BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ilmiah. Menurut Frankel dan Wallen dalam Yusuf, Muri. yang terjadi, dan 5) menguji hipotesis.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SD. (Jurnal Skripsi) Oleh Dedi Firmanto Sarengat Darsono

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ilmiah. Menurut Frankel dan Wallen dalam Yusuf, Muri (2005: 17) menyatakan bahwa ada lima langkah dalam pendekatan ilmiah yaitu : 1) identifikasi masalah, 2) merumuskan masalah, 3) memformulasikan hipotesis, 4) memproyeksikan konsekuen/akibat-akibat yang terjadi, dan 5) menguji hipotesis. B. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Alasan mengapa peneliti memilih jenis penelitian ini, karena peneliti akan melihat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar siswa. C. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen tipe Quasi experiment (eksperimen semu) dengan pola the non equivalent control group (pretes-

24 posttes yang tidak ekuivalen). Menurut Yusuf, Muri (2005:234) rancangan penelitian ini hampir sama dengan pretes-posttest control group, tetapi subjek yang diambil tidak secara random, untuk kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol. Secara diagram rancangan penelitain ini adalah : E O1 X O2 K O3 - O4 Gambar 3.1. Diagram rancangan penelitian (Yusuf, Muri, 2005: 235) Keterangan : O1 = Pengukuran awal kelompok eksperimen O3 = Pengukuran awal kelompok kontrol X = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen O2 = Pengukuran kelompok eksperimen setelah perlakuan O4 = Pengukuran kelompok kontrol tanpa perlakuan Pretes sebelum melakukan perlakuan baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol (O1, O2) dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan perubahan. Pemberian posttes pada akhir perlakuan akan menunjukan seberapa jauh akibat dari perlakuan. Hal ini dilakukan dengan cara mencari perbedaan nilai O2-O1 sedangkan pada kelompok kontrol perbedaan itu bukan karena perlakuan. Menurut Yusuf, Muri (2005: 235) langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan rancangan ini adalah : 1. Pilih dua kelompok subjek yang tidak ekuivalen. Kelompok satu dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok yang satu dijadikan sebagai kelompok kontrol. 2. Laksanakan pretes pada kedua kelompok.

25 3. Kenakan perlakuan pada kelompok eksperimen. Dalam hal ini adalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. 4. Setelah selesai langkah ketiga, berikan posttes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 5. Cari beda mean kelompok eksperimen dan kontrol, antara posttes dan pretes. 6. Gunakan statistik yang tepat untuk mencari perbedaan hasil langkah kelima, sehingga dapat diketahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Rukti Harjo. D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Rukti Harjo Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah, yang merupakan salah satu instansi SD yang menerapkan kurikulum KTSP. 2. Waktu penelitian Penelitian ini telah diawali dengan observasi pada bulan Oktober. Pembuatan instrumen dilaksanakan pada bulan Desember 2014 dengan tujuan dilaksanakan pada pembelajaran semester genap 2014/2015 dan pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai bulan Februari 2015. Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan : a. Pra eksperimen Pada tahap pra eksperimen, peneliti melakukan uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian, setelah instrumen yang akan digunakan layak untuk menilai selanjutnya peneliti membuat suatu rancangan pembelajaran (RPP) untuk diterapkan dalam penelitian dan yang terakhir melakukan

26 diskusi dengan guru kelas IV berkaitan dengan prosedur pelaksanaan pembelajaran. b. Pelaksanaan eksperimen Kegiatan eksperimen dilaksanakan dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas eksperimen dan metode ceramah pada kelas kontrol. c. Melakukan assesment hasil belajar Tes hasil belajar menggunakan instrumen pilihan ganda untuk menilai hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. E. Definisi Konseptual dan Oprasional Variabel Penelitian 1. Definisi konseptual Dengan adanya definisi operasional variabel dalam penelitian, akan dapat memberikan petunjuk pada aspek-aspek yang terkandung dalam variabel tersebut, definisi operasional dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel bebas yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada siswa kelas IV A SD Negeri 2 Rukti Harjo. b. Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa kelas IV A dan B SD Negeri 2 Rukti Harjo.

27 2. Definisi operasional variabel penelitian a) Menurut Trianto (2013: 81) model pembelajaran tipe TPS ini merupakan model pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk bekerjasama secara berpasangan. b) Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 3) hasil belajar adalah perubahan yang dialami oleh siswa setelah mengalami kegiatan pembelajaran. Hasil belajar pada penelitian ini memfokuskan pada aspek kognitif. F. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiono (2011: 117) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan akhirnya untuk ditarik suatu kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Rukti Harjo yang terdiri dari kelas IV A dengan jumlah siswa 38 dan IV B dengan jumlah siswa 34, sehingga jumlah keseluruhan dari populasi adalah 72. Penelitian ini kelas IV A SD Negeri 2 Rukti Harjo dijadikan sebagai kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS sedangkan kelas IV B SD Negeri 2 Rukti Harjo dijadikan sebagai kelompok kontrol dengan menerapkan metode pembelajaran ceramah.

