BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory. 3.2. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan dependen. Objek penelitian meliputi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011 s/d 2013. Penelitian ini berkaitan dengan pengaruh dari variabel independen yang meliputi, perbedaan temporer, dan perbedaan permanen terhadap variabel dependennya yaitu Pertumbuhan Laba dengan menggunakan variabel control meliputi arus kas operasi, Return Of Assets (ROA), dan ukuran perusahaan (SIZE). Namun sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar benar bebas dari adanya gejala heterokedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi, sehingga model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias. 33
34 3.3. Variabel dan Skala Pengukuran 3.3.1. Variabel Dependen Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu pertumbuhan laba. Pengukuran pertumbuhan laba menggunakan perubahan laba bersih / net income (ΔNI). Perubahan laba bersih / net income (ΔNI) dalam penelitian ini menggunakan laba bersih tahun berjalan dibandingkan dengan laba bersih periode tahun sebelumnya. ΔNIit = NIit NIi (t-1) NIi (t-1) Dimana : ΔNIit = Perubahan laba bersih perusahaan i pada periode t NIit-1 = Laba bersih perusahaan i pada periode t-1 NIit = Laba bersih perusahaan i pada periode t 3.3.2. Variabel Independen Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Perbedaan Temporer, dan Perbedaan Permanen.
35 a. Perbedaan Temporer/ Temporary Differences Menurut Deviana (2010) perbedaan temporer muncul karena adanya perbedaan tujuan antara akuntansi dengan aturan perpajakan. Untuk tujuan pelaporan keuangan, pendapatan diakui ketika diperoleh dan biaya diakui pada saat terjadinya atau accrual basic. Perbedaan temporer juga akan menimbulkan pergeseran pengakuan penghasilan atau biaya ke tahun berikutnya atau ke tahun lain. (Kiswara, 2009:128) Selanjutnya untuk menghitung perbedaan temporer digunakan perhitungan sebagai berikut : TEMP Perbedaan Temporer Total Aset b. Perbedaan Permanen/ Permanent Differences Adanya perbedaan antara prinsip akuntasi dengan peraturan perpajakan akan menimbulkan suatu selisih yang mencakup komponen perbedaan permanen dan perbedaan temporer. Perbedaan permanen timbul akibat adanya suatu transaksi yang diakui oleh standar akuntansi namun tidak
36 diakui oleh peraturan perpajakan. Konsekuensinya transaksi tersebut harus dikeluarkan dari laporan laba rugi ketika menghitung pendapatan kena pajak. Oleh karena book tax differences dan komponennya memiliki nilai yang relevan terhadap laba pada tahun berjalan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja masa depan dan menjelaskan ekuitas perusahaan. maka perbedaan permanen digunakan sebagai variabel independen yang akan melengkapi perbedaan temporer dalam memprediksi pertumbuhan laba. Perbedaan permanen yang dimaksud dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah perbedaan permanen yang tersaji pada catatan laporan keuangan dibagi dengan total aset. PERM Perbedaan Permanen Total Asset 3.3.3. Variabel Kontrol Variabel kontrol yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA) dan ukuran perusahaan (SIZE). a. Return on Assets (ROA) Return on Assets (ROA) atau tingkat profitabilitas merupakan indikator dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA menunjukkan seberapa efisien manajemen menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.
37 ROA didapat dengan cara menghitung laba bersih perusahaan dibagi dengan total aset. ROA = Laba Bersih Total Aktiva b. Ukuran Perusahaan / Size Manzon dan Plesko (dalam Martani dan Persada, 2009) menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat memberikan efek noise di mana perusahaan dapat melakukan tax planning antara lain dengan cara investasi aktiva yang memberikan manfaat pajak secara efektif sehingga efek dari book-tax differences menjadi agak bias. Ukuran perusahaan (size) diperoleh dari hasil logaritma total aktiva perusahaan. Size = log (Total Asset) 3.3.4. Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rasio. Skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat dirubah (Ghozali, 2013).
38 Tabel 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran No Variabel Jenis Variabel Pengukuran 1 Dependen Pertumbuhan Laba ΔNIit = NIit NIi (t-1) NIi (t-1) Skala Rasio 2 Independen Perbedaan Permanen 3 Independen Perbedaan Temporer 4 Kontrol Return on Assets (ROA) 5 Kontrol Ukuran Perusahaan (SIZE) PERM: Perbedaan Permanen Total Aset TEMP: Perbedaan Temporer Total Aset ROA= Laba Bersih Total Aset SIZE = Log (Total Aset) Rasio Rasio Rasio Rasio 3.4. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2013:62) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2013:63) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 2013. Dengan pertimbangan banyaknya ketersediaan sampel yang dapat diperoleh dan keandalan biaya (manfaat) pajak tangguhan yang disajikan. Adapun metode pemilihan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Purposive sampling merupakan suatu metode
39 pengambilan sampel non probabilita yang disesuaikan dengan kriteria tertentu. beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penentuan sampel penelitian ini sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2011 2013 dan tidak delisting dari BEI selama tahun amatan. 2. Perusahaan yang menjadi sampel harus memiliki komponen yang diperlukan sebagai variabel regresi dalam penelitian ini. 3. Perusahaan manufaktur harus memperoleh laba selama periode pengamatan 2011 2013. Perusahaan harus memperoleh laba karena laba merupakan dari dasar pengenaan besarnya penghasilan kena pajak yang dikenakan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan tidak kena kompensasi pajak akibat rugi tahun sebelumnya karena dapat menutupi laba pada tahun bersangkutan.
