BAB I PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung ilmu. Ilmu sifatnya tidak mandeg tetapi. Tinggi, Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masyarakat.

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN KERJA DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA PGRI SLAWI

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi

BAB I PENDAHULUAN. sarana dalam membangun watak bangsa. Kebijakan program untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketahun maka sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya. genersi yang unggul dari sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. sarjana-sarjana yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang bermakna hingga diperoleh suatu kehidupan, baik secara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SUNARTO A

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran. secara seksama untuk mencpai suatu tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa

BAB II METODE PENELITIAN. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 1 Dengan demikian maka suatu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang. serta untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Anselm Strauss dan Juliet Corbin penelitian kualitatif adalah, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari

III. METODE PENELITIAN. akan dicapai berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini merupakan salah satu inti dari penelitian yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Pendekatan dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penyusunan ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Menurut Bogdan

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi erat hubungannya dengan ilmu, sedangkan ilmu tidak bisa dipisahkan dengan penelitian oleh karena penelitian merupakan tulang punggung ilmu. Ilmu sifatnya tidak mandeg tetapi dinamis berubah menurut kemajuan zaman sesuai dengan hasil penelitian yang terbaru. Penelitian merupakan salah satu bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi, Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pendidikan tinggi 2. Melakukan penelitian 3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat Ketiga hal di atas disebut sebagai Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian Perguruan Tinggi di Indonesia tidak hanya ditugasi mencetak manusia yang menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga harus melakukan penelitian demi perkembangan ilmu itu sendiri. Kedua hasil kegiatan tadi harus ditunjukkan untuk kepentingan masyarakat (Djojodibroto, 2004: 19). Membaca adalah sarana untuk belajar dan kunci ilmu pengetahuan, baik secara etimologis berupa membaca huruf-huruf tertulis dalam buku-buku maupun terminologis yakni membaca dalam arti yang lebih luas, yaitu membaca alam semesta (Qardhawi,1998: 235). 1

2 Buku adalah salah satu sarana pendidikan yang sangat penting untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Pendidikan akan terselenggara dengan baik bila tenaga kependidikan maupun peserta didik didukung oleh buku yang memadai baik dari kualitas maupun kuantitasnya (Depdikbud, 1991: 7). Buku merupakan salah satu unsur yang sangat dominan didalam proses kegiatan belajar mengajar. Suatu lembaga pendidikan hendaknya berusaha semaksimal mungkin dengan menyediakan sarana dan prasarana berupa buku-buku bacaan pada umumya maupun buku-buku pelajaran pada khususnya, untuk menunjang prestasi siswa. Salah satu sumber pengetahuan di sekolah adalah adanya perpustakaan. Pepatah inggris mengatakan "a book is like a garden carried in the pocket". Sebuah buku bagaikan sebuah taman di dalam kantong. Sebuah buku memang bagaikan pohon yang sarat buah-buahnya, yang tidak henti-hentinya dapat dipetik dan digunakan. Ini manandakan bahwa peran buku sangatlah penting (Milburga, 1986: 80). Perpustakaan adalah koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tertulis, tercetak, ataupun grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam, tape, dalam ruangan atau gedung yang diatur dan diorganisasikan dengan sistem tertentu agar dapat digunakan untuk keperluan studi, penelitian, pembacaan, dan lain sebagainya (Sumardji, 1993: 13). Guru sebagai pendidik atau pengajar senantiasa harus menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuannya sehingga dapat mengarahkan

3 dan mengikuti perkembangan siswa sebagai subyek didik. Demikian juga murid dapat berhasil dengan maksimal harus dapat dukungan dari berbagi sumber belajar yang memadai, setidaknya dapat membaca-baca bacaan penunjang belajar yang cukup. Untuk mendapatkan secara mudah bacaan tersebut disekolah banyak didapatkan di perpustakaan sekolah (Khoirunnisak, 2003: 4). Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah salah satu perpustakaan perguruan tinggi (PT) yang mengalami perkembangan yang cukup berarti. Terbukti dengan semakin banyaknya perubahan yang terjadi dalam rangka memajukan diri. Beberapa perubahan tersebut meliputi gedung, fasilitas, dana, pengelolaan dan jumlah koleksi yang terus bertambah dalam jumlah judul dan eksemplarnya, serta ragam ataupun jenis koleksinya. Dalam rangka mewujudkan perpustakaan yang mampu mengikuti perkembangan informasi di dunia informasi, khususnya dalam dunia pendidikan. Penggunaan sistem kredit semester di perguruan tinggi, memungkinkan penyajian program yang bervariasi dan luwes, sehingga bagi mahasiswa tersedia kemungkinan yang lebih luas untuk memilih program pendidikan yang menuju suatu jejang profesi tertentu. Program pendidikan di perguruan tinggi dapat diselenggarakan dalam satu waktu yang disebut semester. Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester terdiri dari kegiatan-kegiatan kuliah, praktik, kerja lapangan dan bentuk-bentuk kegiatan kegiatan lainnya yang disertai oleh

