LKPP. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah



dokumen-dokumen yang mirip
Definisi Unit Layanan Pengadaan

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

-1- LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Walikota Tasikmalaya

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENDAGRI. ULP. Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. Provinsi. Kabupaten/Kota. Tata Cara.

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KABUPATEN KONAWE UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR: TAHUN 2012 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

BUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap;

Transkripsi:

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

I. Latar Belakang II. Dasar Hukum Pembentukan ULP III. Ruang Lingkup dan Tugas ULP IV. Tata Hubungan Kerja V. Contoh-contoh Kelembagaan ULP yang telah terbentuk

Pelaksanaan pengadaan dilakukan oleh panitia adhoc yang berganti setiap tahun Duplikasi kegiatan, sehingga tidak efisien Latar Belakang Pendokumentasian tidak dapat dikelola dengan baik Tidak ada keseragaman pelayanan Sulit untuk Pembinaan SDM

Tujuan Pembentukan ULP Menjamin proses pelaksanaan barang/jasa lebih terintegrasi/terpadu, efektif, dan efisien sesuai dengan Tata Nilai Pengadaan; Menjamin ketersediaan informasi harga, penyedia, dan spesifikasi teknis barang/jasa; Menjamin persamaan pelayanan bagi penyedia barang/jasa; Menjamin adanya standarisasi Dokumen Pengadaan; Menjamin pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh organisasi dan aparatur yang profesional; Memudahkan pembinaan SDM Pengadaan; dan Meningkatkan kinerja SKPD dalam melaksanakan tupoksinya

Dasar Hukum Pembentukan ULP Perpres No. 54/2010 & Perpres No.70/2012 Pasal 14 ayat (1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi diwajibkan mempunyai ULP yang dapat memberikan pelayanan/pembinaan dibidang Pengadaan Barang/Jasa. Pasal 130 ayat (1) ULP wajib dibentuk Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi paling lambat pada Tahun Anggaran 2014. Perka LKPP No. 5/2012 tentang Pembentukan ULP

KETENTUAN PEMBENTUKAN ULP DALAM PERKA LKPP NO. 5 TAHUN 2012 1 Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi membentuk ULP yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 2 ULP dapat diwadahi dalam unit struktural tersendiri yg pembentukannya berpedoman kepada peraturan perundangundangan yang mengatur kelembagaan pemerintah 3 ULP yang melekat pada unit yang sudah ada, diintegrasikan pada unit struktural yang secara fungsional melaksanakan tugas dan fungsi di bidang pengadaan barang/jasa. 4 Kementerian/Lembaga/Pemeri ntah Daerah/Insitusi menyediakan anggaran untuk membiayai seluruh kegiatan ULP. 5 Perangkat ULP ditetapkan sesuai kebutuhan

GambaranStrukturULP Kepala ULP Sekretaris Pokja Pokja Pokja Pokja Pejabat Fungsional PPBJ

1. Membentuk tim pembentukan ULP 2. Merumuskan bentuk, tugas, dan fungsi ULP Tahapan Pembentukan ULP 3. Mengidentifikasi unit kerja di lingkup setda yang Memiliki tusi pengadaan(pasal 5 ayat 2 perka LKPP no. 2/2010) 4. Memetakan jumlah paket, jenis kegiatan, kompleksitas Pekerjaan dan jumlah anggaran 2-3 tahun terakhir 5. Merumuskan kebutuhan SDM dan mekanisme perekrutan perangkat ULP 6. Membentuk tim penilai/ Baperjakat 7. Merumuskan analisis kebutuhan sarana dan prasarana, serta anggaran kegiatan ULP 8. Menyusun konsep peraturan gubernur/bupati/walikota

Organisasi ULP Hubungan dgn PA/KPA Kepala Daerah/Menteri/Kepala Institusi PA / KPA Fungsi TU/Sekretariat Staf Pendukung Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kepala Pokja Pejabat Fungsional PPBJ > 200jt: B/PK/JL > 50jt: JK Tim Teknis Tim Ahli/Juri Proses Pemilihan dan Penetapan Pejabat Pengadaan < 200jt: B/PK/JL < 50jt: JK Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kontrak dan Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan Hasil Pekerjaan Penyedia Barang/Jasa membentuk menetapkan

