Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

dokumen-dokumen yang mirip
Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Pembahasan No.7 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 17, Oleh Chris

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 30 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 30, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Revelation 11, Study No. 40 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 40, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 36 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal11, Pembahasan No. 36, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #32 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #44 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann.

Revelation 11, Study No. 14 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 14, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #26 oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 25 in Indonesian Langguage. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 25 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

mengatakan, asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 27 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 27, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 34 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 34, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann

Surat-surat Petrus adalah surat-surat praktis. Ada lima tema utama di dalamnya: Bagaimanakah kita harus hidup?

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

Orang benar mendapati tempat penggembalaannya (Amsal 12 : 26) - Warta jemaat 03 Februari 2013

Revelation 11, Study No. 21 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 21 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #15 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

Seri Kitab Wahyu Pasal11, Pembahasan No. 5, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #40 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #14 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Revelation 11, Study No. 31 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 31, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 18 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 18, oleh Chris McCann

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Revelation 11, Study No. 12 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 12, oleh Chris. McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #3 oleh Chris McCann

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Revelation 11, Study No. 20 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pembahasan No. 20, oleh Chris McCann

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Diberikan Allah dengan senang hati.

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #17 oleh Chris McCann

Surat Yohanes yang pertama

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Revelation 11, Study No. 28 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 28, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #2 oleh Chris McCann

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Why October 7, 2015 is the Likely End of the World, Part 1 in Indonesian. Language. Mengapa 7 Oktober 2015 adalah Kemungkinan Hari Kiamat, Bagian 1,

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Hidup Dan Mati : Kebenaran Alkitab

Seri Iman Kristen (6/10)

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #22 oleh Chris McCann

Surat Yohanes yang pertama

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #39 oleh Chris McCann

Bab Duapuluh-Lima (Chapter Twenty-Five) Didikan dari Tuhan (The Discipline of the Lord)

Mengharapkan Ganjaran

Transkripsi:

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan mempelajari Pembahasan No. 39 dari kitab Wahyu, pasal 11, dan kita terus membaca Wahyu 11:18: dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah pada hamba-hamba-mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan pada mereka yang takut akan nama-mu, pada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi.". Kita sedang membahas ayat ini dalam beberapa pembahasan terakhir. Kita melihat Allah mengatakan bahwa Hari Penghakiman adalah "saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan kita pergi ke banyak ayat yang tidak hanya berbicara tentang orang yang mati secara fisik, tetapi juga orang yang mati secara rohani.

Jadi, ketika Hari Penghakiman itu tiba pada tanggal 21 Mei 2011, itu adalah "saat bagi orang-orang mati," ketika orang-orang yang tidak diselamatkan di dunia, yang "mati" karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, harus dihakimi. Waktu untuk penghakiman mereka telah tiba. Kita juga melihat bahwa Hari Penghakiman adalah waktu ketika Tuhan Yesus Kristus menghakimi orang "yang hidup dan yang mati". Yang membawa kita ke sebuah diskusi tentang kata "menghakimi" dan apa yang dilakukan seorang hakim. Tugas seorang hakim adalah untuk memutuskan "tidak bersalah" atau "bersalah". Jadi orang yang "hidup" (yaitu umat pilihan Allah) dan orang yang "mati" (yang tidak diselamatkan) semua dibawa ke hadapan Hakim dari seluruh bumi, yaitu Allah yang kekal dan Tuhan Yesus Kristus. Hari Penghakiman adalah waktu untuk menghukum orang fasik dan waktu untuk menentukan apakah seseorang tidak bersalah karena dosa-dosa mereka telah dibayar lunas oleh karya penebusan Kristus, membuat mereka benar dan tahir di hadapan Allah. Mereka tidak bersalah di hadapan mata-nya. Ini adalah apa yang dicapai selama periode penghakiman yang diperpanjang ini. Allah menghukum orang yang tidak diselamatkan. Dan bagi mereka yang mengaku sebagai orang Kristen di luar gereja, Tuhan sedang menguji mereka untuk