4 penilaian keberhasilannya. Program semester dikenakan terhadap setiap mata kuliah dan kegiatan sejenisnya yang tersedia bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program pendidikannya (Slameto, 1991: 254). Program pendidikan dengan memakai sistem kredit semester menurut diselenggarakannya kuliah-kuliah yang melibatkan mahasiswa dan tenaga pengajaran dalam kegiatan-kegiatan: 1. Tatap muka terjadwal 2. Kegiatan akademik terstruktur, dan 3. Kegiatan akademik mandiri Suatu program semesteran berharga 1 (satu) sks, jika untuk program tersebut penyelenggaraan pendidikan dilakukan sebagai berikut dalam setiap minggu selama satu semester: 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal antara mahasiswa dan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah dan diskusi. 60 menit kegiatan akademika terstruktur, misalnya dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal. 60 menit kegiatan akademik mandiri, kegiatan belajar yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri, misalnya dalam bentuk membaca buku-buku sumber (Slameto, 1991: 256). Dalam program pendidikan dengan memakai sistem kredit semester mahasiswa membebani dirinya dengan sejumlah mata kuliah yang harus ditempuhnya untuk menyelesaikan program belajarnya, sistem kredit semester menuntut mahasiswa untuk madiri dalam belajar dan

5 mengerjakan tugas dari para dosen, untuk memotivasi mahasiswa didalam belajar mendiri pemanfaatan perpustakaan adalah pilihan tepat. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang memungkinkan seorang belajar (Slameto, 1991: 150). Menurut Nana Sudjana dan Anmad Rivai, (1989: 76), sumber belajar itu tidak lain adalah adanya daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. Diantara manfaat serta fungsi dari sumber belajar adalah meningkatkan produktivitas pengajaran, memungkinkan kemungkinan pengajar yang sifatnya lebih individual dan memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran. Secara teoritis sumber belajar dapat dimanfaatkan sebagai perencanaan dan penelitian. Jenis serta macam-macam sumber belajar adalah sebagai berikut: Manusia sumber (orang, masyarakat), bahan pelajaran (bahan cetak, film strip, slides, fotografi dll), situasi belajar (lingkungan, perkebunan, pedesaan, danau dll), alat dan perlengkapan belajar (proyektor slide, OHP, komputer dll) (Slameto, 1991: 153). Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sudah terbiasa mendapatkan tugas-tugas dari dosen pengampu mata kuliah yang menuntut mahasiswa untuk mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut, untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencari bahan rujukan salah satunya

6 adalah dengan cara memamfaatkan sumber belajar yang ada di perpustakaan. Berdasarkan uraian diatas itulah yang menjadi alasan penulis untuk meneliti lebih jauh tentang bentuk pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dalam hal ini, penulis mengambil judul penelitian tentang Pemanfaatan Perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). B. Penegasan Istilah Untuk memperjelas istilah yang ada dalam judul ini, penulis memberikan penegasan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami judul, istilah yang digunakan dalam judul adalah Perpustakaan dan Sumber belajar. 1. Pemanfaatan perpustakaan. Pemanfaatan berarti proses, perbuatan memanfaatkan. (KBBI, 1989: 555). Adapun makna Perpustakaan adalah kumpulan buku-buku (bacaan dsb). (KBBI, 1989: 713). Sedangkan menurut Drs. P Sumarjdi (1993: 13), perpustakaan adalah koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tertulis, tercetak, ataupun grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam, tape, dalam ruangan atau gedung yang diatur dan diorganisasikan dengan sistem tertentu agar dapat digunakan untuk keperluan studi, penelitian, pembacaan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah

7 perpustakaan dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). 2. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang memungkinkan seseorang belajar (Slameto, 1991: 150). Adapun menurut Nana Sudjana dan Anmad Rivai (1989: 76), sumber belajar itu tidak lain adalah adanya daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah proses pemanfaatan segala sesuatu koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tertulis, tercetak, ataupun grafis lainnya baik berwujud benda maupun yang berwujud sarana yang diatur dengan sistem tertentu untuk memperoleh ilmu. Dari penegasan istilah diatas dapat disimpulkan bahwa skripsi yang berjudul Pemanfaatan Perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah suatu penyelidikan ilmiah guna memperoleh keterangan atau data-data mengenai bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan serta faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan perpustakaan tersebut. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah ini dimaksudkan agar penelitian tidak melebar permasalahannya, sehingga mudah untuk memahami hasilnya. Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

8 1. Bagaimana bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan kertas sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan perpustakaan kertas sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan kertas sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan perpustakaan kertas sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). 2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritik Untuk memberi masukan kepada personil pengelolaan perpustakaan sehingga dapat dipakai sebagai dasar peningkatan sistem pelayanan maupun pengelolaan perpustakaan. b. Secara Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pengguna perpustakaan agar lebih mendorong dirinya untuk

9 meningkatkan pemanfaatan perpustakaan, sehingga menambah wawasan pengetahuannya. E. Kajian Pustaka Sejauh pengetahuan penulis, bahwa penelitian tentang pemanfaatan perpustakaan di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) belum pernah dilakukan. Namun, penelitian tentang pemanfaatan perpustakaan pernah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya: 1. Eny Purwanti (STAIN, Surakarta) dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas V Muhammadiyah di Delanggu Tahun Pelajran 2004-2005. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pemanfaatan perpustakaan sekolah bagi siswa kelas II SMA Muhammmadiyah 2 Klaten di Delanggu tahun pelajaran 2004-2005 adalah termasuk dalam katagori cukup aktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui tentang kemandirian belajar siswa kelas II SMA Muhammadiyah 2 Klaten di delanggu tahun pelajaran 200-2005 adalah termasuk dalam kategori sedang. Ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap kemandirian belajar siswa kelas II SMA Muhammadiyah 2 Klaten di Delanggu tahun pelajaran 2004-2005. 2. Wiwit Al-Maisarah (Universitas Muhammadiyah Surakarta) dengan judul Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas II (Studi Kasus MAN Wates I Kulon Progo tahun ajaran

10 2005-2006). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Dengan pemanfaatan perpustakaan siswa dapat motifasi dan minat belajar guna meningkatkan prestasi belajar baik dengan memadukan penggunaan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar dapat membuat siswa untuk lebih maju dan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan baik sehingga prestasi yang baik pula. 3. F. Rahayuningsih, 2007 dalam bukunya Pengelolaah Perpustakaan menyimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian pengembangan koleksi, bagian pengelolaan koleksi, bagian pelayanan pengguna, dan bagian pemeliharaan sarana-prasarana. Tujuan dari perpustakaan didirikan untuk memfasilitasi terciptanya masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca, dan berbudaya tinggi. Jenis dan fungsi adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan nasional, berfungsi untuk melestarikan bahan pustaka sebagai salah satu hasil budaya bangsa dan menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. 2. Perpustakaan umum, berfungsi melayani semua anggota masyarakat yang memerlukan jasa informasi dan perpustakaan. 3. Perpustakaan khusus, berfungsi memberikan informasi dalam bidang tertentu saja. 4. Perpustakaan sekolah, berfungsi menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran seperti yang digariskan kurikulum sekolah. 5. Perpustakaan perguruan

11 tinggi, berfungsi untuk menunjang pencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 6. Perpustakaan kelembagaan, berfungsi untuk memenuhi kebutuhan lembaga yang bersangkutan. 7. Perpustakaan pribadi, berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemiliknya. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1998 dalam bukunya Teknologi Pengajaran menyimpulkan bahwa sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Tujuannya mendukung kegiatan dalam proses belajar-mengajar. Fungsinya untuk penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya. Jenis-jenis sumber belajar: 1. Pesan (message) misalnya: ide, fakta, data dll. 2. Manusia (poeple) misalnya: Guru, aktor, siswa dll. 3. Bahan (materials) misalnya: slides, gambar, tape dll. 4. Peralatan (device) misalnya: OHP, TV, film dll. 5. Teknik/metode (technique) misalnya: ceramah, diskusi, simulasi dll. 6. Lingkungan (setting) misalnya: ruang kelas, studio, perpustakaan dll. Penelitian-penelitian diatas hanya mengupas seputar pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah, pengelolaah perpustakaan, serta teknologi pengajaran. Sedangkan yang mengkaji tentang pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar belum ada yang membahas, jadi

