BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. komik. Komik berasal dari Jepang, dalam bahasa Jepang komik di kenal

Bab 5. Ringkasan. Ide Mayumi merupakan seorang penulis Kodansha Komik Nakayoshi di

Bab 1. Pendahuluan. dilihat dari bagaimana masyarakatnya dapat berubah sangat cepat mengikuti. proses perkembangan negara dan manusia, bahwa:

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. contohnya ada pakaian tradisional kimono, pertunjukan boneka bunraku, samurai,

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB I. dalam dialog komik membuat pembaca secara langsung mampu. mengintepretasikan gambaran perasaan yang sedang di alami tokoh.

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, tugas sekolah, tugas kuliah, ataupun masalah-masalah pribadi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Contoh : komik bertema surga dan neraka komik kisah para Nabi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. kelompok pertempuran sesuai dengan golongan darahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan manga (baca: maηga) atau komik Jepang seolah telah menjadi

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang adalah negara yang telah dikenal secara luas oleh seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. negara lain dan negara itu sendiri. Seperti dalam rumusan R.G. Collingwood yang

BAB I. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas membaca dapat membuka cakrawala dunia. Dengan membaca, segala

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

Bab 1. Pendahuluan. digemari bukan saja oleh pembaca anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Di toko-toko

BAB I PENDAHULUAN. (blackberry massanger), telepon, maupun jejaring sosial lainnya. Semua itu

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal. Guru sebagai pendidik, fasilitas, metode pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain

2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

Bab 1. Pendahuluan. di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Sutiawati, 2014

PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. Popularitas dari buku komik bertema superhero telah mendefinisikan buku komik

Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain disekitarnya dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

Perancangan Media Komik Dari Buku Gajahmada Karangan Langit K.Hariadi. Gilbert Jansen

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. Komik yang akan diterjemahkan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

Bab 1. Pendahuluan. satu faktor penting dalam proses komunikasi, yaitu sebagai media komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul " Surakarta Comic Art Center Surakarta : Sebuah kota yang terletak di wilayah otonom provinsi Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang)

BAB I PENDAHULUAN. air berasal dari Negeri Sakura alias Jepang. Jenis-jenisnya pun beragam, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manga 漫画 adalah sebutan untuk komik Jepang. Berbeda dengan komik Amerika, manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771 yang berjudul Mankaku Zuihitsu, tetapi ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul pada abad 12. Manga generasi awal ini bertajuk Choju Jinbutsu Giga yang berisi berbagai gambar lucu hewan dan manusia (Intifada, 2012: 2). Pada akhinya manga berpengaruh dalam kesenian di Jepang dan menjadi sumber hiburan bagi para peminatnya, baik di masa lalu maupun sekarang. Perkembangan manga sendiri telah melalui banyak tahapan, tetapi perkembangan yang paling terlihat adalah pada era pasca Perang Dunia II, ketika muncul seorang tokoh yang dianggap sebagai tokoh yang merevolusi manga, yaitu Osamu Tezuka. Osamu Tezuka adalah orang yang pertama kali memasukkan unsur-unsur komik Barat ke dalam manga, sehingga tampilannya menjadi manga yang saat ini kita kenal. Osamu Tezuka menjadi tokoh yang menginspirasi banyak penulis manga atau biasa disebut mangaka 漫画家 sehingga banyak serial-serial manga baru yang bermunculan. Banyak diantara manga baru tersebut yang bisa memikat hati pembaca, tetapi tidak sedikit juga yang tidak laku di pasaran. Juduljudul manga seperti Doraemon, Dragon Ball, Naruto, Bleach, dan One Piece 1

2 adalah beberapa contoh manga yang tidak saja populer di Jepang, tetapi juga di luar Jepang, termasuk di Indonesia (Herlambang, 2011: 1-2). Di Indonesia, manga mendapatkan respon yang sangat baik di kalangan pecinta komik. Manga sangat populer di Indonesia sejak tahun 1990-an, dan sampai saat ini penggemar manga terus bertambah. Penggemar manga menilai, cara pelukisan tokoh karakter inilah yang menjadi daya tarik manga. Selama ini, manga diidentikkan dengan bacaan untuk anak-anak, padahal orang dewasa pun boleh membaca manga. Di Jepang, manga mempelopori pembagian jenis komik berdasarkan rentang umur dan jenis kelamin target pembacanya (Intifada, 2012: 47). Meskipun jenis komik terbagi dalam beberapa kategori, pembaca tetap bebas memilih manga yang ingin dibacanya. Hal tersebut dianggap wajar, semuanya kembali kepada selera masing-masing pembaca. Dengan adanya manga ini, orang-orang lebih mengenal budaya Jepang dan tanpa disadari orang telah mulai mengenal Jepang hanya dengan membaca manga. Bahkan, banyak yang menyukai Jepang hanya karena suka membaca manga. Dari situ banyak juga orang yang ingin pergi ke Jepang atau bekerja dan tinggal di Jepang. Seiring berjalannya waktu, perkembangan manga yang masuk ke Indonesia pun menjadi pesat, maka penerjemahan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia juga sangat dibutuhkan sehingga terbukalah peluang dalam dunia kerja sebagai seorang penerjemah bahasa Jepang-Indonesia. Tentu saja diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan dan kemampuan berbahasa Jepang. Selain

