BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

HARGA SAHAM DAN RISIKO SAHAM UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM YANG EFISIEN. Intan Omai Anneke Putri Soebari Artoadmodjo

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

I. PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower).

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

Transkripsi:

16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi berkaitan dengan Penanaman dana yang dilakukan suatu perusahaan kedalam suatu aset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Definisi lain mengenai investasi menurut Bodie, et.al (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money or other resources in the expectation of reaping future benefits. Artinya investasi adalah komitmen atas sejumlah uang atau sumber daya lainya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh manfaat di masa depan. Dengan kata lain investasi merupakan penundaan konsumsi dana dimasa sekarang pada suatu aset yang efisien oleh investor dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dalam bentuk surat berharga (sekuritas) memiliki banyak instrumen dapat berupa surat utang (obligasi), ekuiti / saham (common stock), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pengambilan keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan risiko investasi yang mungkin timbul. Investasi dalam bentuk saham (common stock) memerlukan informasi yang akurat sehingga investor tidak terjebak pada kondisi

17 yang merugikan, karena investasi di bursa efek (stock market) merupakan investasi dengan risiko yang relatif tinggi, meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Sebelum melakukan investasi di pasar modal (capital market), seorang investor perlu mempertimbangkan dua faktor yaitu tingkat pengembalian (return) keuntungan yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi. Alasan pemilikan surat berharga oleh investor dimaksudkan untuk menggunakan dana sementara yang lebih guna diinvestasikan dalam surat berharga yang dijual oleh emiten (perusahaan yang mengeluarkan saham). Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang biasa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini dan pendapatan masa datang (Tandelilin, 2010:7). Perdagangan surat berharga sekuritas (marketable securities), merupakan cara untuk menarik dana dari masyarakat dalam hal ini saham sebagai surat berharga investor bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dimana dana tersebut adalah modal yang dibutuhkan perusahaan untuk memperluas usahanya dan mendapatkan keuntungan. Dengan dijualnya saham pasar modal berarti masyarakat diberi kesempatan untuk memiliki dan mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain pasar modal dapat membantu pendapatan masyarakat. Motif yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjual sahamnya adalah untuk memperoleh dana yang akan digunakan dalam pengembangan usahanya dan bagi pemodal adalah untuk mendapatkan penghasilan dari modalnya. Dari aktivitas pasar modal, harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham

18 menunjukan prestasi emiten. Apabila emiten perusahaan tersebut memiliki prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dihasilkan dari operasi usaha semakin besar. Pada kondisi yang demikian, harga saham yang bersangkutan akan naik. Harga saham juga menunjukan nilai dari suatu perusahaan. Untuk menilai harga hasam dapat diketahui dari informasi akuntansi atau laporan keuangan perusahaan tersebut. Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas perusahaan sehingga dapat disimpulkan memaksimumkan nilai suatu perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Jika harga saham semakin tinggi, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan sebaliknya jika harga saham rendah, maka akan rendah pula nilai dari perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, setiap perusahaan yang akan menerbitkan saham harus sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun jika harga saham terlalu tinggi megurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat kembali. Dana dari pasar modal diperoleh dari penerbitan surat berharga (sekuritas) yaitu saham dan obligasi. Menurut jangka waktunya kepemilikan atas surat berharga ini dibagi menjadi dua yakni, kepemilikan yang bersifat sementara artinya kurang dari satu tahun maka akan dimasukan dalam investasi jangka pendek. Sedangkan kepemilikan bersifat jangka panjang yang artinya kepemilikan atas surat berharga lebih dari satu tahun, maka investasi tersebut dimasukan dalam investasi jangka panjang yang tertera pada pos investasi (investment) pada neraca.

