BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak yang lain. Tanpa bahasa tidak mungkin kita bisa berhubungan baik dengan orang lain. Salah satu upaya untuk mengembangkan bahasa yang terarah adalah melalui pembelajaran bahasa. Melalui pembelajaran bahasa, siswa diharapkan mempunyai keterampilan yang memadai dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di sekolah dasar bahasa Indonesia termasuk ke dalam mata pelajaran utama. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa yang diajarkan mencakup empat hal pokok, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Masing-masing keterampilan saling berhubungan erat. Di sekolah dasar, kemampuan menulis harus dimiliki siswa sebagai salah satu keterampilan berbahasa selain dari menyimak, berbicara, dan membaca. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diarahkan pada keterampilan menulis dalam menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Menurut Zainurrahman (2011, hlm.2), menyatakan bahwa khususnya menulis, latihan merupakan kunci yang paling utama demi mencapai kesuksesan untuk mencapai predikat mampu menulis denga baik dan benar. Seseorang hanya bisa menciptakan sebuah tulisan yang baik jika dia rajin membaca, karena dalam interaksi antara seorang pembaca dan bacaan terdapat model tulisan yang dijamin (atau sebaliknya) keterbacaannya. Dengan menulis kita dapat mengembangkan banyak gagasan dan ide. Untuk mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu tulisan yang baik dan benar diperlukan bahasa. Oleh sebab itu kita harus mampu memilih kata-kata yang sesuai dan tepat, serta mengerti tentang kata-kata yang kita pilih. Dengan begitu hasil tulisan yang kita buat dapat dipahami oleh pembaca dengan tepat. Menulis merupakan salah satu aspek yang dianggap sulit oleh siswa. Saat menulis siswa

membutuhkan keterampilan dalam memahami tata bahasa yang ada dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Akan tetapi pada kenyataannya siswa belum mampu untuk memahami penulisan kata depan dan awalan khususnya pada karangan narasi. Jenis karangan dalam Bahasa Indonesia bermacam-macam. Salah satu jenis karangan yang ada adalah karangan narasi. Karangan narasi dapat kita temukan dalam berbagai macam tulisan, seperti dongeng, biografi, cerpen dan novel. Di Sekolah Dasar karangan narasi merupakan salah satu jenis karangan yang dipelajari. Karangan narasi adalah sebuah cerita yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan waktu terjadinya secara runtut. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan benar adalah kemampuan menggunakan kata depan dan awalan. Kata depan dan awalan memiliki berbagai jenis yang penggunaan dan penulisannya memiliki kaidah yang harus sesuai dengan EYD. Umumnya, pemakaian kata depan dan awalan kurang dikuasi oleh siswa. Dalam proses pembelajaran bahasa, kesalahan berbahasa seringkali dilakukan oleh siswa. Semua itu merupakan hal yang wajar. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah tidak bisa terlepas dari yang namanya kesalahan. Karena manusia bukan makhluk yang sempurna. Namun alangkah lebih baiknya, apabila kesalahan yang dilakukan itu diminimalisir dan bahkan harus dihilangkan. Kesalahan berbahasa tersebut disebakan karena mereka benar-benar tidak mengetahui bahwa yang ditulisnya itu salah atau mereka tetap melakukan kesalahan berbahasa walaupun sebenarnya mereka tahu bahwa apa yang ditulisnya itu merupakan hal salah. Kedua kesalahan tersebut sudah seharusnya diperbaiki bahkan harus dihilangkan karena dapat menghambat proses belajar dalam memahami konsepkonsep baru yang akan dipelajari selanjutnya. Selain itu, kesalahan berbahasa juga dapat mempengaruhi hasil belajar pada akhir pembelajaran. Kesalahan berbahasa dapat menghambat proses belajar apabila siswa belum menguasai materi yang sudah diajarkan, padahal guru sudah seharusnya memberikan materi baru. Khususnya materi tentang penggunaan kata depan dan awalan. Hal ini dapat diketahui dari masih seringnya siswa melakukan kesalahan

