I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warganegara Republik Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 ayat 1 UU sisdiknas No. 20 tahun 2003). pendidik dan sarana serta prasarana yang berkualitas. Peringkat pendidikan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring majunya perkembangan jaman, pendidikan sangat penting dalam

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BADUNG

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. agar siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara efektif. Mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia bisa menggapai cita-citanya. Untuk menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. membawa anak didik pada tujuan pendidikan dan pada kedewasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak bagi setiap warganegara Republik Indonesia. Pernyataan tersebut tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi : Setiap warganegara berhak mendapatkan pendidikan. Itu artinya setiap warganegara berhak mengenyam pendidikan dari tingkat yang paling rendah hingga ke tingkat yang paling tinggi. Menurut Dewey (2003:69) bahwa pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Artinya bahwa manusia secara perlahan melalui pendidikan akan mengalami perkembangan kecakapan fundamental secara intelektual dan emotional terhadap sesama manusia. Manusia memiliki kelebihan untuk dapat mengembangkan kemampuan emotionalnya secara sadar, sehingga nantinya akan membentuk karakter manusia yang berpendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena melalui pendidikan inilah akan membentuk manusia yang terampil dan berkualitas. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan, tidak hanya bagi perkembangan individu tetapi juga bagi pembangunan suatu

bangsa. Menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 pasal 13 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya Berdasarkan pengertian di atas, jelaslah kiranya bahwa anak usia sekolah berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena dengan pendidikan anak tersebut akan mendapatkan bekal ilmu yang berguna bagi kehidupannya dimasa mendatang. Dalam UU Pendidikan dan Pengajaran No. 12 tahun 1954 Bab II pasal 3 berbunyi : Tujuan Pendidikan dan Pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warganegara yang demokratis, yang bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Artinya bahwa warganegara yang cakap dan demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air itulah harapan yang hendak dicapai. Indonesia sebagai negara yang tergolong ke dalam negara yang sedang berkembang perlu meningkatkan pendidika masyarakat demi kemajuan bangsa. Dalam hal ini pemerintah perlu berupaya keras mengkombinasikan antara sistem pendidikan yang berlaku dulu hingga yang berlaku saat ini apakah sudah tepat atau belum tepat sasaran dengan keadaan masyarakat sekarang ini. Artinya ini menjadi evalusai bagi pemerintah dan masyarakat bahwa pendidikan merupakan hal pokok yang harus dibenahi terlebih dahulu

demi terciptanya bangsa yang melek pendidikan dan tidak tertinggal dengan Negara-negara lain. Gayau Sakti merupakan salah satu desa di Kecamatan Seputih Agung yang memiliki sejumlah jenjang pendidikan yang memadai. Namun jenjang pendidikan yang berada di desa tersebut belum cukup banyak diminati oleh masyarakat sekitar. Hal ini karena masyarakat lebih memilih melanjutkan jenjang pendidikan yang bersifat umum maupun kejuruan. Sedangkan jenjang pendidikan yang ada di desa Gayau Sakti adalah jenjang pendidikan yang mengedepankan pendidikan agamanya. Padahal jika dikaji secara lebih lanjut sekolah dengan dasar pendidikan agama akan sangat bagus hasilnya dibandingkan dengan pendidikan tanpa dasar pendidikan agama. Masyarakat desa Gayau Sakti pada dasarnya menginginkan tingkat pendidikan yang tinggi agar lebih bisa memahami arti penting dari pendidikan. Perkembangan tingkat pendidikan masyarakat desa Gayau Sakti pada tahun 2009 dan 2010 mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 (hal 4). Tabel 1. Data Perkembangan Tingkat Pendidikan Masyarakat desa Gayau Sakti Tahun 2009 dan 2010 No Indikator Sub indikator Jumlah 2009 2010 1. Tingkat Jumlah Penduduk Buta 45 orang 40 orang Pendidikan Penduduk Usia Huruf Jumlah Penduduk Tidak 45 orang 40 orang 15 tahun ke atas Tamat SD/Sederajad Jumlah Penduduk Tamat 1851 orang 2011 orang SD/ Sederajad Jumlah Penduduk Tamat 591 orang 639 orang SLTP/Sederajad Jumlah Penduduk Tamat 486 orang 566 orang SLTA/ Sederajad Jumlah Penduduk Tamat 6 orang 6 orang D-1 Jumlah Penduduk Tamat 6 orang 12 orang