12 penelitian ini mengandung unsur kebaruan sehingga layak diteliti dan tidak ada dublikasi. F. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah digunakan cara atau metode tertentu yang sesuai dengan pokok masalah yang akan dibahas. Metodemetode tersebut dipilih agar penelitian dapat menghasilkan data-data positif dan dipercaya kebenarannya. Metode yang dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Peneletian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy Moleong (2007: 4) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagian dari suatu kebutuhan. 2. Metode Penentuan Subjek Penelitian a. Populasi Menurut Mardalis (1995: 52), populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sample atau sekumpulan kasus telah memenuhi syarat-syarat tertentu beraitan

13 dengan masalah penelitian, kasus tersebut dapat berupa orang, barang atau peristiwa. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kepala perpustakaan, karyawan perpustakaan dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk mengambil sampel sebagai pedoman adalah apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitinya merupakan penelitian populasi. Tetapi apabila subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 1993:102). Cara mengambil sampel yaitu dengan teknik pengambilan sampel yang disebut teknik sampling. Teknik sampling menurut Djarwanto dan Pangestu (1981: 96), sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan untuk mengambil sampel. Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampel bertujuan atau purpose sampling. Menurut Suharsimi (2002: 127), sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Adapun yang menjadi syaratnya adalah pengambilan sampel harus didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang merupakan ciri pokok dari populasi dan subjek yang diambil benar-benar merupakan subjek yang paling mengandung ciri-ciri dalam

14 populasi. Dalam hal ini yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kepala perpustakaan yang berjumlah 1, karyawan perpustakaan yang berjumlah 1 dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang berjumlah 413.330, karena jumlah mahasiswa yang banyak maka diambil 80 mahasiswa sebagai sampel secara acak. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam metode penelitian ini akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu: a. Metode Interview (Wawancara) Menurut Moleong (2002: 135) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pelaku, yaitu pihak pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan serta faktor pendukung dan penghambatnya. b. Metode Observasi (Pengamatan) Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1981: 136). Hal ini senada dikemukakan Mardalis (2002: 63) bahwa observasi digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu

15 penelitian atau studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. Metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang lokasi perpustakaan, bentuk-bentuk kegiatan dan lain-lain yang diperlukan dalam penelitian ini. c. Dokumentasi Guba dan Licoln dalam Lexy Moleong (2002: 16) mendefinisikan dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang telah didokumentasikan antara lain: data tentang sejarah berdirinya perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), staf perpustakaan, sarana-prasarana, jumlah koleksi buku serta jumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). 4. Analisis data Analisis data kualitatif adalah metode yang dipakai untuk membuat informasi naratif (seperti rekaman, wawancara, essai, mahasiswa, laporan sampel) menjadi ringkasan naratif yang lebih singkat menggarisbawahi yang penting (Yusuf, 1989: 89). Untuk menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan pendekatan diskriptif yang sifatnya kualitatif, yaitu perolehan data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat

16 menurut masing-masing kategori untuk memperoleh kesimpulan (Arikunto, 1989: 196). Metode ini digunakan untuk menganalisis bentuk-bentuk dan faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). G. Sistematika Penulisan Skripsi Sebuah skripsi akan lebih sistematis jika disusun dengan sistematika yang baik, adapun sistematika dalam penyusunan skripsi ini adalah: Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran. Bagian inti dibagi menjadi lima bab sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar. Pengertian perpustakaan, tujuan perpustakaan, tipe-tipe perpustakaan, perkembangan jenis dan fungsi perpustakaan, pengertian sumber belajar, manfaat dan fungsi sumber belajar, jenis dan macam sumber belajar. BAB III: Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Pembahasan dalam penelitian ini meliputi dua bagian yaitu: bagian pertama memaparkan gambaran umum

17 perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, visi dan misi perpustakaan, keadaan kepala dan karyawan, juga mengenai sarana dan prasarana. Bagian kedua memaparkan tentang bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar serta faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). BAB IV: Analisis Data. Pembahasan dalam peneltian ini meliputi analisis data tentang (1) Bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). (2) Faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). BAB V: Penutup. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi: kesimpulan, saran-saran, penutup dan lampiran-lampiran.