28 2. Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik non random sampling dengan metode sampling pruporsif (purposive sampling). Menurut Yusuf, Muri (2005:205) penentuan sampel pruporsif dilandasi tujuan atau pertimbangan-pertimbangan tertentu. Berdasarkan teori di atas, karena dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS mengharuskan siswa untuk berpasang-pasangan sehingga dari 72 subjek yang ada peneliti mengambil 40 siswa sebagai sampel dengan persebaran 20 siswa kelompok kontrol dan 20 siswa kelompok eksperimen. G. Rencana Pengujian Alat Pengumpulan Data Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan uji instrumen pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Rukti Harjo yang tidak termasuk dalam sampel dengan jumlah responden 18 siswa, untuk uji coba instrumen penelitian, sehingga dapat diketahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini layak untuk digunakan dan uji coba instrumen menggunakan 25 butir soal.

29 Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian Kompetansi dasar 2.1Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya Materi Aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain yang ada di daerahnya Indikator Menjelaskan arti sumber daya alam Membedakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui No soal 1 c.1 2 c.1 3 c.2 4 c.2 Tingkat kognitif (c). Menyebutkan sumber daya alam yang berpotensi di daerah 5 c.2 6 c.3 7 c.2 8 c.3 10 c.2 13 c.2 Mengelompokka n sumber daya alam di daerahnya 11 c.2 Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di daerah 9 c.3 12 c.3 14 c.2 17 c.2 19 c.2 Menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya 15 c.3 16 c.2 18 c.2 20 c.3 22 c.2 Menunjukkan tempat kegiatan ekonomi yang ada di daerahnya 21 c.2 23 c.2 24 c.2 25 c.2 (Modifikasi Kunandar, 2013: 125)

30 1. Uji validitas instrumen Uji validitas yang digunakan yaitu uji validitas konstrak (construk validity) dan validitas butir soal. Menurut Sugiono (2011: 352) untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat dari ahli. Setelah melalui pendapat ahli selanjutnya dilaksankan uji validitas butir soal dengan rumus : = X = Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke i yang akan diuji validitasnya. Y = Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden. X = Jumlah skor pertama, dalam hal ini X merupakan jumlah seluruh skor pada item i. Y = Jumlah skor kedua, dalam hal ini Y jumlah seluruh skor yang diperoleh tiap responden. XY = Jumlah hasil perkalian X dan Y. (Muhidin, Ali dan Abdurahman, Maman 2011:30 ) Perhitungan validtas instrumen ini peneliti dibantu program SPSS 16. 2. Uji reliabilitas instrumen Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil dari alat ukur dapat dipercaya (Muhidin, Ali dan Abdurahman, Maman, 2011: 37)

31 Menurut Muhidin, Ali dan Abdurahman, Maman (2011: 37) untuk reliabilitas tes, bisa menggunakan rumus KR-20: r 11 = n n 1 s 2 t pq 2 st Keterangan: r 11 n 2 s t p q = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = varians total = proporsi skor yang diperoleh = 1 p Sedangkan untuk varians total : s 2 t X 2 t N X N t 2 Keterangan: = varians total X 2 t = jumlah data yang dikuadratkan X 2 t = jumlah kuadrat data N = banyaknya data Menurut Arikunto, Suharsimi dalam Ahmad, Jaim (2010: 85) reabilitas tes yaitu : Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

32 Tingkat kereliabilitas tes yang diharapkan adalah cukup tinggi sampai sangat tinggi sesuai dengan interpretasi korelasi di atas. Jika tes pilihan ganda memenuhi kriteria yang diharapkan, maka tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. 3. Taraf kesukaran Menurut Arikunto, Suharsimi (2009: 207) bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Besarnya indeks kesukaran (P) antara 0,0 sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Menurut Arikunto, Suharsimi (2009: 208) rumus mencari indeks kesukaran adalah: Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

33 Tabel 3.2 Indeks tingkat kesukaran/kemudahan Indeks Kemudahan K < 0,30 0,30 K 0,70 K > 0,70 Penilaian Soal Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah (Arikunto, Suharsimi, 2009: 208) Pada penelitian ini, indeks kesukaran/kemudahan soal yang diambil yaitu 0,30 K 0,70 dengan kriteria soal sedang. 4. Daya pembeda Menurut Arikunto, Suharsimi (2009: 211) daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indek diskriminasi. Menurut Arikunto, Suharsimi (2009: 212), cara menentukan daya pembeda (nilai D) adalah: a. Untuk kelompok kecil (kurang dari 100) Seluruh kelompok dibagi dua sama besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah, lalu dibagi 2. b. Untuk kelompok besar (100 orang ke atas) Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27% skor teratas sebagai kelompok atas dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah.