ketika guru memberikan soal yang berkaitan dengan materi kata depan dan awalan. Oleh sebab itu dengan adanya permasalahan seperti itu guru dituntut mengkaji ulang dan mengevaluasi materi yang belum dipahami, sampai siswa benar-benar menguasai dan memahaminya. Dari kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa, khususnya kesalahan dalam penulisan kata depan dan awalan, guru harus mengevaluasi tingkat kesalahan dan memperbaikinya agar siswa dapat menulis dengan baik, tepat dan benar. Selanjutnya setelah siswa mengetahui letak kesalahan yang dilakukannya, diharapkan kemampuan berbahasa siswa, khususnya dibidang menulis akan semakin baik. Kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa bisa terjadi, salah satunya karena penyampaian pengajaran yang salah dari guru. Seringkali guru kurang cermat dan teliti dalam menyampaikan materi ajar sehingga tidak mengetahui dan bahkan tidak sadar bahwa apa yang disampaikan itu salah. Misalnya, dalam menyampaikan materi tentang kata depan dan awalan. Guru seringkali tidak memberikan penjelasan yang mendalam dan jelas kepada siswa tentang penggunaan kata depan dan awalan. Hal itu dapat menyebabkan siswa salah dalam menggunakan kata depan dan awalan pada saat membuat suatu tulisan. Siswa banyak yang kurang mengetahui cara menuliskan kata depan dan awalan yang sesuai dengan kaidah tata bahasa EYD Bahasa Indonesia. Faktor penyebab lainnya guru tidak menggunakan metode yang tepat saat memberikan materi pelajaran, sehingga siswa tidak fokus memperhatikan karena bosan. Yang akhirnya siswa tidak paham tentang yang diajarkan. Salah satu jenis kata depan dan awalan adalah di, ke dan di-, ke-. Keduanya mempunyai kemiripan bunyi yang sama, tetapi dalam cara penulisannya berbeda. Untuk mengetahui kemampuan berbahasa siswa dalam hal penggunaan kata depan dan awalan, kita dapat melihat dari hasil pekerjaan siswa baik dari kegiatan belajar mengarang ataupun dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Dari hasil pekerjaan siswa tersebut banyak ditemukan penulisan kata depan yang tidak sesuai menurut kaidah tata bahassa Indonesia yang benar (EYD). Siswa seringkali ragu dan bingung dalam membedakan mana yang termasuk kata depan dan

awalan. Selanjutnya, antara kata depan di, ke dan awalan di-, ke-. dalam hal penulisannya siswa sering bingung menentukan penulisan mana yang harus dipisah atau diserangkaikan dengan kata yang mengikutinya. Kata depan di, ke yang seharusnya ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya, siswa menuliskannya dengan diserangkaikan dengan kata yang mengikutinya. Sebaliknya awalan di-, ke- yang seharusnya ditulis diserangkaian atau disambungkan dengan kata yang mengikutinya, siswa seringkali menuliskannya dengan cara dipisahkan dari kata yang mengikutinya. Kesalahan-kesalahan tersebutlah yang akan didata dan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini. Atas dasar latar belakang tersebut, maka peneliti akan mengangkat permasalahan ke dalam suatu penelitian dengan judul: Kemampuan Menggunakan Kata Depan Di, Ke dan Awalan Di-, Ke- Dalam Karangan Narasi (Analisis Deskriptif Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Cieunteunggede Kota Tasikmalaya). B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang, hal yang menjadi fokus penelitian adalah: 1. Kesalahan penulisan kata depan di, ke dalam karangan narasi. 2. Kesalahan penulisan awalan di-, ke- dalam karangan narasi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam penulisan kata depan di, ke dalam karangan narasi? 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam penulisan awalan di-, ke- dalam karangan narasi?

D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Mengetahui kemampuan siswa kelas VI SD Negeri Cieunteunggede menuliskan kata depan di, ke dalam karangan narasi. 2. Mengetahui kemampuan siswa kelas VI SD Negeri Cieunteunggede menuliskan awalan di-, ke- dalam karangan narasi. E. Manfaat Penelitian Selain ingin mencapai tujuan di atas, penulis berharap agar penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis Hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi dan masukan bagi pengembangan keterampilan penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, kedalam setiap tulisan, khususnya pada karangan narasi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Hasil dari penelitian ini dapat memberi masukan kepada guru tentang pentingnya memperhatikan penggunaan kata depan di, ke dan awalan di-, ke yang tepat saat proses pengajaran berlangsung. b. Bagi Siswa Ketika membuat tulisan dan tugas-tugas, terutama tentang karangan narasi, siswa diharapkan mampu untuk tidak salah lagi dalam penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke-. c. Bagi peneliti Dapat memotivasi dan menambah wawasan agar penulis lebih terampil untuk menguasai kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam membuat suatu tulisan.

d. Bagi peneliti lain Diharapkan dapat berguna sebagai rujukan, masukan dan pertimbangan penulis lain yang ingin mengembangkan penelitian tentang kata depan dan awalan pada kesempatan mendatang. F. Struktur Organisasi Skripsi KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Fokus Penelitian C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Struktur Organisasi Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Hakikat Pembelajaran 2. Konsep Bahasa 3. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar B. Keterampilan Menulis 1. Pengertian Keterampilan Menulis 1.1 Pengertian Menulis 1.2 Batasan, Fungsi, dan Tujuan Menulis 1.2.1 Batasan Menulis

1.2.2 Fungsi Menulis 1.2.3 Tujuan Menulis 2. Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar 3. Jenis Karangan 3.1 Karangan Narasi 3.2 Karangan Deskripsi 3.3 Karangan Argumentasi 3.4 Karangan Ekspisitori 4. Pengertian Karangan Narasi 5. Kata 5.1 Kata Dasar 5.2 Kata Berimbuhan C. Pemenggalan Kata 1. Pemenggalan Kata Menurut Kaidah EYD 2. Pemenggalan Kata di Ujung Baris D. Kerangka Berpikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian B. Desain Penelitian C. Metodologi Penelitian D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kesalahan (Error) yang Dilakukan Siswa 4.2 Kemampuan Pemenggalan Kata Kelas V 4.3 Analsi Keasalahan Pemenggalan Kata BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP