BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah orang yang kerjanya mengajar. 1 Dalam masyarakat. Jawa, guru dilacak melalui akronim gu dan ru. Gu diartikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. demikian, PAI memiliki peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. menuntut kita untuk mengimbangi dengan ilmu pengetahuan yang modern. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tidak seorang pun yang dilahirkan di dunia ini tiba-tiba langsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin besar peluang kemajuan yang akan dicapai. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi semua orang. Karena dengan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. tetap relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN AL ISLAM KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH 26 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. agama, sehingga hasilnya banyak orang yang mengetahui nilai-nilai ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan potensi diri menjadi kompetensi yang beragam, harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan yaitu Hablumminalloh (berhubungan baik dengan Alloh)

MANAJEMEN KELAS DI SD NEGERI GUMPANG 1 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI. Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB VI PENUTUP. Sebagai akhir pembahasan dari penelitian yang berjudul Upaya Guru. 1. Upaya Guru PAI dalam Perencanaan untuk Meningkatkan Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki keterampilan. Dewasa ini bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan. merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia yang baik dari

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang disegala aspek kehidupannya. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

kualitas negara dimata internasional. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM), karena dengan pendidikan dapat melahirkan generasi-generasi

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya. melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. Dina Indriana, Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif, Diva Press, Yogyakarta, 2011, hlm.5 2. Ibid, hlm.5 3

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang unggul dan berkepribadian yang baik, hal ini dilihat

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kelas yang baik sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sekolah benar-benar sangat diperlukan, karena sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, menyebabkan semakin derasnya arus informasi dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Ketika seorang guru melaksanakan proses belajar mengajar, pasti ada kendala yang dihadapinya, bisa seperti murid yang ramai sendiri dan tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran. Peristiwa semacam ini tidak dialami oleh salah satu guru saja, melainkan sebagian besar guru merasakan hal semacam ini. Ketika menghadapi persoalan semacam itu, guru membutuhkan strategi untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Yaitu dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Interaksi antara guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas. Guru dengan pemahamannya tentang teori belajar serta dengan penguasaan berbagai ketrampilan mengajar sekelompok peserta didik yang memiliki beragam karakteristik disebuah ruang yang disebut kelas, guru menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dengan latar belakang sosial yang berbeda-beda, tipe belajar yang beragam, kecerdasan intelektual yang berbeda serta motivasi yang berbeda-beda pula. Kondisi sosial peserta didik sudah tentu berpengaruh terhadap semangat belajar mereka. Tipe belajar dan tingkat kecerdasan intelektual juga berpengaruh terhadap daya tangkap peserta didik terhadap materi belajar. 1

2 Maka semakin tampaklah bahwa mengajar merupakan suatu aktivitas yang sangat kompleks. Oleh karena itu guru harus mamapu mengelola kelas, bukan hanya mengelola berbagai sarana yang terdapat di dalam kelas, melainkan pula mengelola peserta didik yang ada didalam kelas. Jika guru tidak mampu mengelola berbagai sarana di kelas dan mengelola peserta didiknya, kegiatan belajar mengajar dapat mengalami berbagai hambatan dan tidak menutup kemungkinan akan mengantarkan kegiatan belajar mengajar pada kegagalan. Sebaliknya jika guru mampu mengelola berbagai sarana dikelas serta mengelola peserta didik, kondisi kelas akan menjadi stabil dan kondusif sehingga sangat dimungkinkan kegiatan belajar mengajar mencapai keberhasilan. Namun satu hal yang harus dipahami oleh guru. Jalannya kegiatan belajar mengajar tidak akan selamanya berjalan lancar. Kadang, jalannya kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan oleh guru dan kadang tidak sesuai dengan harapan. 1 Jadi dapat dikatakan Pengelolaan kelas merupakan salah satu ketrampilan penting yang harus dikuasai guru. Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pebelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. 1 Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas Yang Kondusif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) hlm. 72