menentukan apakah mereka benar-benar umat pilihan-nya. Ia telah menempatkan mereka dalam api spiritual dan keputusan akan diambil pada akhirnya; mereka hanya akan bertahan sampai akhir jika Allah sudah menyelamatkan mereka dan memberi mereka hati dan roh yang baru. Oleh karena itu, mereka tidak memiliki dosa pada diri mereka yang akan "membakar" mereka selama periode penghakiman ini. Ini adalah "saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi" dan itulah sebabnya mengapa saat ini disebut Hari Penghakiman, saat "menghakimi" dan semua sedang dihakimi. Umat pilihan dibawa ke hadapan pengadilan Kristus dan kita akan "muncul" di sana, meskipun Ia mengenal umat-nya; Tuhan-lah yang menetapkan sejak semula siapa orang yang akan memperoleh keselamatan; Dia-lah yang menanggung dosa-dosa kita pada diri-nya sejak dunia diciptakan dan menebus dosa kita. Ia mengenal setiap umat pilihan-nya secara intim dan sangat pribadi. Namun begitu, Allah itu adil dan Ia ingin agar tidak ada pertanyaan tentang "kebersalahan" atau "ketidak bersalahan" dari siapa pun, sehingga Ia membuat umat-nya untuk tampil di hadapan kursi pengadilan Kristus untuk hal-hal yang dilakukan dalam kehidupan mereka, apakah itu baik atau buruk. Jadi kita semua akan ada di hadapan kursi pengadilan dan jika ada kesalahan apa pun

yang ditemukan di dalam diri kita, kita akan dihancurkan dan kita tidak akan bertahan sampai akhir periode waktu ini. Tapi jika tidak ada kesalahan yang ditemukan dalam diri kita, kita akan hidup terus dan Allah akan terus memimpin kita dan membimbing kita melewati keseluruhan periode Hari Penghakiman, yang sangat mungkin akan berlangsung selama 1.600 hari. Kita akan bertahan melalui seluruh masa pengujian dan ujian iman yang berapi yang akan membuktikan atau "mewujudnyatakan" bahwa kita sudah dihakimi dalam Kristus sejak dunia dijadikan. Mari kita lanjutkan membaca bagian kedua dari Wahyu 11:18:.untuk memberi upah pada hamba-hamba-mu, nabi-nabi dan orangorang kudus dan pada mereka yang takut akan nama-mu, pada orangorang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi." Ada suatu "upah" bagi umat Allah, yang di sini disebut sebagai para nabi, orang-orang kudus dan "mereka yang takut akan nama-mu, pada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Ini semua merupakan padanan

kata untuk orang pilihan Allah. Setelah Tuhan mencapai tujuan-nya dalam menguji "emas, perak, batu mulia" dan mereka keluar dari api, maka mereka diberi upah. Sebenarnya, bahkan sebelum saat itu setiap orang yang diselamatkan sudah menerima hidup yang kekal. Keselamatan adalah upah yang terlihat nyata. Hari Penghakiman akhirnya akan membawa penyelesaian pada akhir periode penghakiman ketika Allah melengkapi keselamatan semua orang yang telah diselamatkan-nya dengan memberi mereka tubuh baru yang sudah dibangkitkan dan membawa mereka ke langit baru dan bumi yang baru. Semua ini adalah bagian dari upah kehidupan kekal. Ini adalah hal yang ajaib dan indah yang telah disediakan Allah bagi umat-nya. Marilah kita hanya melihat beberapa ayat yang menggunakan kata upah. Dikatakan dalam Lukas 6: 22 dan 23: Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para

