BAB I PENDAHULUAN. Merauke dan sekitar pulau kecil. Indonesia juga merupakan negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masa kelabu bagi pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok ke

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. usahanya adalah dengan cara melakukan go public. Dana yang diperoleh dalam go

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi para pemilik modal atau investor (Adji, Suwerli dan Suratno,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang ditawarkan atau yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan mobil, karena kebutuhan akan kendaraan merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Akuntansi berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama informasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia semakin maju. Seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tambahan modal tersebut adalah dengan menginvestasikan kepemilikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, TBK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang tumbuh dan berkembang secara cepat dan dinamis mengharuskan perusahaan untuk terus

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan Luas Wilayah : 1,904,569 km 2 berdasarkan (Imupengetahuanumum.com). Negara Indonesia merupakan negara kepulauan karena secara geografis negara Indonesia terdiri dari lima pulau besar yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Irian Jaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan sekitar 17.000 pulau kecil. Indonesia juga merupakan negara maritim karena dua per tiga wilayah Indonesia berupa wilayah perairan. Wilayah maritimnya terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau dan garis pantai yang membentang sejauh 81.000 kilometer. Dengan kondisi geografi seperti itu maka luas wilayah maritim Indonesia adalah 80% dari total wilayah yang dimiliki. Sehingga tidak heran Indonesia mendapat julukan sebagai negara maritim (Kompasiana.com). Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Selain itu penduduk Indonesia juga sangat besar. Berdasarkan Ilmupengethauanumum.com populasi penduduk di Indonesia mencapai 255.993.674 jiwa populasi yang padat dan luasnya negara Indonesia sehingga negara Indonesia membutuhkan banyak perusahaan yang menyediakan jasa transportasi untuk mencapai ke tempat tujuan. Di Indonesia terdapat tiga jenis transportasi antara lain: transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara. Ketiga jenis perusahaan transportasi itu melisting laporan keuangannya di 1

BAB 1 PENDAHULUAN 2 Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga total perusahaan jasa transportasi yang terdapat di BEI berjumlah tiga puluh tiga perusahaan yang menyumbangkan angka bagi kemajuan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi negara Indonesia pada tahun 2014 yang dilansir dari Merdeka.com mencapai peringkat 10 terbaik di dunia. Pertumbuhan ekonomi kita meningkat cukup tajam dari peringkat 16 menjadi peringkat 10. Pertumbuhan ekonomi yang membaik di mata dunia menyebabkan peningkatan pada penggunaan jasa transportasi di masyarakat karena transportasi merupakan salah satu penunjang untuk membuka peluang kegiatan bisnis baik dalam negeri maupun ke luar negeri. Oleh karena itu dibutuhkan penyedia jasa transportasi yang terpercaya. Perusahaan penyedia jasa transportasi yang terpercaya meningkat seiring dengan perkembangan zaman yang ada. Belakangan ini terdapat fenomena yang sering diperbincangkan di berbagai sosial media, berita dan lain-lain yaitu mengenai transportasi dengan aplikasi online yang dapat diakses melalui smartphone. Jasa transportasi tersebut antara lain Go-Jek, GrabBike yang menyediakan jasa ojek. Menurut Tabloidbintang.com tak hanya kendaraan roda dua atau biasa dikenal sebagai ojek, kendaraan roda empat juga tersedia bagi yang menginginkan pilihan tersebut. Mulai dari taksi yang dapat dipesan melalui GrabTaxi ataupun kendaraan mobil pribadi seperti yang ditawarkan Uber. Masing-masing layanan transportasi online ini hadir untuk memberikan pelanggan kemudahan dalam melakukan pemesanan. Penggunaan jasa untuk transportasi online memang sangat memudahkan para konsumen yang berada di kota yang