3 Kelas sebagai lingkungan belajar siswa merupakan aspek dari lingkungan yang harus diorganisasikan dan dikelola secara sistematis. Lingkungan ini harus diawasi agar kegiatan belajar mengajar dapat terarah dan menuju pada sasaran yang dikehendaki pengawasan terhadap lingkungan belajar mengajar itu juga dimaksudkan untuk mendorong menjadi lingkungan yang baik. Karakteristik lingkungan yang baik itu, diantaranya adalah kelas memiliki sifat merangsang dan menantang siswa untuk mendorong menjadi lingkungan yang baik. Karakteristik lingkungan yang bik itu, diantaranya adalah kelas memiliki sifat merangsang dan menantang siswa untuk selalu belajar, memberikan rasa aman, dan kepuasan dalam mencapai tujuan belajar. Disini jelas bahwa pengelolaan kelas yang yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif pula. Maka dari itu pentingnya pengelolaan kelas guna menciptakan suasana kelas yang kondusif demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif guna menunjang proses pembelajaran yang optimal menentut kemampuan guru untuk mengetahui, memahami, memilih dan menerapkan pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif.

4 B. Fokus Penelitian 1. Bagaimana strategi pengelolaan kelas oleh guru PAI dalam menciptakan kelas yang kondusif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung? 2. Bagaimana strategi pengelolaan kelas oleh guru PAI dalam menjalin kerja sama yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung? 3. Bagaimana strategi pengelolaan kelas oleh guru PAI dalam mengatur ruang belajar di kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di smpn 2 sumbergempol Tulungagung? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan strategi pengelolaan kelas oleh guru PAI dalam menciptakan kelas yang kondusif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung. 2. Untuk mendeskripsikan strategi pengelolaan kelas oleh guru PAI dalam menjalin kerja sama yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung. 3. Untuk mendeskripsikan strategi pengelolaan kelas oleh guru PAI dalam mengatur ruang belajar di kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di smpn 2 sumbergempol Tulungagung.

5 D. Kegunaan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna pada berbagai pihak, yaitu: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan bidang agama Islam, khususnya dalam pengelolaan kelas oleh guru Pendidikan Agama Islam serta dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Jadi pendekatan dan strategi dapat dijadikan alternatif bagi guru mengatasi permasalahan di dalam kelas. 2. Secara praktis a. Bagi Guru Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai strategi yang cocok khususnya dalam pengelolaan kelas. Serta dapat terciptanya suasana kelas yang efektif dan menyenangkan sehingga dapat neningkatkan prestasi belajar siswa. b. Bagi Perpustakaan IAIN Tulungagung Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah literature dibidang pendidikan (Tarbiyah). Serta dapat dijadikan referensi dalam menyelesaikan tugas. c. Bagi Peneliti yang akan datang Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pijakan dalam perumusan desain penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan lebih komprehensif khususnya yang berkenaan dengan penelitian terhadap

6 Strategi Pengelolaan Kelas Oleh Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. E. Penegasan Istilah Untuk menjaga dan menghindari adanya kekeliruan atau kesalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis merasa perlu untuk lebih dahulu menegaskan pengertian masing-masing istilah yang terdapat di dalamnya, sehingga akan memudahkan bagi pembaca dalam memahami maksud dari judul tersebut. Judul skripsi ini selengkapnya adalah Strategi Pengelolaan Kelas Oleh Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa" 1. Secara konseptual a) Strategi: rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 2 Menurut Wina Sanjaya strategi atau metode aadalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tidak dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponenkomponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara 2 Khanifatul, Pembelajaran Inovatif Strategi Mengelola Kelas Secara Efektif Dan Menyenangkan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) Hlm. 15

7 baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 3 b) Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah manajemen dalam bahasa inggris berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. 4 Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengelolaan adalah proses (cara mengelola), proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain, dan proses memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat pelaksanaan dan pencapaian tujuan. 5 Sedangkan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru. Arikunto memberikan pengertian pengelolaan kelas sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar yang membantu dengan maksud agar mencapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Dalam hal ini Depdikbud (1995) juga menjelaskan bahwa pengelolaan kelas adalah usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada, 2010) hlm. 60 4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) hlm. 175 5 Tim Penyusun Kamus Pusat, Kamus Besar Bahasa Indonesia (jakarta: Balai Pustaka, 2007) hal.534