Kriteria ULP yang diinginkan/kondisi ideal a) ULP telah menjadi institusi yang mandiri, permanen dan struktural b) Jangkauan pelayanan ULP telah mencakup seluruh SKPD-SKPD yang terdapat di wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota tersebut c) Anggaran ULP telah mencukupi; d) Sebagaian besar atau seluruh anggota POKJA ULP telah diangkat sebagai Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; e) Perluasan peran ULP: peran ULP tidak saja terbatas sebagai penyelenggara proses pemilihan penyedia, namun ULP mampu menjadi pembina stakeholder serta sebagai pusat informasi pengadaan barang/jasa pemerintah di masing-masing pemerintah daerah

Kerjasama ULP Dalam hal Kanwil/UPT K/L/I tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk membentuk ULP, Kanwil/UPT dimaksud dapat menggunakan ULP terdekat dengan wilayah kerjanya ULP dapat membantu pelaksanaan pengadaan pada Kanwil/UPT atas persetujuan Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi yang membentuk ULP

Alur Kerjasama Pimpinan kantor wilayah/upt Membuat Nota Kesepahaman dengan ULP PPK darikanwil/upt K/L/I mengajukan surat permohonan Semua biaya yang diperlukan atas pelaksanaan Pengadaan Dibebankan pada anggran DIPA K/L/I

RUANG LINGKUP DAN TUGAS ULP: Ruang Lingkup : Tugas dan kewenangan ULP mencakup pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia Barang/Jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD. Tugas ulp : 1 mengkaji ulang Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa bersama PPK menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa, membuat 2 pertanggungjawaban mengenai proses dan hasil pengadaan barang/jasa kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi/PA/KPA 3 mengumumkan pelaksanaan PBJ di website K/L/D/I, papan pengumuman resmi untuk masyarakat dan menayangkan pengumuman pada Portal Pengadaan Nasional 4 menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi 1 5 melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk

Tugasulp : 6 7 8 Lanjutan : menjawab sanggahan, mengelola sistem informasi manajemen pengadaan yang mencakup dokumen pengadaan, data survey harga, daftar kebutuhan barang/jasa, daftar hitam penyedia menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan 9 Kerja/spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK 101 membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi 11 12 13 menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan ULP melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik di LPSE melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan

Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp 100 M (seratus miliar rupiah); atau 1. menetapkan Dokumen Pengadaan; 2. menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; 3. menetapkan pemenang 4. mengusulkan calon pemenang kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi untuk Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp. 100 000.000.000,-(seratus miliar rupiah) dan Jasa Konsultansi yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) yang proses pengadaannya dilakukan melalui pelelangan, seleksi, atau penunjukan langsung 5. mengusulkan kepada PA/KPA agar Penyedia Barang/Jasa yang melakukan perbuatan dan tindakan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya untuk dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; 6. memberikan sanksi administratif kepada Penyedia Barang/Jasa yang melakukan pelanggaran, perbuatan atau tindakan sebagaimana yang berlaku dalam Peraturan Presiden Nomor 70Tahun 2012tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);

Tugas dan Kewenangan Perangkat Organisasi ULP 1. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP; 2. menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan Barang/Jasa ULP; 3. menyusun program kerja dan anggaran ULP; 4. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan; 5. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi; Text Kepala ULP 6. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia ULP 7. menugaskan anggota Pokja sesuai dengan beban kerja masing- masing Pokja ULP; 8. Mengusulkan penempatkan/pemindahkan /pemberhentian anggota pokja ULP kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi; atau PA/KPA dan 9. mengusulkan Staf Pendukung ULP sesuai dengan kebutuhan.

Tugas dan Kewenangan Perangkat Organisasi ULP 1. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, dan rumah tangga ULP; 2. menginventarisir paket-paket yang akan dilelang/diseleksi; 3. menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP; 4. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP; 5. mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa; Sekretaris ULP 6. mengelola data dan informasi untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa; 7. mengelola dokumen pengadaan barang/jasa; 8. melakukan evaluasi dan penyusunan laporan;dan 9. menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan Staf Pendukung ULP dalam proses pengadaan barang/jasa