BAB 1 PENDAHULUAN 3 padat penduduk seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya. Menurut Tabloidbintang.com para penumpang kini tak perlu lagi menghampiri pangkalan ojek ataupun terlibat proses tawar menawar harga untuk menempuh sebuah perjalanan karena semua telah dihadrikan secara online melalui aplikasi, dengan harga yang sudah ditentukan berdasarkan jarak tempuh. Bahkan untuk Go-Jek yang juga berada di Bandung sendiri menyediakan layanan selain jasa transportasi, Go-Jek juga menawarkan layanan antar barang (instant courier), pemesanan makanan (go-food), serta layanan belanja (shopping) yang dapat ditalangi hingga Rp 1.000.000. Demi kenyamanan dan keselamatan penumpang, disediakan pula shower cap atau penutup kepala serta masker. Tarif untuk sekali perjalanan dikenai minimal Rp 25.000 untuk 4 km pertama dengan tambahan Rp 4.000 per kilometer selanjutnya. Tarif ini dapat dibayarkan secara tunai ataupun menggunakan Go-Jek Credit. Namun untuk sekarang ini Go-Jek memberikan tarif promo bagi para penumpang dimana penumpang hanya perlu membayar "ceban" atau Rp 10.000 sebagai flat rate. Alasan meneliti perusahaan transportasi adalah karena perusahaan transportasi mempunyai peluang yang cukup besar untuk dijadikan salah satu peluang berinvestasi saham karena populasi penduduk Indonesia yang bertambah tiap tahunnya kurang seimbang dengan transportasi yang ada dengan kata lain jumlah armada transportasi darat, udara dan laut masih kurang untuk menampung konsumen. Dengan adanya perkembangan baru dan peluang investasi yang lebih besar pada sistem transportasi maka akan menyebabkan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kancah dunia yang akan memberikan dampak positif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 4 Indonesia karena berarti akan semakin banyak investor yang akan menanamkan modalnya, akan tetapi meskipun pertumbuhan ekonomi secara global terlihat membaik namun pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebenarnya menurun setiap tahunnya. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang dilansir dari Sipendik.com berhasil menembus angka 6.33% kemudian pada akhir periode 2013 merosot ke angka 5,78%, dan pada akhir periode 2014 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian Indonesia hanya mencapai 5.02%. Merosotnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri menyebabkan para investor harus melakukan analisis laporan keuangan dan analisis bisnis yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan transportasi yang go public khususnya perusahaan jasa transportasi di Indonesia. Perusahaan juga harus memiliki perencanaan dan strategi yang tepat untuk bertahan dalam keadaan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang terus merosot setiap tahunnya. Para pemilik perusahaan dan manajer harus bisa memperkirakan apa yang akan terjadi untuk beberapa tahun ke depan. Mereka juga harus memikirkan pengaruh globalisasi masa depan yang akan memberikan kemajuan pada bisnis transportasi di Indonesia untuk dapat menghasilkan suatu strategi yang unggul perusahaan harus menerapkan perencanaan, pengendalian keuangan yang efektif serta evaluasi kinerja perusahaan setiap satu periode. Perencanaan dan pengendalian keuangan yang efektif sangat dianjurkan untuk dilakukan agar kinerja dan performa perusahaan akan selalu mengalami perbaikan dan peningkatan pada setiap periode, sedangkan evaluasi juga penting dilakukan untuk melihat dan mengklasifikasikan setiap detail kelemahan dan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan. Keunggulan yang telah dimiliki harus dipertahankan atau bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 5 ditingkatkan dan untuk kelemahan harus segera diperbaiki karena investor tidak ingin melihat adanya kinerja buruk pada sebuah perusahaan. Pada umumnya investor akan melihat laporan keuangan perusahaan dan hanya akan menanamkan modal mereka kepada perusahaan yang memiliki performa dan kinerja yang baik berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan terkait secara langsung atau dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan secara umum di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu mengakibatkan perusahaan yang telah go public wajib membuat laporan keuangan yang sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan sesuai SFAC No.1, untuk memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan mengenai investasi dan kredit untuk mereka yang mempunyai pemahaman mengenai aktivitas ekonomi dan perusahaan, membantu investor, kreditor dan pemakai lain laporan keuangan yang sekarang maupun yang berpotensi dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa yang akan datang mengenai sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut dan perubahannya. Kinerja dan efektivitas yang baik secara implisit terlihat dari laba yang dihasilkan perusahaan. Untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan secara mendalam dibutuhkan ilmu akuntansi yang tepat. Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengkalsifikasian, dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian di antaranya, memiliki sifat keuangan, dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya (Komite Terminologi dari American Institute of Certified Public Accountants) dalam buku Accounting Theory Teori Akuntansi. Akuntansi dapat dijadikan suatu informasi atau patokan untuk menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 6 laporan keuangan yang dapat menjelaskan kondisi perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan maka baik pemilik perusahaan, pengelola perusahaan dan pihak lain yang terkait terutama investor dapat mengambil keputusan dengan tepat. Tidak cukup hanya melihat dari segi laba namun investor juga harus melihat dan memperhitungkan rasio keuangan perusahaan. Menurut Harahap (2015:192) hasil analisis laporan keuangan (rasio keuangan) akan bisa menghilangkan situasi duga menduga, ketidakpastian, intuisi, pertimbangan pribadi dan lain sebagainya dalam keputusan investasi. Menurut Irham Fahmi (2014; 121-138) Analisa yang dapat dilakukan oleh investor yaitu: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas atau leverage, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan dan rasio pasar. Menganalisa laporan keuangan dengan menghitung rasio keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan investor sebelum berinvestasi pada suatu perusahaan. Investor juga bisa melihat tolok ukur kinerja perusahaan dengan harga saham yang beredar. Menurut Budiman (2007) Harga saham yang beredar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi harga pasar seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, inflasi, kondisi politik, dan lain-lain. Faktor internal yang mempengaruhi harga saham seperti keputusan manajemen, kebijakan internal manajemen dan kinerja perusahaan. Faktor internal dapat dikendalikan oleh perusahaan agar harga saham perusahaan tidak berfluktuatif secara agresif.

