi

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Kata Pengantar.. i. Daftar Isi..ii. Bab I : A) Pendahuluan 1. A) Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara...3

PERUNDANG-UNDANGAN UNDANGAN NGR.

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

MODUL VII HAK AZAZI MANUSIA

asas kewarganegaraan BAB I PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

7 Karakteristik Warga Negara Demokratis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu :

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

HAM dan Hukum Ekonomi Internasional

(Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia)

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI PENDAHULUAN Pemerinta h RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No.

KISI UAS PPKN 20 Desember 2014

KEWARGANEGARAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA. Modul ke: 09Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

2008 di Lt.6 (Dit. Jen. Administrasi Hukum Umum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pertanyaan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Undang-Undang

C. Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999

Modul ke: Hak Asasi Manusia. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. atau para pemuka agama. Aturan tata tertib itu terus berkembang maju, bahkan. negara Indonesia dengan warga negara asing.

PERKAWINAN CAMPURAN DAN AKIBAT HUKUMNYA. Oleh : Sasmiar 1 ABSTRACT

ULANGAN HARIAN BERSAMA TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia merupakan negara hukum yang menyadari, mengakui, dan

nasionalitas Masing-masing negara menganut kaidah yang berbeda-beda mengenai nasionalitas, misal: ius sangunis, ius soli.

KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH[1].

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengetahui hak manusia yang melekat sejak lahir RINA KURNIAWATI, SHI, MH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RechtsVinding Online Konsep Kewarganegaran Ganda Tidak Terbatas (Dual Nasionality) Dalam Sistem Kewarganegaraan Di Indonesia

POLITIK HUKUM KEWARGANEGARAAN INDONESIA DALAM MENJAMIN HAK KEWARGANEGARAAN PEREMPUAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

STATUS PERKAWINAN INTERNASIONAL DAN PERJANJIAN PERKAWINAN. (Analisis Kasus WNI Yang Menikah Dengan Warga Negara Prancis di Jepang)

Modul ke: HAK ASASI MANUSIA. 09Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

Pendidikan Kewarganegaraan

NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd

HAK ASASI MANUSIA. by Asnedi KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANWIL SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju mensyaratkan para pekerja yang cakap, profesional dan terampil.

BAB II KONSEP KEWARGANEGARAAN DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Asasi Manusia

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP KONSEP KEWARGANEGARAAN INDONESIA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN Oleh : Abd. Rohman Nawi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dikdik Baehaqi Arif

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan berdasarkan salah satu dari dua prinsip ius soli atau prinsip ius sanguinis.

BAB I PENDAHULUAN. TLN No. 3019, ps.1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.

KEWARGANEGRAAN WARGA NEGARA AMYARDI, SH, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi S1 Manajemen.

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

Transkripsi:

WARGA NEGARA Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

WARGA NEGARA 1. Pengertian Warganegara 2. Penentuan Kewarganegaraan 3. Problema Kewarganegaraan 4. Hak dan Kewajiban Warganegara

PENGERTIAN WARGA NEGARA Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. (Purwadarminta) Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara.

WARGA NEGARA DAN PENDUDUK Warga negara yaitu orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara, yang mempunyai hubungan yang tidak terputus dengan tanah airnya, dengan UUD negaranya, sekalipun yang bersangkutan berada di luar negeri, selama yang bersangkutan tidak memutuskan hubungannya atau terikat oleh ketentuan hukum internasional. Penduduk yang bukan warga negara (WNA) hubungannya dengan negara yang dialaminya hanyalah selama yang bersangkutan bertempat tinggal dalam wilayah negara tersebut.

Penentuan Kewarganegaraan 1. Unsur Darah Keturunan (ius sanguinis, law of the blood) Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan seseorang, betapapun ia dilahirkan di luar negaranya. 2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (ius soli, law of the soil) Kewarganegaraan seseorang ditentukan dimana ia dilahirkan. Misalnya seseorang yang berasal dari negara Indonesia melahirkan anaknya di negara yang menerapkan system ius soli, maka sekalipun ia anak dari kedua orang tua yang berkewarganegaraan Indonesia tetapi anak tersebut tetap diakui sebagai warganegara dari negara dimana ia dilahirkan. 3. Unsur Pewarganegaraan (naturalisasi) Seseorang berkewarganegaraan asing dapat mengajukan permohonan untuk menjadi warganegara dari suatu negara tertentu setelah dapat melengkapi beberapa syarat tertentu. Adapun aturan yang berhubungan dengan syarat-syarat dan prosedur yang harus dipenuhi oleh seseorang yang mengajukan naturalisasi antara satu negara dengan negara lainnya tidaklah sama.

Problem Kewarganegaraan 1. Bepatride Kalau seseorang yang berkewarganegaraan dari suatu negara yang menerapkan sistem ius sanguinis melahirkan anaknya di suatu negara yang menerapkan sistem ius soli maka anak tersebut tetap dinyatakan sebagai warga negaranya di mana orang tuanya berasal, dan juga dinyatakan sebagai warga negara dari negara dimana ia dilahirkan. 2. Apatride (stateless) Kalau seorang yang berkewarganegaraan dari suatu negara yang menerapkan sistem ius soli melahirkan anaknya di suatu negara yang menerapkan ius sanguinis, maka anak tersebut tidak lagi dianggap sebagai warganegara dari kedua orang tuanya, dan juga tidak dianggap sebagai warga negara dari negara dimana ia dilahirkan.

Masalah dalam Naturalisasi 1. Naturalisasi Aktif Seseorang yang dikarenakan apatride dapat mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara dari salah satu negara yang menyebabkan dirinya menjadi orang yang tanpa kewarganegaraan (stateless). Kalau permohonannya dikabulkan ia dapat menggunakan hak opsi, yaitu hak memilih untuk menggunakannya permohonan yang telah dikabulkan atau tidak menggunakannya. 2. Naturalisasi Pasif Kalau suatu negara mengadakan pemutihan terhadap mereka yang kehilangan kewarganegaraannya, maka bagi mereka mempunyai hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.

Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945 Hak-Hak Warga Negara Pasal 27 (1, 2,3) Pasal 28 (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J) Pasal 29 (2) (kebebasan memeluk agama) Pasal 30 (pembelaan negara) Pasal 31 (Mendapatkan Pengajaran) Pasal 34 (fakir miskin dipelihara negara) Kewajiban Warga Negara Pasal 27 (1) Segala warga negara (bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan) wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali Pasal 30 Tiap-tiap warga negara (berhak dan) wajib ikut serta dalam pembelaan negara.

Pengertian Hak Asasi Manusia HAM ialah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir, yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah swt. HAM sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam masyarakat. (Meriam Budiardjo) Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia se-dunia (Universal Declaration of Human Right) disahkan pada tanggal 10 Desember 1948 oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

Universal Declaration of Human Right Terdiri dari 30 PasalMeskipun pernyataan hak-hak asasi manusia PBB itu bukan merupakan convention atau perjanjian anggota PBB secara moral berkewajiban untuk melaksanakan pernyataan itu. Isi dari pernyataan hak asasi manusia PBB adalah sebagai berikut : Hak kebebasan politik (pasal 2-21), antara lain kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat. Hak sosial (22-23), antara lain, kebebasan memperoleh pekerjaan. Hak beristirahat dan liburan (24) Hak akan tingkatan dasar penghidupan yang cukup bagi penjagaan kesehatan, dan keselamatan diri serta keluarganya. (25) Hak asasi pendidikan (26) antara lain, kebebasan memperoleh pendidikan.