8 memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan untuk menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang kondusif dan maksimal. Pengelolaan kelas ditekankan pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran yaitu berkaitan dengan pengaturan orang (siswa) dan barang/ fasilitas. Kegiatan guru tersebut dapat berupa pengaturan kondisi dan fasilitas yang berada di dalam kelas yang diperlukan dalam proses pembelajaran diantaranya tempat duduk, perlengkapan dan bahan ajar, lingkungan kelas (cahaya, temperatur udara, ventilasi). 6 c) Guru Pendidikan Agama Islam Pengertian guru agama islam menurut etimologi ialah dalam literature islam guru dapat disebut sebagai ustadz, mu alim, murabby, mursyid, mudarris dan mu addib. Yang artinya orang yang memberikan ilmu pengetahuan dengan tujuan mencerdaskan dan membina akhlak peserta didik agar menjadi orang yang berkepribadian baik. 7 d) Prestasi belajar 6 http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/penataan-lingkungan-fisik-kelas.html akses 12 januari 2016 7 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005) hlm. 49

9 Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan dikerjakan). 8 Dan Belajar merupakan proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, jadi pada hakikatnya belajar adalah perubahan. 9 Menurut Syaiful Bahri Djamarah prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka. 10 2. Secara operasional Penelitian yang berjudul Strategi Pengelolaan Kelas yang Dilakukan Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa memiliki pengertian bahwa suatu rencana dalam suatu kegiatan untuk bertindak dan mencapai tujuan pada suatu pengelolaan kelas yang meliputi aspek guru, siswa dan lingkungan belajar di kelas, lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan non fisik yang saling berkaitan dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam tercapainya tujuan pengajaran. Disini gurulah yang berperan penting dalam pengelolaan kelas, dimana guru harus memimpin kelas karena guru mempunyai wewenang dan kekuasaan dalam mengelola lingkungan belajar mengajar di kelas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengelolaan kelas merupakan 8 Tim Penyusun Kamus Pusat, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal.895 9 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hal. 10 10 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994) hlm. 5

10 ketrampilan seorang guru untuk menciptakan iklim yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. F. Sistematika Pembahasan Penyusunan skripsi ini disusun dalam 3 bagian yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, bagian tersebut adalah bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : Bagian Awal, memuat tentang halaman judul skripsi, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, halamanpersembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak. Pada bagian utama, memuat uraian yang terbagi menjadi lima bagian, yaitu: Bab I Pendahuluan, yang berisi : Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian dan perumusan masalahnya, Tujuan Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian, Penegasan Istilah dan Sistamatika Pembahasan mengenai skripsi yang berjudul Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Bab II Kajian Pustaka, yang berisi : pembahasan teori mengenai pengertian dan aspek-aspek yang berhubungan strategi pengelolaan kelas, strategi pengelolaan lingkungan belajar, strategi menciptakan situasi belajar yang kondusif, strategi hubungan kerjasama yang baik dengan siswa dan strategi penataan ruang kelas.

11 Bab III Metode Penelitian, berisikan : Pola/Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Kehadiran Peneliti, Sumber Data, Tekhnik Analisa Data, Pengecekan Keabsahan Temuan, dan Tahapan-Tahapan Penelitian. Bab IV Paparan Data Penelitian, berisi : paparan data mengenai temuan hasil penelitian sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Bab V Pembahasan Hasil Penelitian yang berisi: keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan atau teori yang ditemukan terhadap teori-teori temuan sebelumnya. Bab VI Penutup, yang berisi : keseluruhan pembahasan-pembahasan yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir memuat uraian tentang daftar rujukan, lampiranlampiran dan daftar riwayat hidup.