BAB 1 PENDAHULUAN 7 Pada penelitian kali ini penulis membatasi hanya akan meneliti rasio likuiditas (current ratio), rasio profitabilitas (ROA) dan (EPS) pada perusahaan transportasi yang telah go public. Dengan menganalisis rasio keuangan dengan tepat investor dapat menanamkan modal mereka kepada perusahaan jasa transportasi yang mereka inginkan sehingga harga saham akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan membaik. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Zuliarni dalam Jurnal Aplikasi Bisnis(2012) memberikan kesimpulan bahwa ROA dan PER mempengaruhi harga saham, Tan Kwang En, Meythi dalam Jurnal Bisnis Manajemen dan Ekonomi (2011) mengatakan bahwa terdapat pengaruh antara CR dan EPS terhadap harga saham. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan oleh penulis, maka penulis akan mengidentifikasi masalah yaitu 1. Apakah terdapat pengaruh CR (Current Ratio) perusahaan jasa transportasi terhadap harga saham? 2. Apakah terdapat pengaruh ROA (Return on Asset) perusahaan jasa transportasi terhadap harga saham? 3. Apakah terdapat pengaruh EPS (Earning Per Share) perusahaan jasa transportasi terhadap harga saham? 4. Apakah terdapat pengaruh simultan CR (Current Ratio), ROA (Return on Asset) dan EPS (Earning Per Share) perusahaan jasa transportasi terhadap harga saham?

BAB 1 PENDAHULUAN 8 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis adanya pengaruh antara CR (Current Ratio) perusahaan jasa transportasi yang ada di Bursa Efek Indonesia terhadap harga saham. 2. Untuk menganalisis adanya pengaruh antara ROA (Return on Asset)perusahaan jasa transportasi yang ada di Bursa Efek Indonesia terhadap harga saham. 3. Untuk menganalisis adanya pengaruh antara EPS (Earning Per Share) perusahaan jasa transportasi yang ada di Bursa Efek Indonesia terhadap harga saham. 4. Untuk menganalisis adanya pengaruh antara CR, ROA dan EPS perusahaan jasa transportasi yang ada di Bursa Efek Indonesia terhadap harga saham. 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Akademisi Memberikan pengetahuan baru tentang adanya pengaruh analisis laporan keuangan terhadap harga saham perusahaan transportasi di Indonesia bagi para akademisi. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor untuk memilih perusahaan jasa transportasi terbaik di Indonesia berdasarkan analisa rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas untuk menanamkan sahamnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 9 Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan sangat membantu pemerintah untuk mengembangkan jasa di bidang transportasi karena jumlah jasa transportasi di Indonesia tidak sebanding dengan populasi penduduknya. Dan pemerintah bisa membantu memberikan kucuran dana bagi perusahaan yang masih bisa diselamatkan akibat adanya pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang terus merosot.