amphetamin, fenfluramin, deksfenfluramine, dan sibutramin, menghambat penyerapan lemak seperti orlistat, meningkatkan pengeluaran energi yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada masa yang lalu, obesitas (kegemukan) diartikan dengan sehat, makmur,

hidup teratur dan dengan penggunaan obat baik obat sintetik maupun obat tradisional yang telah digunakan sejak dahulu (Ganong, 2003; Yayasan

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam pengobatan berdasarkan pengalaman empirik secara turun temurun. Seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saluran pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terganggu dan jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lahir dan batin. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia,

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kurangnya nafsu makan adalah Curcuma xanthorrhiza atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah et

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin atau bahkan keduanya. Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia LAMK.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA PENDERITA OBESITAS

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan tanaman yang di

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L)

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak. Dampak negatif yang terjadi ialah perubahan gaya hidup, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, dan jantung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. viii. xii xiii xiv xv xvi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan

PENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya populasi penduduk usia lanjut, perubahan gaya hidup terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat

ditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,

BAB 1 PENDAHULUAN. darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menular yang akan meningkat jumlahnya dimasa datang. Diabetes sudah merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi berbagai biji, misalnya ketan hitam. Kata kopi sendiri berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga disertai dengan kemunduran kemampuan psikis, fisik dan sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI

I. PENDAHULUAN. dan skeletal, akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan (Dorlan, 2012). disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh masyarakat indonesia dalam 10 tahun belakangan ini. Hal

kurang menyenangkan, meskipun begitu masyarakat percaya bahwa tanaman tersebut sangat berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit; selain itu tanaman ini

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Pada masa yang lalu, obesitas (kegemukan) diartikan dengan sehat, makmur, subur, dan bahkan dapat meningkatkan prestise (gengsi) seseorang. Akan tetapi, sekarang ini, mempunyai tubuh langsing menjadi idaman setiap orang. Obesitas sering dianggap sebagai penyakit yang khusus ditemukan pada orang-orang di usia pertengahan yaitu sekitar 40 tahun. Akan tetapi, obesitas dapat diderita setiap orang tanpa melihat berapapun usia dan jenis kelamin (Moehyi, 1995). Obesitas dianggap tidak menguntungkan baik dari segi estetika (terutama untuk perempuan) maupun kesehatan, karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, kegagalan jantung, penyakit arteria koroner, perlemakan hati, keluhan sendi, kanker, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, dan batu empedu. Hal ini disebabkan karena fungsi organ organ penting terhambat akibat terdapat penumpukan lemak yang berlebihan (Wirakusumah, 2001; Misnadiarly, 2007). Obesitas (kegemukan) berhubungan dengan kelebihan berat badan yang diinginkan. Obesitas juga berhubungan dengan kelebihan lemak tubuh. Dengan demikian, secara garis besar jika ingin menanggulangi kegemukan atau memerangi obesitas ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pencegahan dan pengobatan obesitas dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan pengaturan makanan (diet), melakukan aktivitas fisik, menggunakan produk-produk pelangsing, akupunktur, pembedahan dan psikoterapi (Wirakusumah, 2001; Misnadiarly, 2007). Beberapa obat yang bekerja sebagai pelangsing memiliki mekanisme berbeda-beda seperti menghilangkan selera makan seperti 1

2 amphetamin, fenfluramin, deksfenfluramine, dan sibutramin, menghambat penyerapan lemak seperti orlistat, meningkatkan pengeluaran energi yaitu efedrin, kafein, dan tiroksin. Akan tetapi, obat fenfluramin tidak digunakan lagi, karena dapat menyebabkan kelainan pada katub jantung, sedangkan pada efedrin, kafein, dan tiroksin dapat menimbulkan efek samping pada jantung dan menyebabkan ketagihan, dan pada penggunaan amphetamin juga dilarang karena dapat menyebabkan ketagihan (Guyton, 1997; Ganong, 2003). Obat tradisional sudah digunakan masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu baik untuk pemeliharaan kesehatan maupun pemeliharaan kecantikan. Selain itu, pengobatan menggunakan tanaman tradisional sudah dikenal dan digunakan berdasarkan pengalaman secara turun temurun dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya. Obat tradisional juga dapat digunakan untuk mengobati obesitas. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan obat tradisional juga memiliki beberapa kelemahan yaitu manfaat yang belum secara jelas diketahui, dan juga penggunaan dosis yang kurang tepat, sehingga khasiat dan keamanan kurang jelas. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut (Fudholy, 2001). Beberapa tanaman yang sudah diteliti dan terbukti bisa bersifat sebagai anti obesitas salah satunya adalah ekstrak daun jati belanda (Putong, 2007). Tanaman ini, mengandung senyawa tanin diduga memiliki efek penurunan berat badan karena sifatnya yang dapat mengendapkan mukosa protein di permukaan usus halus, sehingga makanan tidak diserap. Selain itu ada ekstrak rimpang kunci pepet, tanaman ini mengandung senyawa saponin yang bekerja dengan cara berikatan dengan asam empedu dan kolesterol, sehingga dapat mengakibatkan penurunan berat badan (Irawati, 2006). Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa

3 daun sirih juga dapat digunakan sebagai karminatif, stimulansia, profilaktik, ekspektoran, astringen (Darwis, 1991). Salah satu di antara tanaman yang dapat dipakai ialah tanaman sirih biasa (Piper betle L.), daunnya berdasarkan penelusuran sifat kandungan kimia yang ditemukan dikaitkan dengan mekanisme penurunan berat badan (Cermin Dunia Kedokteran, 1996). Adapun pendekatan melalui mekanisme penurunan berat badan dari daun sirih antara lain : - Mengandung zat samak yang bersifat astringen. Zat ini diketahui mengendapkan protein mukus yang melapisi bagian dalam usus. Lapisan ini sukar ditembus zat hingga terjadi hambatan penyerapan makanan. - Mengandung zat yang bersifat melicinkan (lubricating), sehingga makanan tidak dapat diserap. Bahan ini biasanya bersifat lendir seperti pati, tragakan, gum (Cermin Dunia Kedokteran, 1996). Tanaman yang mengandung turunan galat dapat juga bersifat mengendapkan seperti tanin, dapat menghambat penyerapan makanan karena pengendapan lapisan mukus. Bertitik tolak dari hal-hal di atas maka perlu diadakan penelitian mengenai khasiat daun sirih. Penelitian tersebut sangatlah penting untuk menentukan kebenaran dari informasi bahwa tumbuhan obat tersebut mempunyai efek farmakologi sesuai yang dikatakan. Pada penelitian ini dipakai dosis 0,5; 1,0; 1,5g/kgBB.

4 Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di depan, maka masalah penelitian dapat di rumuskan sebagai berikut: - Apakah pemberian ekstrak daun sirih secara oral dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5g/kgBB dapat menurunkan nafsu makan tikus? - Apakah pemberian ekstrak daun sirih secara oral dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5g/kgBB dapat menurunkan berat badan tikus? - Apakah ada hubungan antara peningkatan dosis ekstrak daun sirih yang diberikan secara oral dengan peningkatan efek penurunan berat badan dan nafsu makan tikus? Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pemberian ekstrak daun sirih secara oral (pada berbagai dosis) terhadap berat badan dan nafsu makan tikus - Membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun sirih yang diberikan secara oral dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5g/kgBB dapat menurunkan nafsu makan tikus. - Membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun sirih yang diberikan secara oral dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5g/kgBB dapat menurunkan berat badan tikus. - Membuktikan bahwa ada hubungan antara peningkatan dosis ekstrak daun sirih yang diberikan secara oral dengan peningkatan efek penurunan berat badan dan nafsu makan tikus. Hipotesis penelitian ini adalah : - Pemberian ekstrak daun sirih yang diberikan secara oral dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5g/kgBB dapat menurunkan nafsu makan tikus. - Pemberian ekstrak daun sirih yang diberikan secara oral dengan dosis 0,5; 1,0; 1,5g/kgBB dapat menurunkan berat badan tikus.

5 - Terdapat hubungan antara peningkatan dosis ekstrak daun sirih yang diberikan secara oral dengan peningkatan efek penurunan berat badan dan nafsu makan tikus. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pendukung untuk studi lebih lanjut antara lain uji toksisitas, uji farmakologi eksperimental dan uji klinis. Diharapkan dapat memberi arah penelitian dan setelah melalui penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang cukup diharapkan dapat memberikan informasi secara ilmiah kepada masyarakat luas mengenai manfaat dari ekstrak daun sirih untuk menurunkan nafsu makan dan berat badan, sehingga dapat memberikan nilai tambah terhadap manfaat ekstrak daun sirih sebagai bahan obat.