3 kecakapan dan keterampilan dalam komunikasi verbal, seorang penerjemah harus memiliki tiga karakteristik lainnya, yaitu perlunya memiliki rasa kagum atas gaya formal bahasa teks yang hendak diterjemahkan, menghargai isi teks, dan mampu mengekspresikan kreatifitasnya sendiri melalui hasil karya orang lain (Hartono, 2003: 132). Atas dasar itu, penulis membuat tugas akhir dalam bentuk terjemahan. Kegiatan menerjemahkan bukan sekedar mengubah suatu teks ke dalam bahasa sasaran, namun terdapat proses belajar di dalamnya. Sama halnya dengan buku, novel atau cerita anak lainnya, hal yang membuat sebuah komik dapat dibaca dengan enak oleh pembaca adalah terjemahan percakapan dalam balon kata. Penulis menyimpulkan bahwa penerjemahan sebuah manga pun tidak mudah. Karena penggunaan bahasa Jepang dalam manga yang umumnya menggunakan bahasa yang tidak baku, seorang penerjemah harus mampu menyalurkan maksud dari sebuah cerita manga tersebut dengan bahasa yang enak untuk dibaca. Dengan perkembangan jaman sekarang ini, bahasa di Indonesia semakin berkembang khususnya di kalangan anak muda, sehingga dengan penyesuaian tersebut, diharapkan dapat mempermudahkan para pembaca untuk membaca manga yang telah diterjemahkan tersebut. Dalam tugas akhir ini penulis akan menerjemahkan sebuah manga yang diambil dari teks asli manga berjudul Hetalia: Axis Powers karangan Himaruya Hidekazu. Manga ini dipilih karena bercerita tentang sejarah dunia yang disajikan dalam bentuk humor dan parodi sehingga pembaca dapat memahami sejarah dunia dengan lebih mudah. Karena bertemakan sejarah, penulis akan mengambil garis

4 besar dari beberapa sejarah yang kebanyakan terjadi saat Perang Dunia I, seperti cerita mengenai terbentuknya Negara Poros (Italia, Jerman, Jepang), penyerangan Negara Sekutu (Amerika, Inggris, Perancis, Rusia, Cina) terhadap Negara Poros, sejarah politik dan militer, interaksi antar negara dan lain sebagainya. Dari situ penulis berencana membentuk alur cerita yang mudah dipahami tanpa mengubah inti cerita dari manga Hetalia: Axis Power ini. Selain menyajikan penokohan yang menarik dalam sebuah alur cerita, peristiwa yang muncul secara apa adanya, serta setting yang unik, manga ini menyajikan cerita fiksi yang mudah dimengerti. Manga ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan belum diterbitkan di Indonesia. Manga ini baru diterjemahkan dalam bentuk bahasa Inggris yang diterbitkan di Amerika. Karena itulah penulis tertantang untuk mencoba menerjemahkan manga ini ke dalam bahasa Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana penerjemahan manga Hetalia: Axis Powers dari bahasa sumber yakni bahasa Jepang ke dalam bahasa sasaran yakni bahasa Indonesia sehingga menjadi sebuah karya yang mudah dipahami oleh pembaca khususnya para pembaca muda tanpa mengurangi nilainilai karya yang terkandung di dalamnya. 1.3 Tujuan penulisan Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan tugas akhir

5 ini adalah pertama, untuk menyajikan hasil terjemahan manga berbahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca khususnya untuk para pembaca muda. Kedua, menambah hasil karya terjemahan bahasa Jepang Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa dan budaya Jepang. Ketiga, menerapkan hasil belajar penulis dalam berbahasa Jepang. 1.4 Landasan Teori Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 938) penerjemahan diartikan sebagai proses, perbuatan, cara menerjemahkan; pengalihan bahasa dan terjemahan diartikan sebagai hasil dari suatu penerjemah, sedangkan dalam bahasa Inggris, terdapat istilah translation dan interpretation yang digunakan dalam konteks yang berbeda meskipun kedua istilah tersebut terfokus pada pengalihan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Sama seperti dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Jepang juga terdapat dua macam istilah penerjemahan, yaitu honyaku yang berarti penerjemahan dokumen (pesan tertulis) dan tsuuyaku yang berarti penerjemahan pesan lisan (Matsuura, 1994: 308). Terjemahan didefinisikan beragam arti oleh para ahli. Meskipun demikian, pada hakekatnya definisi terjemahan hampir sama antara yang satu dengan yang lain. Dari beberapa definisi dari para ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa terjemahan dapat didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan cara mengungkapkan makna dan gaya bahasanya.

6 1.5 Metode Terjemahan Dalam proses penerjemahan, ada beberapa metode yang digunakan. Tetapi dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan metode komunikatif. Metode ini berusaha mempertahankan makna konteksual yang tepat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sehingga isi ataupun bahasanya dapat langsung diterima dan dipahami oleh pembaca. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun ke dalam tiga bab. Bab pertama terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, landasan teori, metode penerjemahan dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi pengenalan para tokoh dalam manga tersebut kemudian dipaparkan terjemahan per kalimat dan hasil terjemahan manga Hetalia: Axis Powers. Bab tiga adalah penutup.