40 Tabel 3.2 Ringkasan Prosedur Pengambilan Sampel Kriteria Sampel Jumlah a. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 139 2011-2013 b. Perusahaan Manufaktur yang delisting di periode 2011-2013 (15) c. Data yang tidak lengkap dan tidak memenuhi komponen Variabel (20) d. Perusahaan yang memiliki kerugian selama periode 2011-2013 (62) Jumlah data yang dapat digunakan sampel 42 Sumber: www.idx.co.id Sampel yang dapat digunakan sebesar 42 perusahaan dengan periode amatan 2011-2013 (3 tahun). Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 126 perusahaan. Menurut Sugiyono (2013:67) Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika diketahui populasi (N) pada tariff signifikan (α) adalah: N n : 1 + Nα 2 Keterangan: n : Sampel minimal N : Jumlah Populasi α : Tarif Signifikansi, yang lazim digunakan adalah 0.05
41 Dari rumus tersebut di dapat hasil sebagai berikut: n = 139 1+139(0.05) 2 n = 106 sampel minimal. Hal tersebut menyimpulkan bahwa penelitian dapat dilakukan dengan sampel minimal sebanyak 106 dan sampel yang peneliti gunakan sebesar 126 sampel (diatas minimal standar sampel. 3.5. Jenis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yakni data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari sumber yang telah ada. Data yang digunkan berasal dari laporan keuangan (financial report) perusahaan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Laporan keuangan dapat diperoleh dari Indonesian Stock Exchange (www.idx.co.id) 3.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini antara lain adalah dengan melakukan dokumentasi dimana peneliti mencari dan mempelajari dokumen dan catatan perusahaan dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
42 Selain itu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan studi kepustakaan, yaitu metode mngumpulkan data untuk memperoleh informasi dengan jalan mencari, membaca dan mencatat secara sistematis fenomenafenomena yang dibaca dari suatu sumber tertentu. 3.7. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, untuk menganalisis pengaruh tiap variabel independen, kontrol, dan dependen digunakan analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan program SPSS for windows versi 21. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain: 3.7.1 Uji Statistik Deskriptif Uji statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel dalam penelitian ini yang dilihat dari nilai rata rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. (Ghozali, 2013) 3.7.2 Uji Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS for Windows. Penggunaan metode analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji heterokesdasitas.
43 a. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013:29) Uji normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis multivariate. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan grafik normal probability p-plot dan Kolmogorov-Smirnov (1-Sampel K-S). Bila p-value > 0.05, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Ghozali (2013) b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemuan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, Ghozali (2012). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas atau tidak dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Influence Factor) dan Tolerance. Bila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,10 maka model regresi yang digunakan terbebas dari masalah multikolinearitas.
44 c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot, yaitu titik yang menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Pengujian yang lebih valid dapat dilakukan dengan mregresikan nilai absolute residual dengan variabel independennya atau disebut uji glejser. Jika tingkat signifikansinya> 5% maka data terbebas dari heterokedastisitas, Ghozali (2013). d. Uji Autokolerasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi, Ghozali (2013).Pengujian ini menggunakan uji Durbin-Watson.Jika nilai Du < d < 4-Du maka dapat dikatakan data terbebas dari autokorelasi.berikut adalah kriteria pengambilan keputusan dengan menggunkaan nilai Durbin-Watson.
45 Tabel 3.3 Nilai Durbin Watson Jika Hipotesis nol Keputusan 0<d<DL tidak ada autokorelasi positif ditolak DL d DU tidak ada autokorelasi positif tidak ada keputusan 4-DL < D < 4 tidak ada autokorelasi negative ditolak 4-DU D 4-DL tidak ada autokorelasi negative tidak ada keputusan DU < D < 4-DU tidak ada autokorelasi positif dan negative diterima Sumber : Ghozali (2013). 3.7.3 Uji Kesesuaian Model 1. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Sebaliknya, nilai R 2 yang mendekati satu menandakan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan oleh variabel dependen (Ghozali, 2013). a. Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama sama atau simultan terhadap variabel dependen, Ghozali (2013). Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat
46 kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 3.7.4 Pengujian Hipotesis Dalam pengelolaan data penelitian menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak statistik (statistic software) yang dikenal dengan SPSS. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan metode analisis Ordinary Least Square (OLS). Analisis ini digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2013). Analisis linear berganda ini digunakan untuk menguji pengaruh book-tax differences terhadap pertumbuhan laba satu periode kedepan. Model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : ΔNI = β 0 + β 1 PERM + β2temp + β 4 ROA + β 5 SIZE + ε Keterangan : ΔNI PERM TERM ROA SIZE Ε : Pertumbuhan Laba : Jumlah Perbedaan Permanen : Jumlah Perbedaan Temporer : Perubahan Return on Assets perusahaan : Ukuran perusahaan : error (Kesalahan Penggangu)
47 1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada intinya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2013). Uji t digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan temporer dan perbedaan permanen terhadap pertumbuhan laba satu periode kedepan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria bahwa Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis (Ha1, Ha2) diterima, berarti secara parsial variabel perbedaan temporer, dan perbedaan permanen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba satu periode kedepan. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis (H01, H02) tidak dapat ditolak, berarti secara parsial variabel perbedaan temporer, dan perbedaan permanen tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba satu periode kedepan.