19 Penjualan saham melalui pasar modal (capital market), Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen. Fungsi pasar modal adalah untuk meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria pasarnya secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan. Disamping itu kepemilikan saham dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan berupa keuntungan. Keuntungan tersebut dapat berupa deviden, bunga atau capital again. Deviden akan diperoleh oleh perusahaan apabila sekuritas tersebut berupa saham dan dimiliki sampai waktu pembayaran deviden (biasanya deviden dibayarkan sekali dalam setahun). Sedangkan capital gain akan diperoleh apabila hasil penjualan atas sekuritas lebih tinggi dari harga perolehanya (selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dengan nilai saham yang rendah). Secara umum risiko investasi ada dua yaitu yang pertama risiko sistematik yang berkaitan dengan kondisi yang terjadi di pasar secara umum, yaitu risiko tingkat bunga, risiko politik, risiko inflasi, risiko nilai tukar, dan risiko nilai pasar. Disebut juga risiko tidak diversifikasi. Dan risiko kedua adalah risiko nonsistematik adalah resiko yang berkaitan dengan kondisi perusahaan yang terjadi secara individual yakni resiko bisnis, resiko laverage, dan resiko likuiditas. Disebut pula resiko diversifikasi, resiko residual, resiko unik, atau risiko khusus perusahaan. Risiko adalah sebuah konsep penting dalam analisis keuangan, terutama dalam bagaimana hal itu mempengaruhi harga sekuritas dan tingkat pengembalian

20 (Harjito dan Martono, 2013:415). Jika kita membicarakan tentang risiko saham artinya kita menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan. Risiko saham mempengaruhi harga saham dan tingkat pengembalian (return). Tidak tercapainya hasil yang diharapkan tersebut berarti terjadi penyimpangan atas hasil yang diperoleh melebihi hasil yang diharapkan. Namun demikian sebaliknya apabila hasil yang diperoleh melebihi hasil yang diharapkan hal tersebut juga dinamakan resiko yakni, penyimpangan positif (return aktual melebihi retrun yang diharapkan) dan penyimpangan negatif (return aktual lebih kecil dari return yang diharapkan) keduanya merupakan resiko dari investasi saham. Risiko ini terjadi karena keadaan waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian (uncertainity). Risiko investasi pada saham dikaitakan dengan probabilitas atau kemungkinan tingkat pengembalian (return) masa depan yang lebih rendah dari yang diharapkan atau return-nya negatif. Menurut Harjito dan Martono (2013:415) Resiko saham dapat dipertimbangkan dalam dua cara yakni: 1. Risiko yang dihitung secara berdiri sendiri, dimana tingkat pengembalian dianalisis secara individu (sendiri), atau 2. Risiko dalam konteks portofolio, dimana tingkat pengembalian dihitung berdasarkan sejumlah saham yang digabungkan dan kemudian return secara konsolidasi dianalisis. Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan investasi pada saham adalah dengan memperhitungkan tingkat pengembalian (return) berupa keuntungan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan investor pada tingkat pengembalian (return) dalam hubunganya dalam resiko yang mungkin terjadi

21 ialah investor melakukan portofolio atau diversifikasi investasi saham. Tujuan melakukan diversifikasi saham yaitu untuk memperkecil resiko kerugian yang akan dihadapi artinya investor mengalokasikan dananya tidak pada satu sekuritas saja tetapi sekuritas yang bermacam-macam. Karena apabila investor hanya menanamkan saham pada satu jenis saham saja dan bila saham tersebut harganya turun maka investor akan mengalami kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu investor sebagai pelaku investasi harus melakukan portofolio investasi, dengan portofolio tersebut investor berusaha untuk melakukan investasi dengan portofolio yang optimal. Portofolio yang optimal adalah portofolio yang menghasilkan resiko terkecil (minimal) dengan hasil tertentu atau memperoleh hasil yang terbesar (maksimal) dengan resiko tertentu. Dengan kata lain portofolio yang optimal merupakan portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien. Portofolio dikategorikan efisien apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memiliki tingkat risiko yang sama, mampu memberikan tingkat keuntungan (expected return) yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan tingkat keuntungan (expected return) yang sama, tetapi dengan risiko yang lebih rendah. Dapat disimpulkan bahwa suatu portofolio yang efisien belum tentu portofolio yang optimal. Penelitian Silalahi, (1991:6) terhadap 38 perusahaan yang terdaftar di BEJ dengan periode penelitian tahun 1989-1990 membuktikan bahwa perubahan harga saham secara nyata dan simultan dipengaruhi oleh variabel-variabel return on assets (ROA), diveden pay out ratio, volume perdagangan saham, dan tingkat