nabi Di sini, Allah berbicara pada setiap umat-nya dan Ia memberitahu Anda bahwa Anda akan dihina dan orang lain akan menjauhkan diri, karena kepentingan Anak manusia, bukan karena kepribadian Anda yang tidak baik atau karena Anda bertindak ofensif, tapi karena Anda menganut dengan setia pada ajaran Alkitab dan mereka tidak suka ajaran ini. Mereka akan memberitahu Anda tentang hal itu dengan bersikap keras pada Anda atau tidak memperlakukan Anda dengan cara yang layak; Allah berkata, "Bersukacitalah pada hari itu." Anda tahu, itu adalah nasihat yang sangat baik bagi kita masing-masing karena kecenderungan kita adalah untuk berempati tentang penganiayaan buruk dan merasa kasihan terhadap diri kita sendiri dan merasa sedih karena kita tidak memiliki teman sebanyak yang kita inginkan. Kita dapat berpikir sangat negatif. Tuhan tidak ingin kita merasa seperti itu dan Ia mengonseling kita ke arah yang berbeda: mengubah pola pikir kita dan merenungkannya secara obyektif dan menganggap bahwa ini juga dilakukan terhadap para nabi sebelum kita berada. Hal ini dilakukan terhadap para nabi yang benar, bukan nabi-nabi palsu. Jika Anda mengikuti kebohongan dan hal-hal yang Anda percayai itu tidak benar, Anda akan jauh lebih baik diterima oleh keluarga Anda, tetangga Anda dan oleh masyarakat dunia. Mereka tidak terganggu ketika

orang memegang kebohongan karena mereka juga memegang kebohongan. Tapi ketika Anda memegang kebenaran, maka hal ini mengganggu mereka, karena kebenaran bersinar terang ke dalam kegelapan di mana mereka tinggal; itu menuduh mereka dan mereka tidak suka cahaya kebenaran Alkitab. Para nabi sebelum Anda menderita untuk menyatakan Firman Allah dan ini adalah apa yang seharusnya dilakukan umat Allah hari ini. Oleh karena itu, bersukacitalah karena Anda tahu bahwa Yesaya, Yeremia, Daniel, Musa, Nuh dan semua orang kudus dari masa lalu menjalani kehidupan mereka dengan setia dan menghormati Allah dan Firman-Nya. Mereka gigih memegang garis kebenaran dan mereka tidak akan mundur, berkompromi atau menyerah pada masalah doktrin. Sekarang orang-orang ini sudah pergi bersama Allah dan tentu itu jauh lebih baik bagi mereka. Apakah kita tidak tahu tentang semua penderitaan yang dialami orang-orang percaya didalam Alkitab separti Rasul Paulus? Kita juga membaca Musa berada di padang gurun selama empat puluh tahun, dari usia 40 sampai usia 80 tahun. Kemudian Allah memakai dia untuk membebaskan Israel dari Mesir dan kemudian ia mengembara di padang

gurun selama 40 tahun, dari usia 80 sampai usia 120. Kita juga baca tentang Daniel selama dia berada di Babel di bawah pemerintahan rajaraja yang jahat. Kita melihat banyak pencobaan. Kita melihat banyak penderitaan. Kita melihat kesedihan mereka pada halaman-halaman Alkitab. Ini semua laki-laki sejati yang hidup di bumi, sama seperti kita hidup di bumi sekarang. Apakah ketika kita membaca tentang kesengsaraan dan penderitaan yang mereka alami, kita berkata, "Oh, orang-orang yang malang. Saya merasa kasihan pada mereka dan saya mengasihani mereka. Sungguh suatu kehidupan mengerikan yang menghimpit mereka!" Tidak, kita tidak melakukan itu karena kita memiliki sudut pandangan ini bahwa mereka menjalani kehidupan mereka demi kemuliaan Allah. Mereka menjalani kehidupan yang memuliakan Allah. Mereka menyerahkan kesenangan duniawi dan nafsu duniawi dan kekaguman dan pujian duniawi untuk pelayanan pada Allah. Mereka menjalani hidup yang sulit ketika mereka hidup di bumi, tetapi sekarang mereka bersama dengan Tuhan di surga dan mereka memiliki hidup yang kekal dan mulia, masa depan yang kekal, seperti yang dialami setiap anak Allah. Kita membaca Alkitab dan kita tahu itu tidak sia-sia. Mereka telah mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, kita membaca Musa, dalam

Ibrani 11: 24-27: Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan pada upah. Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan Kita akan langsung tahu ketika kita membaca bahwa Musa melakukan hal yang tepat benar. Ia benar, karena kasih karunia Allah. Allah memberinya hikmat. Allah memberinya kekuatan untuk mengambil keputusan yang benar bahwa ia lebih baik untuk melayani Allah dan menderita sengsara bersama dengan umat Allah daripada untuk tetap berada dalam kekuasaan istana Mesir. Siapa yang tahu? Dia bisa saja naik posisinya sehingga memiliki jabatan tinggi dan otoritas dalam negara terbesar di dunia pada saat itu. Jadi apa yang bisa terjadi padanya? Bisa saja ia kemudian mati dan itu akhir dari kehidupannya. Mungkin hidupnya akan berakhir setelah beberapa tahun di mana ia mengejar kenikmatan

duniawi dan memuaskan nafsu yang sia-sia, dengan orang-orang di sekelilingnya yang memberinya penghormatan. Tetapi Musa, oleh kasih karunia Allah, menghormati "penghinaan karena Kristus" dan ia mengambil jalan yang sulit dan sempit jalan yang dihina dan dibenci dan dicampakkan dunia. Namun, itu adalah satu-satunya jalan yang menuju ke surga dan itu adalah "cara" yang telah dipilih Allah. Ini adalah jalannya, satu-satunya jalan. Anda dapat pergi ke banyak jalan lain, jalan yang lebar, tetapi hal itu akan berakhir pada kehancuran. Tetapi Musa menghormati "cara" Allah yang lebih berharga daripada semua kekayaan Mesir: sebab pandangannya ia arahkan pada upah. Ingatlah, ini adalah apa yang dikatakan Allah pada kita saat ini dalam Ibrani pasal 10, dalam sebuah bagian yang sangat bermanfaat yang kita lihat setelah tanggal 21 Mei 2011 dan kita menyadari itu ada hubungannya dengan masa dimana kita hidup sekarang ini. Dan memang demikian. Allah telah memberi kita ayat-ayat ini bagi kita yang hidup di dunia di Hari Penghakiman. Ia berbicara langsung pada kita, dalam Ibrani 10:35: Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya

Allah memberitahu kita tepatnya apa yang diketahui Musa. Ia tahu bahwa penghinaan karena Kristus mendatangkan upah yang besar dan Allah mengatakan hal yang sama pada Anda, saya dan setiap orang Kristen sejati. Kemudian selanjutnya dikatakan dalam Ibrani 10:36: Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu Sekali lagi, "Sesudah kamu melakukan kehendak Allah," mengacu pada setelah menyelesaikan tugas kita dalam penginjilan dunia selama hari keselamatan dan sekarang "memerlukan ketekunan" sementara iman kita diuji. Kemudian selanjutnya dikatakan dalam Ibrani 10: 37-39: "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-nya. Tetapi orang-ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup

Dengan kata lain, di sini kita menunggu dalam penderitaan kita. Hal ini tidak menyenangkan dan kita tidak senang untuk hidup di dunia pada saat ini dalam sejarah. Ini tentu saja adalah waktu yang menyedihkan dan sulit bagi anak Allah, namun Allah berkata, itulah yang sedang kita tunggu, penyelesaian dan penggenapan dari "upah" itu: Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Kita tidak layak menerima upah ini dan kita belum mendapatkan upah ini. Kata "upah" adalah sebuah kata yang kadang-kadang diterjemahkan sebagai "gaji" atau "upah". Ini adalah apa yang diberikan Allah pada setiap hamba-nya dan kita semua, dalam arti, kita menjadi hamba setelah kita diselamatkan. Kita semua diberikan upah yang sama yaitu hidup kekal dan ini adalah apa yang dimaksud dalam ayat-ayat kita di Wahyu 11:18: saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi." Jadi, di sinilah kita sekarang, tepat sebelum saat kita menerima upah besar yang sudah menanti dan menerima janji indah yang telah ditulis Allah

dalam Alkitab. Di seluruh Alkitab, Allah telah berbicara pada orang-orang berdosa yang hidup di dunia yang bobrok ini dimana mereka menantikan kematian mereka; setiap generasi manusia mati dan mereka mati karena dosa-dosa mereka. Bahkan setelah keselamatan, tubuh manusia mati. Harapan satu-satunya ditemukan dalam Kitab Suci - satu-satunya harapan bagi mereka yang dipilih - dan ini adalah janji Allah untuk memberikan hidup yang kekal pada mereka yang telah diselamatkan-nya. Jadi manusia telah mati sambil memegang harapan itu dan sekarang kita hidup pada saat ini dalam sejarah, memegang harapan itu. Ini adalah harapan kita dan Allah telah mengatakan bahwa harapan kita tidak akan dipotong. Kita akan menerima upah besar yang menantinya. Harapan kita akan dipenuhi dan kita akan hidup selama-lamanya. Hal ini, tentu saja, adalah upah yang terbesar dan paling berharga yang dapat diterima siapa pun, yaitu untuk memiliki hidup yang kekal melalui kasih karunia dan belas kasihan Allah. Marilah kita pergi dan membaca bagian terakhir dari Wahyu 11:18:.untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

Hal ini menarik bagaimana Allah menutup ayat ini dengan pernyataan ini. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "membinasakan" di sini hanya ditemukan enam kali - dua kali dalam ayat ini dan empat kali lainnya dalam Perjanjian Baru. Di satu tempat, kata itu diterjemahkan sebagai binasa". dalam Wahyu 8:9, kata itu juga diterjemahkan sebagai "binasalah", dan di dua tempat lain diterjemahkan sebagai "rusak" atau dirusakkan. Kita hanya akan melihat salah satu ayat ini, dalam Lukas 12:33: Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundipundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat Kata membinasakan dalam Wahyu 11: 18 itu diterjemahkan sebagai "dirusakkan" di ayat ini. Kata "dirusakkan" bukan kata yang sering ditemukan dalam Perjanjian Baru. Sekali lagi, kata ini hanya ditemukan enam kali dan hanya dua kali diterjemahkan sebagai "rusak". Sangat menarik, ketika kita melihat dalam Perjanjian Lama ada juga kata Ibrani yang diterjemahkan Allah baik sebagai "membinasakan" dan "dirusak". ini adalah sebuah kata yang ditemukan dalam Kejadian pasal 6 dalam

hubungan dengan air bah yang semakin mendekat. Dikatakan dalam Kejadian 6:11: Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan Kata Ibrani "rusak" adalah Strong # 7843. Lalu dikatakan dalam Kejadian 6:12 dan 13: Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi Kata "memusnahkan" adalah terjemahan dari kata Ibrani yang sama yang diterjemahkan sebagai "merusak" dalam ayat-ayat ini: "Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi." Jadi umat manusia merusak bumi dan Allah mengatakan bahwa ia akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. Ini adalah pernyataan yang sangat

mirip dengan ayat kita dalam Wahyu 11:18:.untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi." Kita dapat membaca ayat ini sebagai merusakkan barangsiapa yang merusakkan bumi," dengan menggantikan kata membinasakan dengan kata "memusnahkan" karena maknanya sama. Kisah dalam kitab Kejadian ini sangat menarik; Allah menggunakan ide seperti ini: manusia telah merusak bumi dan, oleh karena itu, Allah akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. Hal ini juga dikatakan dalam Kejadian 6:17: Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit;. Sekali lagi, kata "memusnahkan" adalah Strong # 7843. Jadi, kita dapat melihat satu hal: Kita tahu Hari Penghakiman dimulai pada tanggal 21 Mei 2011, dan tanggal ini memiliki kaitan yang kuat dengan air bah karena tanggal itu terjadi persis 7.000 tahun dari sejak

terjadinya air bah. Kedua peristiwa ini tepatnya terjadi pada hari ketujuh belas bulan kedua dalam kalender Ibrani.