MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBblK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERl ENERGI DAN SUMBIER DAYA MINERAL REPUB!,EK INDONESIA

NEGARA (PERSERO) TBK DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar

MENTERI ENERGl DAN SUMBER DAYA MINERAL WEPUBLlK INDONESIA

2017, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta

^^8 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

bahwa dalam rangka pelaksanaan diversifikasi energi

MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLlK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

I':IPH M'Gp...So BADAN PENGATUR HILIR MINY AK DAN GAS BUMI

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin ketahanan energi nasional dan

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1732 K/10/MEM/2013 TENTANG

2016, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin ketahanan energi nasional dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor: 0007 tahun 2005.

2017, No khususnya untuk sektor Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil; c. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3) Peratu

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usa

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA

2016, No d. bahwa Badan Pengatur telah melakukan evaluasi terhadap usulan harga jual gas PT Pertagas Niaga melalui Surat President Director Nom

2016, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta

PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUM1 PADA SUMUR TUA

2015, No d. bahwa telah dilaksanakan Sidang Komite pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Nomor 26/BA-S

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan.

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 11/P/BPH Migas/I/2007 TENTANG

MENTERI ENEREI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLlK INDONESIA

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 09/P/BPH Migas/XII/2005 TENTANG

: 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 03/P/BPH MIGAS/I/2005 TENTANG

FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BPH MIGAS (SECARA UMUM)

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 07/P/BPH MIGAS/IX/2005 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor: 0044 TAHUN 2005.

PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 02/P/BPH Migas/XII/2004 TENTANG

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

MENTERI ENERG! DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENlERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 01/P/BPH Migas/XII/2004 TENTANG

2016, No ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Pe

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200

MENTERI ENEWGl DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLlK INDONESIA

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 13/P/BPH MIGAS/IV/2008 TENTANG

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

KETENTUAN UMUM PELANGGAN INDUSTRI JASA DAN KOMERSIAL / INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PEMBANGKITAN LISTRIK *) PASAL 1 DEFINISI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

2 Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Yang Dibangun Oleh Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 04 /P/BPH MIGAS/II/2005 TENTANG

MENTEW ENERGI DAM SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No percepatan pengembangan pembangunan dan kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus, perlu mengatur kembali ketentuan pendelegasian kewe

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 10/P/BPH Migas/II/2006 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 028 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

: I. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara RI Tahun 1985 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3317);

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BPH MIGAS. Bahan Bakar Minyak. Tertentu. Jenis. Penyalur. Pendaftaran.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Koordinator Bidang Perekonomian, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Har

5^nu MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor :

DEPARTEMEN ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2009 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Penyediaan. Pendistribusian. LPG.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBblK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOH 007 TAHUN 2007 TENTANG HARGA JUAL GAS BUM1 MELALUI PlPA UNTUK KONSUMEN SELAIN HUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK I MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 002lPUU-112003 tanggal 21 Desember 2004 yang menyatakan Pasal 28 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, maka penetapan harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi khususnya untuk gas bumi melalui pipa menjadi kewenangan Pemerintah; b. bahwa sesuai dengan kebijakan Pemerintah dalam penetapan harga jual gas bumi harus mempertilnbangkan kepentingan dan aspek periindungan konsumen serta keekonomian dari Badan Usaha; c. bahwa berdasarkari pertimbarigan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan harga jual gas bumi melalui pipa untuk konsumen selain rumah tangga dan pelanggan kecil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dalam suatu Peraturan Menteri Energi dan Su~nber Daya Mineral; Mangingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Rl Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4152); sebagaimana telah berubah dengan putusan Mahkamah Konstitusi No 002lPUU-112003 pada tanggal 21 Desember 2004 (Berita Negara KI Nomor 1 Tahun 2005); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Gas Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 66); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lemharan Negara RI Nomor 4253);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4436); 5. Keputusan Presiden Nomor 187lM Tahun 2004 tanggal 20 Oktober 1 2004 sebagairnana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 31lP Tahun 2007 tanggal 7 Mei 2007; 6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG HARGA JUAL GAS BUM1 MELALUI PlPA UNTUK KONSUMEN SELAIN RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KEClL PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK. Pasal 1 (1) Harga jual gas bumi melalui pipa dari produksi dalam negeri untuk konsumen selain rumah tangga dan pelanggan kecil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk selanjutnya disebut PGN sesuai dengan kategori pelanggan, ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini. (2) Harga jual gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari komponen harga gas bumi dalam US Dollar per satuan MMBTU danlatau harga gas bumi dalam Rupiah per satuan meter kubik (M3). Kategori pelanggan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Pelanggan yang tidak terikat kontrak (K-Umum) dan (K-0); b. Pelanggan yang terikat kontrak menggunakan gas bumi dari 10.000 M3 sampai dengan 300.000 M3 per bulan (K-I); c. Pelanggan yang terikat kontrak menggunakan gas bumi lebih dari 300.000 M3 per bulan (K-2); d. Pelanggan yang terikat kontrak melalui negosiasi danlatau dalam rangka penetrasi pasar untuk pembukaan wilayah baru (K-3); e. Pelanggan yang terikat kontrak dalam rangka pengembangan industri rakyat distrik Cirebon (khusus). Pasal 3 Dalam melaksanakan harga jual gas bumi, PGN wajib memenuhi ketentuan mutu pelayanan sebagai berikut : a. meningkatkan pelayanan kepada pelanggan; b. meningkatkan jaminan volume pasokan dan tekanan gas bumi; c. mempertimbangkan secara wajar tentang pengenaan surcharge (biaya tambahan) dan pemberian kompensasi berupa pengurangan tagihan yang wajar kepada pelanggan apabila PGN tidak mampu memenuhi kontrak.

Pasal 4 (1) PGN wajib meningkatkan dan mengumumkan standar mutu pelayanan untuk masing-masing wilayah distribusi pada setiap awal triwulan. (2) Keberagaman mutu dan pelayanan gas bumi yang disediakan PGN karena berbagai keadaan tidak dapat diatasi seketika, tidak membebaskan PGN dari kewajiban untuk berupaya memperbaikinya secara terus-menerus. (3) Apabila standar mutu pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak dapat dipenuhi khususnya berkaitan dengan terjadinya pengurangan jaminan volume pasokan dan penurunan tekanan gas bumi secara terus-menerus selama 10 (sepuluh) hari yang melebihi rata-rata 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah minimum pasokan danlatau tekanan gas bumi yang disepakati dalam kontrak, PGN wajib memberikan kompensasi berupa pengurangan tagihan gas bumi kepada pelanggan sebesar 5% (lima perseratus) terhadap kekurangan jumlah volume pasokan gas bumi. Pasal 5 (1) PGN dibebaskan dari kewajiban pemberian pengurangan tagihan gas bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasai 4 ayat (3) apabila terjadi sebab kahar. (2) Sebab kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebabsebab diluar kemampuan kendali PGN rnelip~iti kekacauan umum, huru-hara, sabotase, kerusuhan, demonstrasi dengan kekerasan, pemogokan, kebakaran, banjir, tanah longsor, gempa bumi, akibat kecelakaan, bencana alam lainnya, atau kebijakan Menteri yang bidang tugas dan tanggung jawabnya meliputi kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi. (3) Kebijakan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) antara lain dikarenakan ketidakmampuan produsen memenuhi kontrak volume pasokan gas bumi kepada PGN. Dalam ha1 terdapat wilayah distribusi yang belum ditetapkan harga jual gas bumi berdasarkan Peraturan Menteri ini, PGN dapat mengusulkan harga jual gas bumi kepada Menteri untuk mendapat penetapan harga jual gas bumi untuk wilayah distribusi yang bersangkutan. (1) Terhadap harga jual gas bumi bagi pelanggan yang terikat kontrak melalui negosiasi danlatau dalam rangka penetrasi pasar untuk pembukaan wilayah baru (K-3) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d wajib dilaporkan kepada Menteri. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain memuat f harga jual gas bumi, volume pasokan dan tekanan, wilayah distribusi, nama pelanygan, dan jangka waktu kontrak serta disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah ditandatanganinya kontrak yang bersangkutan.