2. Wajib belajar 9 tahun dan angka putus sekolah D-2 Jumlah Penduduk Tamat D-3 Jumlah Penduduk Tamat S-1 Jumlah Penduduk Tamat S-2 Jumlah penduduk usia 7-15 tahun Jumlah penduduk usia 7-15 tahun masih sekolah Jumlah penduduk usia 7-5 orang 15 orang 20 orang 31 orang 6 orang 8 orang 713 orang 721 orang 701 orang 721 orang 12 orang 10 orang 15 tahun putus sekolah Jumlah 4487 orang 4820 orang Sumber : Dokumen Kantor Desa Gayau sakti Dari tabel di atas dapat diketahui perkembangan tingkat pendidikan masyarakat desa Gayau Sakti pada tahun 2009 dan 2010 mengalami peningkatan yang cukup baik. Berdasarkan indicator tingkat pendidikan penduduk usia 15 tahun ke atas dengan sepuluh sub indikator yaitu jumlah penduduk yang mengalami buta huruf menurun dari 45 orang menjadi 40 orang, jumlah penduduk tidak tamat SD/ sederajad menurun dari 45 orang menjadi 40 orang, jumlah penduduk tamat SD/ sederajad meningkat dai 1851 orang menjadi 2011 orang, jumlah penduduk tamat SLTP/ sederajad meningkat dari 591 orang menjadi 639 orang, jumlah penduduk tamat SLTA/sederajad meningkat dari 486 orang menjadi 566 orang, jumlah penduduk tamat D-1 tidak mengalami perubahan yaitu enam orang, jumlah penduduk tamat D-2 meningkat dari enam orang menjadi 12 orang, jumlah penduduk tamat D-3 meningkat dari lima orang menjadi 15 orang, jumlah penduduk tamat S-1 meningkat dari dua puluh orang menjadi tiga puluh satu orang dan jumlah penduduk yang tamat S-2 meningkat dari enam orang menjadi delapan orang.

Perkembangan tingkat pendidikan masyarakat desa Gayau Sakti dilihat dari Indikator wajib belajar 9 tahun dan angka putus sekolah dengan tiga sub indikator yaitu jumlah penduduk usia 7-15 tahun meningkat dari 713 orang menjadi 721 orang, yang masih sekolah meningkat dari 701 orang menjadi 721 orang, dan yang putus sekolah mengalami penurunan dari 12 orang menjadi 10 orang. Dengan demikian dari tahun 2009-2010 perkembangan tingkat pendidikan masyarakat desa Gayau Sakti meningkat dari 4487 orang menjadi 4820 orang. Hal ini menandakan bahwa masyarakat desa Gayau Sakti yang tidak sekolah menurun. Pada dasarnya Gayau Sakti merupakan desa yang memiliki sekolah yang berada di bawah naungan pondok pesantren. Dan pondok pesantren tersebut belum memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Dari mulai guru, kurikulum, maupun ruang belajarnya yang berada dengan pendidikan Umum. Berikut dapat dilihat hasil observasi awal dari hasil wawancara : Tabel 2. Perbedaan Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan Pondok pesantren dengan Pendidikan Umum No Aspek penilaian masyarakat Baik Pesantren Kurang Tidak baik baik Baik 1 Sarana dan Prasarana 2 Kualitas Guru 3 Kurikulum 4 Pastisipasi Masyarakat 5 Fasilitas Belajar Sumber : Hasil observasi dari wawancara Umum Kurang baik Tidak baik Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui perbedaan kualitas pendidikan antara pendidikan pondok pesantren dengan pendidikan umum dimana pendidikan umum lebih maju dibandingkan dengan pendidikan di pondok

pesantren. Dari hasil wawancara terhadap masyarakat yang terdiri dari lima aspek dapat diketahui bahwa pendidikan yang berada di bawah naungan pondok pesantren yang terlihat baik hanya dari aspek kurikulum dan partisipasi masyarakat, sedangkan pada aspek sarana dan prasarana, kualitas guru, dan fasilitas belajarnya kurang baik. Sementara dari pendidikan umum dapat diketahui lima aspek yang dinilai amsyarakat semuanya baik. Berdirinya suatu jenjang pendidikan di suatu daerah terutama Sekolah Menengah Atas (SMA) memberikan pencerahan baru bagi masyarakat yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Artinya sekolah tersebut telah hadir di lingkungan masyarakat untuk membangun masyarakat yang membutuhkan pendidikan. Pada dasarnya pendidikan yang diberikan di SMA adalah pengetahuan umum dimana nantinya setelah lulus dari SMA siswa dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Selain dari pengetahuan umum masyarakat juga membutuhkan pendidikan agama yang sangat diperlukan demi pembentukan karakter seorang anak nantinya. Masyarakat desa Gayau Sakti pada dasarnya telah mengetahui berdirinya melanjutkan sekolah ke daerah lain dibandingkan melanjutkan pendidikan ke daerahnya sendiri. Mereka lebih memilih melanjutkan ke daerah lain dengan alasan lebih mengutamakan mutu pendidikan. Selain itu sekolah yang baru berdiri tersebut belum memiliki lulusan sehingga kualitas pendidikan di sekolah tersebut belum diketahui.