Tugas dan Kewenangan POKJA ULP 1. melakukan kaji ulang terhadap spesifikasi dan Harga Perkiraan Sendiri paket-paket yang akan dilelang/diseleksi; 2. Mengusulkan perubahan harga perkiraan sendiri (HPS)Kerangka acuan Kerja/ Spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK 3. menyusun rencana pemilihan penyediabarang/jasa dan dan menetapkan Dokumen Pengadaan; 4. melakukan pemilihan Penyedia Barang/jasa mulai dari pengumuman kualifikasi atau pelelangan/seleksi sampai dengan menjawab sanggah; POKJA 5. mengusulkan penetapan pemenang kepada PA pada Kementerian/Lembaga/Institusi Lainnya atau Kepala Daerah untuk Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) dan Penyedia Jasa Konsultansi yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) melalui Kepala ULP; 6. menetapkan Pemenang

Lanjutan POKJA 7. menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan kepada PPK melalui Kepala ULP; 8. membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa kepada Kepala ULP; 9. memberikan data dan informasi kepada Kepala ULP mengenai Penyedia Barang/Jasa yang melakukan perbuatan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya; dan 10.mengusulkan bantuan Tim Teknis dan/atau Tim Ahli kepada Kepala ULP. POKJA 11.Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Pokja dan setiap anggota Pokja ULP mempunyai kewenangan yang sama dalam pengambilan keputusan yang ditetapkan berdasarkan suara terbanyak. 12.Penetapan pemenang oleh Pokja ULP sebagaimana dimaksud pada huruf e, tidak bisa diganggu gugat oleh Kepala ULP. 13.Anggota Pokja ULP dapat bertugas dan menjadi Pejabat Pengadaan di luar ULP. 14.Kepala ULP dan Sekretaris ULP dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota ULP

Tata Hubungan Kerja Hubungan kerja ULP dengan LPSE Kepala ULP < 200jt: B/PK/JL < 50jt: JK Fungsi TU/Sekretariat Staf Staf Staf Staf Pokja Pokja Pokja Pokja Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung > 200jt: B/PK/JL > 50jt: JK

Hubungan kerja ULP dengan LKPP melakukan konsultasi sesuai dengan kebutuhan, dalam rangka penyelesaian persoalan yang dihadapi dalam proses PBJ B menyampaikan laporan hasil pelaksanaan PBJ A Hubungan kerja ULP dengan LKPP C melakukan koordinasi dengan LKPP dalam pelaksanaan tugasnya D memberikan masukan kepada LKPP untuk perumusan strategi dan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Hubungan kerja ULP dengan SKPD

ContohKelembagaanULP dik/l/d/i yang telah Terbentuk 1. Adhoc a. Pemkot Balikpapan Melekat di Bagian Pembangunan Melayani seluruh SKPD Kepala ULP adalah Kasubag Jumlah anggota penuh waktu 27 orang JumlahPokja9 Jumlahpaket389 (TA 2012) b. Pemkab Mamuju Melekat di Bagian Bina Program Sekda Kabupaten Mamuju Melayani seluruh SKPD Kepala ULP adalah Staf Ahli Bupati bidang hukum dan ekonomi Jumlah anggota penuh waktu10 orang Jumlah anggota paruh waktu 33 orang JumlahPokja4 Jumlahpaket820 (TA 2012)

c. Pemkab Badung Melekat di bagian administrasi pembangunan Melayani seluruh SKPD Kepala ULP adalah asisten perekonomian dan pembangunan Jumlah anggota penuh waktu 45 orang Jumlah anggota paruh waktu 18 orang JumlahPokja9 Jumlahpaket551 (TA 2012)

2. Permanen Melekat a. Provinsi NTB Tusi ULP berada di Biro Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan barang/jasa Sekretariat Daerah Melayani seluruh SKPD Kepala ULP adalah kepala biro Jumlahanggotapenuh3 orang Jumlahanggotaparuhwaktu117 orang(4 Pokja) Jumlahpokja4 Jumlahpaket 334 (TA 2012) b. Kabupaten Banyuasin Tusi ULP berada di Bagian Layanan Pengadaan Sekda Melayani seluruh SKPD Kepala ULP adalah kepala bagian Jumlah anggota penuh waktu 10 orang Jumlah anggota paruh waktu 40 orang

3. Permanen Berdiri Sendiri Kabupaten Bogor Struktural tersendiri Kantor Layanan Pengadaan Melayani seluruh SKPD (40 SKPD) Kepala ULP adalah kepala kantor(eselon IIIa) PerangkatULP terdiridari: kepala, kasubag TU, dan3 kasie Jumlahpokja: 26 PNS