34 Menurut Arikunto, Suharsimi (2009: 213) rumus untuk mencari indeks diskriminasi adalah: Keterangan : J =Jumlah peserta tes =Banyaknya peserta kelompok atas =Banyaknya peserta kelompok bawah =Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Tabel 3.3 Klasifikasi daya pembeda Daya pembeda D < 0,00 0,00 D 0,20 0,20 D 0,40 0,40 D 0,70 D > 0,70 Penilaian soal Jelek sekali Jelek Cukup Baik Baik sekali (Arikunto, Suharsimi, 2009: 214) Klasifikasi daya pembeda soal dalam penelitian ini antara 0,20 D 0,40 dengan kriteria soal cukup sampai 0,40 D 0,70 dengan kriteria soal baik.

35 H. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen pengumpulan data Pada prinsipnya meneliti adalah suatu kegiatan mencari suatu perbedaan, sehingga diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur dalam penelitian biasanya disebut instrumen penelitian (Sugiono, 2011: 193). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa kelas IV pada aspek kognitif. Instrumen yang peneliti gunakan untuk menilai kognitif siswa yaitu lembar pilihan jamak dengan jumlah soal 15 butir berdasarkan pengujian soal yang telah dilaksanakan. 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan soal pilihan jamak kepada siswa untuk dijawab dalam bentuk tertulis. Tes tertulis (pilihan jamak) merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan (Kunandar, 2013: 159). I. Rencana Analisis Data Data yang akan dianalisis adalah data hasil belajar IPS siswa kelas IV dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, data tersebut akan dianalisis untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Rukti Harjo.

36 Sebelum dilaksanakan analisis data, terlebih dahulu peneliti harus melakukan pungujian prasyarat analisis dengan menguji normalitas dan homogenitas data. 1. Uji normalitas data Cara menguji normalitas data adalah sebagai berikut: 1. Teknik pengujian normalitas data a) Perumusan hipotesis H 0 : Distribusi populasi mengikuti distribusi normal. H i : Distribusi populasi tidak mengikuti distribusi normal. b) Rumus statistik yang digunakan: k 2 (0i Ei ) x hit E i 1 i 2 Untuk mencari O i (frekuensi pengamatan) dan E i (frekuensi yang diharapkan) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah: 1). Menentukan rentang (R) = data terbesar data terkecil 2). Menentukan banyaknya kelas interval (K) = 1 + 3.3 log n R 3). Menentukan panjang interval (P) = K

37 Tabel 3.4. Kerangka Tabel Distribusi Frekuensi Nilai /skor F Jumlah b. Membuat daftar distribusi E i (frekuensi harapan) dan O i (frekuensi yang pengamatan). Tabel 3.5. Kerangka Tabel Distribusi dan Batas Kelas Untuk batas Luas Tiap Frekunsi. Frekunsi (X) kelas kelas Interval (L) diharapkan (E i ) pengamatan (O i ) c) Kriteria Uji: 2 2 Tolak H 0 jika : xhit x 1, k 3 2 dimana : x 1, k 3 diperoleh dari daftar H. Keterangan: k : Taraf signifikasi : Banyak kelas interval.

38 2. Uji homogenitas Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidak homogenan kelompok yang dibandingkan). Menurut Irianto, Agus (2004:275) untuk menguji homogenitas variansi dapat menggunakan uji Harly dengan rumus : F (max)= Selanjutnya hitungan F (max) dibandingkan dengan F(max) tabel dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut : Terima jika F (max) < F (max) Tolak jika F (max) > F (max) I. Uji Hipotesis. Uji hipotesis ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Rukti Harjo. Menurut Sujana (1996: 239) pengujian ini dapat menggunakan uji hipotesis kompratif dua sampel yang berkorelasi ditunjukan pada rumus:

39 Keterangan : = rata-rata kelompok 1 = rata-rata kelompok 2 = simpangan baku kelompok 1 dan 2 = jumlah sampel kelompok 1 = jumlah sampel kelompok 2 Setelah hasil diketahui selanjutnya yang peneliti lakukan adalah membandingkan dengan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar aspek kognitif. Apabila hasil > maka hipotesis ditolak dan diterima.