22 bunga deposito. Ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Natarsyah, 2002:54) ROA terbukti mempunyai pengaruh nyata secara parsial sedangkan variabel lain tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perubahan harga saham yang terus berubah-ubah dan tidak menentu mengharuskan investor harus tepat dalam mengambil keputusan dalam menanamkan investasi sahamnya. Untuk mengetahui saham mana yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi dengan resiko tertentu dan meminimalkan resiko diperlukan analisis portofolio. Dengan analisis portofolio maka membantu investor mengambil keputusan menentukan portofolio yang efisien. Berdasarkan pada pemikiran diatas dan untuk membantu investor dalam menentukan portofolio saham yang efisien perusahaan disektor jasa khusunya perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka penulis ingin menyajikan penulisan karya ilmiah ini dengan judul : Harga Saham dan Risiko Saham untuk Menentukan Portofolio Saham yang Efisien pada Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah : 1. Apakah harga saham dapat digunakan untuk membentuk portofolio saham yang efisien pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah risiko saham dapat digunakan untuk memebentuk portofolio saham yang efisien pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia?

23 3. Berapa besarnya proporsi dari saham yang terbentuk dalam portofolio yang efisien pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga saham untuk menentukan portofolio saham yang efisien pada perusahaan telekomunikasi di BEI. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh risiko saham untuk menentukan portofolio saham yang efisien pada perusahaan telekomunikasi di BEI. 3. Untuk mengetahui besarnya proposi dari saham yang terbentuk dalam portofolio yang efisien pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan atau pertimbangan dan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio yang efisien pada perusahaan telekomunikasi dari portofolio yang dibentuk. 2. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk penambahan wawasan dan pengetahuan tentang investasi dalam portofolio dan dapat memperkuat studi empiris sebelumnya. Selain itu juga memberikan

24 kontribusi sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang mengambil penelitian sejenis. 3. Kontribusi Kebijakan Penelitian ini diharapkan dapat membantu keberadaan badan pengawas pasar modal (BAPEPAM) untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta untuk melindungi kepentingan pemodal (investor) dan masyarakat dari perlakuan yang tidak fair atau yang tidak sesuai dengan ketetapan yang mungkin dilakukan dari pihak emiten (informasi yang tidak benar) ataupun perusahaan, lembaga dan profesi yang berkaitan dengan transaksi pasar modal ( misalnya jual beli saham harus dapat dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku). 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, batasan masalah penelitian ini adalah harga saham dan resiko saham dapat digunakan untuk membentuk portofolio yang efisien pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan yang dijadikan obyek penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam sektor Telekomunikasi. Peneliti memilih obyek ini karena perusahaan-perusahaan tersebut termasuk dalam deretan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang sudah dikenal, serta memiliki peranan penting bagi masyarakat. Produk dan jasa telekomunikasi pada masa sekarang sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat.

25 Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 2. Indosat, Tbk 3. XL Axiata, Tbk Serta alasan pemilihan perusahaan go public yang menjadi obyek penelitian karena pertimbangan kemudahan atas informasi serta kemudahan dalam memperoleh data. Selain itu perusahaan yang sudah go public merupakan perusahaan yang memiliki sistem kerja lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan non go public, sehingga laporan keuangan yang disajikan lebih berkualitas dan berstandar baik, lebih dapat dipercaya dan pengaruh auditor changes dapat diamati secara lebih detail dari tahun ke tahun.