PGN wajib menyarnpaikan laporan kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi rnengenai realisasi pelaksanaan harga jual gas bumi dan mutu pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal3. Pasal 9 1) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini termasuk pembinaan dan pengawasari terhadap: a, peningkatan efisiensi pengusahaan; b. peningkatan volume pasokan dan tekanan gas bumi; c. peningkatan mutu pelayanan kepada pelanggan. (2) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dapat memberikan sanksi berupa teguran tertulis terhadap pelanggaran atas ketentuan harga jual gas bumi dan mutu pelayanan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini. (3) Dalam ha1 setelah diterimanya teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PGN tetap rnelakukan pelanggaran, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dapat mengusulkan kepada Menteri untuk menangguhkan kegiatan usahanya. (4) Dalam ha1 setelah diberikannya penangguhan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada PGN diberikan kesempatan untuk meniadakan pelanggaran yang diiakukan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak ditetapkannya penangguhan. (5) Dalam ha1 setelah berakhirnya jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (4), PGN tidak melaksanakan upaya peniadaan pelanggaran, Menteri dapat mencabut izin usaha. Pasal 10 (1) Harga gas bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tidak berlaku bagi pelanggan industri Distrik Medan yang tingkat pelayanan pasokan belum terpenuhi. (2) Terhadap harga jual Gas Bumi bagi pelanggan industri Distrik Medan yang tingkat palayanan pasokan belum terpenuhi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku ketentuan harga jual gas bumi yang ditetapkan oleh PGN sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini. (3) Pemberlakuan ketentuan harga jual gas bumi yang ditetapkan PGN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepada Menteri. (4) Dalam ha1 tingkat pelayanan pasokan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) telah terpenuhi, diberlakukan harga jual gas bumi bagi pelanggan industri Distrik Medan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri ini.

Pasal 11 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus 2007. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2007.MENTERI ENERGl DAN SUMBER DAYA MINERAL, \L

~ LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 007 T M 2007 TANGGAL : 31 JULI XX)7 HARGA JUAL GAS BUM1 MELALUI PlPA DARl PRODUKSl DALAM NEGERI UNTUK KONSUMEN SELAIPJ RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KEClL PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK I I WILAYAH DlSTRlBUSll KATEGORl PELANGGAN BESARANHARGAJUAL Dalam Dalam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Harga K-Umum - Distrik : Jakarta, Bogor, Kara~vang, Banten, Bekasi - Distrik : Cirebon - Distrik : Palembang Harga K-0 (Distrik : Jakarta, Bogor, Karawang, Banten, Bekasi) Harga K-1 (Distrik : Jakarta, Bogor, Karawang, Banten, Bekasi, Cirebon) Harga K-2 (Distrik : Jakarta, Bogor, Karawang, Banten, Bekasi, Cirebon) Harga Khusus A (Distrik : Cirebon) Harga Khusus B (Distrik : Cirebon) Harga K-0 (Distrik : Cirebon) Harga K-0 (Distrik : Palambang) Harga K-1 (Distrik : Palembang) Harga K-2 (Distrik : Palembang) Harga Negosiasi K-3*) I II - JAWA BAGlAN TlMUR I WILAYAH DlSTRlBUSl Ill - SUMATERA BAGlAN UTARA (DISTRIK 'I' MEDAN) 1 Harga K-Umum 2 Harga Kontrak K-0 3 Harga Kontrak K-1 4 Harga Kontrak K-2 5 Harga Negosiasi K-3*) 1 WILAYAH DlSTRlBUSl Ill - SUMATERA BAGlAN UTARA (DISTRIK IV BATAM DAN DlSTRlK PEKANBARU) 1 Harga K-Umum 2 Harga Kontrak K-0 3 Harga Kontrak K-1 4 Harga Kontrak K-2 5 Harga Negosiasr K-3 *) I pen *) Ditetapkan dengan kesepakatan bersama PGN dengan Pelanggan untuk tetrasi pasar. MINERAL,