Agama yang berdiri di desa Gayau Sakti. Sekolah yang berada di bawah bimbingan pondok pesantren ini merupakan sekolah swasta yang dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat, baik itu pendidan agama maupun pendidikan umum. Sekolah ini sangat cocok berdiri di desa Gayau Sakti mengingat desa Gayau Sakti merupakan desa yang memiliki banyak lulusan dari pondok pesantren. Sebelum berdirinya SMA Man desa Gayau Sakti masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat diketahui dengan banyaknya siswa yang tidak tamat SD, SLTP bahkan SLTA. Setelah meningkat. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang melanjutkan sekolah ke SMA tersebut. Dari total 80 siswa kelas X-XII masyarakat yang melanjutkan pendidikan di SMA tersebut terdapat dua orang. Kelas X terdiri dari satu kelas, kelas XI terdiri dari satu kelas dan kelas XII terdiri dari satu kelas juga. Jumlah siswa yang relatif sedikit membuat enam ruangan kelas tahun Pelajaran 2010/2011 dapat dilihat pada tabel di bwah ini: Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Siswa kelas X- No Kelas Jumlah 1 X 33 2 XI 27 3 XII 20 Jumlah 80

Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah oleh peneliti. Pada tahun pelajaran 2010/2011 dapat diketahui bahwa jumlah siswa seluruhnya dari kelas X sampai kelas XII adalah 80 siswa. Siswa kelas X terdiri dari 33 siswa, siswa kelas XI terdiri dari 27 siswa dan kelas XII terdiri dari 20 siswa. SMA ini baru berdiri pada tahun 2008. Pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2009 hanya ada kelas X dan XI dengan jumlah seluruhnya yaitu 47 siswa. Dan pada tahun pertama berdiri yaitu pada tahun 2008 jumlah siswanya bertambah yaitu berjumlah 20 siswa pada kelas X. Berdasarkan bukti, informasi, dan uraian diatas sehingga permasalahan tersebut sangat penting untuk diteliti maka penulis tertarik untuk mengadakan penelit Ulum dengan Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang timbul dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. 2. 3. Kualitas pendidikan di pondok pesantren 4. Sarana dan prasarana sekolah

5. Tingkat pendidikan masyarakat 6. Perbedaan kualitas pondok pesantren dengan sekolah umum. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identivikasi masalah agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi permasalahan pada masalah Ulum dengan Tingkat Pendidikan Masyarakat di desa Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatsan masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada (x) dengan tingkat pendidikan masyarakat di desa Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah (y)? 2. Apakah hubungan dengan tingkat pendidikan masyarakat signifikan? 2.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 2.5.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara berdirinya SMA (x) dengan tingkat pendidikan masyarakat di desa Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah (y)

2. Signifikansi hubungan dengan tingkat pendidikan masyarakat. 2.5.1 Kegunaan Penelitian 2.5.1.1 Kegunaan teoritis Penelitian ini secara teoritis adalah untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga Negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 1.5.2.2 Kegunaan praktis 1. Sebagai masukan bagi lembaga sekolah dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. 2. Sebagai masukan kepada masyarakat akan arti penting dunia pendidikan baik itu dari segi pengetahuan umum maupun agama. 1.6 Ruang Lingkup 1.6.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini masuk ke dalam ruang lingkup pendidikan khususnya pendidikan PKn dalam kajian hukum dan kemasyarakatan. 1.6.2 Ruang Lingkup Objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Gayau Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011. 1.6.3 Ruang Lingkup Subjek

Subjek penelitian ini adalah Masyarakat di Desa Gayau Sakti Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. 1.6.4 Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di desa Gayau sakti kecamatan seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. 1.6.5 Ruang Lingkup Waktu Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas lampung sampai dengan selesai Penelitian ini.